Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Lipolytic-screening of Bacillus genera as Biocontrol candidate In Coffee Plantation Ema Ervina; Cristina Nugroho Ekowati; Sumardi Sumardi; Emantis Rosa
Jurnal Ilmiah Biologi Eksperimen dan Keanekaragaman Hayati (J-BEKH) Vol. 7 No. 1 (2020)
Publisher : Department of Biology Faculty of Mathematics and Natural Sciences Universitas Lampung in collaboration with The Indonesian Association of Biology (PBI) Lampung Branch.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jbekh.v7i1.12

Abstract

Problems in decreasing coffee production one of them caused by plant pests attack. Countermeasures using pesticides and disinfectants are not effective because they have long effects and ruining the environment also pest resistance. It is necessary to prevent a more environmentally friendly way by utilizing a natural enemy in the form of a microorganism, the genus Bacillus. Lipase can hydrolyze lipids so that it can be used to degrade lipid substrates that compile the body structure of pests and diseases. This research aims to detect the lipolytic activity of Bacillus isolates from coffee plantations. The results of this research obtained 3 isolates of Bacillus namely T1, T2, and T3 which have differences in cell configuration and variations in the location of endospores. Furthermore, Bacillus isolates were detected lipolytic activity by growing isolates on lipase selective medium. Isolates that have the largest lipolytic activity are T2 isolate codes with an average index of 6.01 and the lowest lipolytic activity, namely, isolate T1 codes with an average index of 4.58.
Maya Index Analysis of Dengue Fever Vector in East Metro Sub-District Lampung Province Indonesia Betara Sona; Emantis Rosa; M. Kanedi; Tugiyono Tugiyono
Jurnal Ilmiah Biologi Eksperimen dan Keanekaragaman Hayati (J-BEKH) Vol. 6 No. 1 (2019)
Publisher : Department of Biology Faculty of Mathematics and Natural Sciences Universitas Lampung in collaboration with The Indonesian Association of Biology (PBI) Lampung Branch.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jbekh.v6i1.20

Abstract

Dengue fever was one of the dangerous diseases due to it might cause death in a short time. It transmitted through its vectors, namely, Aedes aegypti and Aedes albopictus. Maya index is an indicator that used to identify a high-risk area or not as a breeding ground for Aedes sp. The purpose of this study was to determine the type of landfill which has the potential as a breeding ground for mosquitoes, to find out the larvae found in various landfill sites, and to know the Maya index status in Metro Timur Subdistrict which was carried out in November-December 2017. This research conducted by a direct survey of 100 residents' houses in East Metro. The results indicated that the type of controlled water reservoir that had the most potential as a breeding place for mosquitoes was a bathtub, while the type of water reservoir that was not controlled which had the potential as a place for mosquito breeding was a fish pond usage. There were 2 types of larvae found, namely, Aedes aegypti larvae with a percentage of 47.7% and Aedes albopictus larvae with a percentage of 52.3%. The Maya index status detected there, was a medium category, which obtained from the BRI combination and HRI category. Besides, it did not mean that the area has been free from dengue cases. The role of the community is still very much needed in eradicating landfills which has the potential as a breeding place for dengue mosquitoes vector.
Prevelance of Emeria Genera Upon Coccidiosis Infection Toward Male Layer Emantis Rosa; Nadia Eka Yulian; Purnama Edy Santosa
Jurnal Ilmiah Biologi Eksperimen dan Keanekaragaman Hayati (J-BEKH) Vol. 6 No. 1 (2019)
Publisher : Department of Biology Faculty of Mathematics and Natural Sciences Universitas Lampung in collaboration with The Indonesian Association of Biology (PBI) Lampung Branch.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jbekh.v6i1.29

Abstract

Chicken is one of the bird species used as a source of animal protein which is very enjoyable and known by society. One chicken species that widely cultivated are the male layer. However, there was frequently obstacle in the maintenance, one is caused by parasite species of coccidia that causes coccidiosis. This research is conducted in November 2016 on a livestock farm, Kelurahan Segalamider, Kecamatan Tanjung Karang Barat, Kota Bandar Lampung. This research aims to determine the type of parasite egg that causes coccidiosis and to determine the prevalence of coccidia attack on the male layer. This research uses a proportionate clustered random sampling method, which took 100 samples of the male layer faces randomly from each cage as much as 25 samples. The identification using the guide book of Conway and McKenzie (2007) and the calculation of the number of parasite eggs using EPG Mc. Master assay in Balai Veteriner Lampung. Data were analyzed descriptively by displaying data in tables and figures. The result showed that there are five species of Eimeria, namely Eimeria tenella, Eimeria maxima, Eimeria brunetti, Eimeria nikamae, and Eimeria mitis that found in oocyst sporulated form and oocyst not sporulated. The parasite causes coccidiosis in the male layer is Eimeria tenella with prevalence values of coccidia attack by 20%.
DIVERSITAS PHYTOTELMATA DI BEBERAPA WILAYAH ENDEMIS DEMAM BERDARAH DENGUE DI PROVINSI LAMPUNG, INDONESIA Yulianty Yulianty; Emantis Rosa
Jurnal Ilmiah Biologi Eksperimen dan Keanekaragaman Hayati (J-BEKH) Vol. 3 No. 1 (2016)
Publisher : Department of Biology Faculty of Mathematics and Natural Sciences Universitas Lampung in collaboration with The Indonesian Association of Biology (PBI) Lampung Branch.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jbekh.v3i1.66

Abstract

Provinsi Lampung termasuk wilayah yang subur dan kaya akan keanekaragaman tumbuhan termasuk tumbuhan golongan phytotelmata. Phytotelmata adalah tumbuhan yang dapat menampung genangan air pada organ atau bagian tubuhnya, yang dimanfaatkan oleh berbagai organisme sebagai tempat berkembang biak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui diversitas phytotelmata di beberapa wilayah endemis Demam Berdarah Dengue di Provinsi Lampung. Hasil penelitian menunjukkan ditemukan 18 jenis phytotelmata yang termasuk ke dalam 14 famili tumbuhan meliputi Araceae, Arecaceae, Asparagaceae, Bromeliaceae, Costaceae, Euphorbiaceae, Gnetaceae, Malvaceae, Oxylidaceae, Musaceae, Oxylidaceae, Pandanaceae, Poaceae,Ruscaceae, dan Sapindaceae; ditemukan enam tipe phytotelmata yaitu: tipe kelopak daun (KD), lobang akar (LA), lobang pohon (LP), kelopak bunga (KB), lobang buah (LB) dan tunggul bambu (TG). Volume genangan air yang paling banyak ditemukan pada tipe lobang buah yaitu jenis Cocos nucifera (50-60 ml); tipe tunggul bambu yaitu pada jenis Bambusa sp.(80-95 ml).
KEANEKARAGAMAN PHYTOTHELMATA DI KAWASAN PEMUKIMAN DAN PERKEBUNAN DESA TAMAN SARI, GEDONG TATAAN, PESAWARAN Welmi Nopia Ningsih; Emantis Rosa; Jani Master
Jurnal Ilmiah Biologi Eksperimen dan Keanekaragaman Hayati (J-BEKH) Vol. 3 No. 1 (2016)
Publisher : Department of Biology Faculty of Mathematics and Natural Sciences Universitas Lampung in collaboration with The Indonesian Association of Biology (PBI) Lampung Branch.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jbekh.v3i1.74

Abstract

Nyamuk merupakan vektor dari beberapa jenis penyakit yang merugikan manusia. Jumlah populasi nyamuk dapat dipengaruhi oleh tempat perindukan. Tempat perindukan nyamuk sangat beragam, salah satunya phytothelmata yang termasuk ke dalam tempat perindukan alami nyamuk. Phytothelmata merupakan tumbuhan penampung genangan air sehingga dapat digunakan sebagai tempat perindukan serangga termasuk nyamuk. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui keanekaragaman phytothelmata di lokasi beberapa pemukinan dan perkebunan sekitar kawasan Desa Taman Sari, Gedong Tataan, Pesawaran yang dilaksanakan dari Januari-Maret 2016. Proses identifikasi nyamuk dilakukan di Laboratorium Botani, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung. Analisis data menggunakan Indeks Keanekaragaman Shanon-Wiener dan Indeks Dominansi Simpons. Jenis phytothelmata yang ditemukan di area pemukiman sebanyak delapan jenis dan di perkebunan sebanyak tujuh jenis. Hasil penelitian menunjukkan keanekaragaman phytothelmata di area pemukiman dan perkebunan dalam kategori sedang (1,835 dan 1,613) dan kategori rendah untuk indeks dominansi (0,182 dan 0,262).
PERBANDINGAN PERKEMBANGAN LARVA Graphium agamemnon (LEPIDOPTERA: PAPILIONIDAE) PADA BEBERAPA JENIS TANAMAN PAKAN LARVA Nikken Fallupi; Emantis Rosa
Jurnal Ilmiah Biologi Eksperimen dan Keanekaragaman Hayati (J-BEKH) Vol. 3 No. 2 (2016)
Publisher : Department of Biology Faculty of Mathematics and Natural Sciences Universitas Lampung in collaboration with The Indonesian Association of Biology (PBI) Lampung Branch.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jbekh.v3i2.79

Abstract

Penelitian perbandingan perkembangan larva Graphium agamemnon pada beberapa jenis tanaman pakan larva dilakukan pada bulan Februari-April 2016 di Taman Kupu-kupu Gita Persada Lampung untuk mengetahui perbandingan perkembangan larva pada enam jenis tanaman dan mengetahui tanaman yang paling baik digunakan dalam perkembangan larva. Penelitian menggunakan metode rancangan acak kelompok dengan 10 kali pengulangan. Lima pasang kupu-kupu G. agamemnon dilepaskan dalam kandang penangkaran untuk mendapatkan telur. Setelah menetas, larva G. agamemnon dikembangkan pada daun enam jenis tanaman pakan larva yaitu sirih hutan (Piper aduncum), cempaka (Michelia champaca), sirsak (Annona muricata), alpukat (Persea americana), glodokan (Polyalthia longifolia), dan srikaya (Annona squamosa). Parameter yang diukur adalah panjang tubuh, berat tubuh, lebar kepala, dan lama waktu untuk menjadi pupa. Data yang diperoleh kemudian di analisis dengan menggunakan ANARA yang dilanjutkan dengan uji BNT pada taraf nyata 5 %, dengan bantuan program SPSS versi 16. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan perkembangan larva G. agamemnon pada enam jenis tanaman pakan larva. Pada instar dua dan instar tiga, pertumbuhan panjang dan berat larva pada tanaman sirih hutan lebih baik dari pada larva pada tanaman pakan yang lainnya. Lama waktu perkembangan yang dibutuhkan larva menjadi pupa paling cepat adalah 17 hari yaitu pada tanaman sirih hutan.
PREVALENSI PROTOZOA USUS PADA KUKANG SUMATERA (Nycticebus coucang) MELALUI PENGGUNAAN BERBAGAI MACAM MEDIA PENGAWET DAN KONSENTRASI BERBEDA DI PUSAT REHABILITASI YIARI CIAPUS, BOGOR Nora Rukmana; Emantis Rosa; Wendi Prameswari
Jurnal Ilmiah Biologi Eksperimen dan Keanekaragaman Hayati (J-BEKH) Vol. 3 No. 2 (2016)
Publisher : Department of Biology Faculty of Mathematics and Natural Sciences Universitas Lampung in collaboration with The Indonesian Association of Biology (PBI) Lampung Branch.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jbekh.v3i2.84

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis protozoa, jumlah ookista dan prevalensi kukang sumatera (Nycticebus coucang) yang terinfeksi protozoa usus dengan menggunakan berbagai macam media pengawet dan konsentrasi berbeda. Penelitian ini dilakukan pada lima ekor kukang sumatera. Pengambilan sampel dilakukan pada malam hari dan diawetkan pada berbagai macam media kontrol (tanpa larutan), alkohol 70%, alkohol 80%, formalin 5%, dan formalin 10%. Penelitian ini menggunakan dua metode yaitu metode pemeriksaan natif dan metode apung. Pemeriksaan sampel dilakukan di Laboratorium Diagnostik, YIARI dan Laboratorium Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung. Hasil pemeriksaan dengan metode natif diperoleh dua kelompok protozoa yaitu protozoa parasitik dan protozoa non parasitik. Protozoa parasitik diperoleh tiga famili yaitu Eimeriidae, Endamobidae, dan Balantiidae dengan empat jenis yaitu Isospora sp., Cryptosporidium parvum, Entamoeba coli, dan Balantidium coli. Sedangkan hasil identifikasi Protozoa non parasitik hanya ditemukan famili Oxytrichidae dengan satu jenis yaitu Oxytricha granulifera. Hasil perhitungan dengan metode apung diperoleh ookista Eimeria sp. dengan jumlah 200 sel/gram. Prevalensi protozoa usus melalui penggunaan berbagai macam media dan konsentrasi berbeda pada kukang sumatera yaitu 2% pada kontrol, 9,2% pada alkohol 70%, 13% pada alkohol 80%, 5,8% pada formalin 5%, dan 5,4% pada formalin 10%. Media alkohol 80% menjadi rekomendasi paling bagus sebagai media pengawet protozoa usus dibandingkan dengan alkohol 70%, formalin 5%, dan formalin 10%.
KEPADATAN DAN DISTRIBUSI LARVAE DIPTERA PADA PHYTOTELMATA DI DAERAH ENDEMIS DEMAM BERDARAH DENGUE DI SUMATERA BARAT Emantis Rosa
Jurnal Ilmiah Biologi Eksperimen dan Keanekaragaman Hayati (J-BEKH) Vol. 2 No. 2 (2014)
Publisher : Department of Biology Faculty of Mathematics and Natural Sciences Universitas Lampung in collaboration with The Indonesian Association of Biology (PBI) Lampung Branch.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jbekh.v2i2.114

Abstract

Penelitian tentang komposisi dan distribusi larva Diptera pada Phytotelmata telah dilakukan di tiga lokasi pemukiman daerah endemis demem berdarah dengue yang bertujuan untuk mengetahui komposisi dan distribusi larva Diptera pada phytotelmata. Hasil penelitian didapatkan komposisi larva Diptera pada phytotelmata terdiri dari Ae. aegypti, Ae. albopictus, Cx.tritaeniorhynchus, Ar.subalbatus, Chironomus sp. Tipula sp., Psychoda sp. Ke tujuh larva Diptera terdistribusi pada ke empat jenis phytotelmata dengan nilai ragam Komponen Utama1. (98,03%) dan nilai ragam Komponen Utama 2. (1,55%) dan total keragaman sebesar (99,58%).dan sebagai larva penciri pada ke empat jenis phytotelmata adalah larva Ae.albopictus.
PERBANDINGAN PERKEMBANGAN LARVA Graphium doson (Lepidoptera: Papilionidae) PADA BEBERAPA JENIS TANAMAN PAKAN LARVA Aska Intan Mariadi; Herawati Soekardi; Emantis Rosa
Jurnal Ilmiah Biologi Eksperimen dan Keanekaragaman Hayati (J-BEKH) Vol. 4 No. 1 (2017)
Publisher : Department of Biology Faculty of Mathematics and Natural Sciences Universitas Lampung in collaboration with The Indonesian Association of Biology (PBI) Lampung Branch.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jbekh.v4i1.119

Abstract

Larva Kupu-kupu G. doson memiliki empat jenis tanaman sebagai tanaman pakan larvanya yaitu cempaka (Michelia campaca), glodokan (Polyalthia longifolia), alpukat (Persea americana) dan sirsak (Annona muricata). Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui perbandingan perkembangan larva kupu-kupu G. doson pada beberapa tanaman pakan larva yang berbeda Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Febuari – April 2016 di Taman Kupu-kupu Gita Persada Lampung. Rancangan percobaan ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan empat perlakuan tanaman pakan larva dan sepuluh kali ulangan. Parameter yang diamati yaitu lama fase larva sampai menjadi pupa, dan juga diukur berat, panjang, dan lebar kepala larva setiap instar. Data dianalisis menggunakan ANOVA yang dilanjutkan dengan uji BNT pada taraf nyata 5 %. Hasil penelitian menunjukkan tanaman pakan yang paling baik bagi perkembangan larva adalah tanaman cempaka dengan lama perkembangan yaitu 14,60 ± 1,07 hari,kemudian sirsak 18,20 ± 0,91, glodokan yaitu 19,80 ± 1,13 dan alpukat yaitu 20,40 ± 1,17. Begitu juga dengan panjang dan berat, larva yang diberi pakan tanaman cempaka memiliki perkembangan yang paling baik. Sedangkan pemberian tanaman pakan larva yang berbeda tidak berpengaruh nyata terhadap lebar kepala larva, prepupa dan pupa.
JENIS DAN TIPE PHYTOTELMATA DI PEMUKIMAN DAN PERKEBUNAN LINGKUNGAN SUKAHARUM KELURAHAN BATU PUTUK TELUK BETUNG BARAT, BANDAR LAMPUNG Santi Naumi Simangunsong; Emantis Rosa; Suratman Suratman
Jurnal Ilmiah Biologi Eksperimen dan Keanekaragaman Hayati (J-BEKH) Vol. 4 No. 2 (2017)
Publisher : Department of Biology Faculty of Mathematics and Natural Sciences Universitas Lampung in collaboration with The Indonesian Association of Biology (PBI) Lampung Branch.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jbekh.v4i2.127

Abstract

Phytotelmata merupakan golongan tumbuhan yang dapat menampung air pada bagian tubuhnya. Genangan air yang terdapat pada phytotelmata digunakan oleh berbagai jenis organisme sebagai habitat alami. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui jenis phytotelmata di Sukaharum Kelurahan Batu Putuk Kecamatan Teluk Betung Barat, Bandar Lampung. Penelitian dilaksanakan pada bulan April-Juni 2016 di pemukiman dan perkebunan. Identifikasi phytotelmata dilakukan secara langsung di lokasi pengamatan. Bagi phytotelmata yang tidak diketahui jenisnya dilakukan identifikasi di Laboratorium Botani Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Hasil penelitian di area pemukiman ditemukan 14 jenis phytotelmata yang tergolong dalam tujuh tipe phytotelmata. Jenis phytotelmata yang paling banyak ditemukan adalah Musa paradisiaca sebanyak 29 individu dengan tipe yang paling banyak ditemukan yaitu bagian tumbuhan yang gugur. Di area perkebunan ditemukan delapan jenis phytotelamata yang tergolong dalam enam tipe phytotelmata. Jenis phytotelmata yang paling banyak ditemukan adalah Theobroma cacao sebanyak 32 individu dengan tipe yang paling banyak ditemukan tipe lubang buah dari tumbuhan Theobroma cacao. Jenis phytotelmata yang ditemukan pada area pemukiman lebih banyak dibandingkan phytotelmata yang ditemukan di area perkebunan.