Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pendidikan Politik dan Isu Agama dalam Pilpres (Studi pada Mahasiswa IAIN Manado dan UIN Makassar) (Political Education and Religious Issues in the Presidential Election (Study on Students of IAIN Manado and UIN Makassar)) Sahari Sahari; Andi Fikra Pratiwi Arifuddin
Potret Pemikiran Vol 25, No 1 (2021)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30984/pp.v25i1.1424

Abstract

Abstrak The purpose of this research is tofind out student opinions on religious polarization on social media in the 2019 presidential and vice presidential elections, and how social media educates new voters (melinial). The method used is qualitative, the reason is because this research requires field data that is actual and contextual, qualitative methods have a very high degree of adaptability so that researchers can adjust to situations and conditions that are constantly changing when data collection. This research found some important notes that manysocial media which makes use of religious issues and a religious polarization strategy to win certain candidates in the 2019 presidential election, because it is considered effective in influencing the attitudes of voters, especially from millennials (students), even though many political experts claim / admit that playing religious sentiment violates ethics and is not good for millennial generation political education. Apart from being a campaign tool, social media is also used as an effort and strategy to provide political education for the millennial generation by stakeholders, such as the KPU and Bawaslu, in order to avoid exposure to hoax news, black campaigen, money politics and so on which can injure the greatness of the democratic party. Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pendapat mahasiswa terhadap polarisasi agama di media sosial pada pemilihan presiden dan wakil presiden Tahun 2019, dan bagaimana media sosial mengedukasi pemilih pemula (melinial). Metode yang digunakan yakni kualitatif, alasannya karena penelitian ini membutuhkan data lapangan yang bersifat aktual dan kontekstual, metode kualitatif memliki tingkat adaptabilitas yang sangat tinggi sehingga peneliti bisa menyesuaikan dengan situasi dan kondisi yang senantiasa berubah saat pengambilan data. Penelitian ini menenemukan beberapa catatan penting bahwa banyak media sosial yang memanfaatkan issu agama dan strategi polarisasi agama untuk memenangkan calon tertentu pada pemilihan pilpres 2019,  karena diangap efektif untuk mempengaruhi sikap pemilih terutama dari kalangan milenial (mahasiswa), padahal banyak pakar politik yang menyatakan/mengakui bahwa memainkan sentiment agama melanggar etika dan kurang baik untuk pendidikan politik generasi milenial. Selain sebagai alat kampanye, media sosial juga dimanfatkan sebagai usaha dan strategi untuk memberikan pendidikan politik bagi generasi milenial oleh pemangku kepentingan, seperti KPU dan Bawaslu, agar terhindar dari paparan berita Hoax, black campaigen, money politik dan sebagainya yang dapat menciderai khitmadnya pesta demokrasi. Kata kunci: isu agama, pendidikan politik, media sosial.
Strategy of Da’wah to Improve Muallaf’s Religiousity in Dologuo Village, Bolaangmongondow Regency Sahari Sahari; Edi Gunawan; Murjani Murjani
Ilmu Dakwah: Academic Journal for Homiletic Studies Vol 15, No 1 (2021): Ilmu Dakwah: Academic Journal for Homiletic Studies
Publisher : Faculty of Da'wah and Communication, UIN Sunan Gunung Djati, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/idajhs.v15i1.12543

Abstract

This paper analyzes the religious-social activities done by the preachers as the strategy of da’wah for those who are converted to Islam or “muallaf” in Dologuo Village, Bolaangmongondow Regency. By employing qualitative research, this paper argues that the strategy of da’wah maintained by the preacher (“dai”) has influenced to the improvement of religiosity of the “muallaf”. This paper found that the da’i has been able to implement the strategy of da’wah that is in line with the need of “muallaf”. They established the religious circle or “pengajian”, provide religious books as the reference for the muallaf and building the social cohesion among between the muallaf and the broader Muslim community. This religious commitment can be seen at their ritual, knowledge, and attitude. This study seeks to contribute to the formulation of proper strategy of da’wah to the muallaf.Penelitian ini  bertujuan untuk menganalisis aktivitas sosial keagamaan dan kemasyarakatan yang dijadikan sebagai sarana dan strategi dakwah oleh para da’i  dan berimplikasi pada perubahan prilaku (komitmen religiusitas) muallaf di Desa Doloduo Kabupaten Bolaangmongondow. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif-kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi yang digunakan da’i di Doloduo Bolaangmongondow menyesuaikan dengan kebutuhan muallaf, yaitu meliputi penguatan aspek akidah, ibadah dan muamalah. Selain itu, dakwah dilakukan melalui kelompok pengajian, memberikan buku-buku agama sebagai bacaan dan mempererat persaudaraan antara muallaf dengan muslim lainnya. Komitmen religiusitas muallaf secara umum sudah tampak bagus dilihat dari beberapa indikator yaitu;  aspek keimanan, aspek ritual/ibadah, aspek penghayatan atau kedekatannya dengan Allah, aspek pengetahuan tentang ajaran pokok dalam Islam dan akhlak. Penelitian ini berimplikasi pada perumusan formulasi dakwah yang dilakukan terhadap muallaf.
Merajut Perdamaian melalui Pendidikan Islam Sahari Sahari
Jurnal Ilmiah Iqra' Vol 3, No 1 (2009)
Publisher : IAIN Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (391.119 KB) | DOI: 10.30984/jii.v3i1.550

Abstract

Dalam konteks agama Islam, perdamaian merupakan salah satu cita-cita universal yang diusung melalui pengutusan Muhammad SAW sebagai pembawa risalah Islam. Misi penyempurnaan akhlaq manusia (liutammima makrima al-akhlaq) mengandaikan sebuah proses transformasi manusia menuju terciptanya manusia yang memiliki karakter positif. Dalam hubungan antar elemen kebangsaan, dengan prinsip-prinsip penegakan akhlaq al-karimah ummat Islam Indonesia memiliki potensi besar untuk membangun hubungan harmonis di tengah situasi keberagaman kebudayaan. Untuk itulah, dibutuhkan upaya-upaya penggalian dan pembumian nilai-nilai perdamaian, anti-kekerasan dan keadilan guna mewujudkan kondisi masyarakat Indonesia yang lebih baik. Dengan jumlah yang mayoritas, ummat Islam seyogyanya dapat mengambil peran dan memberi sumbangsih besar terwujudnya keteraturan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, salahsatunnya melalui jalur pendidikan, baik formal, informal maupun non formal. Kata Kunci: perdamaian, pendidikan Islam
Geliat Kurikulum Pendidikan Islam Di Indonesia Sahari Sahari
Jurnal Ilmiah Iqra' Vol 5, No 2 (2011)
Publisher : IAIN Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.585 KB) | DOI: 10.30984/jii.v5i2.569

Abstract

Kurikulum disusun dengan tujuan untuk memudahkan penyelenggaraan pendidikan, oleh karena itu kontens kurikulum pendidikan Islam selalu berbeda-beda menurut kondisi perkembangan umat Islam, karena kaum muslimin berada di dalam lingkungan, daerah dan negeri yang berbeda-beda, Kurikulum harus didesain agar mampu menghasilkan muslim yang mampu menjadi khalifah di atas bumi. Pertimbangan dasar dalam mendesain kurikulum seperti itu ialah: Pertama, Pengembangan pendekatan keagamaan melalui semua mata pelajaran dan kegiatan. Kedua, kurikulum harus disusun sesuai dengan taraf perkembangan kemampuan pelajar.  Ketiga, kurikulum haruslah disusun berdasarkan prinsip kesinambungan, berurutan dan terintegrasi.Kata Kunci: Kurikulum, Pendidikan Islam
Pengaruh Pendidikan, Pelatihan, dan Pengalaman Mengajar terhadap Profesionalisme Guru di SMAN I Likupang Sahari Sahari
Jurnal Ilmiah Iqra' Vol 9, No 1 (2015)
Publisher : IAIN Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (475.819 KB) | DOI: 10.30984/jii.v9i1.599

Abstract

Penelitian ini mengkaji “Pengaruh Pendidikan, Pelatihan, dan Pengalaman Mengajar Terhadap Profesionalisme Guru SMA-N 1 Likupang Minahasa Utara”. Untuk mengetahui tentang pengaruh yang signifikan secara simultan tingkat pendidikan, pelatihan, pengalaman mengajar terhadap profesionalisme guru SMA-N 1 Likupang Minahasa Utara. Juga unutk mengetahui tentang variable mana yang memiliki pengaruh dominan diantara variabel-variabel tersebut. Metode penelitian menggunakan survey mengambil sampel dengan teknik random sampling yakni dengan memanfaatkan 45 guru SMA-N I Likupang Minahasa. Sedangkan tekhnik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan interview yang dilakukan peneliti dengan cara berhadapan langsung dengan subyek penelitian dengan tujuan untuk mendapatkan informasi yang betul-betul akurat. Hasil Penelitian menunjukkan variabel-variabel independen yang meliputi pendidikan, pelatihan dan pengalaman mengajar mempunyai pengaruh yang signifikan dengan profesionalisme guru, maka dapat dikatakan bahwa variabel independen secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen, untuk itu hipotesis pertama yang dinyatakan “ada pengaruh yang signifikan secara simultan tingkat pendidikan, pelatihan, pengalaman mengajar terhadap profesionalisme guru SMA I Likupang terbukti kebenarannya.Kata Kunci: Pendidikan, Pelatihan, Pengalaman Mengajar dan Profesionalisme Guru.  
Fullday School dalam Sorotan Ilmu Sosiologi, Psikologi, dan Ekonomi Sahari Sahari
Jurnal Ilmiah Iqra' Vol 11, No 1 (2017)
Publisher : IAIN Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.196 KB) | DOI: 10.30984/jii.v11i1.575

Abstract

Tulisan ini mengkaji tentang diskursus fullday school yang belakangan  ini semakin banyak dibicarakan sekaligus diperdebatkan  oleh banyak kalangan  guru. Penjelasan-penjelasan mengenai fullday school sebagian besar masih terkonsentrasi pada kebijakan politik yang dianggap kurang menguntungkan pihak lain sedangkan pendekatan keilmuan seperti sosiologi, psikologi dan ekonomi belum banyak digunakan dalam memahami wacana tersebut. Kajian ini menggunakan metode penelitian pustaka dengan pendekatan  studi komparatif. Hasil kajian menunjukkan bahwa (1) Fullday school dalam perspektif  sosiologi tidak semuanya baik, karena siswa yang menghabiskan waktu dengan durasi panjang di sekolah dapat menggananggu intensitas interaksi anak. (2) Fullday school dalam perspektif psikologi  tidak boleh salah satu fungsi pun dari kejiwaan anak.  (3)  Fullday  school dalam perspektif ekonomi   akan menambah beban masyarakat dan para orangtua pada umumnya karena alasan pembiayaan. Kesimpulan dari kajian ini adalah  konsep  fullday school tidak dilandasi tujuan yang substansial untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional di jenjang sekolah dasar dan menengah.Kata Kunci : Fullday School, Sosiologi, Psikologi, Ekonomi