Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BERAT MERKURI (Hg) PADA CUMI-CUMI (Loligo sp.) DENGAN MENGGUNAKAN METODE ATOMIC ABSORPTION SPECTROSCOPY (AAS) Hesty Rodlotu Yula; Syaiful Bahri; Yuli Ambarwati; Iswadi Idris; Ganjar Andhulangi
Analit: Analytical and Environmental Chemistry Vol 6, No 1 (2021): Analit: Analytical and Environmental Chemistry
Publisher : Universitas Lampung Jl. Prof. Dr. Sumatri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (696.072 KB) | DOI: 10.23960/aec.v6i1.2021.p83-91

Abstract

Tingkat bahaya dari logam berat merkuri (Hg) yang ter-bioakumulasi pada cumi-cumi (Loligo sp.) tidak hanya memberikan implikasi bagi lingkungan, namun juga terhadap kesehatan manusia.  Hal inilah yang menjadi dasar penelitian dikarenakan cumi-cumi memiliki kemampuan mengabsorpsi logam melalui jaringan otot dan didukung dengan tingginya produksi cumi-cumi di Indonesia yang mencapai 216 ribu ton per tahun 2018 berdasarkan data KKP RI yang sejalan dengan tingkat konsumsi.  Selain itu, relevansi kebijakan Pemerintah Republik Indonesia dengan penandatanganan Konvensi Minamata tentang bahaya merkuri yang telah ditetapkan sebagai permasalahan global, peraturan BPOM No.5/2018, dan SNI 7387-2009 tentang batasan maksimum cemaran logam berat dalam pangan olahan menjadi acuan pendukung. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui kadar logam berat merkuri (Hg) yang terakumulasi dalam daging cumi-cumi.  Kadar logam berat Hg pada cumi-cumi dianalisis menggunakan metode Atomic Absorption Spectroscopy (AAS) melalui sampel jaringan otot daging.  Secara keseluruhan, data analisis menunjukkan bahwa kandungan logam berat merkuri (Hg) pada daging cumi-cumi adalah 0,038 μg/g (uji#1) dan 0,035 μg/g (uji#2) dimana lebih rendah dari standar baku mutu PerBPOM dan SNI 7387-2009 tersebut yaitu 0,5 mg/kg dan 1,0 mg/kg, masing-masing.  Oleh karena itu, hasil tersebut mengindikasikan bahwa cumi-cumi tersebut aman untuk dikonsumsi.http://dx.doi.org/10.23960/aec.v6.i1.2021.p83-91 
Uji Bioinsektisida Ekstrak Buah Bintaro dan Umbi Gadung Terhadap Hama Walang Sangit (Leptocorisa acuta T.) Syaiful Bahri; Ilim Ilim; Hardoko Insan Qudus; Yuli Ambarwati; Ika Rizki Wulandari
Jurnal Kartika Kimia Vol 6 No 1 (2023): Jurnal Kartika Kimia
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Sciences and Informatics, University of Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/jkk.v6i1.189

Abstract

Insecticides are a type of pesticide that is commonly used by farmers to eradicate insect pests, one of which is the stink bug. Excessive use results in resistance and contamination of soil, water, and air. Another alternative is bioinsecticides which are safe and do not cause resistance. In this study, the samples used were gadung and bintaro root extracts. The method used is maceration, after the maceration process, the filtrate will be tested on the target animal, looking for the best insecticide mortality and screening for phytochemicals. Lastly, the best bioinsecticide solutions were identified using FT-IR and UV-Vis spectrophotometers. The best bioinsecticide solutions with 60% and 40% mortality were bioinsecticides with a concentration of 70% gadung and 30% gadung 20% bintaro. Phytochemical screening tests were carried out on both of them, the results were positive for terpenoids and alkaloids. Identification using the FTIR spectrophotometer showed that the bioinsecticide solution contained secondary metabolites with O-H groups appearing at absorption wave number 3260 cm-1, C=O groups appearing at wave number 1637cm-1,, and C-H groups appearing at wave number 1359 cm-1. The results of the UV-Vis spectrum showed that the bioinsecticide solution had the C=C functional group as indicated by the appearance of peaks at a wavelength of 210 nm, 217 nm, and 223 nm.