Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Analisis Tingkat Kerusakan Jalan Rigid dengan Metode Pavement Condition Index (Pci) dalam Penanganan Upaya Perbaikan Studi Kasus : Jl Raya Bubulan Desa Cancung (Dukuh Kowang-Banyu Urip) Sta 28+000 – Sta 29+000 Kecamatan Bubulan Kabupaten Bojonegoro Herta Novianto; Titin Wartini
Civilla : Jurnal Teknik Sipil Universitas Islam Lamongan Vol 5, No 1 (2020): March
Publisher : Litbang Pemas - Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/cvl.v5i1.411

Abstract

Perkerasan jalan merupakan komponen pokok di bidang transportasi. Kondisi perkerasan mempengaruhi kenyamanan, keamanan dan keselamatan pengguna jalan. Namun, kondisi perkerasan semakin lama semakin berkurang akibat faktor kerusakan jalan. Suatu penelitian tentang bagaimana kondisi permukaan jalan dan bagian jalan lainnya sangat diperlukan untuk mengetahui kondisi permukaan jalan yang mengalami kerusakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis jenis kerusakan dan nilai kondisi pada perkerasan kaku di ruas jalan Kowang-Banyu Urip Desa Cancung Kec.Bubulan Kab.Bojonegoro beserta pemeliharaan atau penanganannya. Metode yang digunakan untuk penilaian ini adalah Pavement Condition Index (PCI). Adapun jenis kerusakan yang teridentifikasi di ruas jalan Kowang-Banyu Urip Desa Cancung Kec.Bubulan Kab.Bojonegoro adalah sebagai berikut : retak sudut (3,035 m²), retak melintang (0,42732 m²), pengausan agregat (16,8825 m²), tambalan (56,67 m²), berlubang (0,8528 m²), remek (0,2064 m²), dan retak rambut (0,01802 m²). Berdasarkan hasil penelitian, diketahui kondisi perkerasan kaku pada ruas jalan Kowang-Banyu Urip Desa Cancung Kec.Bubulan Kab.Bojonegoro masih dalam keadaan sempurna (excellent) dengan presentase 94,75 %.Meskipun secara keseluruhan kondisi jalan Soekarno-Hatta Bandar Lampung masih dalam kondisi baik bahkan sempurna, namun pemeliharaan rutin pada ruas jalan dan bangunan pelengkap harus tetap dilakukan dengan kala ulang satu tahun.
Micro-Hydro Power Plants (MHPP): Technical and analytical studies in creating experimental learning media for physics students Zuffa Anisa; Anggun Apprianda; Herta Novianto; Indriyani Rachman
Momentum: Physics Education Journal Vol 5 No 1 (2021)
Publisher : Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21067/mpej.v5i1.4876

Abstract

Nowadays, direct media use in learning energy is rarely found. Therefore, the authors intended to design a mini micro-hydro power plant (MHPP) in order to give direct experiences to students. This study generally aims to develop a mini MHPP consisting of equipment design, component selection, and the MHPP assembly. A test on discharge, heights, and produced power is then conducted. The data acquired are then analyzed in terms of either Pteotirik or Preal power using a predetermined equation. An analysis to the factors influencing the P values is then carried out. The power input of resulted from the water discharge management is 35.64 mW, while that of the power output is 9,61 mW. The efficiency of the MHPP set is by 26.96% which is considered quite low due to such factors as turbine blades, penstock pipes, generators, and the shift from water potential energy to other types of energies which is inevitable. It is expected that the developed mini MHPP is applicable as practicum learning media giving a lot of such learning experiences to students as to identify how hydroelectric power plant is, how the water energy shifts into electric energy, how high the electricity produced is, and to analyze factors influencing how high and low the electricity produced by a power plant.
ANALISA RISIKO RENCANA PEMBANGUNAN WADUK BANYU URIP UNTUK PENAMPUNGAN AIR DENGAN SISTEM HYBRID HERTA NOVIANTO
Jurnal teknik sipil Vol. 1 No. 1 (2016): De' Teksi- Jurnal Teknik Sipil Unigoro
Publisher : Universitas Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (174.939 KB)

Abstract

Dalam setiap perencanaan proyek konstruksi, selain aspek fisik, aspek non-fisik seperti halnya aspek lingkungan juga merupakan aspek penting yang harus diperhatikan, terutama dalam hal perencanaan proyek konstruksi yang berhubungan langsung denganalam, sepertihalnya rencana proyek pengunaan sumber daya air dengan sistem hybrid di kawasan Banyu Urip – Bojonegoro, yang mana proyek tersebut sedikit banyak pasti memberikan dampak dan risiko terhadap ligkungan sekitar.Adapun maksud dalam penelitian ini adalah melakukan kajian manajemen risiko terhadap rencana proyek penggunaan sumber daya air berdasarkan perspektif stakeholders, yaitu masyarakat, DPRD Bojnegoro, Instansi Pemerintahan dan InstansiTeknik Pemerintah. Dengan tujuan mengidentifikasi risiko, menganalisa risiko serta mengetahui respon risiko yang mungkin ditimbulkan oleh rencana proyek tersebut berdasarkan perspektif stakeholders.Identifikasi awal dilakukan dengan studi literatur, yang mana hasil tersebut digunakan acuan interview dan diskusi dengan stakeholders terkait, sehingga didapatkan hasil identifikasi jenis – jenis kategori risiko yang mungkin terjadi dalam rencana proyek berdasarkan perspektif stakeholders adalah risiko lingkungan sosial, risiko ekonomi, risiko manajemen dan risiko politik.Dari hasil analisa risiko dengan metode analisis manajemen risiko yang dilakukan, dapat diketahui bahwa risiko tertinggi yang mungkin terjadi dalam rencana pembangunan waduk adalah risiko ekonomi.Dan dapat diketahui bahwa respon risiko yang muncul dalam rencana sistem hybrid mayoritas berada di area avoidance.
STUDY ON MAKING BRICK AS ONE OF CONSTRUCTION MATERIALS IN BOJONEGORO HERTA NOVIANTO
Jurnal teknik sipil Vol. 1 No. 2 (2016): De' Teksi- Jurnal Teknik Sipil Unigoro
Publisher : Universitas Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.941 KB)

Abstract

Batu bata umumnya dalam konstruksi bangunan memiliki fungsi sebagai bahan non non­ struktural, di samping berfungsi sebagai struktural. Sebagai fungsi struktural, batu bata dipakai sebagai penyangga atau pemikul beban yang ada diatasnya seperti pada konstruksi rumah sederhana dan pondasi. Adapun tujuan dalam makalah ini adalah untuk bagaimana proses pembuatan bata yang sebenarnya dan memberikan pengetahuan tentang pembuatan batu bata pada mahasiswa teknik sipil agar menguasai salah satu bahan bangunan yang sering dipakai dalam pembuatan bangunan selama ini. Pembuatan batu bata secara umum hampir sama, di mulai dari pemilihan bahan baku yang bagus, keseimbangan pada campuran antara tanah liat, sekam, tanah liat yang agak kasar serta air. Selain itu pencampuran bahan harus matang agar mendapat campuran bahan yang matang, kemudian tahap pencetakan pada tahapan ini volume pada cetakan harus terisi penuh atau seimbang antara satu sama lain. Tahap selanjutnya yaitu, tahap penjemuran pada tahapan ini hasil dari pencetakan bata di jemur sampai benar benar kering dan tidak retak saat pembakaran. Kemudian tahap pembakaran, tahapan pembakaran harus benar benar dijaga agar api atau tungku untuk pembakarn tidak mati untuk mendapatkan mendapatkan hasil yang baik, namun sebagian besar produksi ini bahan bakar menggunakan sekam karena biaya lebih murah serta hasil pembakaran lebih baik, dibandingkan menggunakan kayu biaya lebih mahal serta hasil tidak terlalu maksimal namun jika menggunakan kayu dapat mengefisiensi waktu.
EVALUASI DAN MONITORING AMDAL PEMBANGUNAN BENDUNG GERAK BOJONEGORO LOWER SOLO RIVER IMPROVEMENT PROJECT PHASE - 2 HERTA NOVIANTO
Jurnal teknik sipil Vol. 2 No. 2 (2017): De' Teksi- Jurnal Teknik Sipil Unigoro
Publisher : Universitas Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.073 KB)

Abstract

Air merupakan sumber daya dan faktor determinan yang menentukan kinerja sektor pertanian, karena tidak ada satu pun tanaman pertanian dan ternak yang tidak memerlukan air. Meskipun perannya sangat strategis, namun pengelolaan air masih jauh dari yang diharapkan, sehingga air yang semestinya merupakan sahabat petani berubah menjadi penyebab bencana bagi petani. Indikatornya, dimusim kemarau, ladang dan sawah sering kali kekeringan dan sebaliknya dimusim penghujan, ladang dan sawah banyak yang terendam air. Secara kuantitas, permasalahan air bagi pertanian terutama di lahan kering adalah persoalan ketidaksesuaian distribusi air antara kebutuhan dan pasokan menurut waktu (temporal) dan tempat (spatial).
ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN ASPEK SOSIAL PADA TAHAP PRAKONSTRUKSI WADUK TUKUL DESA KARANG GEDHE KECAMATAN ARJOSARI KABUPATEN PACITAN HERTA NOVIANTO
Jurnal teknik sipil Vol. 3 No. 1 (2018): De' Teksi- Jurnal Teknik Sipil Unigoro
Publisher : Universitas Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (137.352 KB)

Abstract

AMDAL merupakan salah satu penerapan ilmu teknik lingkungan dan syarat yang harus dipenuhi sebelum pembangunan suatu konstruksi apakah disetujui atau tidak untuk melanjutkan pada tahap konstruksi.Begitu pentingnya peranan AMDAL bagi pembangunan suatu proyek maka pembangunan waduk Tukul di Desa Karanggede, Arjosari ini dibangun. Untuk proses pembangunan Waduk Tukul di Pacitan. Waduk Tukul adalah proyek bendungan air terbesar di Pacitan dan termasuk Mega Proyek Nasional yang mempunyai anggaran berkisar 570 Milyar, dengan letak geografis berada diantara lembah dan pemukiman penduduk dengan rencana tampungan waduk 39.548 juta meter kubik air dengan luas genangan sekitar 170 hektare dan tinggi bendungan 76 meter, dengan alokasi dana sebesar 9,1 Milyar untuk pembayaran ganti rugi 54 lahan milik 36 warga. Tujuan utama tugas akhir ini antara lain : 1. Identifikasi komponen lingkungan sosial yang berpotensi terkena dampak dari pembangunan waduk tukul. 2. Prakiraan dampak terhadap komponen lingkungan sosial terutama yang menimbulkan dampak besar dan penting. 3. Bagaimana Hasil evaluasi terhadap komponen lingkungan sosial yang terkena dampak.Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer dan sekunder.Dari 51 jumlah responden sebagai sumber data penelitian yang berbentuk in-depth interview dan kuesioner.Dan metode analisis dampak komponen lingkungan sosial menggunakan metode Fisher & Davies. Kemudian kesimpulan pada penelitian ini adalah terdapat 23 komponen lingkungan yang diduga terkena dampak yang 16 diantarannya adalah yang terkena dampak dan dari skala besaran dampak terdapat 5 komponen lingkungan sosial yang terkena dampak besar dan penting yaitu: Limbah ke lingkungan (+2,3), Keadaan Sungai (+1,8), Polusi udara (+1,7), Pertanian (+1,6), Uang ganti rugi (+1,4). Dengan nilai rata-rata dampak dari kondisi yang ada tanpa proyek dan kondisi yang ada dengan proyek didapatkan nilai dampak +0,5 yang berarti terkena dampak.
PENGUKURAN DAN PEMETAAN TANAH PADA KEGIATAN PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP (Studi kasus Desa Bakalan Kecamatan Tambakrejo Kabupaten Bojonegoro) Herta Novianto.,ST.,M.Si
Jurnal teknik sipil Vol. 3 No. 2 (2018): De' Teksi- Jurnal Teknik Sipil Unigoro
Publisher : Universitas Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2196.482 KB)

Abstract

Badan Pertanahan Nasional Bojonegoro, Desa Bakalan Kecamatan Tambakrejo Kabupaten Bojonegoro memiliki kurang lebih 166 persil, yang di dalamnya terdapat 2.557 bidang tanah, tetapi yang sudah terpetakan atau yang sudah terdaftar sertifikat 246 bidang, sementara 2.311 bidang tanah belum terpetakan atau belum terdaftar sertifikat yang tersebar di 4 dusun. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi overlap pada bidang tanah yang sudah terdaftar sertifikat atau terpetakan terhadap pelaksanaan Pengukuran dan Pemetaan pada program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap, agar tidak terjadi penerbitan sertifikat ganda. Metode yang di pakai dalam penelitian ini adalah GPS Geodetic dan Pita Ukur.untuk lokasi yang susah di jangkau signal GPS Geodetic. hasil penelitian menunjukkan Pengukuran dan Pemetaan pada Program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap, maka dapat disimpulkan bahwa bidang yang terdaftar atau terpetakan mengalami Overlap, hal ini dikarenakan bidang yang telah terdaftar atau terpetakan masih menggunakan metode Pengukuran dan Pemetaan secara manual. Pengukuran yang bidangnya Overlap ditetapkan mengikuti hasil Pengukuran dan Pemetaan pada Program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap,karena penetapan batasnya di dipasang dan di saksikan secara bersamaan oleh pemilik tanah dan pemerintah desa.
PENGUKURAN DAN PEMETAAN TANAH PADA KEGIATAN PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP (Studi kasus Desa Bakalan Kecamatan Tambakrejo Kabupaten Bojonegoro) Herta Novianto.,ST.,M.Si
Jurnal teknik sipil Vol. 4 No. 1 (2019): De' Teksi- Jurnal Teknik Sipil Unigoro
Publisher : Universitas Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3620.285 KB)

Abstract

Angkutan umum adalah salah satu moda trasportasi yang menghubungkan kawasan satu dengan kawasan yang lain. Oleh karenanya perlu diperhatikan kinerja angkutan umum sehingga sistem transportasi dapat berjalan dengan baik. Namun salah satu jenis moda transportasi di bojonegoro dengan trayek Bojonegoro – Nganjuk, Nganjuk – Bojonegoro nampaknya masih kurang memadai. Berdasarkan hal tersebut dilakukan suatu studi untuk mengetahui faktor – faktor kinerja terhadap angkutan umum dan menganalisis kinerja angkutan di jalur Bojonegoro - Nganjuk. Lingkup penelitian meliputi kinerja angkutan umum berdasarkan tingkat efektifitas dan efisiensi. Data yang diambil untuk mengetahui kinerja angkutan umum jalur Bojonegroro - Nganjuk dari tingkat efektifitas yaitu kemudahan, kapasitas, dan kualitas dari headway dan waktu tungu, kecepatan rata-rata, waktu perjalanan dan jumlah kendaraan sedangkan tingkat efisiensi yaitu utilitas dan load factor. Hasil penelitian diperoleh faktor-faktor tingkat efektifitas dan efisiensi. Dan di dapat hasil analisis kinerja angkutan umum jalur Bojonegoro - Nganjuk dilihat dari tingkat efektifitas dari Headway untuk keberangkatan dari Bojonegoro sebesar 77,41 menit dan untuk keberangkatan dari Nganjuk sebesar 67,61 menit dan Dan untuk hasil Waktu Tunggu rata – rata dari keberangkatan dari Bojonegoro sebesar 38,70 menit dan untuk keberangkatan dari Terminal Nganjuk sebesar 33,80 menit melebihi standar yang ditentukan World Bank maka kinerja angkutan umum dalam kondisi kurang baik karena melayani penumpang dalam waktu tunggu yang lama. Di tinjau dari aspek kapasitas operasi sebesar 45%. Bila dibandingkan menurut standar World Bank sebesar 80-90% belum memenuhi standar. Ditinjau dari waktu perjalanan untuk perjalanan dari Bojonegoro Ke Nganjuk di dapat Waktu Tempuh sebesar 2,58 jam dan sebaliknya sebesar 3,19 jam standar Direktorat Jenderal Perhubungan Darat sebesar 2 – 3 jam sudah memenuhi standart yang di tetapkan. Ditinjau dari kecepatan perjalanan keberangkatan dari Bojonegoro ke Nganjuk sebesar 41,14 km/jam dan sebaliknya sebesar 33,11 km/jam standar dari Direktorat Jenderal Perhubungan Darat yaitu sebesar 25 km/jam kecepatan perjalanan melebihi standar yang telah di tetapkan. Dari tingkat efesiensi dari load factor keberangkatan dari Bojonegoro sebesar 39.67% dan dari Nganjuk 73.33% standar parameter World Bank sebesar 70% sudah baik. Dan ditinjau dari Jarak Perjalanan angkutan umum bus adalah menempuh jarak 315 km/kend/hari bahwa Jarak Perjalanan angkutan umum melebihi standar yang telah ditentukan World Bank sebesar 230 - 260 km/kend/hari.
ANALISIS PENYEDIAAN AIR BERSIH DI DESA JATITENGAH KECAMATAN SUGIHWARAS KABUPATEN BOJONEGORO Herta Novianto; Agus Ermawan
Jurnal teknik sipil Vol. 4 No. 2 (2019): De' Teksi- Jurnal Teknik Sipil Unigoro
Publisher : Universitas Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.973 KB)

Abstract

Masalah penyediaan air bersih menjadi permasalahan yang sangat serius di Perdesaan. Desa Jatitengah Kecamatan Sugihwaras Kabupaten Bojonegoro salah satu daerah yang mengalami kekeringan saat musim kemarau, Hampir semua daerah minim air bersih agar tidak terjadi kekurangan air perlu menjaga dan memanfaatkan sumber air yang ada maka pemerintah desa setempat membuatkan sumur bor untuk memenuhi kebutuhan air bersih.dalam tugas akhir ini dipredisikan kebutuhan air bersih sampai dengan tahun 2023 dengan acuan dari data perangkat desa dalam perhitungannya menggunakan rumus geometri dan debit sumber air prduksi sumur bor.hasilnya menunjukan bahwa kebutuhan air bersih untuk tahun 2023 sebesar 0,81 liter/detik.dan ketersediaan air dari sumur bor 1,89 liter/detik.Penelitian ini bertujuan untuk memprediksikan kebutuhan air bersih pada tahun 2023 sehingga kebutuhan air yang tersedia masih mencukupi pada tahun 2023.
ANALISIS DAMPAK BERFUNGSINYA JEMBATAN SOSRODILOGO TERHADAP LALU LINTAS DI PERSIMPANGAN DESA KLANGON Herta Novianto
Jurnal teknik sipil Vol. 5 No. 1 (2020): De' Teksi - Jurnal Teknik Sipil Unigoro
Publisher : Universitas Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.9 KB)

Abstract

Pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan bertujuan untuk mendukung distribusi lalu lintas barang maupun manusia dan membentuk struktur ruang wilayah (Renstra Kementerian PU 2010-2014,2010), sehingga pembangunan infrastruktur memiliki 2 (dua) sisi yaitu : tujuan pembangunan dan dampak pembangunan. Setiap kegiatan pembangunan yang dilaksanakan pasti menimbulkan dampak terhadap lingkungan baik dampak positif maupun dampak negatif, yang perlu diperhatikan adalah bagaimana melaksanakan pembangunan untuk mendapatkan hasil dan manfaat yang maksimum dengan dampak negatif terhadap lingkungan yang minimum. Penelitian ini menggunakan metode observasi merupakan teknik pegumpulan data yang dilakuan dengan cara terjun langsung ke lapangan. Teknik ini dinilai efisien bila peneliti tahu dengan pasti varibel yang akan diukur dan tahu apa yg diharapkan. Dalam penelitian,menghasilkan data survey dampak berfungsinya jembatan sosrodilogo memiliki hambatan samping sangat rendah. Dari hasil penelitian dan perhitungan yang telah dilakukan dengan kondisi setelah terjadi perubahan terhadap simpang bersinyal jembatan sosrodilogo didapat kecepatan tempuh 0,45 km/jam dan kecepatan arus bebas 32,825 km/jam. Dan kondisi aktifitas lalu lintas jalan Rajekwesi termasuk tingkat pelayanan golongan A dengan prosentase dari kecepatan bebas lebih besar dari 90 km/jam yang termasuk lalu lintas bebas. Volume lalu lintas merupakan jumlah kendaraan yang melewati suatu titik tertentu dari satu segmen/ruas jalan selama waktu tertentu. Jenis volume yang digunakan adalah volume jam puncak. Volume jam puncak merupakan banyaknya kendaraan yang melewati suatu titik tertentu dari suatu ruas jalan selama satu jam pada saat terjadi arus lalu lintas yang terbesar dalam satu hari. Menurut PKJI 2014, semua nilai arus lalu lintas diubah menjadi satuan kendaraan ringan (skr) dengan menggunakan ekivalensi kendaraan ringan (ekr).