Benny Suprapto Brotosiswojo
Jurusan Fisika, Fakultas Teknologi Informasi dan Sains Universitas Katolik Parahyangan, Bandung

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

DIALOG ILMU DAN IMAN: SUATU PENDEKATAN DAN CARA REALISASINYA – TAHAP 3 Aloysius Rusli; Benny Suprapto Brotosiswojo; Paulus Karta Wijaya
Research Report - Engineering Science Vol. 1 (2014)
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (470.927 KB)

Abstract

Tujuan jangka panjang penelitian ini adalah untuk menunjang konkretisasi cara pelaksanaan dan penerapan dialog ilmu dan iman di lingkungan Universitas Katolik Parahyangan (Unpar), dalam rangka memenuhi persyaratan yang dikemukakan dalam Konstitusi Apostolik tentang Universitas Katolik tahun 1990. Sasaran khususnya adalah menemukan prosedur sederhana yang agak mudah dilaksanakan oleh warga Unpar. Metode yang digunakan dalam studi ini adalah metode pengamatan yang direfleksikan lalu diuji dengan beberapa tugas mingguan dalam beberapa kuliah yang sedang dijalankan. Dengan cara  ini juga terjajagi minat dan sikap, cara berpikir dan perilaku mahasiswa masa kini yang akan menjadi pimpinan masyarakat masa depan. Hasil sementara Tahap III ini adalah kesimpulan, bahwa ilmu dan iman memiliki prosedur yang selaras, sehingga peluangnya membesar, untuk saling memperkaya melalui dialog dalam menggali makna dan arah. Perbedaan prosedur ilmu dan iman adalah dalam cara pengujian: yang pertama membatasi diri pada hal yang dapat diukur, yang digunakan untuk mengkonsistenkan hipotesis dengan pengamatan-terukur; sedangkan yang kedua terutama mengandalkan intuisi-hatinurani yang terus menerus diasah dan ditantang konsistensinya dengan pengamatan. Kesimpulan sementara ini tentu perlu diuji lebih lanjut, dengan menemukan prosedur yang lebih konkret dan khas bagi bidang teknik, bidang ilmu, maupun bidang dogma atau kesimpulan-hipotesis yang dikemukakan berdasarkan proses iman, untuk melihat bagaimana konsistensi ilmu dan iman. Karena itu penelitian ini sebaiknya ditindaklanjuti.
DIALOG ILMU DAN IMAN: SUATU PENDEKATAN DAN CARA REALISASINYA – TAHAP 4 Aloysius Rusli; Benny Suprapto Brotosiswojo; Paulus Karta Wijaya
Research Report - Engineering Science Vol. 1 (2015)
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (884.964 KB)

Abstract

Tujuan jangka panjang penelitian ini adalah untuk menunjang konkretisasi cara pelaksanaan dan penerapan dialog ilmu dan iman di lingkungan Universitas Katolik Parahyangan (Unpar), dalam rangka memenuhi persyaratan yang dikemukakan dalam Konstitusi Apostolik tentang Universitas Katolik tahun 1990. Sasaran khususnya adalah menemukan prosedur sederhana yang agak mudah dilaksanakan oleh warga Unpar. Metode yang digunakan dalam studi ini adalah metode pengamatan yang direfleksikan lalu diuji dengan mempresentasikan kemajuan-kemajuan yang dicapai pada beberapa seminar/ simposium/ konferensi yang dipandang sesuai. Hasil sementara Tahap IV ini adalah kesimpulan, bahwa memang ilmu dan iman memiliki prosedur-kerja yang selaras (hasil Tahap 1), sehingga peluangnya membesar, untuk saling memperkaya dan mengarahkan (hasil Tahap 2) melalui dialog dalam suasana bersahabat-konstruktif (hasil Tahap 1) dengan menggunakan kata kunci “Mengapa” (hasil Tahap 3) dalam menggali makna dan arah, secara rendah hati – penuh kasih dan harapan, tidak takut, dan terbuka (hasil Tahap 4), baik dalam ilmu, maupun dalam iman. Perbedaan prosedur-kerja ilmu dan iman adalah dalam cara pengujian: Ilmu membatasi diri pada hal yang dapat diukur, yang digunakan untuk mengkonsistenkan hipotesis dengan pengamatan terukur; sedangkan iman terutama mengandalkan intuisi-hatinurani yang terus menerus diasah dan ditantang konsistensinya dengan penalaran dan pengamatan. Kesimpulan sementara Tahap 4 ini tentu perlu diuji lebih lanjut, dengan menemukan prosedur yang makin konkret dan khas bagi bidang teknik, bidang ilmu, maupun bidang dogma atau kesimpulan-hipotesis yang dikemukakan berdasarkan proses iman, untuk melihat bagaimana dan sejauh apa konsistensi ilmu dan iman dapat ditelusuri. Karena itu penelitian ini sebaiknya dilanjutkan.