Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA TIUDAN TULUNGAGUNG DALAM MENGURANGI SAMPAH ORGANIK DENGAN BANTUAN LALAT BLACK SOLDIER FLY Junaidi Junaidi; Mariyono Mariyono; Sri Yunaning
Jurnal Pengabdian Masyarakat Ilmu Keguruan dan Pendidikan (JPM-IKP) Vol 4, No 1 (2021): Jurnal Pengabdian Masyarakat (JPM-IKP)
Publisher : FKIP Universitas Trilogi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31326/jmp-ikp.v4i1.876

Abstract

Sampah rumah tangga khususnya sampah dapur selalu menjadi masalah lingkungan yang tak pernah selesai.  Desa Tiudan, Tulungagung merupakan salah satu desa yang memiliki permasalahan dalam menangani sampah dapur, sehingga diperlukannya suatu solusi pemecahan dalam meminimalisir sampah dapur. Larva lalat Black Soldier Fly atau lalat BSF dapat membantu penguraian sampah organik melalui proses dekomposisi yang menghasilkan cairan berupa pupuk organik cair setelah diinkubasi selama 10-14 hari. Tujuan dan sasaran dari kegiatan ini yaitu memperdayakan masyarakat Desa Tiudan, Tulungagung dalam pengurangan sampah rumah tangga khususnya sampah dapur menjadi pupuk organik cair (POC). Metode yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu 1. Demo dan Pelatihan pembuatan desain alat, 2. Sosialisasi serta pendampingan masyarakat dalam menjalankan prosedur kegiatan. Luaran yang dicapai dari kegiatan ini yaitu meningkatnya partisipasi serta kesadaran masyarakat dalam pengolahan sampah organik (khususnya sampah dapur) menjadi pupuk organik yang bernilai ekonomis sehingga membantu perekonomian rumah tangga ditengah pandemi ataupun dapat digunakan secara pribadi.
Keefektifan Patogenesitas Steirmema Carpocapsae (all strain) terhadap Hama Plutella xylostella L. Mariyono Mariyono; Eko Yuliarsha Sidhi; Nugraheni Hadiyanti
Jurnal Agrinika: Jurnal Agroteknologi dan Agribisnis Vol 5, No 1 (2021): MARCH
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/agrinika.v5i1.1555

Abstract

The utilization of entomopathogenic nematodes is an example of the uses of an environmentally friendly biological agent. Entomopathogenic nematodes of the family Steinernematidae and Hetrorhabditidae are very potential to control insect pests. The purpose of this study was to study the pathogenicity of the entomopathogenic nematode Steinernema carpocapsae (all strains) as a biological control against Plutella xylostella. This research includes 2 stages, namely the preparation stage and laboratory experiments. The experimental design in this study was a completely randomized design (CRD) consisting of six treatments and three replications. The treatments tested were entomopathogenic nematode concentrations consisting of six levels: 0, 8, 16, 32, 64 and 128 infective juvenile per ml. The LC50 and LT50 values were calculated using Probit analysis. The results of observations of nematodes that enter the insect body and pest mortality were analyzed using analysis of variance (ANOVA), once showing a significant difference, it was then continued to the DMRT test at 5% level. Based on the results of the study, the highest pathogenicity against Plutella xylostella was Steinernema carpocapsae (all strains) when compared to Steinernema glaseri (NC) and Steinernema sp. local isolates. Resistance to Steinernema carpocapsae (all strains) and the LC50 value were determined by the age of Plutella xylostella larvae. The bigger and older the larvae, the more its resistance to Steinernema carpocapsae (All strains) and the LC50 value. The number of entomopathogenic nematodes that enter the body of Plutella xylostella increased with increasing length of contact time.Penggunaan nematoda entomopatogen merupakan salah satu pemanfaatan agensia hayati yang ramah lingkungan. Nematoda entomopatogen dari famili Steinernematidae dan Hetrorhabditidae sangat potensial untuk mengendalikan serangga hama. Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari patogenisitas nematoda entomopatogen Steinernema carpocapsae (all strain) sebagai pengendali hayati terhadap hama Plutella xylostella. Penelitian ini meliputi 2 tahap yaitu tahap persiapan dan percobaan laboratorium. Rancangan percobaan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri enam perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan yang diujikan adalah konsentrasi nematoda entomopatogen yang terdiri enam taraf: 0, 8, 16, 32, 64 dan 128 infektif juvenile/ml. Nilai LC50 dan LT50 dihitung menggunakan analisis probit. Hasil pengamatan nematoda yang masuk dalam tubuh serangga dan mortalitas hama dianalisis menggunakan analisis sidik ragam (ANOVA), apabila menunjukkan beda nyata dilanjutkan uji DMRT taraf 5%. Berdasarkan hasil penelitian, patogenisitas tertinggi terhadap Plutella xylostella adalah Steinernema carpocapsae (all strain) bila dibandingkan dengan Steinernema glaseri (NC) dan Steinernema sp. isolat lokal. Ketahanan terhadap Steinernema carpocapsae (All strain) dan nilai LC50 ditentukan umur larva Plutella xylostella. Semakin besar dan tua umur larva, ketahanan terhadap Steinernema carpocapsae (All strain) dan nilai LC50 juga semakin meningkat. Jumlah nematoda entomopatogen yang masuk kedalam tubuh Plutella xylostella semakin banyak seiring dengan bertambah lamanya waktu kontak.
Kajian Pengaruh Tingkat Cekaman Kekeringan Terhadap Karakteristik Morfologis Kumis Kucing (Orthosiphonristatus (Blume) Miq.) Nugraheni Hadiyanti; Mariyono Mariyono
Jurnal Agrinika: Jurnal Agroteknologi dan Agribisnis Vol 3, No 1 (2019): MARCH
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/agrinika.v3i1.635

Abstract

Kumis Kucing plant or Cat Whiskers plant (Orthosiphon aristatus (Blume) Miq.) is one of the important medicinal plants in herbal medicine as an antioxidant, antiangiogenic and anticancer agent. Research related to the growth of cat whiskers which is influenced by water content in the soil has not been widely carried out. The purpose of this study was to determine the effect of drought stress levels on the morphological characteristics of cat whiskers. This study used a completely randomized design (CRD), one factor with three replications. Plants that grow upright, rooted in the knuckles but not visible, plant up to 2 m high. Rectangular stem slightly grooved. The drought stress factor consists of 5 levels, namely: 100% field capacity / KL (W0), 50% field capacity (W1), 37.5% field capacity (W2), 25% field capacity (W3) and 12.5% field capacity (W4). The observed data were analyzed by means of analysis of variance and continued with Duncan's multiple distance test (DMRT) at 5% level if the results were significant. The observed data were analyzed by means of analysis of variance and continued with Duncan's multiple distance test (DMRT) at 5% level if the results were significant. The results showed that the level of drought stress affected the morphology of cat whiskers, seen in plant height, leaves and roots. Drought stress 12.5% KL had a negative impact on abnormal growth, small and relatively small leaf size and decreased root dry weight. Cat whiskers are plants that are resistant to drought stress.Kumis kucing (Orthosiphon aristatus (Blume) Miq.) termasuk salah satu tanaman obat penting dalam pengobatan herbal sebagai antioksidan, antiangiogenik dan antikanker. Penelitian terkait pertumbuhan kumis kucing yang dipengaruhi kadar air dalam tanah belum banyak dilakukan. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh tingkat cekaman kekeringan terhadap karakteristik morfologis kumis kucing. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL), satu faktor dengan tiga kali ulangan. Tanaman yang tumbuh tegak, pada buku-bukunya berakar tetapi tidak tampak nyata, tinggi tanaman sampai 2 m. Batang bersegi empat agak beralur. Faktor tingkat cekaman kekeringan terdiri atas 5 taraf, yaitu: 100% kapasitas lapang/KL (W0), 50% kapasitas lapang (W1), 37.5% kapasitas lapang (W2), 25% kapasitas lapang (W3) dan 12.5% kapasitas lapang (W4). Data hasil pengamatan dianalisis dengan analisis sidik ragam dan dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan (DMRT) taraf 5% apabila hasil signifikan. Data hasil pengamatan dianalisis dengan analisis sidik ragam dan dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan (DMRT) taraf 5% apabila hasil signifikan. Hasil penelitian menunjukkan tingkat cekaman kekeringan mempengaruhi morfologi kumis kucing, terlihat pada tinggi tanaman, daun dan akar. Cekaman kekeringan 12.5% KL berdampak buruk pada pertumbuhan yang abnormal, ukuran daun kecil dan relatif sedikit serta penurunan berat kering akar. Kumis kucing termasuk tanaman yang tahan terhadap cekaman kekeringan.
PENGARUH KONSENTRASI PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR (POC) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI (BRASSICA CHINENSIS L.) Saptorini Saptorini; Mariyono Mariyono; Dody Dwi Kurniawan
Jurnal AGROHITA: Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan Vol 6, No 2 (2021): Jurnal AGROHITA
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jap.v6i2.4833

Abstract

Sawi merupakan tanaman sayuran daun yang termasuk ke dalam famili Brassicaceae, berasal dari Cina dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Sektor pertanian di Indonesia masih mengandalkan pupuk anorganik untuk meningkatkan produktivitas Sawi (Brassica chinensis L.). Pemberian pupuk anorganik berlebih menyebabkan berkurangnya kesuburan tanah. Pupuk organik dari limbah cair tahu dapat dijadikan sebagai alternatif untuk mengurangi penggunaan pupuk anorganik. Limbah cair tahu difermentasi selama 10 hari dengan bahan tambahan EM4 dan air kelapa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi pemberian (POC) limbah cair tahu terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman Sawi (Brassica chinensis L.). Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 kali ulangan. Perlakuan dalam penelitian ini berjumlah 5 yaitu pupuk 0% (kontrol), 5%, 10%, 15%, dan 20%. Pengamatan dilakukan terhadap 5 parameter pertumbuhan yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, berat basah dan berat kering. Analisis data dengan Analisis ragam dan Uji lanjutan Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf signifikansi 5%. Hasil uji Analisis ragam menunjukkan Fhitung tinggi tanaman, jumlah daun tanaman, luas daun tanaman, berat basah dan berat kering tanaman lebih besar dibandingkan Ftabel pada 5%. Uji BNT menunjukkan pada perlakuan pupuk konsentrasi 5%, 10%, 15% dan 20% menunjukkan perbedaan dibanding perlakuan kontrol.