Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Aktivator Terhadap Kemampuan Bubuk Biji Alpukat (Persea americana Mill) dalam Menjerap Ion Timbal (II) Kartika, Ganis Fia; Itnawita, Itnawita; Hanifah, T. Abu; Anita, Sofia; Dewi, Nur Oktri Mulya; Absus, Suharsimi
Chimica et Natura Acta Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Departemen Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (132.917 KB) | DOI: 10.24198/cna.v5.n1.12814

Abstract

Penggunaan limbah buah sebagai adsorben berbiaya rendah untuk mengurangi pencemaran akibat logam telah menarik banyak perhatian. Pada penelitian ini akan dibuat adsorben dari bubuk biji alpukat (Persea Americana Mill) yang diaktivasi menggunakan dua jenis aktivator yaitu HCl dan H2SO4. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh aktivator terhadap bubuk biji alpukat dalam menjerap ion Pb(II). Variasi konsentrasi aktivator (2,5; 5; dan 7,5%) dilakukan untuk mendapatkan adsorben dengan kemampuan daya jerap terbaik.Hasil karakterisasi terhadap bubuk biji alpukat yang telah diaktivasi menunjukkan bahwa konsentrasi optimum HCl sebagai aktivator adalah 2,5%, sedangkan H2SO4 yaitu 7,5%. Bubuk biji alpukat yang telah diaktivasi kemudian diuji kemampuan daya jerapnya terhadap ion Pb(II). Kandungan logam Pb dalam larutan sebelum dan setelah proses adsorpsi dianalisis menggunakan metode Spektroskopi Serapan Atom. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua jenis aktivator tersebut dapat meningkatkan penyerapan timbal dalam larutan jika dibandingkan hasil adsorpsi bubuk biji alpukat tanpa aktivasi. Efisiensi penjerapan bubuk biji alpukat yang diaktivasi menggunakan HCl dan H2SO4 masing-masing sebesar 96,81 dan 83,56% terhadap larutan Pb dengan konsentrasi 10 ppm. Hal ini menunjukkan bahwa aktivator HCl bersifat lebih baik dibandingkan H2SO4 dalam menjerap ion Pb(II) dalam larutan.
ANALISIS KANDUNGAN FORMALDEHID DALAM MINUMAN DENGAN KEMASAN PLASTIK POLYETHYLEN TEREFTALAT (PET) YANG BEREDAR DI KODYA PEKANBARU -, Itnawita; Hanifah, T. Abu; -, Amelia; -, Khoirul; -, Eriesa
Sistem Informasi Vol 4 No 2 (2014): Jurnal Photon
Publisher : Fakultas MIPA dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (340.466 KB)

Abstract

Salah satu kelemahan dari plastik Polietylen tereftalat (PET) yang digunakan sebagai kemasan minuman adalah terjadinya migrasi monomer-monomer berupa formaldehid dan asetaldehid selama penyimpanan. Dari hasil penelitian terhadap beberapa jenis minuman dengan kemasan PET yang beredar di Kodya Pekanbaru menunjukkan terjadinya peningkatan kandungan formaldehid dalam minuman selama penyimpanan. Kandungan formaldehid dalam minuman yoghurt yang disimpan sampai 70 hari adalah 1,488 mg/L dan dalam HDPE 3,250 mg/l, minuman berkarbonat 2,31 mg/l dan air mineral 0,27 mg/l yang disimpan selama 30 hari dalam keadaan terpapar matahari. Penyimpanan minuman joghurt, dan minuman berkarbonat setelah 50 hari telah melebihi NAB yang ditetapkan oleh tiga lembaga organisasi di PBB yaitu ILO, UNEP serta WHO yaitu 1 mg/L. yang diperbolehkan. sedangkan air mineral masih berada dibawah standar.
POTENSI ARANG AKTIF DARI TULANG SAPI SEBAGAI ADSORBEN ION BESI, TEMBAGA, SULFAT DAN SIANIDA DALAM LARUTAN ', Syamberah; Anita, Sofia; Hanifah, T. Abu
Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol 2, No 1 (2015): Wisuda Februari 2015
Publisher : Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Chemically the composition of cow bones preparation consist  of 69% of inorganic  phase, 22% of organic phase and 9% water. The organic phase of bone contains 90% collagen. Therefore, the organic phase of cow bone can be used as a source of carbon that functions as  the active charcoal bone. Active charcoal cow  bones made of carbonization and activation process, using activator Na2CO3 with variation concentration of 2.5%; 5% and 7.5%. In this study, the active charcoal cow bones with the variation of concentration are characterizated and obtained the optimum concentration of  Na2CO3  at concentrations of 5% to 7.99% of moisture content, 13,33% of ash content, 27,164 m2/g of methylene blue adsorption and 184, 6947 mg/g of  iod adsorption. The active charcoal  cow bones with Na2CO3 5% was utilized to adsorp ions of iron (SNI 6989-4-2009), copper (SNI 6989-6-2009), sulfate  (SNI 06-2426-1991)  and cyanide  (SNI 6989-76-2011)  in  solution for  24 hours with variations of the concentration of 100, 200, 300, 400, 500 and 600 mg/L. Ions of iron and copper  were  analyzed  using an  Atomic Absorption of Spectrofotometer (AAS), while ions  of sulphate and cyanide analyzed using a Spectrofotometer UV-VIS. The  Optimum adsorption  ability  of  active charcoal  cow bones  is  99,9624%  of the iron ions at a concentration of 300  mg/L, copper ions at 99,6484%  that  obtained at a concentration of 200  mg/L, sulfate ions at 68,274% and 69,594% of cyanide ions at a concentration of 200 mg/L.