Andi Halimah
Dosen

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA DAN MENULIS DI SD/MI Halimah, Andi
Auladuna Vol 1, No 1 (2014): Auladuna
Publisher : PGMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Ada dua macam keterampilan berbahasa yang harus dikuasai siswa sejak mengenal dunia pendidikan, yaitu: keterampilan menulis dan membaca. Dengan menguasai dua keterampilan itu, maka akan terjadi kemampuan awal dalam menguasai ketrampilan yang lain. Penguasaan keterampilan menulis dan membaca merupakan hal yang mendasari penemuan metode Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC). Pengembangan CIRC dihasilkan dari sebuah analisis masalah-masalah tradisional dalam pengajaran seperti pelajaran membaca, menulis, seni bahasa dan mengungkap sesuatu dari realita yang ada. Satu fokus utama dari kegiatankegiatan CIRC adalah membuat penggunaan waktu lebih efektif. Para siswa bekerja di dalam tim-tim kooperatif yang dikoordinasikan dengan pengajaran kelompok membaca, supaya dapat memenuhi tujuan-tujuan dalam bidang lain seperti pemahaman membaca, kosa kata, pembacaan pesan dan ejaan dalam materi yang sedang dipelajari.Abstract: There are two kinds of language skills that must be mastered since the existence of the world of education, namely students’ skills of writing and reading. Mastering these two skills, would be a prequisite to master other skills. The acquisition of writing and reading skills underlying the invention of Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) method. CIRC development resulting from an analysis of the traditional teaching problems such as reading, writing, language art, and revealed something from the reality. One of the main focus of CIRC activities is to make use of more efective time. Students work in cooperative teams coordinated by the teaching of reading group, in order to meet the objectives of other aspects such as reading comprehension, vocabulary, message reading in the material being studied.
METODE PEMBELAJARAN MEMBACA DAN MENULIS PERMULAAN DI SD/MI Halimah, Andi
Auladuna Vol 1, No 2 (2014): Auladuna
Publisher : PGMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Pada awal-awal peserta didik memasuki lingkungan sekolah, program pembelajaran membaca dan menulis permulaan (MPP) adalah program utama. Dalam pelaksanaan pembelajarannya, dikenal bermacam-macam metode pembelajaran MMP, yakni metode eja, metode bunyi, metode suku kata (silabel), metode kata (lembaga kata), metode global, dan metode SAS. Pembelajaran MMP dengan metode bunyi dan metode eja/abjad/alfabet dimulai dengan pengenalan unsur bahasa terkecil yang tidak bermakna, yakni lambang lambang huruf. Berbekal pengetahuan tentang lambang-lambang huruf meningkat ke pengenalan satuan-satuan bahasa di atasnya, yakni suku kata; lalu menuju pengenalan kata, hingga sampai pada pengenalan kalimat. Pembelajaran MMP terdiri atas pembelajaran membaca permulaan dan pembelajaran menulis permulaan. Pembelajaran membaca permulaan terbagi ke dalam dua tahap, yakni: pembelajaran membaca tanpa buku dan pembelajaran membaca dengan menggunakan buku. Terdapat bermacam variasi pembelajaran membaca permulaan, di antaranya membaca buku pelajaran (buku paket), membaca buku/majalah anak, membaca bacaan susunan bersama guru-siswa, membaca bacaan hasil susunan siswa. Sedangkan pembelajaran menulis permulaan terbagi ke dalam dua tahap, yakni: tahap pengenalan huruf dan pelatihan menulis. Variasi bentuk latihan menulis permulaan, di antaranya latihan pramenulis (memegang pensil dan gerakan tangan), menghubungkan tanda titik-titik, menyalin, menulis halus/indah, dikte/imla, melengkapi tulisan, dan mengarang sederhana. Abstract: In the early days of learners entering the school environment, the beginning reading and writing learning programs is the main program. In conducting the the learning program, there were various learning methods of the beginning reading and writing learning programs, such as the Method of Spelling method, the Method of Sound, the Methods of Syllable, the Global methods, and SAS Methods. The beginning reading and writing learning programs with the sound learning method and spelling method begins with the introduction of the smallest unit of language that are not meaningful, namely the symbols of letters. Then moves to the introduction of the units of language in it, namely the syllables, to the introduction of words, and finally to the introduction of sentences. the beginning reading and writing learning programs consists of learning beginning reading and writing. Beginning reading is divided into two stages, namely learning to read without reading books and learning to read using books. There are a wide varieties of learning beginning reading. They are reading texbooks, reading children books/magazines, reading arrangement text together (teacher and students), student read the arranged passage. While learning beginning writing is divided into two phases, namely phase of literacy and writing practice. Variations of the writing exercises start from the pre writing excercise (holding a pencil and hand movement), connect dot mark, copy, fine writing, dictation, complete sentences and simple composing.
Persepsi pada By stander terhadap Intensitas Bullying pada Siswa SMP Halimah, Andi; Khumas, Asniar; Zainuddin, Kurniati
Jurnal Psikologi Vol 42, No 2 (2015)
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (511.971 KB) | DOI: 10.22146/jpsi.7168

Abstract

This study aimed to determine the role of bystanders on the intensity of bullying against students of junior high school in Makassar. The subjects of the study were48 students aged 11-15 years old who were bullying perpetrators. The scales used for collecting data were bystanders’ perception scale bullying intensity scale. The data were analyzed using simple regression analysis techniques. The results of the analysis showed that bystanders’ perceptions could increase the intensity of bullying with r=0,343 and significant p0,017. However, the effective contribution was 11.8%. It could be concluded that the role of people present at the scene of bullying can increase it's intensity or increase the likelihood of recurrence of it among the students. The concept of student-friendly school needs urgently to be applied. All stakeholders concerned with education and morals it the shaping of students must work together to realize this ideal.
Implementasi Service Learning Terhadap Kemampuan Membaca dan Menulis Permulaan Siswa SD/MI Halimah, Andi; Suharti, Suharti; Ardita, Nur Akni
MIMBAR PGSD Undiksha Vol 9, No 2 (2021): Juli
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpgsd.v9i2.35706

Abstract

Masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam membaca dan menulis. Selain itu, guru kewalahan dalam membelajarkan siswa yang belum mampu membaca dan menulis dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh implementasi kegiatan service learning mahasiswa prodi PGMI terhadap kemampuan membaca dan menulis permulaan siswa SD/MI. Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan desain pre-eksperimental design. Jumlah mahasiswa yang melakukan kegiatan service learning sebanyak 79 orang sehingga sampelnya berjumlah 79 orang. Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian adalah tes, yakni pretes dan posttes. Teknik analisis data berupa analisis deskriptif maupun inferensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh implementasi kegiatan service learning terhadap kemampuan membaca dan menulis permulaan siswa SD/MI yang dilakukan oleh Mahasiswa. Setiap masalah yang dihadapi siswa diberi solusi oleh mahasiswa dengan menggunakan metode, eja, metode suku kata, metode global, dan metode SAS. Implikasi dari penelitian ini adalah mendekatkan mahasiswa pada masalah yang terjadi di masyarakat dan memberikan bantuan terhadap kesulitan belajar di sekolah, hal tersebut sebagai praktik pembelajaran mata kuliah Bahasa Indonesia di bangku kuliah dengan langsung mendampingi dalam mengatasi masalah pembelajaran.
KONTROL TRUNK BERHUBUNGAN DENGAN KESEIMBANGAN DAN SPASTISITAS PADA PENDERITA HEMIPARESE POST STROKE Sudaryanto, Sudaryanto; Halimah, Andi
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 17, No 1 (2022): Media Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/medkes.v17i1.2715

Abstract

Latar Belakang : Pasca stroke dapat menimbulkan disabilitas yang biasa dikenal sebagai hemiparese. Pada kondisi hemiparese post stroke itu sendiri, penderita mengalami gangguan fungsi berupa gangguan motorik, gangguan kontrol trunk dan gangguan keseimbangan. Problem motorik yang sering muncul adalah meningkatnya tonus otot (spastisitas). Metode : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara peningkatan kontrol postural dan keseimbangan terhadap penurunan spastisitas extremitas pada penderita hemiparese post stroke, sehingga berdasarkan tujuan tersebut maka jenis penelitian ini adalah penelitian analisis korelasi Penelitian ini dilaksanakan di RS. Bhayangkara Makassar dan Klinik Fisioterapi Mandiri Denpasar Bali. Sampel diambil berdasarkan kriteria inklusi yang telah ditetapkan dan instrumen penelitian yang digunakan adalah blanko pengukuran skala Asworth, blanko pengukuran Trunk Impairment Scale, blanko pengukuran Timed Up and Go test, dan Matras. Hasil : Berdasarkan hasil uji hipotesis diperoleh nilai p = 0,001 antara kontrol trunk dan keseimbangan, nilai p = 0,000 antara kontrol trunk dan spastisitas, dan nilai p = 0,001 antara keseimbangan dan spastisitas. Hal ini menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara peningkatan kontrol trunk dan keseimbangan terhadap penurunan spastisitas pada penderita hemiparese post stroke. Kesimpulan : Kesimpulan penelitian ini adalah peningkatan kontrol trunk dan keseimbangan memiliki hubungan yang signifikan terhadap penurunan spastisitas pada penderita hemiparese post stroke.