Salah satu masalah yang muncul saat menstruasi adalah terjadinya pruritus vulvae (gatal pada bagian vulva dan perineum). Pruritus vulvae salah satunya disebabkan karena personal hygiene yang kurang baik selama menstruasi, kurangnya perawatan pada organ kewanitaan baik akterna maupun internal, serta kondisi yang lembab. Gejala yang muncul antara lain adanya iritasi, kemerahan, rasa gatal, bahkan rasa nyeri pada daerah vulva dan perineum (Hubaedah, 2019). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Di & Negeri (2020) di Indonesia menunjukkan bahwa sebanyak 5,2 juta remaja putri sering mengalami keluhan setelah menstruasi akibat tidak menjaga kebersihannya yaitu pruritus vulvae. Dan berdasarkan data statistic di Indonesia dari 69,4 juta jiwa remaja di Indonesia terdapat sebanyak 63 juta remaja berperilaku hygiene sangat buruk yaitu kurangnya mewarat kesehatan organ kewanitaannya ketika menstruasi. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan meningkatkan pengetahuan siswi SMP dalam mencegah terjadinya pruritus vulvae saat menstruasi. Kegiatan ini dibagi dalam 3 tahap yaitu tahap persiapan yang dilakukan dengan melakukan pendataan dan pengkajian terhadap masalah, tahap pelaksanaan berupa pretest, pemberian penyuluhan kepada siswa, serta posttest dan tahap akhir berupa pembuatan laporan, evaluasi dan tindak lanjut kegiatan ini. Kegiatan ini diikuti oleh 54 orang siswi kelas VII. Kegiatan dilakukan melalui aplikasi Zoom dan Live Streaming You Tube.. Hasil yang didapatkan dari kegiatan ini adalah adanya peningkatan pengetahuan siswi dalam melakukan pencegahan pruritus vulvae sebesar 35 (dengan nilai rata rata awal 45 dan nilai rata rata akhir sebesar 80)