Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENINGKATAN PENGETAHUAN ORANGTUA SISWA SDN KREBET TENTANG PENDIDIKAN SEKS PADA ANAK Dwi Susanti; Khristina Dias Utami; Dwi Yati
Jurnal Pengabdian Masyarakat Karya Husada (JPMKH) Vol 2 No 2 (2020): Jurnal Pengabdian Masyarakat Karya Husada (JPMKH)
Publisher : LPPM Politeknik Kesehatan Karya Husada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: Increased cases of sexual violence evidance of a lack of children’s knowledge about sex education. Sex education must be given by parents to their children early on, with the aim that children do not misunderstand about sex. The Aim: Is to provide parents with knowledge aboaut sex education in children. The expectation of this activity is the parents of Krebet Elementery School have good knowledgw so that they can properly carry out sex education to their children. Method: The implementation of this activity was carried out in three stage, preparation, implementation and eavluation. The praparation phase includes the preparation of permits, collecting preliminary data by giving a pre-test to parents aboaut sex education for children. The stage of implementation of this activity is to conduct health education about sex education for children. The evaluation stage is to conduct a post-test related to sex education knowledge and make a report on community service activities. Result: The level of knowledge of parents of student before health education was mostly in the sufficient category that is 60%. After health education, an increase in the level of parents knowledge about sex education in the good category. Conclusion: There is an increase in parents’ knowledge about sex education in children after being given health education. Keyword: sex education, children, parents
KUNJUNGAN ANTENATAL CARE BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING Masta Hutasoit; Khristina Dias Utami; Nur Fitri Afriyliani
JURNAL KESEHATAN SAMODRA ILMU Vol 11 No 1 (2020): JURNAL KESEHATAN SAMODRA ILMU
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.871 KB) | DOI: 10.55426/jksi.v11i1.13

Abstract

Latar Belakang: Balita pendek atau stunting masih menjadi perhatian yang serius khususnya pada perawatan anak. Anak stunting bisa menyebabkan mudahnya terkena infeksi akibat ketahanan tubuh yang rendah serta gangguan konsentrasi belajar dan rendahnya prestasi akademik. Di Indonesia angka balita stunting diperkirakan satu dari tiga anak balita jumnlahnya sekitar 8,9 juta anak atau setara 30,2% pada tahun 2018. Stunting atau pendek terjadi akibat kurang gizi kronis yang sudah berlangsung lama. Kejadian stunting diyakini terjadi karena kondisi kekurangan gizi dalam rentang waktu yang lama dimulai sejak anak dalam kandungan sampai anak usia 2 tahun (1000 hari pertama kehidupan). Terbatasnya akses antenatal care atau kurangnya kunjungan saat hamil dan kurangnya pengetahuan ibu menjadi factor penyabab stunting.Tujuan penelitian: untuk mengidentifikasi hubungan antara kunjungan antenatal care dalam memeriksakan kehamilannya kepada petugas kesehatan dengan kejadian stunting di Kabupaten Kulon Progo.Metode: Design penelitian dengan menggunakan cross sectional, data anak balita stunting diperoleh dari Puskesmas selanjutnya dilakukan home visit untuk dilakukan pengukuran antropometri, dan orangtua responden diminta untuk mengisis kuesioner tentang kunjungan Ante Natal Care. Responden pada penelitian ini sebanyak 100 anak balita usia 2-5 tahun yang mengalami stunting.Hasil: Hasil penelitian diperoleh bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kunjungan antenatal care dengan kejadian stunting diketahui dengan nilai p sebesar 0,000 (p<0,05). Dengan keeratan hubungan sedang ditandai dengan nilai koefisien korelasi sebesar (r)=0,389.Kesimpulan: Terdapat hubungan antara frekuensi kunjungan antenatal care dengan kejadian stunting di Kabupaten Kulon Progo.Saran: bagi peneliti berikutnya diharapkan dapat meneliti fator-faktor lain selain factor kunjungan pada balita stunting.
PENGARUH VIDEO ANIMASI TENTANG PENCEGAHAN ANEMIA DENGAN PERUBAHAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI DI SMP N.1 KALASAN YOGYAKARTA Masta Hutasoit; Yanita Trisetiyaningsih; Khristina Dias Utami
Medika Respati : Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 17, No 4 (2022)
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35842/mr.v17i4.634

Abstract

Latar belakang: Anemia seringkali dialami oleh remaja putri terutama yang sudah mengalami menstruasi. Anemia pada remaja terjadi karena kekurangan kurang nutrisi terutama zat besi dan asam folat. Kurangnya asupan tersebut karena rendahnya pengetahuan atau persepsi yang salah tentang diet tanpa memperhitungkan kebutuhan tubuh akan zat makro dan zat mikro. Dikatakan seseorang mengalami anemia apabila kadar hemoglobin (Hb) lebih rendah dari yang seharusnya.  Remaja putri adalah kelompok yang rentan mengalami anemia karena beberapa faktor diantaranya kekurangan gizi, menstruasi, status sosial ekonomi dan pengetahuan remaja. Banyak remaja putri melakukan diet agar tubuh tetap kurus atau langsing, tetapi tidak memperhitungkan kebutuhan tubuh akan zat gizi makro atau mikro. Dampak anemia pada remaja  bisa mengalami penurunan prestasi belajar dan mudah terserang penyakit. Media pendidikan kesehatan dengan video animasi dapat memiliki kelebihan dibandingkan media lain karena lebih menarik karena berbentuk audiovisual, gambar yang ditampilkan lebih menarik dan lebih mudah diterima dan dipahami oleh remaja. Tujuan: untuk mengetahui pengaruh media edukasi animasi terhadap peningkatan pengetahuan remaja putri tentang anemia. Metode : Metode yang digunakan adalah eksperimen semu (Quasi- experiment) nonrandomized pretest-posttest one group design. Sampel pada penelitian ini sebanyak 57 responden yang diambil secara purposive sampling. Responden diberi edukasi tentang anemia dengan media video animasi dimana sebelum dan sesudah intervensi diberikan pre tes dan pos tes.  Uji analisis bivariate dengan menggunakan uji wilcoxon untuk mengetahui perbedaan mean pengetahuan sebelum dan sesudah intervensi. Hasil: Ada pengaruh pemberian edukasi dengan media animasi terhadap peningkatan pengetahuan remaja putri tentang anemia di SMP Negeri 1 Kalasan, ditunjukkan dengan nilai signifikansi nilai p sebesar 0,000, yang berarti nilai p <0,05.  Kesimpulan: media video animasi berpengaruh meningkatkan pengetahuan remaja putri tentang pencegahan dan penanganan anemia.
Edukasi Jajanan Sehat Pada Anak Dengan Menggunakan Media Animasi di SDN Banguntapan Khristina Dias Utami; Ferianto; Fitri Hastari; Aulia Devi Septiyani; Retno Sumiyarini
The Journal of Innovation in Community Empowerment Vol 5 No 2 (2023): Journal of Innovation in Community Empowerment (JICE)
Publisher : Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30989/jice.v5i2.955

Abstract

Saat ini, perilaku anak mengkonsumsi jajanan tidak sehat semakin meningkat. Hal ini disebabkan akses yang mudah dan ketersediaan jajanan tidak sehat yang melimpah. Jajanan tidak sehat adalah jajanan yang banyak dijual di pinggir jalan dengan pengemasan yang kurang higienis maupun dibuat dengan bahan-bahan dasar yang kurang aman bagi tubuh. Jika dikonsumsi dengan frekuensi yang tinggi, hal ini akan berdampak serius terhadap kesehatan anak dalam jangka waktu yang panjang. Untuk mencegah anak mengkonsumsi jajanan tidak sehat, diperlukan edukasi untuk meingkatkan pengetahuan mengenai cara memilih jajanan sehat. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan anak tentang jajanan sehat, sehingga perilaku anak mengkonsumsi jajanan tidak sehat dapat berkurang. Pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan memberikan edukasi melalui video animasi yang berisi perbedaan karakteristik jajanan sehat dan tidak sehat. Sejumlah 65 siswa SD kelas 1 hingga kelas 6 mengikuti kegiatan edukasi ini. Dari kegiatan edukasi dengan media animasi, didapatkan hasil yakni terjadi peningkatan pengetahuan mengenai jajanan sehat. Sebelum diberikan edukasi terdapat 42 anak (64,6%) memiliki pengetahuan yang baik dan setelah diberikan edukasi persentase anak dengan pengetahuan meningkat menjadi 49 anak (75,4%). Dengan demikian, dapat disimpulkan kegiatan edukasi dengan media animasi ini efektif untuk meningkatkan pengetahuan anak tentang jajanan sehat.
The benefit of saffron on reducing anxiety symptoms among nursing students Retno Sumiyarini; Khristina Dias Utami; Sujono Riyadi
MEDIA ILMU KESEHATAN Vol 13 No 1 (2024): Media Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30989/mik.v13i1.1349

Abstract

Background: Nursing students have higher levels of anxiety than students of others majors. Common stressors perceived are rigorous courses, a mandatory curriculum requires students facing frequent transitions from classroom to intensive lab and hospital also frequent enforcement of exams. Dealing with those situations, students attempt to deal and cope through the negative mode of action such as consuming alcohol, marijuana, smoking, and drug abuse. It is essential to manage those problems through effective interventionObjective: This study aims to understand the potential effects of saffron to treat anxiety among college students.Methods: We conducted an un-blinded experimental study. 78 nursing students perceiving anxiety, divided into two groups, the saffron group (n 42) and control groups (n 36). Treatment protocol was saffron group received saffron as brewed drinks, while control group drinks regular tea. The treatment duration is two weeks. Outcome assessed with DASS 21 Checklist, at baseline, and after 2 weeks therapy.Results:. Saffron had a more significant impact on the anxiety level among the intervention group. The mean anxiety scores decreased from 13,8 to 9,2 for the saffron group (p 0,0001).Conclusion: Our findings suggest that saffron is effective to reduce anxiety level among nursing students