Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

IDENTIFIKASI KAWASAN PERMUKIMAN PENDUKUNG: ANALISIS PROXIMITY PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA DANAU TOBA Andreas Agung Widhijanto; Esti Yulitriani Tisnaningtyas
Neo Teknika Vol 4, No 1 (2018): Jurnal Neo Teknika Vol 4 No.1 Juni 2018
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1304.914 KB) | DOI: 10.37760/neoteknika.v4i1.1062

Abstract

Danau Toba dengan 3 (tiga) komponen wisata yaitu wisata alami danau, wisata geopark atau taman bumi dan wisata budaya daerah (Batak)menjadi daerah tujuan wisata. Teori siklus hidup destinasi pariwisata menunjukkan bahwa kehidupan kegiatan kepariwisataan Danau Toba mengalami peningkatan. Hal inilah yang menjadikan Danau Toba sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) meliputi 7 (tujuh) Kabupaten pada tepian Danau Toba, yaitu Toba Samosir, Samosir, Simalungun, Tapanuli Utara, Karo, Humbang Hasundutan, dan Dairi.Tourism development atau pembangunan pariwisata yang dilakukan dengan mengembangkan konsep 3A - Attraction, Amenitiesand Accessibility (atraksi, amenitas/kenyamanan dan aksesibilitas) – menjadi parameter keberhasilan pembangunan kepariwisataan suatu daerah, termasuk kawasan pariwisata Danau Toba.Riset yang dilakukan ini memiliki 2 (dua) pertanyaan riset. Pertama adalah bagaimana menganalisis hasil identifikasi kawasan permukiman pendukung kepariwisataan Danau Toba, sedangkan kedua adalah bagaimana konsep untuk menjawab kebutuhan pengembangan Destinasi Wisata Danau Toba. Kerangka Riset ini dialurkan dalam variable berdasar atas indikator yang dihasilkan melalui rangkuman kajian-kajian. Selanjutnya akanditajamkan melalui proses analisis spasial dengan menggunakan metoda proximity. Analisis dengan menggunakan metoda proximity merupakan analisis secara spasial untuk mendapatkan penentuan kawasan permukiman prioritas pendukung pariwisata Danau Toba.Penentuan ini mengunakan variable lokasi strategis, obyek wisata unggulan, tourism linkages pada obyek wisata unggulan, lokasi prioritas pendukung wisata Danau Toba dan permukiman pendukung lokasi prioritas wisata.Kata Kunci : kawasan permukiman, destinasi wisata, danau toba, analisis proximity.
SOCIAL HOUSING DI INDONESIA: KAJIAN PROSPEK MENGGUNAKAN ANALISIS MODEL SYSTEM DYNAMIC Andreas Agung Widhijanto; Iwan Priyoga
Neo Teknika Vol 4, No 1 (2018): Jurnal Neo Teknika Vol 4 No.1 Juni 2018
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (384.777 KB) | DOI: 10.37760/neoteknika.v4i1.1063

Abstract

Social housing adalah rumah sewa yang diselenggarakan oleh pemerintah yang diperuntukan bagi masyarakat tidak mampu secara finansial atau kondisi tertentu. Social housing memiliki 3 prinsip penyelenggaraan yaitu: dilakukan oleh pemerintah, dalam bentuk rumah sewa dan diperuntukkan bagi kelompok yang tidak/kurang mampu, termasuk hal finansial. Pemahaman penyelenggaraan di Indonesia dengan merujuk Undang-undang No. 1 tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman lebih bersifat ‘charity’ atau akan di-support oleh pemerintah melalui pembiayaan public pada pasal 21 untuk rumah “kebutuhan khusus”, antara lain: kebutuhan untuk perumahan transmigrasi, pemukiman kembali korban bencana, dan rumah sosial untuk menampung orang lansia, masyarakat miskin, yatim piatu, dan anak terlantar, serta termasuk untuk pembangunan rumah yang lokasinya terpencar dan rumah di wilayah perbatasan negara Kondisi-kondisi di atas menjadi isu generik karena menimbulkan pertanyaan tentang pembangunan perumahan. Riset ini menggunakan analisis analisis secara kritis, critical analysis/review. Proses analisis menggunakan metoda menyusun konseptual melalui pendekatan secara sistem. Metoda ini adalah metoda ‘Berpikir Sistem’ dengan memiliki keterkaitan sifat causa dan affect antara variabel satu dengan lainnya dalam kerangka berpikir sebagai sistem atau system thinking. Akhirnya, kesimpulan riset Prospek Social Housing di Indonesia merupakan prospek membangun karakter social housing dan mengembangkan kriteria dan parameter keberadaan social housing. Prospek ini memberikan pemahaman kembali bahwa social housing merupakan instrumen pembangunan (kesejahteraan) sosial melalui penyediaan perumahan sesuai dengan standar baku. Penyediaan dilakukan melalui kemitraan sebagai pengembangan sistem (delivery). Sistem yang dikembangkan untuk mengendalikan akses dan alokasi pasar perumahan, sehingga social housing diselenggarakan berdasarkan stratifikasi karakter kelompok sasaran di perkotaan/urban dalam mengembangkan produktivitas melalui akomodasi perumahan.Kata Kunci: right to housing, social welfare housing, social housing, system thinking, dan prospek.