Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Teknik ITS

Evaluasi Timbulnya Genangan Pada Catchment Area Sistem Pematusan Greges Yang Dilayani Rumah Pompa Greges Di Rayon Genteng Surabaya Januar Catur Putranto; Mas Agus Mardyanto
Jurnal Teknik ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (566.44 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v5i2.17444

Abstract

Sistem Pematusan dengan luas total 1520 ha. yang dilayani oleh Rumah Pompa Greges mempunyai 1 saluran primer yaitu saluran primer Kali Greges. Saluran  primer Kali Greges dengan panjang mencapai 4-5 km dan lebar 12-22 meter merupakan muara dari 17 saluran sekunder. Selain rumah pompa Greges yang melayani saluran primer Kali Greges, terdapat 3 rumah pompa yaitu rumah pompa Dupak Bandarejo yang melayani saluran sekunder Kali Dupak, rumah pompa Asem Jaya yang melayani saluran tersier Kali Asem Jaya, serta rumah pompa Tidar di saluran tersier Petemon Kali yang tidak di operasikan lagi. Variabel penelitian yang digunakan yaitu kapasitas pompa, debit aliran ke saluran primer, dan debit aliran ke saluran sekunder. Metode yang digunakan yaitu dilakukan perhitungan hidrolika untuk mengetahui debit saluran rencana dan debit eksisting. Selain itu, dilakukan perbandingan terhadap kapasitas pompa saat ini dan kapasitas awal serta dilakukan analisis terhadap Standard Operating Procedure (SOP) pengoperasian pompa. Hasil evaluasi ini menunjukkan kondisi eksisting 5 segmen saluran sekunder yaitu Kali Tembok Gede, Kali Semarang, Kali Margo Rukun, Kali Demak Timur, dan Kali Dupak tidak mampu melayani debit limpasan air hujan yang disebabkan karena adanya sedimen. Selain itu, juga tidak adanya Standard Operating Procedure (SOP) pengoperasian pompa secara tertulis, sehingga menyebabkan terjadinya genangan dengan luas total genangan 5,71 ha dengan lama waktu genangan maksimum 240 menit dan tinggi genangan maksimum 40 centimeter pada tanggal 16 April 2016 yang merupakan salah satu genangan terbesar di catchment area Sistem Pematusan Greges.
Perencanaan Sistem Penampung Air Hujan Sebagai Salah Satu Alternatif Sumber Air Bersih di Rusunawa Penjaringan Sari Surabaya Fairuz Nadia; Mas Agus Mardyanto
Jurnal Teknik ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (782.315 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v5i2.19035

Abstract

Di Surabaya, ada banyak Rusunawa (apartemen sewa untuk masyarakat berpenghasilan rendah hingga menengah). Air bersih untuk penggunaan kebutuhan sehari-hari di Rusunawa diperoleh dari PDAM Surabaya. Biaya untuk konsumsi air yang dibayarkan oleh penyewa dianggap terlalu mahal karena penyewa sebagian besar memiliki pendapatan rendah atau menengah. Oleh karena itu, sumber lain untuk air bersih yang murah dan mudah perlu dipertimbangkan. Pemanenan air hujan  (PAH) adalah salah satu alternatif yang dapat dipertimbangkan karena Surabaya merupakan daerah dengan curah hujan yang cukup tinggi. Tugas akhir ini akan membahas potensi air hujan sebagai sumber air bersih alternatif di Rusunawa. Air hujan dikumpulkan dari atap rusunawa tersebut. Kualitas air hujan dianalisis di laboratorium. Jumlah air hujan dihitung berdasarkan curah hujan rata-rata berdasarkan data selama sepuluh tahun. Air hujan yang dikumpulkan mengalir ke reservoir tanah yang ada serta yang baru sebelum didistribusikan kepada penyewa. Air hujan yang dikumpulkan secara umum memenuhi standar kualitas yang tercantum dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 42 Tahun 2010. Namun, kualitas air hujan agak sedikit asam; oleh karena itu, perlu dicampur dengan air PDAM. Air hujan dari atap setiap blok Rusunawa dikumpulkan di reservoir yang ada. Berdasarkan jumlah air hujan yang ditampung, total biaya untuk perencanaan ini sekitar Rp 558.930.070. Adapun prosentase penghematan terhadap pemakaian air PDAM selama 1 bulan untuk masing-masing blok A = 17,18% ; blok B = 16,84% ; blok C = 16,51% ; blok DA = 19,10% ; blok DB = 17,02% ; blok EA = 16,50% ; blok EB = 17,56% ; blok FA = 19,69% dan blok FB = 17,56%.
Perencanaan Sistem Pemanenan Air Hujan sebagai Alternatif Air Bersih di Rusunawa Sumur Welut dan Keputih Surabaya Halif Akbar Ibadah; Mas Agus Mardyanto
Jurnal Teknik ITS Vol 12, No 1 (2023)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v12i1.109226

Abstract

Kota Surabaya merupakan kota metropolitan yang jumlah penduduknya diproyeksikan meningkat setiap tahunnya. Seiring berjalannya waktu terjadinya kelangkaan air bersih untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan terjadi jika penggunaan air bersih tidak dikelola dengan baik. Pemanenan air hujan merupakan cara yang digunakan untuk menangkap dan mengelola air hujan untuk dimanfaatkan kembali dan untuk melakukan pemanenan air hujan dibutuhkan sistem yang baik agar pemanenan air hujan dapat dilakukan secara maksimal. Data yang digunakan pada perencanaan kali ini yaitu data primer berupa observasi lapangan dan data sekunder berupa denah rusunawa, penggunaan air, jumlah penghuni, data curah hujan harian 10 tahun terakhir, dan jumlah kamar. Hasil dari perencanaan sistem pemanenan air hujan ini yaitu pada sistem pemanenan air hujan Rusunawa Keputih dapat menghemat efisiensi biaya penggunaan air selama musim hujan dengan rata-rata penghematan pada Blok A sebesar Rp 214.616,38, Blok B sebesar Rp. 347.309,11, Blok C sebesar Rp. 296.090,93, dan Blok D sebesar Rp. 205.196,38. Sedangkan Rusunawa Sumur Welut dapat menghemat biaya penggunaan air bersih selama musim hujan tiap blok dengan rata-rata estimasi penghematan biaya pada Blok A sebesar Rp 437.015,28, Blok B sebesar Rp. 316.217,28, Blok C sebesar Rp. 301.337,28, Blok D sebesar Rp. 387.467,28 dan Blok E sebesar Rp. 296.909,94. Total biaya yang dikeluarkan dalam perencanaan sistem pemanenan air hujan pada Rusunawa Keputih sebesar Rp 30.000.000,00 sedangkan untuk Rusunawa Sumur Welut menghabiskan total biaya sebesar Rp 39.000.000,00.