Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

PENAMBAHAN SERBUK LIMBAH BATU KUMBUNG PADA CAMPURAN BETON M Rifki Andri Saputro; Rasio Hepiyanto
Civilla : Jurnal Teknik Sipil Universitas Islam Lamongan Vol 3, No 1 (2018): March
Publisher : Litbang Pemas - Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (431.378 KB) | DOI: 10.30736/cvl.v3i1.218

Abstract

Concrete is the most common construction material in use and demand because it is an easily formed base material with a relatively cheap price compared to other construction. The utilization of waste powder of white brick on the concrete mixture is very useful in terms of environmental insight aspects can reduce pollution of dust in the area where the white brick is produced. In addition, the use of white brick powder can reduce environmental pollution because the dust is a solid material that is not easily soluble and not volatile. This research was done by mixing concrete and powder of white brick waste as cement added material with the composition of 5% and 10%. The highest value of compressive strength of concrete was obtained from the mixture composition of 5% addition of white brick waste which reached the value of 18,20 Mpa at age 28 day. While the mixture composition of 10% decreased the compressive strength of concrete by 16.07%.
Evaluasi Tingkat Kerusakan Jalan Sebagai Dasar Penentuan Perbaikan Jalan Khamdan Muhajir; Rasio Hepiyanto
JOURNAL OF CIVIL ENGINEERING BUILDING AND TRANSPORTATION Vol 5, No 1 (2021): JCEBT MARET
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jcebt.v5i1.4134

Abstract

Penurunan kualitas jalan mengakibatkan terjadinya kerusakan jalan. Hal tersebutlah yang membuat peneliti ingin mengetahui kondisi jalan sugio-kedungpring untuk menganalisis kerusakannya menggunakan metode PCI.  Dilakukannya penelitian ini yaitu untuk mengetahui kondisi jalan yang mengalami kerusakan sebagai dasar acuan untuk perbaikan jalan agar jalan tersebut dapat berfungsi dengan layak. Penelitian akan dilakukan dengan pengumpulan data primer berupa jenis kerusakan jalan, luasan kerusakan jalan tingkat kerusakan dan lain-lain yang didapat dengan cara survei di lapangan, serta data sekunder berupa tinjauan literatur dan curah hujan harian dengan cara studi dokumen, setelah itu data akan dianalisis menggunakan metode PCI dan didapat kesimpulan jenis kerusakan jalan didominasi dengan kerusakan retak kulit buaya dengan nilai kondisi perkerasan sebesar 53,952. Dilakukannya penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dominasi kerusakan jalan, dan besaran nilai kondisi perkerasan jalan di jalan sugio-kedungpring.
PENGARUH VARIASI PENAMBAHAN ABU SERBUK GERGAJI KAYU PADA PASTA SEMEN TERHADAP UJI BAHAN SEMEN Rasio Hepiyanto; Samsul Arif
Rang Teknik Journal Vol 2, No 1 (2019): Vol. 2 No. 1 Januari 2019
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.304 KB) | DOI: 10.31869/rtj.v2i1.1106

Abstract

ABSTRAKSemen adalah suatu jenis bahan yang memiliki sifat adhesif dan kohesif yang memungkinkan melekatnya fragmen-fragmen mineral menjadi satu massa yang padat. Meskipun definisi ini dapat diterapkan untuk banyak jenis bahan, semen yang dimaksudkan untuk konstruksi beton adalah bahan jadi dan mengeras dengan adanya air yang dinamakan semen hidraulis. Hidraulis berarti semen bereaksi dengan air dan membentuk suatu bahan massa Komposisi kimia semen portland pada umumnya terdiri dari CaO, SiO2,Al2O3 dan Fe2O3, yang merupakan oksida dominan. Sedangkan oksida lain yang jumlahnya hanya beberapa persen dari berat semen adalah MgO, SO3, Na2O dan K2O. Variasi penambahan campuran serbuk kayu berpengaruh terhadap waktu pengikatan awal sedangkan pada waktu pengikatan akhir pasta semen tidak berpengaruh (ada pengaruh tapi sangat kecil) Penambahan prosentase serbuk kayu selalu menunjukan adanya penambahan terhadap waktu pengikatan awal maupun akhir pasta semen hal ini terlihat pada hubungan waktu ikat dan prosentase semen.Kata kunci: Beton Campuran,Serbuk kayu, Semen,Konsistensi semen, waktu ikat semen
ENGARUH LAMA PUTARAN MESIN PENGADUK BETON TERHADAP KUAT TEKAN BETON f’c 14.5 Mpa Sichab Rabbani; Rasio Hepiyanto
Jurnal Teknika Vol 9, No 2 (2017): Jurnal Teknika
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (426.291 KB) | DOI: 10.30736/teknika.v9i2.61

Abstract

Based on the various properties of concrete, it is necessary to investigate the effect of mixing time of concrete mixture on the compressive strength of concrete. The length of stirring of the concrete mixture in question is the amount of time spent mixing the concrete in minutes. The experiment was performed using a concrete mixing machine with stirring times of 5, 10, 15, 20, 25, and 30 minutes. The method of data analysis begins with the investigation of cement, coarse and fine aggregates. The experiment was conducted at the laboratory of Lamongan Islamic University, using molen machine for mixing concrete and test specimens in test with concrete compressive strength test. From concrete compressive strength test, concrete compressive strength with rotation time for 5, 10, 15, 20, 25 and 30 minutes were 15,366 MPa, 17,021 MPa, 15,839 MPa, 15,603 MPa, 16,076 MPa, 15,603Mpa at age 28 days. Based on the test, the highest compressive strength of concrete was obtained on stirring for 10 minutes with a compressive strength of 17,021 Mpa or 16.872% of normal concrete.
PENGARUH PENAMBAHAN SERAT ECENG GONDOK PADA KUAT TEKAN PAVING BLOCK K-200 Muttaqin Fauzin Istighfarin; Rasio Hepiyanto
U Karst Vol 3, No 1 (2019): APRIL
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.875 KB) | DOI: 10.30737/ukarst.v3i1.349

Abstract

This study aims to know and analyze how strong the influence of additional water hyacinth fiber to the compressive strength of the K-200 paving block. The method used in this study is the experimental method, with the comparison of mix design referring to the comparison of concrete quality mixture K-200 (SNI 7394-2008). The result is K-200 paving block decreases its compressive strength after given the mixture of water hyacinth fiber. The percentage of the lowest decrease is in the 0,2 mixture of 55,69% and the highest decrease is in the mixture of 0,8 with the declining percentage of 82,39%. The score of compressive strength for each test object is: Normal of 209,53 kg/cm², 2% of 92,86 kg/cm², 4% of 84,53 kg/cm², 6% of 58,33 kg/cm², and 8% of 36,90 kg/cm². The relationship of non-linear regression can be seen in R² = 1 on polynomial order 4. Paving block with code objects test “Normal” classified as in the quality of paving block B with compressive strength of 209,53 kg/cm² (17,03 Mpa), while for paving block with extra water hyacinth fiber, it is below the compressive strength standard according to SNI 03-0691-1996. Keywords: Rigid Pavement; Paving Block; Water Hyacinth; Compressive StrengthPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis seberapa kuat pengaruh penambahan serat eceng gondok terhadap kuat tekan paving block K-200. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, dengan perbandingan rujukan desain campuran dengan perbandingan kualitas campuran beton K-200 (SNI 7394-2008). Hasilnya adalah paving block K-200 mengurangi kekuatan tekannya setelah diberi campuran serat eceng gondok. Prosentase penurunan terendah adalah pada campuran 0,2 sebesar 55,69% dan penurunan tertinggi pada campuran sebesar 0,8 dengan presentase penurunan sebesar 82,39%. Skor kuat tekan untuk setiap benda uji adalah: Normal 209,53 kg / cm², 2% dari 92,86 kg / cm², 4% dari 84,53 kg / cm², 6% dari 58,33 kg / cm², dan 8% dari 36,90 kg / cm². Hubungan regresi non-linear dapat dilihat pada R² = 1 pada polinomial orde 4. Paving block dengan dengan kode objek tes "Normal" diklasifikasikan sebagai kualitas paving block B dengan kekuatan tekan 209,53 kg / cm² (17 , 03 Mpa), sedangkan untuk paving block dengan serat eceng gondok ekstra air, berada di bawah standar kuat tekan sesuai SNI 03-0691-1996. Kata Kunci: Perkerasan Kaku; Blok Paving; Eceng Gondok; Kekuatan Kompresif.
PENGARUH PENAMBAHAN ABU BONGGOL JAGUNG TERHADAP KUAT TEKAN BETON K - 200 Rasio Hepiyanto; Mohammad Arif Firdaus
U Karst Vol 3, No 2 (2019): NOVEMBER
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (325.605 KB) | DOI: 10.30737/ukarst.v3i2.475

Abstract

Concrete is a composite material (mixture) of several materials, whose main material consists of a mixture of cement, fine aggregates, coarse aggregates, water and or without other additives with certain comparisons. This study uses ingredients added by Abu Bonggol Corn which aims to determine the effect of the addition of Corn Bonggol to the compressive strength of concrete with a percentage variation of 0%, 4%, 8%, and 12% of the weight of cement. The concrete value of 28 days of normal concrete (19.96 Mpa) 203.24 (kg / cm2) while with substitution of corn cobs ash 4% (33.04 Mpa) 336.80 (kg / cm2), 8% (30.79 MPa) ) 313.57 (kg / cm2), 12% (28.20 Mpa) 287.44 (kg / cm2). Then it can be concluded that all variants exceeding the desired target, the optimum value of substitution of corncob ash is in the 4% variant which is 33.04 Mpa, 336.80 (kg / cm2).Keywords: Concrete Quality; Testing of Concrete Compressive Strength; Corncob Ash Beton adalah material komposit (campuran) dari beberapa material, yang material utamanya terdiri dari campuran semen, agregat halus, agregat kasar, air dan atau tanpa aditif lain dengan perbandingan tertentu. Penelitian ini menggunakan bahan-bahan yang ditambahkan oleh Abu Bonggol Jagung yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan Jagung Bonggol terhadap kuat tekan beton dengan variasi persentase 0%, 4%, 8%, dan 12% dari berat semen. Nilai beton normal beton 28 hari (19,96 Mpa) 203,24 (kg / cm2) sedangkan dengan substitusi abu tongkol jagung 4% (33,04 Mpa) 336,80 (kg / cm2), 8% (30,79 MPa)) 313,57 (kg / cm2), 12% (28,20 Mpa) 287,44 (kg / cm2). Maka dapat disimpulkan bahwa semua varian melebihi target yang diinginkan, nilai substitusi abu tongkol jagung yang optimal adalah pada varian 4% yaitu 33,04 Mpa, 336,80 (kg / cm2).Kata Kunci: Kualitas Beton; Pengujian Kuat Tekan Beton; Abu Tongkol Jagung.
STUDI EVALUASI TEBAL PERKERASAN KAKU PADA RUAS JALAN DRADAH – KEDUNGPRING MENGGUNAKAN METODE BINA MARGA 2002 Nur Azizah Affandi; Rasio Hepiyanto
U Karst Vol 2, No 2 (2018): NOVEMBER
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.999 KB) | DOI: 10.30737/ukarst.v2i2.265

Abstract

Damage to the dradah-kedungpring road is not only caused by the number (volume) of vehicles that exceeds the capacity of the road, but in it is also related to various factors namely human factors and natural factors. overload is a condition of vehicle axle load exceeding the standard load used on the assumption of a pavement design or the number of operational trajectories before the planned life is reached, or often referred to as premature damage. The highway rigid pavement planning method created by the Department of Public Works, namely the Bina Marga Method, has not yet been able to apply its planning standards. In its maximum implementation in the field, it has weaknesses that result in premature damage to the road before reaching the planned life. In this final project will produce a rigid Pavement Thickness Planning on Dradah - Kedungring Road Using the 2002 Bina Marga Method, the thickness produced is a pavement thickness calculation with the actual vehicle load for traffic data in the pavement thickness calculation using data from the traffic survey results which exists. In the research that has been carried out on the planning of the rigid pavement thickness of the Dradah-Kedungpring road, a thickness of 24 cm is expected to provide a good service life in accordance with the expected age of the plan.Keywords: Pavement, LHR, CBR, Vehicle Load Overloading.Kerusakan pada jalan dradah-kedungpring tidak hanya disebabkan oleh jumlah (volume) kendaraan yang melebihi kapasitas jalan, akan tetapi didalamnya juga terkait berbagai faktor yaitu faktor manusia  dan faktor alam. beban berlebih (overload) adalah suatu kondisi beban gandar kendaraan melebihi beban standar yang digunakan pada asumsi desain perkerasan jalan atau jumlah lintasan operasional sebelum umur rencana tercapai ,atau sering disebut dengan kerusakan dini. Metode perencanaan perkerasan kaku jalan raya yang dibuat oleh Depatermen Perkerjaan Umum yaitu Metode Bina Marga teryata belum bisa di terapkan standar perencanaannya, Dalam pelaksanaan di lapangan secaramaksimal sehingga memiliki kelemahan yang berakibat pada kerusakan dini pada jalan raya sebelum tercapainya umur rencana. Pada tugas Akhir ini akan Menghasilkan Perencanaan Tebal Perkerasan Kaku Pada Ruas Jalan Dradah - Kedungpring Menggunakan Metode Bina Marga 2002”, tebal yang di hasilkan merupakan perhitungan tebal perkerasan dengan beban actual kendaraan untuk data lalulintas dalam perhitungan tebal perkerasan telah mengunakan data dari hasil survey lalu lintas yang ada. Dalam penelitian yang telah dilakukan pada perencanaan tebal perkerasan kaku jalan Dradah- Kedungpring didapat tebal sebesar 24 cm diharapkan dapat memberikan masa layan yang baik sesuai dengan umur rencana yang di harapkan.Kata Kunci : Perkerasan, LHR, CBR, Beban Kendaraan Overloading.
IDENTIFIKASI CAMPURAN BETON BERPORI SEBAGAI LAPIS DASAR PERKERASAN KAKU Rekso Ajiono; Ki Catur Budi; Rasio Hepiyanto
U Karst Vol 1, No 2 (2017): NOVEMBER
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.501 KB) | DOI: 10.30737/u karst.v1i2.73

Abstract

Lapisan dasar dengan bahan berbutir cenderung terjadi dalam kondisi jenuh di saat hujan atau setelah hujan. Dalam kondisi itu,adanya lalu lintas juga dapat membuat pergergerakan tanah di bawah lapisan pondasi dan mengurangi daya dukungnya. Namun demikian, bahan pondasi yang mengandung agregat besar menciptakan lapisan dasar dengan permeabilitas rendah dan gerakan air lambat. Makalah ini mempresentasikan prosedur dan hasil laboratorium studi eksperimental untuk mendapatkan kriteria properti dasar untuk lapisan dasar perkerasan kaku campuran beton berpori berhasil dirancang dan melampaui minimum persyaratan yang disyaratkan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga. Ditemukan di sana korelasi yang sangat kuat antara faktor kesalahan dan permeabilitas yang dibuat dengan baik yang berguna untuk faktor kesalahan mewakili perilaku permeabilitas beton berpori. Tingginya faktor kesalahan dengan hubungan yang baik membuat agregat yang lebih lemah saling mengunci di dalam campuran sehingga permeabilitas meningkat sedangkan kekuatan tekan turun. Kepadatan baru dan lebih banyak diisi oleh pasta semen menciptakan kekosongan yang lebih kecil yang akan mengurangi permeabilitas dan meningkatkan kekuatan tekan. Korelasi kuat antara kerapatan segar terhadap porositas dan permeabilitas dapat menciptakan kepadatan baru sebagai contoh untuk mengatur faktor kesalahan beton berpori yang diinginkan di lapangan. Kata kunci: Beton Berpori, Lapisan Dasar, Perkerasan Kaku, Kepadatan Segar, Kompresif Kekuatan, Void Content, Permeabilitas
PENGARUH CAMPURAN AIR LIMBAH (AIR SELOKAN) TERHADAP KUAT TEKAN BETON f’c 14.5 Mpa (K-175) Rasio Hepiyanto; Dwi Kartikasari
U Karst Vol 2, No 2 (2018): NOVEMBER
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.885 KB) | DOI: 10.30737/ukarst.v2i2.266

Abstract

In improving technological progress, the use of concrete as a building is very popular in Indonesia. Because it can utilize materials that are easily obtained such as crushed stone, gravel, sand, cement and water at a relatively cheap price. On a daily use basis often found in housing construction project workers who use waste water (Sewer Water) for concrete processing. This of course requires a closer inspection of the quality of the concrete produced. The data analysis method begins with the investigation of cement materials, coarse and fine aggregates. Mixing concrete using clean water (PDAM) as a reference and waste water (Sewer Water) from the Unisla flat building. From the analysis that has been done, it is obtained the results of the compressive strength test of concrete at the age of 7, 14 and 28 days by mixing clean water of 13.68 MPa, 18.51 MPa, 21.04 MPa, while the results of the concrete compressive strength test at ages 7, 14 and 28 days by mixing Wastewater (Sewer Water) at 9.99 MPa, 13.35 MPa and 15.36 MPa. Keywords : Wastewater, Concrete, Compressive Strength Dalam meningkatkan kemajuan teknologi, pemakaian beton sebagai bangunan sangat popular di indonesia. Karena bisa memanfaatkan bahan yang mudah diperoleh seperti batu pecah, batu kerikil, pasir, semen dan air dengan harga yang relatif murah.Pada penggunaan sehari-hari sering dijumpai pada pekerja proyek pembangunan rumah tinggal yang menggunakan air limbah (Air Selokan) untuk pengerjaan pembetonan. Hal ini tentunya memerlukan pemeriksaan yang lebih teliti terhadap mutu beton yang dihasilkan. Metode analisa data dimulai dengan penyelidikan bahan semen, agregat kasar dan halus. Pencampuran beton menggunakan air bersih (PDAM) sebagai acuan dan air limbah (Air Selokan) dari gedung rusunawa Unisla. Dari analisa yang telah dilakukan didapat hasil pengujian kuat tekan beton pada umur 7, 14 dan 28 hari dengan pencampuran air bersih sebesar 13,68 Mpa, 18,51 Mpa, 21,04 Mpa,  sedangkan  hasil  pengujian  kuat tekan beton pada umur 7, 14  dan  28  hari  dengan pencampuran Air Limbah (Air Selokan) sebesar 9,99 MPa, 13,35 MPa, dan 15,36 MPa. Kata Kunci : Air Limbah, Beton, Kuat Tekan
IDENTIFIKASI CAMPURAN BETON BERPORI SEBAGAI LAPIS DASAR PERKERASAN KAKU Rekso Ajiono; Ki Catur Budi; Rasio Hepiyanto
UKaRsT Vol. 1 No. 2 (2017): NOVEMBER
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/u karst.v1i2.73

Abstract

Lapisan dasar dengan bahan berbutir cenderung terjadi dalam kondisi jenuh di saat hujan atau setelah hujan. Dalam kondisi itu,adanya lalu lintas juga dapat membuat pergergerakan tanah di bawah lapisan pondasi dan mengurangi daya dukungnya. Namun demikian, bahan pondasi yang mengandung agregat besar menciptakan lapisan dasar dengan permeabilitas rendah dan gerakan air lambat. Makalah ini mempresentasikan prosedur dan hasil laboratorium studi eksperimental untuk mendapatkan kriteria properti dasar untuk lapisan dasar perkerasan kaku campuran beton berpori berhasil dirancang dan melampaui minimum persyaratan yang disyaratkan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga. Ditemukan di sana korelasi yang sangat kuat antara faktor kesalahan dan permeabilitas yang dibuat dengan baik yang berguna untuk faktor kesalahan mewakili perilaku permeabilitas beton berpori. Tingginya faktor kesalahan dengan hubungan yang baik membuat agregat yang lebih lemah saling mengunci di dalam campuran sehingga permeabilitas meningkat sedangkan kekuatan tekan turun. Kepadatan baru dan lebih banyak diisi oleh pasta semen menciptakan kekosongan yang lebih kecil yang akan mengurangi permeabilitas dan meningkatkan kekuatan tekan. Korelasi kuat antara kerapatan segar terhadap porositas dan permeabilitas dapat menciptakan kepadatan baru sebagai contoh untuk mengatur faktor kesalahan beton berpori yang diinginkan di lapangan. Kata kunci: Beton Berpori, Lapisan Dasar, Perkerasan Kaku, Kepadatan Segar, Kompresif Kekuatan, Void Content, Permeabilitas