Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

LEARNING STYLE TENDENCY OF HIGH SCHOOL STUDENT IN GEOGRAPHY SUBJECT IN SAMARINDA Mei Vita Romadon Ningrum; Titin Anggraini; Muliati Syam; Yulian Widya Saputra; Yaskinul Anwar
GEOGRAPHY : Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Vol 9, No 1 (2021): APRIL
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/geography.v9i1.4148

Abstract

Gaya belajar merupakan  salah satu karakteristik belajar yang berkaitan dengan kemampuan menyerap,mengolah, dan menyampaikan informasi. Gaya belajar merupakan modalitas belajar yang sangat penting dan setiap siswa memiliki keenderungan gaya belajar yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:  kecenderungan gaya belajar siswa SMA pada mata pelajaran geografi kelas XI IPS di Kota Samarinda. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS SMA Negeri Kota Samarinda dengan jumlah populasi 600 siswa menggunakan teknik pengambilan sampel cluster random sampling dengan jumlah sampel 90 siswa.Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, dokumentasi dan angket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 36 siswa (40%) memiliki kecenderungan gaya belajar auditorial, sebanyak 32 siswa (35,5%) memiliki gaya belajar visual,dan sebanyak 22 siswa (24,4%) memiliki kecenderungan gaya belajar kinestetik. Berdasarkan hal tersebut maka dapat disimpulkan bahwa  kecenderungan gaya belajar siswa lebih banyak pada tipe gaya belajar auditorial atau menyenangi cara belajar yang mengutamakan pendengaran atau mendengarkan. Sehingga guru sebaiknya menyediakan dan mengembangkan perangkat pembelajaran yang mengarah pada tipe gaya belajar tersebut agar hasil belajar maksimal.
Dampak Bencana Banjir Terhadap Ekonomi Masyarakat di Kecamatan Samarinda Utara, Kota Samarinda Yaskinul Anwar; Mei Vita Romadon Ningrum; Iya' Setyasih
JPG (Jurnal Pendidikan Geografi) Vol 9, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jpg.v9i1.12457

Abstract

Kecamatan samarinda utara merupakan salah satu kecamatan yang paling sering terkena dampak banjir baik karena banjir luapan sungai Karangmumus maupun setelah hujan lebat. Kondisi seringkali mempengaruhi kehidupan masyrakat samarinda utara sehari-hari. Fokus dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh dampak bencana banjir terhadap perekonomian masyrakat di Kecamatan Samarinda Utara. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi pada saat dan setelah banjir, dan juga wawancara kepada masyarakat yang terdampak banjir. Analisis data menggunakan trianggulasi data dari hasil observasi, wawancara dan data-data dari dinas terkait. Dampak banjir dari segi ekonomi dapat dilihat rusaknya rumah dan perkakasnya, tanaman pertanian, serta hilangnya hewan ternak. Selain itu banjir juga membuat terganggunya aktivitas perekonomian penduduk karena hilangnya akses penduduk karena terendamnya jalan utama maupun alternatif. Dampak terhadap perekonomian terbesar adalah dari akibat banjir Sungai Karangmumus yang lama waktu banjir bisa mencapai 1 minggu. Sedangkan dampak banjir akibat luapan drainase saat hujan lebat berdampak pada terganggunya akses maupun terendamnya permukiman dan fasilitas-fasilitas perekonomian masyarakat yang hanya beberapa jam saja. Kondisi inilah yang membuat terganggunya aktivitas perekonomian masyarakat Samarinda Utara akibat seringnya banjir baik karena hujan lebat maupun sungai Karangmumus. 
Perbedaan Hasil Belajar Menggunakan Model Discovery Learning Dan Problem Based Learning Pada Materi Posisi Strategis Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia Dharma Diana Diyah Hartinah; Zeni Haryanto; Mei Vita Romadon Ningrum; Edwardus Iwantri Goma
Jurnal Georafflesia: Artikel Ilmiah Pendidikan Geografi Vol 6 No 1 (2021)
Publisher : Universitas Prof. Dr. Hazairin, S.H

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32663/georaf.v6i1.1187

Abstract

Pembelajaran Discovery Learning merupakan model yang mengajak siswa belajar aktif menemukan sendiri pengetahuannya. Sedangkan Problem Based Learning merupakan model pembelajaran dimana siswa dituntut aktif untuk memperoleh konsep dengan cara memecahkan masalah Penelitian ini bertujuan: (1) Menganalisis hasil belajar geografi menggunakan model pembelajaran discovery learning. (2) Untuk mengetahui hasil belajar geografi menggunakan model pembelajaran problem based learning. (3) Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar geografi menggunakan model pembelajaran discovery learning dan model pembelajaran problem based learning. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu (quasy-experiment) dengan dua kelas menjadi kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil belajar kelas XI IPS 1 dengan nilai rata-rata sebesar 85,8 dan hasil belajar kelas XI IPS 2 dengan nilai rata-rata sebesar 84,1, terdapat perbedaan yang signifikan antara model pembelajaran discovery learning dan model pembelajaran problem based learning terhadap hasil belajar geografi pada siswa kelas XI SMA Negeri 17 Samarinda yang ditunjukkan dengan hasil nilai thitung sebesar 2,833 yang dimana ttabel yang didapat 1,671 dimana 2,833 > 1,671.
Pengembangan Bahan Ajar Geografi Berbasis Pendidikan Karakter Pada Materi Mitigasi dan Adaptasi Bencana Mei Vita Romadon Ningrum; Yulian Widya Saputra
geoedusains: Jurnal Pendidikan Geografi Vol 1 No 2 (2020)
Publisher : Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/geoedusains.v1i2.374

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan bahan ajar geografi yang mengintegrasikan dimensi kognitif, afektif, perilaku, dan mampu membentuk karakter siswa yang terkait dengan nilai peduli lingkungan serta untuk mengukur kelayakan dan keefektifan bahan ajar geografi untuk pembelajaran ditinjau dari hasil belajar. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan angket dan tes. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif. Rancangan ini menggunakan penelitian dan pengembangan (research dan development) yang diadaptasi dari model Borg and Gall dan Dick and Carey dengan tahapan: Analisis kebutuhan, Desain Pengembangan, Memproduksi/ Mengembangkan Bahan Ajar, dan validasi.Hasil penelitian pengembangan menunjukan bahwa kualitas bahan ajar sangat baik dan layak digunakan dalam pembelajaran.Pada aspek kelengkapan isi, terkategori sangat baik (skor rerata 4,32), aspek penyajian materi terkategori baik (skor rerata 4,16), aspek bahasa terkategori baik ( skor rerata 4,17), aspek kegrafikaan terkategori sangat baik ( skor rerata 4,22) dan aspek karakter terkategori sangat baik (skor rerata 4,34). Bahan ajar yang dikembangkan teruji efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa sebesar 27,71 point. Sehingga dapat disimpulkan bahwa bahan ajar yang dikembangkan berhasil dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
Pengembangan Media Pembelajaran Geografi Berbasis Sparkol Videoscribe Mei Vita Romadon Ningrum; Hamdan Abas
geoedusains: Jurnal Pendidikan Geografi Vol 2 No 2 (2021)
Publisher : Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/geoedusains.v2i2.737

Abstract

Media Pembelajaran merupakan salah satu komponen penunjang pembelajaran. Media pembelajaran mempunyai manfaat untuk meningkatkan ketertarikan dan interaktif peserta siswa. Selain itu media pembelajaran juga berpengaruh terhadap minat belajar siswa. Media yang digunakan seharusnya mengikuti perkembangan IPTEK saat ini. Penelitian ini betujuan (1) Menghasilkan media pembelajaran geografi berbasis Sparkol Videoscribe pada materi hidrosfer pokok bahasan siklus air dan perairan darat dalam pembelajaran di SMA, (2) Mengetahui kelayakan media pembelajaran berbasis Sparkol Videoscribe. Pembuatan media pembelajaran ini menggunakan model pengembangan Borg & Gall yang terdiri dari sepuluh langkah pembuatan yakni (1) Research and Information colletion, (2) Planning, (3) Develop Preliminary form of Product, (4) Preliminary Field Testing, (5) Main Product Revision, (6) Main Field Testing, (7) Operational Product Revision, (8) Operational Field Testing, (9) Final Product Revision, dan (10) Disemination and Implementasi. Pembuatan media pembelajaran ini menggunakan aplikasi pendukung Sparkol Videoscribe, wondershare filmora 9 dan lexis audio editor.. Data dikumpulkan menggunakan angket dan dianalisis menggunakan teknis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian dan pengembangan media dapat diakses melalui https://youtu.be/IrgzOIW8rjU. Berdasarkan hasil analisis, dari aspek materi media pembelajaran yang dikembangkan dinilai layak digunakan yaitu dengan persentase kelayakan sebesar 78,2%. Dari kemenarikan media dinilai sanant layak yakni sebesar 82,28% . dari aspek kebermanfaatan dalam proses pembeajaran dinilai sangat bermanfaat dengan persentase sebesar 92,8%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengembangan media pembelajaran geografi berbasis Sparkol videoscribe layak dan dapat digunakan dalam pembelajaran geografi pada materi Hidrosfer di SMA.harapannya produk ini dapat bermanfaat dalam meningkatkan pemahaman siswa tentang pembelajaran yang dilakukan.
PENGEMBANGAN E-LEARNING BERBASIS MOODLE DI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MULAWARMAN Mei Vita Romadon Ningrum; Dewi Rosita
Sebatik Vol 23 No 2 (2019): Desember 2019
Publisher : STMIK Widya Cipta Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (348.766 KB)

Abstract

E-Learning merupakan proses pembelajaran dimana penyampaian materi, diskusi dan kegiatan perkuliahan lainnya dilakukan melalui media elektronik. Dukungan infrastrukur jaringan komputer di Fakultas Kegurun dan Ilmu Pendidikan Universitas Mulawarman (FKIP UNMUL) sangat mendukung untuk dikembangkan sarana belajar–mengajar berbasis e-Learning. Oleh karena itu diperlukan pengembangan akan konten pada e-learning yang berbasis website tersebut. Moodle adalah perangkat lunak yang berguna untuk membuat dan mengadakan kursus, pelatihan dan pendidikan berbasis internet yang telah mendukung standar pendistribusian konten e-learning. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mengembangkan E-learning berbasis Moodle di FKIP UNMUL sehingga dapat memberikan tambahan waktu yang berkualitas di luar jam kuliah dan menjadi alat bantu perkuliahan untuk penyampaian materi, tugas-tugas terstruktur dan diskusi dari mata kuliah. (2) melakukan evaluasi dari pengembangan e-Learning berbasis Moodle pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mulawarman, Penelitian yang dilakukan adalah penelitian pengembangan dengan menggunakan model Waterfall. Pengujian pada sistem ini menggunakan pengujian blackbox dan whitebox. Hasil dari pengembangan e-learning ini adalah portal e-learning dengan nama E-Learning FKIP Universitas Mulawarman yang dapat diakses secara online melalui alamat https://elearningfkipunmul.com/. Hasil evaluasi menunjukan bahwa selama penelitiaan telah menunjukan hasil umpan balik (feedback) dari pengguna e-learning ini sudah pada kriteria BAIK dengan presentase sebesar 81%. Penelitian baru sampai pada tahap pengembangan e-learning, sehingga perlu diadakan penelitian lanjutan untuk penelitia tindakan kelas. Paket konten disusun berupa teks dan flash presentation, sehingga perlu dikembangkan untuk tipe lain seperti video on demand maupun video streaming. Perlu diadakan penelitian lanjutan untuk penerapan Knowledge Management Sytem pada E-Learning
Upacara Adat Pakant Talunt oleh Suku Dayak Tunjung di Lereng Gunung Eno Yulian Widya Saputra; Mei Vita Romadon Ningrum; Rahmadi
HUMAYA Jurnal Hukum Humaniora Masyarakat dan Budaya Vol. 1 No. 2 (2021): DECEMBER
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33830/humaya.v1i2.2388.2021

Abstract

Pakant Talunt adalah adat atau kepercayaan masyarakat Dayak Tunjung. Dalam bahasa Dayak Tunjung, pakan berarti memberi makan dan alunt berarti hutan. Pakant Talunt artinya memberi makan hutan. Penelitian ini bertujuan mengungkap nilai dan kearifan budaya lokal masyarakat Dayak Tunjung. Penelitian kualitatif ini menggunakan penelitian eksploratif dengan pendekatan etnografi. Analisis penelitian selanjutnya berpedoman pada analisis etnografi Fielding yang diadopsi lebih sederhana dengan empat tahapan: (1) pengumpulan data, (2) validasi data, (3) analisis data, (4) interpretasi upacara pemberian makan talun oleh orang Dayak Tunjung. Hasil penelitian menunjukkan upacara pemberian makan talunt menggunakan beberapa sesaji berupa makanan seperti tara (lemang), tumpiq, ayam kampung, dan sagon. Sesajen . ini dipersembahkan untuk beberapa hal, yaitu (a) bentuk penghormatan terhadap penjaga hutan yang disebut penuguq talunt, (b) upaya masyarakat Dayak Tunjung menghindari bahaya saat membuka lahan atau mengunjungi tempat wisata yang dalam bahasa Tunjung disebut mogaq talunt, (c) perwujudan pengampunan kepada arwah leluhur atau dalam istilah bahasa setempat disebut tabeq. Dengan demikian, upacara Pakant Talunt memiliki makna bentuk penghormatan, permintaan maaf, dan doa agar terhindar dari segala mara bahaya yang datang dari hutan Gunung Eno.
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MELESTARIKAN HUTAN MANGROVE DI CAGAR ALAM TELUK ADANG Yaskinul Anwar; Risma Amelia; Mei Vita Romadon Ningrum
Agrifor : Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan Vol 22, No 1 (2023): Maret 2023
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/agrifor.v22i1.6360

Abstract

Hutan mangrove merupakan salah satu hutan yang ada di cagar alam teluk adang. Lokasi hutan mangrove berada paling dekat dengan permukiman masyrakat pesisir di kawasan Teluk Adang. Peran masyarakat dalam pelestarian hutan mangrove diperlukan karena mereka merupakan yang paling terimbas akan keberadaan hutan mangrove. Oleh karena itu perlu diketahui  bagaimana partisipasi masyarakat dalam pelestarian hutan mangrove. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan observasi lapangan, wawancara dan angket guna mengetahui partisipasi masyarakat. Penelitian ini dilakukan di Desa Muara Adang Kecamatan Tanah Grogot, Kabupaten Paser. Analisis data penelitian ini menggunakan pendekatan skoring guna menentukan tingkat partisipasi masyarakat. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling dengan kriteria usia 18-55 tahun pada 61 responden dari 6 RT. Partisipasi masyarakat dalam melestarikan hutan mangrove di disekitar desa mereka termasuk dalam kaegori rendah. Masyarakat kurang berpartisipasi baik pada tahap perencanaan, pelaksanaan, pemeliharaan, monitoring, dan evaluasi. Hal ini disebabkan kurangnya rasa kepedulian dan memiliki akan hutan mangrove yang ada di desa mereka. Kondisi menunjukkan masyarakat kurang peduli akan lingkungan hutan mangrove disekitar mereka. 
Partisipasi Masyarakat Dalam Pelestarian Hutan Mangrove di Kecamatan Tanjung Harapan Kabupaten Paser Budi Utomo; Helmi Helmi; Mei Vita Romadon Ningrum; Edwardus Iwantri Goma
geoedusains: Jurnal Pendidikan Geografi Vol 3 No 2 (2022)
Publisher : Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/geoedusains.v3i2.1723

Abstract

Partisipasi merupakan keterlibatan anggota masyarakat dalam pembangunan dan pelaksanaan program yang dilakukan dalam masyarakat lokal. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan partisipasi masyarakat dalam pelestarian hutan mangrove di Kecamatan Tanjung Harapan Kabupaten Paser. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi lapangan, wawancara dan dokumentasi dengan metode deskriptif kualitatif. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 824 orang. Pengambilan sampel dilakukan secara Cluster Sampling. Hasil penelitian menunjukkan partisipasi masyarakat dalam pelestarian hutan mangrove terlaksana dengan cukup baik. Bentuk partisipasi masyarakat berupa partisipasi dalam bentuk nyata ( berwujud) seperti uang, tenaga,dan keterampilan selain itu partisipasi yang tidak nyata (abstrak) diwujudkan dalam penyampaian partisipasi ide/ gagasan dalam musyawarah. Pola partisipasi masyarakat bersifar kemitraan antara anggota masyarakat dan pemerintah serta perusahaan di sekitar kawasan hutan mangrove, unsur partisipasi masyarakat yaitu adanya kesempatan, kemampuan dan kemauan dalam melestarikan hutan mangrove. Masyarakat dilibatkan dalam setiap tahap partisipast yaitu tahap pengambilan keputusan, pelaksanaan, pengambilan manfaat, dan evaluasi. Faktor pendukung partisipasi masyarakat yaitu adanya kerjasama dan kesadaran masyarakat. Faktor penghambat partisipasi yaitu minim dana dan kesibukan masyarakat.
Kemampuan Berpikir Spasial Siswa SMA Negeri di Kota Balikpapan Novianto Adzani; Iya' Setyasih; Mei Vita Romadon Ningrum
geoedusains: Jurnal Pendidikan Geografi Vol 4 No 1 (2023)
Publisher : Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/geoedusains.v4i1.1687

Abstract

Kemampuan berpikir spasial merupakan aspek kognitif dan didefinisikan sebagai pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan berpikir untuk menggunakan konsep ruang, alat representasi, dan proses penalaran untuk menyusun masalah, menemukan jawaban, dan mengungkapkan solusi untuk suatu masalah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui (1) kemampuan berpikir spasial siswa kelas X IPS SMAN di Kota Balikpapan, (2) kemampuan berpikir spasial siswa kelas X IPA SMAN di Kota Balikpapan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling dengan jumlah sampel 238 siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa tes kemampuan berpikir spasial, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan uji validitas reliabilitas, dan uji-t sampel bebas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan berpikir spasial peserta didik kelas X IPS SMAN di Kota Balikpapan terkategori rendah dengan skor 59.90. Kemampuan berpikir spasial siswa kelas X IPA SMAN di Kota Balikpapan terkategori rendah dengan skor 56.41.