Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Application of ecodrainage system in reducing the potential for flooding in the District of Sampang Andikha, Fauzan; Yuniarto, Adhi
Sustinere: Journal of Environment and Sustainability Vol 1 No 2 (2017): pp. 63 - 143 (December 2017)
Publisher : Centre for Science and Technology, IAIN Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (713.132 KB) | DOI: 10.22515/sustinere.jes.v1i2.11

Abstract

Kamoning River watershed is one of the watersheds in Sampang. Sampang City experienced flooding almost every year caused by the overflow of the River Kamoning. One of the causes of flooding in that city is the high rainfall and a lack of rainwater catchment areas in the upper and middle Kamoning River watershed. To overcome these problems, it is necessary to use a system of flood discharge reduction eco drainage in the upstream and in the middle of Kamoning River watershed. This study used two scenarios of eco-drainage system: first is to change the land use in combination with the creation of retention ponds, the second scenario is to change the land use in combination with the creation of infiltration wells. From the analysis of large unknown, designed-flood discharge of 50 year-return period of Kamoning River basin is 289.361 m3/ sec. By using the first scenario, the designed-flood discharge can be reduced by 199.59 m3/s or 31.02%, while large designed-flood discharge can be reduced by 205.20 m3/s or 29.08% using second scenario. Efforts to reduce the discharge flood in Sampang can be effectively conducted by using the scenario 1.
Perencanaan Pengolahan Air Bersih dan Air Limbah Domestik di Kecamatan Bungah, Gresik Muhammad Athur Dirgantara; Adhi Yuniarto
Jurnal Teknik ITS Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (385.489 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v7i1.29489

Abstract

Perencanaan ini berlokasi di Kecamatan Bungah Kabupaten Gresik, tepatnya di Desa Raci Wetan, Desa Sidorejo, dan Desa Melirang. Dalam upaya untuk mencapai akses air minum layak dan sanitasi layak sebesar 100%, maka dilakukan studi perencanaan bangunan pengolahan dan sistem penyaluran air bersih serta perencanaan sistem penyaluran air limbah domestik dan pengolahannya. Hasil perencanaan ini menghasilkan sebuah desain IPAM yang memiliki kapasitas sebesar 4,83 l/detik dan sistem perpipaan untuk penyaluran air bersih yang melayani 6 RW. Total RAB keseluruhan untuk sistem ini ditaksir sekitar Rp 3.927.570.320,18. Sedangkan perencanaan untuk air limbah domestik menghasilkan 12 SPAL beserta unit IPAL yang melayani 13 RW; terdiri dari 2 SPAL menggunakan sistem smallbore sewer dengan IPAL berupa ABR-ABF dan 10 SPAL menggunakan sistem shallow sewer dengan IPAL berupa ABR. Total RAB perencanaan air limbah keseluruhan ditaksir sekitar  Rp 11.121.645.679,60.
Development of Drinking Water Supply Service in Purworejo District Lia Kurnia Putri; Adhi Yuniarto
Jurnal Teknik ITS Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (744.073 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v8i2.49746

Abstract

Water Supply Company (PDAM) in Purworejo District is a responsible instituation in serving and fulfilling the need of clean water for the local people in Purworejo. The current service coverage of the Water Supply Company in Purworejo was 52.60%. Water Supply Company in Purworejo unit had served 14 urban villages and had 5 planned development villages. However, out of 19 urban villages, the clean water distribution network system was not evenly distributed to customers and the amount of water loss was quite high. To overcome these problems, it was necessary to do an analysis and development plan for the clean water distribution network system. The application used to analyze the existing conditions and the development was the Epanet 2.0 application. The results of the existing condition analysis showed that running was not successful. The planning period will be carried out in 2018 until 2037 which is divided into 2 stages, namely year (2018-2027) and year (2028-2037). The planning was done by calculating projections of the population and public facilities to determine water requirements. The results of the development plan analysis showed that there were 2 additional blocks in stage 2 so that the total blocks formed were 24 blocks. The pipeline repairs carried out are also divided into 2 stages, namely in 2021 and in 2026. This is meant to reduce the planning costs, because the development budget used will also be divided into 2 stages.
Evaluasi Timbulan Genangan di Catchment Area Sistem Pematusan Rumah Pompa Greges Rayon Genteng Surabaya Januar Catur Putranto; Mas Agus Mardyanto; Adhi Yuniarto
IPTEK Journal of Proceedings Series No 5 (2017): Simposium I Jaringan Perguruan Tinggi untuk Pembangunan Infrastruktur Indonesia (2016)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23546026.y2017i5.3125

Abstract

Sistem pematusan dengan luas total 1520 ha yang dilayani oleh Rumah Pompa Greges mempunyai 1 saluran primer yaitu saluran primer Kali Greges. Kali Greges dengan panjang 4-5 km dan lebar 12-22 meter merupakan muara dari 17 saluran sekunder. Selain rumah pompa Greges yang melayani Kali Greges, terdapat 3 rumah pompa lainnya yaitu rumah pompa Dupak Bandarejo melayani saluran sekunder Kali Dupak, rumah pompa Asem Jaya melayani saluran tersier Kali Asem Jaya, serta rumah pompa Tidar di saluran tersier Petemon Kali yang tidak dioperasikan lagi. Variabel studi yang digunakan yaitu kapasitas pompa, debit aliran ke saluran primer, dan debit aliran ke saluran sekunder. Metode yang digunakan yaitu melakukan perhitungan hidrolika untuk mengetahui debit saluran rencana dan debit eksisting. Dilakukan juga perbandingan kapasitas pompa saat ini dan kapasitas awal serta dilakukan analisis terhadap Standard Operating Procedure (SOP) pengoperasian pompa. Hasil evaluasi ini menunjukkan kondisi eksisting 5 segmen saluran sekunder yaitu Kali Tembok Gede, Kali Semarang, Kali Margo Rukun, Kali Demak Timur, dan Kali Dupak tidak mampu melayani debit limpasan air hujan yang disebabkan karena adanya sedimen. Selain itu, juga tidak adanya SOP pengoperasian pompa secara tertulis, yang menyebabkan terjadinya genangan dengan luas total genangan 5,71 ha dengan lama waktu genangan maksimum 240 menit dan tinggi genangan maksimum 40 centimeter pada tanggal 16 April 2016 yang merupakan salah satu genangan terbesar di catchment area sistem pematusan Greges. 
Evaluasi Instalasi Pengolahan Air Limbah Industri Tapioka Di Kabupaten Lampung Timur Rifka Noor Azizah; Agus Slamet; Adhi Yuniarto
IPTEK Journal of Proceedings Series No 5 (2017): Simposium I Jaringan Perguruan Tinggi untuk Pembangunan Infrastruktur Indonesia (2016)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.756 KB) | DOI: 10.12962/j23546026.y2017i5.3126

Abstract

Instalasi pengolahan air limbah (IPAL) industri tapioka di Kabupaten Lampung Timur Provinsi Lampung menggunakan kombinasi UASB dan  tangki aerasi. Air limbah kemudian diolah lebih lanjut pada kolam stabilisasi. Pada saat ini seluruh kolam stabilisasi tidak menggunakan pelapis membran ataupun tanah lempung. Hal ini dinilai mencemari air tanah di daerah sekitar pabrik. Air limbah yang dilepas ke badan air juga masih melebihi baku mutu. Sehingga perlu dilakukan evaluasi unit bangunan eksisting dan memberikan solusi atas hasil evaluasi ini. Evaluasi dilakukan dengan melakukan komparasi kondisi eksisting dengan kriteria desain unit IPAL. Hasil study menunjukan bahwa beberapa kriteria seperti waktu detensi, organic loading rate, velocity, dan dimensi pada beberapa unit tidak sesuai. Solusi yang diberikan atas pencemaran air tanah adalah penutupan kolam stabilisasi dan menggantinya dengan kombinasi unit anaeobic baffled reactor (ABR) - facultative pond. Instalasi tersebut dinilai mudah dan murah dalam pengoperasian dan perawatan. Data kualitas dan kuantitas air limbah didapat dari kombinasi data primer dan sekunder. Data yang didapat dijadikan acuan untuk perencanaan detail engineering design IPAL pengganti kolam stabilisasi. Perhitungan biaya untuk IPAL dan perpipaan mengacu pada Standar Nasional Indonesia dan Harga Satuan Pokok Kerja (HSPK) Kota Bandar Lampung. Setelah dilakukan perhitungan terhadap biaya pembangunan ABR dan kolam fakultatif, diperlukan biaya sebesar Rp. 761.313.124.
Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Industri Agar-agar Adelia Puspita Sari; Adhi Yuniarto
IPTEK Journal of Proceedings Series No 5 (2017): Simposium I Jaringan Perguruan Tinggi untuk Pembangunan Infrastruktur Indonesia (2016)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (736.454 KB) | DOI: 10.12962/j23546026.y2017i5.3130

Abstract

Industri agar-agar merupakan salah satu industri pangan yang menghasilkan limbah cair dalam jumlah besar terutama dari proses pencucian bahan baku. Berdasarkan Pergub Jatim no. 72 tahun 2013 terdapat 6 parameter baku mutu air limbah yang harus dipenuhi sebelum membuang limbah ke badan air, yaitu BOD, COD, TSS, pH, ammonia dan sisa klor. Pada study ini digunakan data primer yang berasal dari industri agar-agar X yang berlokasi di Kabupaten Malang. Sampel diambil dengan menggunakan metode Integrated Sampling. Data acuan perencanaan berasal dari outlet 1 dan 2 yang tidak memenuhi ambang baku mutu dengan nilai BOD 514,4 mg/l, COD 1710,59 mg/l, dan TSS 269,26 mg/l. Sedangkan untuk parameter pencemar lainnya sudah memenuhi baku mutu. Unit IPAL yang direncanakan merupakan unit-unit pengolahan fisik-kimia yang terdiri dari bar screen, bak ekualisasi, prasedimentasi, koagulasi-flokulasi, sedimentasi dan filter dengan media zeolite. Perhitungan BOQ dan RAB menggunakan HSPK Kota Malang 2015 dan didapatkan angka sebesar Rp 141.665.444,00 untuk pembangunan seluruh unit IPAL.
Desain IPAL Subsurface Flow Constructed Wetland Di Rusunawa Grudo Surabaya Ahmad Safrodin; Sarwoko Mangkoedihardjo; Adhi Yuniarto
IPTEK Journal of Proceedings Series No 5 (2017): Simposium I Jaringan Perguruan Tinggi untuk Pembangunan Infrastruktur Indonesia (2016)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (587.936 KB) | DOI: 10.12962/j23546026.y2017i5.3138

Abstract

Pencemaran lingkungan di Kota Surabaya terus meningkat seiring dengan perkembangan penduduk dan keterbatasan sarana sanitasi yang kurang baik. Pencemaran lingkungan ini didominasi limbah domestik sehingga perlu sistem pengolahan yang efektif dan efisien dalam mengurangi senyawa polutan. Teknologi Constructed wetland merupakan  sistem  pengolahan terkontrol yang telah didesain dan dibangun menggunakan proses alami yang  melibatkan vegetasi, media, dan  mikroorganisme untuk mengolah air limbah domestik. Teknologi ini dapat diterapkan untuk skala perumahan baik individu atau secara komunal. Rusunawa Grudo Surabaya merupakan rusun yang belum memiliki IPAL untuk mengolah greywater. Perencanaan sistem Constructed wetland di Rusunawa Grudo Surabaya mempertimbangkan aspek kuantitas dan kualitas air limbah. Kualitas air limbah domestik menunjukkan nilai COD 329,81 mg/L, BOD 182,02 mg/L; dan TSS 103,33 mg/L, sedangkan  kuantitas air limbah sebesar 33,6 m3/hari. Sistem ini terdiri dari unit ekualisasi, Subsurface Flow Constructed Wetland dengan tanaman Cyperus alternifolius, dan kolam penampung. Hasil perencanaan menghasilkan efisiensi pengolahan seluruh sistem untuk COD, BOD, dan TSS masing-masing sebesar 86%, 85%, dan 88%. Desain sistem IPAL menghasilkan luas permukaan 480 m2, kedalaman bed 0,5 m, beban pada bed (OLR) 12,75 gr BOD/m2.hari, beban hidrolik (HLR) 0,07 m3/m2.hari dengan waktu tinggal 3 hari. Kualitas efluen yang didapatkan menunjukkan nilai BOD 25 mg/L, COD 48,35 mg/L dan TSS 11,72 mg/L. Dihasilkan pula standar operasional dan perawatan IPAL serta biaya investasi seluruh sistem constructed wetland sebesar Rp. 412.007.328,00
Effects of Glucose on the Reactive Black 5 (RB5) Decolorization by Two White Rot Basidiomycetes Tony Hadibrata; Abdull Rahim Mohd Yusoff; Azmi Aris; Risky Ayu Kristanti; Topik Hidayat; Adhi Yuniarto
Journal of Mathematical and Fundamental Sciences Vol. 43 No. 3 (2011)
Publisher : Institute for Research and Community Services (LPPM) ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/itbj.sci.2011.43.3.3

Abstract

The capacities of glucose in the decolorization process of an azo dye, Reactive Black 5 (RB5), by two white rot basidiomycetes, Pleurotus sp. F019 and Trametes sp. F054 were investigated. The results indicated that the dye degradation by the two fungi was extremely correlated with the presence of glucose in the culture and the process of fungi growth. Decolorization of 200 mg dye/l was increased from 62% and 69% to 100% within 20"“25 h with the increase of glucose from 5 to 15 g/l, and the activity of manganese dependent peroxidase (MnP) increased by 2"“9 fold in this case. Hydrogen peroxide of 0.55 mg/l and 0.43 mg/l were detected in 10 h in Pleurotus sp. F019 and Trametes sp. F054 cultures.
STUDI KELAYAKAN DAN ANALISIS RISIKO PENERAPAN SISTEM PENYEDIAAN AIR SIAP MINUM PDAM KOTA SURABAYA DI APARTEMEN Annas Taufan; Adhi Yuniarto
Envirotek : Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan Vol 13 No 1 (2021): Envirotek : Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan
Publisher : Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (714.929 KB) | DOI: 10.33005/envirotek.v13i1.132

Abstract

The city of Surabaya as the center of government and business in East Java has made the city of Surabaya experience rapid property growth in all types including apartment growth. The high growth of apartment units in Surabaya, whether they have been built, are being built, or are planned for construction will be in line with the increasing population growth in the city of Surabaya. This will be accompanied by an increase in the need for drinking/ potable water in the apartment itself. The purchase price of PDAM water specifically for apartments, which is more expensive than the landed house rate, also burdens the apartment residents. Therefore, we need initiatives and efforts to meet the demand for ready-to-drink water for apartments. This study will analyze the technical aspect, financial aspect, and risk analysis of the application of a ready-to-drink water supply system in an apartment so that it can be used as reference material or material for further academic studies. Based on the analysis that has been carried out, the application of a ready-to-drink water supply system in the apartment is declared technically and financially feasible. Risk mitigation related to the application of a ready-to-drink water supply system in apartments is carried out by allocating risk to parties who are relatively able to manage it or because they have the lowest cost to absorb this risk.
PENINGKATAN EFISIENSI ENERGI PADA SISTEM DISTRIBUSI SUMBERSARI PERUMDA AIR MINUM TUGU TIRTA KOTA MALANG Galis Asmara; Adhi Yuniarto; Muhammad Sundoro
Envirotek : Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan Vol 14 No 1 (2022): Envirotek : Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan
Publisher : Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1161.302 KB) | DOI: 10.33005/envirotek.v14i1.178

Abstract

Pelayanan air minum Kota Malang diselenggarakan oleh Perumda Air Minum Tugu Tirta Kota Malang menggunakan kombinasi sistem perpompaan (73%) dan sistem gravitasi (27%). Dominasi sistem perpompaan mengakibatkan biaya energi di Perumda Air Minum Tugu Tirta Kota Malang (Rp 478/m3) lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional (Rp 345,77/m3). Lokasi penelitian pada sistem distribusi Sumbersari dipilih karena operasional pompa berjalan selama 24 jam langsung melayani pelanggan. Pompa eksisting beroperasi mengikuti fluktuasi debit penggunaan pelanggan yang mengakibatkan penggunaan energi menjadi tidak efisien. Hal ini terjadi karena pompa beroperasi normal saat pemakaian air minimum pada jam pelayanan minimum (malam hari). Penelitian ini menganalisis peningkatan efisiensi energi pada Sistem Distribusi Sumbersari melalui skema pemasangan Variable Speed Drive (VSD) yang disimulasikan menggunakan aplikasi Epanet 2.0. Hasil analisis teknis menunjukkan bahwa pemasangan VSD dapat meningkatkan efisiensi pada sistem eksisting dengan menghasilkan penghematan tagihan listrik sebesar 10,16% dan Specific Energy Consumption (SEC) meningkat semula 0,38 kWh/m3 menjadi 0,35 kWh/m3.