Febianti Rahayu
Universitas Jenderal Soedirman

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

FAKTOR RISKO PENYAKIT DIABETES TIPE II DI DAERAH PEDESAAN LITERATURE REVIEW Dona Prima Fierda; Febianti Rahayu; Ghina Roudhatul Jannah; Dwi Sarwani Sri Rejeki
Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa Vol 8, No 3 (2021): JURNAL KESMAS (KESEHATAN MASYARAKAT) KHATULISTIWA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jkmk.v8i3.2843

Abstract

Saat ini semakin banyak dijumpai penderita DM tipe II di pedesaan sehingga masyarakat di pedesaan membutuhkan pengetahuan tentang faktor risiko DM tipe II. Penelitian ini bertujuan menganalisis artikel ilmiah yang berhubungan dengan faktor risiko DM tipe II di daerah pedesaan. Desain yang digunakan yaitu literature review. Artikel berbahasa Indonesia maupun Inggris dengan rentang waktu 2016-2021, kriteria inklusi yang memuat data-data penelitian yang berhubungan dengan kata kunci serta kriteria eksklusi yang tidak berhubungan dengan topik seperti diabetes mellitus di daerah perkotaan. Data didapat dari database meliputi ScienceDirect, PubMed, dan Google Scholar dengan kata kunci risk factors, diabetes mellitus, rural area. Faktor risiko penyakit diabetes mellitus tipe II di daerah pedesaan yaitu wanita dengan usia rata-rata 55 tahun, tingkat pendidikan rendah, kurangnya aktivitas fisik, dan pola makan buruk yang dapat menyebabkan obesitas dengan IMT >25. Dari 6 negara yaitu Indonesia, India, China, United States, Brazil, Tanzania dan Uganda, diperoleh faktor risiko dominan yang mempengaruhi kejadian DM tipe II yaitu kurangnya aktivitas fisik. Pendidikan di pedesaan cenderung rendah sehingga meningkatkan risiko DM tipe II. Dari hasil tersebut didapatkan kesimpulan faktor risiko penyakit diabetes mellitus tipe II di daerah pedesaan antara lain usia, jenis kelamin, aktivitas fisik, pola makan, dan tingkat pendidikan, sehingga diperlukan peran serta masyarakat dan pemerintah dalam menekan angka kejadian diabetes mellitus di pedesaan.