Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

INOKULASI FUNGI MIKORIZA ARBUSKULA UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT DI PRE NURSERY PADA DOSIS PUPUK NITROGEN YANG BERBEDA Suprih Wijayani; Herry Wirianata; Anhar Burhanuddin
AGROISTA : Jurnal Agroteknologi Vol. 2 No. 2 (2018): NOVEMBER
Publisher : Program Studi Agroteknologi INSTIPER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.333 KB) | DOI: 10.55180/agi.v2i2.36

Abstract

Fertilizing is an important part in the management of palm oil nursery. The use of nitrogen fertilizer requires special attention because it is closely related to greenhouse gas emission. Alongside the application of sustainability principles at palm oil plantation, the absorption effectivity of nitrogen becomes the main concern to reduce greenhouse gas emission. The symbiosis of arbusculal mycorrhyzal fungi (AMF) becomes an important part to increase the absorption of many nutrition elements as well as reduce the pollution potential. The objective of this research is to understand the role of AMF on the prenursery growth on several intakes of urea fertilizer. The research consists of factorial treatment with several treatments: AMF application frequency: without AMF, AMF application during plantation, and application upon seedling planting and one month after that. The treatment using nitrogen fertilizer consisted of 3 levels: 0, 0.5, and 1.0 gram/seed. Research results showed that AMF application when and one month after seedling planting can increase the prenursery growth of palm oil seed, especially its biomass and the growth of the root. The dosage difference of nitrogen fertilizer caused different seed growths. The 0.5 g/seed dosage tended to result in best oil palm nursery growth compared to other dosages. There is a tendency that the application of nitrogen at 1.0 gram/seed suppressed the AMF colonization at palm oil root growth. Keywords: arbuscular mycorrhyzal fungi, nitrogen fertilizer, palm oil seed, pre nursery
PENGARUH PEMBERIAN MIKORIZA DAN BAHAN ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KOPI (Coffea sp.) Fani Ardiani; Herry Wirianata; Pauliz Budi Hastuti
AGROISTA : Jurnal Agroteknologi Vol. 2 No. 2 (2018): NOVEMBER
Publisher : Program Studi Agroteknologi INSTIPER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.515 KB) | DOI: 10.55180/agi.v2i2.38

Abstract

The purpose of this study was to find out the effect of mycorrhizae and organic materials on the coffee seedlings growth. The experimental design was the Complete Group Randomized Design by using factorial pattern with two factors. The first factor was the dose of mycorrhizal with 3 levels; namely with no mycorrhizae, 5 g / polybag, and 10 g / polybag. The second factor was the type of organic materials with 4 factors; namely with no organic material, compost, lamtoro green manure, and vermicompost. Each combination treatment has 6 replication. The results of the experiments showed that mycorrhizal fungi did not provide the real interactions for almost all observed parameters, except for seedling height, and dry weight of coffee seedlings. Application of 5 grams of mycorrhizae on the media mixed with lamtoro leaves has produced the best plant height of 22.27 cm, while the best parameters for stem dry weight were in the giving of 10 grams of mycorrhizal in media mixed with lamtoro leaves, which was 1.58 grams . The results of the experiments also showed that the giving of various kinds of organic materials had a good influence on the number of leaves, number of roots, wet weight of roots, wet weight of leaves, dry weight of roots, and dry weight of leaves. In the parameters of the number of leaves, number of roots, wet weight of roots, and dry weight of roots; the best results were coffee seedlings planted in soil media (without organic material addition). While the treatment of planting media with lamtoro leaves gave the best results on wet weight of stems (2.97 g), wet weight of leaves (10.79 g), and dry weight of leaves (3.13 g). Keywords: mycorrhizae, organic materials, the coffee seedlings growth
ANALISIS PERAN PENYULUH PERTANIAN LAPANGAN PADA KELOMPOK TANI PADI SAWAH DI KECAMATAN KOTA BANGUN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA KALIMANTAN TIMUR Septia Purnama Sari; Herry Wirianata; Agatha Ayiek Sih Sayekti
AGROISTA : Jurnal Agroteknologi Vol. 4 No. 1 (2020): MEI
Publisher : Program Studi Agroteknologi INSTIPER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.543 KB) | DOI: 10.55180/agi.v4i1.176

Abstract

Berkurangnya tenaga penyuluh di lapangan menyebabkan kesenjangan inovasi petani terhadap perubahan informasi yang cepat dan menurunnya efektivitas kegiatan penyuluhan. Akibatnya petani tidak berdaya dalam menghadapi perubahan di lingkungannya sendiri terutama berkenaan dengan usaha tani, sehingga peran penyuluh masih dibutuhkan kehadirannya oleh petani untuk mengatasi hal tersebut. penelitian ini bertujuan untuk Untuk mengetahui peran penyuluh pertanian lapangan dan untuk mengetahui hambatan penyuluh dalam melakukan penyuluhan pada kelompok tani padi sawah di Kecamatan Kota Bangun Kabupaten Kutai Kartanegara. Metode penelitian yang akan digunakan adalah metode deskriptif, metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Hasil penelitian menunjukan bahwa peran penyuluh pertanian pada kelompok tani padi sawah di Kecamatan Kota Bangun, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, dikategorikan sudah berperan dalam menjalankan tugasnya sebagai fasilitator, motivator, edukator, komunikator.Terdapat 2 hambatan yang dihadapi oleh penyuluh pertanian dalam melakukan penyuluhan pada kelompok tani padi sawah, yaitu : masalah teknis dan masalah ekonomi. Kata kunci: Penyuluh Pertanian Lapangan, Kelompok Tani, Padi Sawah
PENGARUH PENGEMBANGAN SDM DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PERUSAHAAN AGROWISATA KAMPOENG KOPI BANARAN, PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX, SEMARANG Siti Hartinah; Harsawardhana; Herry Wirianata
AGROISTA : Jurnal Agroteknologi Vol. 4 No. 1 (2020): MEI
Publisher : Program Studi Agroteknologi INSTIPER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.605 KB) | DOI: 10.55180/agi.v4i1.177

Abstract

Pengembangan sumber daya manusia juga dilakukan oleh perusahaan Agrowisata Kampoeng Kopi Banaran yang merupakan salah satu obyek wisata agro di wilayah Kabupaten Semarang, yang dimiliki oleh PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) yang masih berkembang sampai saat ini. Dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat karena banyaknya potensi wisata yang lebih menarik seperti umbul sidomukti, tlogo plantation, kampoeng rawa, dan cimory, serta munculnya pesaing lain dengan produk wisata yang lebih inovatif, maka agrowisata kampoeng kopi banaran perlu melakukan upaya pengembangan baik pengembangan agrowisata maupun pengembangan sumber daya manusia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengembangan sumber daya manusia dan motivasi terhadap kinerja karyawan Agrowisata Kampoeng Kopi Banaran, P.T. Perkebunan Nusantara Ix, Semarang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Hasil analisis penelitian karekteristik responden terdiri dari 62.9% laki-laki dan 37.1% perempuan.kareteristik umur responden terdiri dari 31-40 tahun 42.9% , 20-30 tahun 40.0% dan 41-50 tahun 17.1 %. Karakteristik Pendidikan terdiri dari SMU 71.4%, D3 14.3% dan S1 14.3%. dan lama masa kerja Kurang 2 tahun 5.7%, 3-5 tahun 11.4% dan Lebih 5 tahun 82.9%. Adapun hasil analisis menunjukan bahwa responden setuju dengan pernyataan variabel pengembangan SDM 79.43%, variabel motivasi 75.80% dan variabel kinerja karyawan 77.71%. kesimpulan yang dapat diambil bahwa pengembangan SDM dan motivasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan karena karena Pengembagan sumber daya manusia sangat mempengaruhi efisiensi organisasi, tujuan perusahaan dapat dicapai jika karyawannya dikembangkan dengan tepat.motivasi kerja memang sangat diperlukan oleh seorang karyawan untuk dapat mencapai suatu kepuasan kerja yang tinggi meskipun menurut sifatnya kepuasan kerja itu sendiri besarannya sangat relatif atau berbeda antara satu orang dengan orang lainnya. Kata Kunci: Pengembangan SDM, Motivasi Kerja, Kinerja Karyawan.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TEKNIK BUDIDAYA PETANI PLASMA DENGAN PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT DI DESA LUBUK KEMBANG SARI KECAMATAN UKUI Azys Surya Setya; Herry Wirianata; Yohana Theresia Maria Astuti
AGROISTA : Jurnal Agroteknologi Vol. 4 No. 2 (2020): NOVEMBER
Publisher : Program Studi Agroteknologi INSTIPER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (172.992 KB) | DOI: 10.55180/agi.v4i2.185

Abstract

Penurunan produktivitas kelapa sawit dapat terjadi karena adanya kesalahan penerapan teknik budidaya yang dipicu kurangnya pengetahuan petani dalam teknis budidaya kelapa sawit. Pengetahuan bisa menjadi hal vital dalam mempengaruhi perilaku seseorang dalam menjaga mutu lingkungannya, termasuk petani sawit dalam menghadapi penurunan produktivitas. Karakteristik internal petani berkaitan dengan tingkat pengetahuan petani. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan teknik budidaya pada petani plasma dengan produktivitas kelapa sawit di Desa Lubuk Kembang Sari, Kecamatan Ukui. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan desain penelitian menggunakan pendekatan cross-sectional. Metode pengambilan data menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah responden sebanyak 86 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Uji korelasi yang digunakan untuk mengetahui tingkat pengetahuan petani dengan produktivitas kelapa sawit adalah Spearman Rank Test. Hasil penelitian dengan uji Spearman Rank Test menunjukkan bahwa nilai p value 0,021 (p<0,005) yang artinya terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan teknik budidaya petani plasma dengan produktivitas kelapa sawit di Desa Lubuk Kembang Sari, Ukui. Kesimpulannya terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan teknik budidaya petani plasma dengan produktivitas kelapa sawit di Desa Lubuk Kembang Sari, Ukui. Kata Kunci : Pengetahuan Teknik Budidaya, Produktivitas Kelapa Sawit, Petani Plasma
PENGARUH JENIS TANAH DAN DOSIS PUPUK ABU TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT TERHADAP PERTUMBUHAN STEK PUCUK Turnera subulata M. Mujtabah Wahibi; Herry Wirianata; Dian Pratama Putra
AGROISTA : Jurnal Agroteknologi Vol. 4 No. 2 (2020): NOVEMBER
Publisher : Program Studi Agroteknologi INSTIPER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (526.121 KB) | DOI: 10.55180/agi.v4i2.187

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis tanah, pengaruh dosis pupuk abu tandan kosong, serta interaksi penggunaan macam jenis tanah dan pupuk abu tandan kosong kelapa sawit terhadap pertumbuhan stek pucuk T. subulata. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari hingga Mei 2020, di wilayah perkebunan kelapa sawit milik PT. Bumipalma Lestaripersada, Perkebunan Bumi Palma yang merupakan salah satu anak perusahaan Sinar Mas yang terletak di Desa Bagan Jaya, Kecamatan Enok, Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau. Penelitian ini merupakan percobaan faktorial yang disusun dalam Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah macam jenis tanah, yang terdiri dari 2 aras, yaitu tanah mineral dan tanah gambut. Faktor kedua adalah berbagai dosis pupuk abu tandan kosong kelapa sawit yang terdiri 4 aras, yaitu 0 gram (kontrol), 3 gram, 5 gram, dan 7 gram per polybag dengan interval aplikasi 2 minggu sekali. Dari kedua faktor tersebut diperoleh 8 kombinasi perlakuan, setiap perlakuan terdiri dari 6 ulangan. Sehingga jumlah tanaman sampel sebanyak 8x6= 48 tanaman. Hasil penelitian menunjukkan adanya interaksi nyata antara kombinasi jenis tanah dan dosis pupuk abu tandan kosong pada parameter pengamatan, yaitu diameter batang dengan perlakuan terbaik yakni kombinasi tanah jenis mineral dan dosis pupuk abu tandan kosong 3 gram. Sedangkan untuk pertumbuhan bibit stek T. subulata pada media tanah mineral lebih baik daripada tanah gambut. Secara keseluruhan aplikasi abu tandan kosong dosis 3 gram per polybag menghasilkan pertumbuhan bibit stek T. subulata yang lebih baik dibanding dosis 0, 5, dan 7 gram per polybag. Kata Kunci: T. subulata, Abu tandan kosong, Jenis tanah.