Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Penentuan Alternatif Lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Kota Bandar Lampung Menggunakan Sistem Informasi Geografis Ongky Anggara; Indri Nurlisa Febrina; Agel Vidian Krama; Dudung Muhally Hakim
Geodika: Jurnal Kajian Ilmu dan Pendidikan Geografi Vol 5, No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Program Studi Pendidikan Geografi Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/geodika.v5i1.3364

Abstract

Volume sampah yang terus meningkat dan kapasitas Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah di Kota Bandar Lampung yang semakin terbatas harus menjadi perhatian serius. Termasuk dengan merencanakan lokasi TPA yang baru, agar permasalahan sampah mampu dikurangi. Hal ini dilakukan mengingat di Kota Bandar Lampung hanya terdapat satu TPA yaitu TPA Bakung yang berlokasi di Kelurahan Bakung Kecamatan Teluk Betung Timur. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan lokasi alternatif Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dengan menggunakan sistem pengelolaan berbasis sanitary landfill. Penentuan alternatif lahan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah dalam penelitian ini menggunakan standar SNI 03-3241-1994. Penentuan lokasi alternatif menggunakan analisis Sistem Informasi Geografis dengan metode skoring dan overlay melalui 3 proses tahapan analisis yaitu: 1) tahap regional; 2) tahap penyisih; 3) tahap penetap. Berdasarkan hasil analisis rekomendasi lokasi alternatif TPA Kota Bandar Lampung terdapat pada wilayah Kecamatan Teluk Betung Barat dan kecamatan kemiling dengan total luas sebesar 477.48 Hektar dengan luasan wilayah data yang telah divalidasi sebesar 42.16 Hektar, validasi yang dilakukan ditinjau dari aksesibiltas jalan menuju lokasi yang sangat baik, kemiringan lereng di bawah 20% serta luasan lahan yang cukup luas menunjukan lokasi tersebut sesuai untuk alternatif Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah di Kota Bandar Lampung.
Slip Rate of Kumering Fault in Lampung Province Calculated from GPS Data from 2007 to 2021 Satrio Muhammad Alif; Putri Ferlia Cahyani; Ongky Anggara; Aditya Rizqiansyah
Jurnal Geosains dan Teknologi Vol 5, No 2 (2022): Juli 2022
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jgt.5.2.2022.83-90

Abstract

Kumering Fault in Lampung Province is a segment of SFZ that was tectonically active region that had generates large earthquakes. The earthquake hazard around Kumering Fault can be estimated by understanding slip rate of Kumering Fault. This research aim is to estimate slip rate of Kumering Fault by using GPS data from 2007 to 2021. GPS data used in this research are 6 periodic GPS sites and 1 continuous Sumatran GPS Array site. GPS data is processed to obtain daily solution coordinates which are used to calculate velocity by using least-square method of linear regression. Fault parallel velocities are calculated to estimate slip rate and locking depth of Kumering Fault. The  The process to obtain slip rate is using grid-search method by finding best fit velocities for all GPS sites. The velocities of GPS sites indicate Sundaland Plate movement. Fault parallel velocities shows the typical movement of right-lateral Kumering Fault. The slip rate of Kumering Fault estimated from this study is 18.2 ± 10 mm/year while the locking depth of the Kumering Fault is 17 ± 3 km. It proves that SFZ is rigid block. However, building more GPS sites in area study is mandatory to obtain better result.
Present-day Crustal Deformation in West Sumatra After Series of Sumatran Great Earthquake from 2004-2010 Satrio Muhammad Alif; Jenny Melynda Siagian; Ongky Anggara
Journal of Earth and Marine Technology (JEMT) Vol 3, No 2 (2023)
Publisher : Lembaga Penelititan dan Pengabdian kepada Masyarakat - Institut Teknologi Adhi Tama Suraba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.jemt.2023.v3i2.3733

Abstract

Present-day crustal deformation was an attempt to estimate earthquake potential, yet the presence of postseismic deformation should be carefully identified. Studying crustal deformation in West Sumatra has been important for this purpose since the series of Sumatran Great Earthquake from 2004-2010. This study utilized present-day GNSS data (2017-2021) and pre-2004 GNSS velocities to understand the present-day crustal deformation. Bernese 5.2 was used to process the GNSS data and linear regression was used to calculate present-day velocities. These velocities were transformed into an ITRF2000-based Sundaland plate reference frame and then the velocities were compared to pre-2004 velocities in the same reference frame. The present-day velocities were ranging from 28.4 mm/yr to 58.3 mm/yr in ITRF2014 and from 8.8 to 44.8 mm/yr in the Sundaland plate reference frame. This suggests West Sumatra was located on the Sumatra block of the Sundaland plate. The low velocity difference ( 11.7 mm/yr) with the random vector direction between present-day velocities and pre-2004 velocities shows that there is no postseismic deformation affecting West Sumatra. This proposes the utilization of present-day velocities for earthquake potential estimation in West Sumatra.
Coherence Analysis of Sentinel-1A Images in Various Land Covers Satrio Muhammad Alif; Ongky Anggara; Vidiya Ristiana
Jurnal Pendidikan Geografi Gea Vol 23, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/gea.v23i2.61258

Abstract

Coherence analysis is a valuable technique to assess the suitability and similarity of pixel pairs between two radar images taken at different times. In this study, we conducted coherence analysis on a series of Sentinel-1A images acquired between 2017 to 2022 in Palembang, Indonesia, encompassing various land covers. The analysis was conducted on different land covers, including urban areas, agricultural lands and natural terrains. The study aimed to identify land cover types with high coherence values Sentinel-1A images, as these could indicate stable or unchanged surfaces. The results show that land cover in Palembang which has high coherence is open land and built area. The average coherence value in the study area from 2017 to 2022 is ~0.2 to ~0.27, indicating relatively stable surfaces. This study is useful as initial consideration to utilize Sentinel-1A image for further research in earthquake and disaster analysis.
Uji Signifikansi Stasiun GPS Kontinu dan Periodik dalam Identifikasi Pergerakan Koseismik Ongky Anggara; Satrio Muhammad Alif; Andhika Wahyu Pratama; Wendi Melvin Hutabarat
Jurnal Fisika Unand Vol 13, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jfu.13.1.89-95.2024

Abstract

Pengukuran pergerakan bumi dengan menggunakan sistem GPS telah menjadi bagian penting dalam pemahaman deformasi kerak bumi yang berkaitan dengan aktivitas seismik. Dalam penelitian ini dilakukan uji   signifikansi dari stasiun GPS yang beroperasi secara kontinu dan periodik dalam mengidentifikasi pergerakan koseismik gempa Pesisir Barat pada 10 Maret 2020 (M5,8)   dan gempa Bengkulu pada 19 Agustus 2020 (M6,8). Pengolahan data GPS menggunakan perangkat lunak GAMIT/GLOBK yang bertujuan   untuk mendapatkan koordinat dan nilai pergeseran koseismik. Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata titik tidak menunjukan pergeseran secara signifikan baik dari data GPS kontinu maupun data GPS periodik. Terdapat satu titik pengamatan yang menunjukkan   pergeseran secara signifikan yaitu stasiun pengamatan PRKB yang menunjukkan   pergeseran sebesar ~2-3 mm. Uji signifikansi dipengaruhi oleh nilai pergeseran koseismik dan standar deviasinya yang dipengaruhi mekanisme gempa. Uji signifikansi dari pengamatan stasiun GPS menunjukkan   tidak terdapat perbedaan baik dari data GPS secara kontinu maupun GPS secara periodik pada uji signifikansi karena   gempa yang diamati relatif kecil sehingga menghasilkan pergeseran koseismik yang relatif kecil.
Sosialisasi Peta Prakiraan Daerah Penangkapan Ikan (PPDPI) di Dusun Sebalang, Lampung Selatan Ongky Anggara; Zulfikar Adlan Nadzir; Tri Kies Welly; Romi Julianto; Annisa Permata Sari
TeknoKreatif: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 3 No 1 (2023): TEKNOKREATIF : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Volume 3 Edisi 1
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M), Institut Teknologi Sumatera, Lampung, Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35472/teknokreatif.v3i1.781

Abstract

Indonesia merupakan negara kepulauan dengan perbandingan laut mencapai 2/3 wilayah yang merupakan lautan. Secara geografis Indonesia memiliki luas wilayah perairan yang sangat luas dengan potensi yang sangat besar untuk dieksplorasi terutama di wilayah Perairan Lampung. Peta Prakiraan Daerah Penangkapan Ikan menjadi sebuah sarana khusus untuk meningkatkan hasil tangkapan nelayan dengan menganalisis sebaran Klorofil-a dan Suhu Permukaan Laut (SPL) dari Citra Aqua MODIS level 2. Kedua faktor tersebut mempengaruhi berbagai aktivitas ikan seperti pertumbuhan ikan, pemijahan dan metabolisme sehingga penggabungan identifikasi suhu permukaan laut dan sebaran Klorofil-a dapat dijadikan rujukan dalam penentuan daerah potensial ikan. Hasil Daerah Penangkapan Ikan (DPI) di wilayah Laut Selat Sunda diketahui titik yang terdeteksi sebagai daerah persebaran ikan terbanyak terdapat pada bulan Juli sedangkan persebaran ikan yang tidak terdeteksi di Perairan Selat Sunda terdapat pada bulan Januari dan Maret. Sosialisasi yang diberikan sebagai upaya dalam meningkatkan pengetahuan nelayan akan pentingnya faktor penentuan daerah tangkapan ikan bagi nelayan untuk meningkatkan tingkat keefisienan bahan bakar dan waktu dalam mencari lokasi tangkapan ikan sehingga akan meningkatkan hasil tangkapan ikan.