Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR GEOGRAFI PADA KOMPE-TENSI DASAR MEMAHAMI ATMOSFER DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN DI MUKA BUMI KELAS X SMA/MA SEMESTER II DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KERUANGAN Yulian Widya Saputra
Jurnal Pendidikan Geografi Vol 20, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.986 KB) | DOI: 10.17977/pg.v20i2.5068

Abstract

Abstract: Learning materials geography for class X SMA/MA semester II on basic competence to understand the atmosphere and their impact on life in the face of the earth, in the field there are still many aspects of problems encountered data/facts, concepts, the truth of the representation of an image, generalization, punctuation, readability of the material, the connectedness of formal and material objects, and the use of spatially approach. This research was designed using Dick and Carey model development. This model is modified from the ten steps into five steps. The simplify method or step development model Dick and Carey because this model is based intructional to adopted into development learning material geography. These materials before testing validated by expert lecturers. Validator content rate in terms of suitability of materials with atmospheric approach spatially. In addition to expert assessment material learning of geography experts also conducted to assess product design learning geography in order to make text more quality. Implementation of a validation expert material lasts three times atmospheric validation stages while the expert instructional design geography takes five times the validation stage. Types of data collected during the test run is a description of the results of the work of students in the matter of the test materials of text understanding atmosphere. The structure to  understanding model IRI (Informal Reading Inventory) next to procentase and matched with answer keys. The student's understanding model test is performed three times the IRI of meeting learning. Based on the results of processing the test model can be described understanding IRI that test results the first IRI models of understanding the overall results of 84.5%, model understanding test results both the overall result of 85,3%, test results and an understanding of the overall results of the third model of 91.6%. Recomendation to development learning material geography into next period is the way: (1) to produced product very quality reaasonable to many standar competence of geography, (2) the testing material reasonable to many shcool to  have a good answer abaout development learning material geography, (3) is to reasonable to tes the product into experiment research, and (4) to have a good quality product and comprehenship is to reasonable research multiply years.Keywords: development, learning materials geography, Dick and Carey model, spatially approach.
LEARNING STYLE TENDENCY OF HIGH SCHOOL STUDENT IN GEOGRAPHY SUBJECT IN SAMARINDA Mei Vita Romadon Ningrum; Titin Anggraini; Muliati Syam; Yulian Widya Saputra; Yaskinul Anwar
GEOGRAPHY : Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Vol 9, No 1 (2021): APRIL
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/geography.v9i1.4148

Abstract

Gaya belajar merupakan  salah satu karakteristik belajar yang berkaitan dengan kemampuan menyerap,mengolah, dan menyampaikan informasi. Gaya belajar merupakan modalitas belajar yang sangat penting dan setiap siswa memiliki keenderungan gaya belajar yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:  kecenderungan gaya belajar siswa SMA pada mata pelajaran geografi kelas XI IPS di Kota Samarinda. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS SMA Negeri Kota Samarinda dengan jumlah populasi 600 siswa menggunakan teknik pengambilan sampel cluster random sampling dengan jumlah sampel 90 siswa.Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, dokumentasi dan angket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 36 siswa (40%) memiliki kecenderungan gaya belajar auditorial, sebanyak 32 siswa (35,5%) memiliki gaya belajar visual,dan sebanyak 22 siswa (24,4%) memiliki kecenderungan gaya belajar kinestetik. Berdasarkan hal tersebut maka dapat disimpulkan bahwa  kecenderungan gaya belajar siswa lebih banyak pada tipe gaya belajar auditorial atau menyenangi cara belajar yang mengutamakan pendengaran atau mendengarkan. Sehingga guru sebaiknya menyediakan dan mengembangkan perangkat pembelajaran yang mengarah pada tipe gaya belajar tersebut agar hasil belajar maksimal.
PELATIHAN MENDELEY REFERENCE DALAM MENGELOLA REFERENSI KARYA TULIS ILIMIAH Edwardus Iwantri Goma; Yulian Widya Saputra; Aisyah Trees Sandy; Mei Vita Romadon Ningrum
Jurnal Pengabdian Masyarakat Ilmu Keguruan dan Pendidikan (JPM-IKP) Vol 5, No 1 (2022): Jurnal Pengabdian Masyarakat (JPM-IKP)
Publisher : FKIP Universitas Trilogi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31326/jmp-ikp.v5i1.1194

Abstract

Berbagai software reference manager yang bisa dimanfaatkan dalam menunjang penulis dalam  menyusun sebuah artikel salah satunya adalah Mendeley. Mendeley merupakan piranti lunak yang memiliki kemampuan dalam mengolah database ilmiah berupa e-book, e-journal, dan referensi lainnya. Mendeley berfungsi sebagai library yang disertai dengan kemampuan sebagai pengolah daftar pustaka dalam penyusunan karya tulis ilmiah. Kegiatan ini dilaksanakan secara daring melalui aplikasi zoom meeting. Kegiatan ini dihadiri sebanyak 17 peserta yang semuanya merupakan mahasiswa pendidian geografi Universitas Nusa Cendana. Kegiatan ini dilakukan dalam tiga tahapan yaitu tahapan pra-pengabdian masyarakat, kedua tahapan pelaksanaan pengabdian masyarakat dan ketiga tahap tindak lanjut atas pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat. Berdasarkan hasil feedback dari peserta diketahui bahwa semua peserta mengatakan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat bagi mereka terutama dalam penyusunan tugas akhir. 
Pengembangan Bahan Ajar Geografi pada Kompetensi Dasar Memahami Atmosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan di Muka Bumi Kelas X SMA/MA Semester II dengan Menggunakan Pendekatan Keruangan Yulian Widya Saputra
Jurnal Pendidikan Geografi: Kajian, Teori, dan Praktek dalam Bidang Pendidikan dan Ilmu Geografi Vol 20, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.986 KB) | DOI: 10.17977/jpg.v20i2.293

Abstract

Abstract: Learning materials geography for class X SMA/MA semester II on basic competence to understand the atmosphere and their impact on life in the face of the earth, in the field there are still many aspects of problems encountered data/facts, concepts, the truth of the representation of an image, generalization, punctuation, readability of the material, the connectedness of formal and material objects, and the use of spatially approach. This research was designed using Dick and Carey model development. This model is modified from the ten steps into five steps. The simplify method or step development model Dick and Carey because this model is based intructional to adopted into development learning material geography. These materials before testing validated by expert lecturers. Validator content rate in terms of suitability of materials with atmospheric approach spatially. In addition to expert assessment material learning of geography experts also conducted to assess product design learning geography in order to make text more quality. Implementation of a validation expert material lasts three times atmospheric validation stages while the expert instructional design geography takes five times the validation stage. Types of data collected during the test run is a description of the results of the work of students in the matter of the test materials of text understanding atmosphere. The structure to  understanding model IRI (Informal Reading Inventory) next to procentase and matched with answer keys. The student's understanding model test is performed three times the IRI of meeting learning. Based on the results of processing the test model can be described understanding IRI that test results the first IRI models of understanding the overall results of 84.5%, model understanding test results both the overall result of 85,3%, test results and an understanding of the overall results of the third model of 91.6%. Recomendation to development learning material geography into next period is the way: (1) to produced product very quality reaasonable to many standar competence of geography, (2) the testing material reasonable to many shcool to  have a good answer abaout development learning material geography, (3) is to reasonable to tes the product into experiment research, and (4) to have a good quality product and comprehenship is to reasonable research multiply years.DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um017v20i22015p053
Implementasi Implementasi Program Kampung Keluarga Berencana (KB) di Kota Samarinda Yulian Widya Saputra; Lukas Lukas; Titin A; Riska Susmei Rindantya
Jurnal Georafflesia: Artikel Ilmiah Pendidikan Geografi Vol 4 No 2 (2019)
Publisher : Universitas Prof. Dr. Hazairin, S.H

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (989.012 KB) | DOI: 10.32663/georaf.v4i2.975

Abstract

Abstrak Secara garis besar program Kampung KB ini merupakan upaya dari pemerintah pusat melalui BKKBN untuk menggerakan masyarakat hidup lebih sejahtera dan berkualitas. Selanjutnya untuk jangka panjang penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan Implementasi Program Kampung Keluarga Berencana (KB) di Kota Samarinda. Program Kampung KB di Kota Samarinda ini sudah berjalan sejak 2016 hingga sekarang. Target khusus dalam penelitian ini adalah mendapatkan data dan menguraikan pelaksanaan Kampung KB di Kota Samarinda yang telah berjalan sejak tahun 2016. Metode penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Populasi dalam penelitian ini diambil dari 10 lokasi Kampung KB yang ada di Kota Samarinda.. Selanjutnya untuk kepentingan penelitian ini secara purposive sampling terkait pendirian Kampung KB Kota Samarinda penelitian difokuskan di Kampung KB Sindangsari Kecamatan Sambutan dan Kampung KB Rawa Makmur di Kecamatan Palaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi program Kampung KB di Kota Samarinda telah berjalan dengan baik dari segi perencanaan, koordinasi dengan BKBPP kota Samarinda, ketersediaan sarana prasarana, alat kontrasepsi, dan pengawasan. Selain itu hambatan yang perlu ditangani yaitu pendanaan dan tenaga PLKB di lapangan. Oleh karena itu implementasi program kampung KB di Kota Samarinda kedepannya perlu ditingkatkan.
PENGETAHUAN DAN PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP PENTINGNYA RUANG TERBUKA HIJAU DI SEMPADAN DAS KARANG MUMUS Rani Afriani; Laili Komariyah; Yulian Widya Saputra
Jurnal Penelitian Geografi (JPG) Vol 9, No 2 (2021): Jurnal Penelitian Geografi (JPG)
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.493 KB)

Abstract

Sempadan Sungai Karang Mumus memiliki alih fungsi lahan yang tidak sesuai dengan peruntukkannya, sehingga Sungai Karang Mumus mengalami kerusakan dan penurunan kualitas air. Penelitian ini bertujuan (1) untuk mengetahui pemahaman masyarakat tentang pentingnya ruang terbuka hijau disempadan DAS Karang Mumus Kota Samarinda (2) untuk mengetahui perilaku masyarakat di sempadan Das Karang Mumus Kota Samarinda. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode survei. Subjek penelitian ini adalah masyarakat yang tinggal di hulu, tengah, dan hilir DAS Karang Mumus yang berjumlah 30 orang. Teknik pengambilan data menggunakan teknik sampel area. Pengumpulan data menggunakan data primer dan sekunder. Analisis data kualitatif menggunakan dari Miles dan Huberman yaitu hasil data berupa wawancara, reduksi, penyajian, dan penarikan kesimpulam. Hasil penelitian menunjukkan (1) masyarakat memiliki tingkat pengetahuan tentang pentingnya ruang terbuka hijau di sempadan DAS Karang Mumus tinggi 10%, sedang 26,7%, dan rendah 63,3% (2) perilaku masyarakat di sempadan DAS Karang Mumus positif 43,3% dan negatif 56,7%. Masyarakat di DAS Karang Mumus dinyatakan memiliki tingkat pengetahuan rendah dan perilaku yang negatif.  Kata Kunci: Loop analisis, Kematian bayi, Kota Bekasi DOI: http://dx.doi.org/10.23960/jpg.v9.i2.21385Full Text:PDF ReferencesAjzen, I., dan Fishbein, M. 1975. Belief, Attitude, Intention, and Behavior: An Introduction to Theory and Research. New York : Addison-Wesley, Reading, MA.Anto, Dajan. 1986. Pengantar Model Statistik II. LP3ES : Jakarta.Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Kalimantan Timur, Proyek Penelitian dan Pengembangan Pembangunan Regional Provinsi Kalimantan Timur. 2002. Laporan Akhir Studi Penataan Dan Konservasi Daerah Tangkapan Air (DTA) Karang Mumus Dengan Bididaya Agroforestry Berbasis Masyarakat Setempat. SamarindaBandura, Albert. 1977. Social Learning Theory. New Jersey : Prentice-Hall,Icn.Branch, M.C. 1955. Perencanaan Kota Komprehensif : Pengantar dan Penjelasan. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.Cuwin, A. 2009. Pengtahuan Dasar Keperawatan dan Pendidikan Dasar Bidan. Malang : PT Erlangga Perkasa.Danarti,K. 2011. Peran Taman Balekambang sebagai Pembentuk Estetika Kota. Jurnal Teknik dan Arsitektur FT UTP Vol 9.Devy, D Shaloha. 2017. Permodelan Air Tanah DAS Karang Mumus Wilayah Samarinda Provinsi Kalimantan Timur. Skripsi. Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Mulawarman. Samarinda.Dewanto, Hadi., Dyah, Hariani., dan Maesaroh. 2013. Artikel Perencanaan Strategis dalam Penyelenggaraan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kota Semarang. Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Diponegoro, Semarang.Depdiknas. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : PT Balai Pustaka.Depdiknas. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : PT Balai Pustaka.Depdiknas. 1989. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : PT Balai Pustaka.Fauzian R Aziz, Rahmi F Luthfia, dan Nugroho Trilaksana. 2016. Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Perilaku Memeriksakan Diri Ke Pelayanan Kesehatan: Penelitian pada Pasien Glaukoma di Rumah Sakit Dr. Kariadi. Jurnal Kedokteran Diponegoro Vol 5 Nomor 4.Gold, Seymour M. 1980. Recreation Planning and Design. United Stated Of America : McGraw-Hill, Inc.Grey, G.W, and Deneke, F.J. 1986. Urban Forestry. Second Edition. New York : John Wileyand Sons.Huberman, A.M. 2014. Qualitative Data Analysis, A Methods Sourcebook Edition 3. USA : Sage Publications.J. Supranto, M. A. 2000. Statistik Teori dan Aplikasi Jilid 1, Edisi Keenem. Jakarta : Erlangga.Keputusan Presiden. 1990. Keppres No.32 Tahun 1990 Tentang Pengelolaan Kawasan Lindung.Mahmud. 2010. Psikologi Pendidikan. Bandung: CV Mustika Setia.Margono, S. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.Maryono, Agus. 2003. Pembangunan Sungai Dampak dan Restorasi Sungai. Yogyakarta :Gadjah Mada University.Miller, Robert W. 1981. Urban Forestry. California : Wadsworth Publishing.Mirsa, Rinaldi. 2012. Elemen Tata Ruang Kota. Yogyakarta : Graha Ilmu.Mislan. 2016. Kajian Pergeseran Tipe Iklim untuk Mendukung Terwujudnya Ketahanan Air di DAS Mahakam. Makalah PIT HATHI XXXIV. Semarang: 9-11 September 2016.Moleong, J Lexy. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.Mulyandari, Hestin. 2010. Pengantar Arsitektur Kota. Yogyakarta : CV Andi Offset.Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta.Notoatmodjo, S. 1993. Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku Kesehatan. Yogyakarta : Andi Offset.Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung. Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (online), (http://www.esdm.go.id) diakses 17 Maret 2019.Peraturan Daerah Kota Samarinda No. 2 Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Samarinda Tahun 2014 – 2034. Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum Badan Pemeriksa Keuangan Kota Samarinda (online), (http://www.samarinda.bpk.go.id) diakses 17 Maret 2019.Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.5 Tahun 2008 tentang Pendoman Penyediaan danPemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan. Direktorat Jenderal Penataan Ruang Departemen Pekerjaan Umum (online), (http://www.birohukum.go.id) diakses 17 Maret 2019.Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 28 Tahun 2015 tentang Penetapan Garis Sempadan Sungai dan Sempadan Danau. Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (online), (http://www.sda.pu.go.id) diakses 17 Maret 2019.Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 38 Tahun 2011 tentang Sungai. Direktorat Jenderal Perundang-undangan Kementerian Hukum dan Ham (online), (http://www.ditjenpp.kemenkumham.go.id) diakses 17 Maret 2019.Ramadhani, A. 2013. Pemodelan Hidrologi Untuk Penentuan Tingkat Prioritas Sub Sub DAS Dalam Pengendalian Banjir Menggunakan Citra Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis. Tesis. Program Studi Teknik Ilmu Lingkungan. Sekolah Pascasarjana UGM. Yogyakarta.Rapuono, Michael, P.P. Pirone, and Brooks E. Wigginton. 1964. Open Space In Urban Design. Cleveland, Ohio : The Cleveland Development Foundation,. Tersedia : Hilman Firmanyah Tugas Akhir, Tahun 2008. “Kajian Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau Guna Menanggulangi Pencemaran Udara Di Pusat Kota Cianjur”. Jurusan Teknik Planologi, Universitas Pasundan.Shirvani, Hamid. 1983. The Urban Design Process. New York : Van Nostrand Reinhold Company.Skinner, B.F. 1938. The Behavior of Organisms : An Experimental Analysis. Cambridge Massachusetts : B.F. Skinner Foundation.Soeryono, S.D. 2006. Kegiatan dan Masalah Kehutanan Dalam DAS. Jakarta : Prosiding Pertemuan Diskusi Pengelolaan DAS DITSI.Sugiyono. 2013. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : ALFABETA.Suharti, Titing. 2004. Pengelolaan Sungai, Danau, dan Waduk untuk Konservasi Sumberdaya Air. Bogor : Institut Pertanian Bogor.Supranto, J. 2000. Statistik Teori dan Aplikasi Jilid 1 Edisi 6. Jakarta : Erlangga.Undang-Undang Republik Indonesia No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang. Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum Kementerian Keuangan (online), (http://www/jdih.kemenkeu.go.id) diakses 17 Maret 2019.Walgito, Bimo. 2003. Pengantar Psikolog Umum. Yogyakarta: C.V Andi Offset.Wawan, A., dan Dewi, M. 2011. Teori dan Pengukuran Pengetahuan Sikap, dan Perilaku Manusia Yogyakarta: Nuha Medika.Wijayanti, Daru. 2009. Fakta Penting Sekitar Reproduksi Wanita. Yogyakarta : Diglosia Printika.Wongkar P Aprilita. 2017. Tingkat Pengetahuan Masyarakat Surabaya Mengenai Brand Baru Indosat Ooredoo. Jurnal E-Komunikasi Vol 5 Nomor 1.Yogaswara, Herry. 2004. Dinamika Interaksi Hulu – Hilir Daerah Aliran Sungai. Jakarta : PUSAT PENELITIAN KEPENDUDUKAN LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA (PPK – LIPI)Zoer’aini, D.I. 2005. Tantangan Lingkungan dan Hutan Kota. Jakarta : Bumi Aksara.
Pengaruh Minat Terhadap Hasil Belajar Geografi Dengan Model Inkuiri Terbimbing Di SMAN 3 Samarinda Yeftha Yeftha; Zeni Haryanto; Yulian Widya Saputra
geoedusains: Jurnal Pendidikan Geografi Vol 1 No 1 (2020)
Publisher : Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/geoedusains.v1i1.185

Abstract

Learning by mentoring the teacher is able to attract interest and straighten the concept when students conclude the results of their investigation. This study aims to determine the effect of interest in the learning outcomes of students of class X MIPA 5 in SMA Negeri 3 Samarinda. This type of research is quantitative that is cause and effect where the independent variables student interest and dependent learning is student learning outcomes. This research is assisted with intermediate variables namely guided inquiry models. Sampling by purposive sampling from the whole population of class X obtained a sample of 31 students. Data collection in this study was conducted using two ways, namely, a questionnaire to determine student interests and post test questions to determine student learning outcomes. The results of this study indicate the average value of student learning outcomes with a value of 76.00. While the average acquisition value of student interest is 75.54. The correlation coefficient obtained by 0.048 which means that shows the close relationship between X (interest) and Y (learning outcomes) and the magnitude of the determinant coefficient given by X to Y is 12.8%. Then it can be seen that the tcount = 2.066 with a sig value of 0.048 <0.05 then Ha is accepted and H₀ is rejected, which means there is an influence between the variable of interest (X) on the variable of student learning outcomes (Y).
Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning Menggunakan Tour Builder Pada Peserta Didik Kelas X SMAN 1 Kaliorang (Materi Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya Terhadap Kehidupan) Kusnayati kusnayati; Laili Komariyah; Yulian Widya Saputra
geoedusains: Jurnal Pendidikan Geografi Vol 1 No 2 (2020)
Publisher : Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/geoedusains.v1i2.269

Abstract

Model pembelajaran project based learning (PjBL) dengan media pembelajaran tour builder dapat membantu merealisasikan objek geografi dalam kelas dan lebih mudah dipahami. Penelitian bertujuan untuk mengetahui respon peserta didik terhadap model pembelajaran PjBL menggunakan tour builder di kelas X IPS SMA Negeri 1 Kaliorang dan hasil belajar peserta didik. Penelitian ini menggunakan desain pre-experimental dengan rancangan time series, tes dilakukan setiap pertemuan. Instrumen untuk mengambil respon adalah angket dengan analisis statistik deskriptif persentase dan intrumen untuk hasil belajar adalah post tes dengan analisis yang digunakan adalah N-Gain. Hasil penelitian menunjukan bahwa respon peserta didik terhadap penerapan model pembelajaran PjBL menggunakan tour builder cukup baik dengan kriteria indeks respon sebesar 73% dan terdapat peningkatan hasil belajar peserta didik setiap pertemuan sebesar 0,45 g berdasarkan indeks gain. Hendaknya pendidik menjadikan model pembelajaran PjBL menggunakan tour builder sebagai alternatif untuk diterapkan di kelas pada materi tertentu, guna meningkatkan hasil belajar peserta didik.
Pengembangan Bahan Ajar Geografi Berbasis Pendidikan Karakter Pada Materi Mitigasi dan Adaptasi Bencana Mei Vita Romadon Ningrum; Yulian Widya Saputra
geoedusains: Jurnal Pendidikan Geografi Vol 1 No 2 (2020)
Publisher : Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/geoedusains.v1i2.374

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan bahan ajar geografi yang mengintegrasikan dimensi kognitif, afektif, perilaku, dan mampu membentuk karakter siswa yang terkait dengan nilai peduli lingkungan serta untuk mengukur kelayakan dan keefektifan bahan ajar geografi untuk pembelajaran ditinjau dari hasil belajar. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan angket dan tes. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif. Rancangan ini menggunakan penelitian dan pengembangan (research dan development) yang diadaptasi dari model Borg and Gall dan Dick and Carey dengan tahapan: Analisis kebutuhan, Desain Pengembangan, Memproduksi/ Mengembangkan Bahan Ajar, dan validasi.Hasil penelitian pengembangan menunjukan bahwa kualitas bahan ajar sangat baik dan layak digunakan dalam pembelajaran.Pada aspek kelengkapan isi, terkategori sangat baik (skor rerata 4,32), aspek penyajian materi terkategori baik (skor rerata 4,16), aspek bahasa terkategori baik ( skor rerata 4,17), aspek kegrafikaan terkategori sangat baik ( skor rerata 4,22) dan aspek karakter terkategori sangat baik (skor rerata 4,34). Bahan ajar yang dikembangkan teruji efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa sebesar 27,71 point. Sehingga dapat disimpulkan bahwa bahan ajar yang dikembangkan berhasil dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN GEOGRAFI MENGGUNAKAN GOOGLE CLASSROOM PADA SMA NEGERI DI KOTA SAMARINDA Wulan Safriani Purnamasari; Pelipus Goon; Iya&#039; Setyasih; Yulian Widya Saputra; Yaskinul Anwar
JAMBURA GEO EDUCATION JOURNAL Vol 2, No 2 (2021): Jambura Geo Education Journal (JGEJ)
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34312/jgej.v2i2.11220

Abstract

Online learning is one of the new policies in the education sector due to the global pandemic, namely COVID-19. This online learning policy is expected to continue to support the achievement of educational goals. Effectiveness in learning is often measured as a standard for achieving educational goals. Google classroom as a digital-based education platform is considered capable of being a learning link between teachers and students. The implementation of this research is to determine the effectiveness of online teaching and learning activities using Google Classroom at SMA Negeri 1, SMA Negeri 3, SMA Negeri 7 and SMA Negeri 8. This research is quantitative descriptive. The population used in this study were students in grades X, XI, and XII and high school teachers in the city of Samarinda.  Data retrieval was carried out using google forms, learning outcomes documents, and interviews, then the analytical technique used was the interactive model of analysis by comparing the results of the google form questionnaire, learning outcomes, and interviews. The results of the study illustrate that online geography learning using google classroom ranges from 51% -75% only and is considered less effective due to several factors, namely network constraints, quota costs and and google classroom used in this study is not optimal. In addition, when face-to-face learning using google meet only 30% - 50% of students who follow it and some teachers do not carry out face-to-face for fear of burdening students. As a result, teachers only provide materials, media, videos, and assignments in Google Classroom, even though the average student learning outcomes are above the KKM. The conclusion in the study shows the use of google classroom when learning geography online is less effective.