Surmiasih Surmiasih
Universitas Aisyah Pringsewu

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGALAMAN ORANG TUA TERHADAP TOILET TRAINING PADA ANAK DOWN SYNDROME DI SLB NEGERI PRINGSEWU LAMPUNG TAHUN 2019 Novikha Nur Khumala Dewi; Feri Kameliawati; Surmiasih Surmiasih; Riska Hediya Putri
Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa Vol 6, No 1 (2019): Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.729 KB) | DOI: 10.29406/jkmk.v6i1.1765

Abstract

Pemberian toilet training dari orang tua kepada anak merupakan hal yang cukup menantang terutama bila anak memiliki kebutuhan khusus. Bagi anak down syndrome, toilet training memerlukan waktu lebih lama dikarenakan mereka memiliki keterbatasan fisik dan kognitif. Kemampuan toilet training anak down syndrome berbeda antara anak satu dengan anak yang lainnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengalaman orang tua terhadap toilet training pada anak down syndrome di Sekolah Luar Biasa Negeri Pringsewu 2019.Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi digunakan untuk menggali partisipasi orang tua tentang pengalaman orang tua terhadap toilet training pada anak down syndrome. Pengambilan sampel berdasarkan pada tingkat pemenuhan terhadap informasi yang ingin dicapai, yaitu dengan menggunakan teknik snowball, dalam penelitian yaitu berjumlah 3 partisipan,   Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi dilengkapi dengan catatan lapangan kemudian dibuat transkip wawancara dan dilakukan analisis data yang dimulai dari mendengarkan rekaman hasil wawancara sampai membuat kesimpulan atas data kualitatif yang diperoleh.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan toilet training oleh orang tua pada anak down syndrome menggunakan teknik lisan dan teknik modelling. Sikap konsisten dalam mengajarkan toilet training dan pola asuh demokratis juga berperan dalam keberhasilan toilet training anak down syndrome. Saran bagi orang tua dan guru Sekolah Luar Biasa, dengan anak  down  syndrome  hendaknya dengan kesabaran, ketekunan serta  kelapangan hati  yang penuh, untuk mengajarkan dan memberikan latihan yang terus menerus kepada subjek dalam toilet training, sehingga subjek mampu untuk lebih mandiri dalam toilet traning nya.
Inisiasi Menyusu Dini dan Pencapaian Involusi Uterus pada Ibu Postpartum Riska Hediya Putri; Surmiasih Surmiasih; Feri Kameliawati; Hanna Afifah
Faletehan Health Journal Vol 7 No 03 (2020): Faletehan Health Journal, November 2020
Publisher : Universitas Faletehan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33746/fhj.v7i03.136

Abstract

Postpartum hemorrhage gets the highest rank in the maternal mortality rate. One of the causes is uterine atony. Early initiation of breastfeeding can induce posterior lobe of pituitary gland to secret oxytocin. Oxytocin accelerates the involution process and minimizes blood loss. The research aims to identify the effects of early initiation of breastfeeding on uterine involution process in post-partum mothers. It is a quantitative research with quasi-experimental research design. The samples are postpartum mothers, 16 cases and 16 controls. The sampling technique used consecutive sampling. The data analysis used independent t-test. The results of the research found that the post-partum mothers who did early initiation of breastfeeding after two hours had the average of fundal height 3.13 cm below bellybutton and after twelve hours had the average of 2.13 cm below bellybutton. The group that did not do early initiation of breastfeeding after two hours and twelve hours got the same result of average 1.63 cm below bellybutton. The results of the bivariate analysis in both groups after two hours got p-value 0.000 and after twelve hours obtained p-value 0.030. It can be concluded that there is an effect of early initiation of breastfeeding on uterine involution process in post-partum mothers. Thus, the researchers suggested to make early initiation of breastfeeding as a standard operational procedure in childbirth service.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ORANG TUA DALAM MENCEGAH CEDERA PADA ANAK USIA TODDLER DI PAUD TUNAS BANGSA Feri Kameliawati; Riska Hediya Putri; Surmiasih Surmiasih
JURNAL WACANA KESEHATAN Vol 4, No 1 (2019): Juli 2019
Publisher : AKPER Dharma Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52822/jwk.v4i1.91

Abstract

Semua orang tua menyebutkan bahwa anak mereka pernah mengalami cedera. Data WHO cedera mengakibatkan 5,8 juta kematian di seluruh dunia. Cedera di Indonesia di dominasi oleh luka lecet/memar sebesar 70,9%, cedera di provinsi Lampung yang terjadi pada anak meliputi 76,3% lecet/memar dan untuk Kabupaten Pesawaran sebesar 19%. Cedera tidak terjadi apabila orang tua memiliki pengetahuan tentang tumbuh-kembang anak usia prasekolah dan sikap yang tanggap jika anak mengalami cedera dan tindakan pencegahan berupa pengawasan dapat dilakukan oleh orang tua, karena dalam beraktivitas anak tidak memperhatikan bahaya yang mungkin akan terjadi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Faktor-faktor yang mempengaruhi orang tua dalam mencegah cedera pada anak usia toddler di PAUD Tunas Bangsa tahun 2018. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian ini mengunakan metode survei dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini telah dilaksanakan di PAUD Tunas Bangsa Negeri Sakti. Adapun waktu pelaksanaannya pada tanggal 5 - 26 Maret 2018. Jumlah populasi adalah orang tua yang memiliki anak usia toddler. Adapun jumlahnya yaitu 41 orang. Sampel sejumlah 41 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan total sampling. Hasil analisis menunjukan faktor yang paling berpengaruh terhadap pencegahan cedera adalah faktor pengetahuan dengan Pvalue <0,001 (<0.05) dengan odds Ratio sebesar 0.011 (0.001- 0.130). Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan pengetahuan tentang mencegah cedera pada anak. Dan menjadikan sikap orang tua lebih tanggap melakukan pertolongan pada anak yang cedera kemudian lebih berhati-hati dalam mendampingi tumbuh kembang anak karena rasa penasaran anak yang tinggi dapat mengakibatkan adanya cedera pada anak.