Paulus Karta Wijaya
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Katolik Parahyangan, Bandung

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Tekuk Torsi Lateral Balok I Kantilever Non Prismatis Wijaya, Paulus Karta; Jacintha, Paulina
Jurnal Teknik Sipil Vol 21, No 2 (2014)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (566.191 KB)

Abstract

Abstrak. Dalam makalah ini disajikan hasil dari suatu studi tentang tekuk torsi lateral elastis balok kantilever dengan penampang I nonprismatis. Bentuk ketidak prismatisan adalah ketinggian badan (web) bervariasi linier sedangkan lebar sayap konstan. Untuk itu dilakukan analisis tekuk elastis sejumlah balok kantilever nonprismatis. Parameter yang ditinjau adalah parameter tak berdimensi balok untuk tekuk torsi lateral dan kemiringan sisi badan. Analisis dilakukan dengan menggunakan analisis tekuk linier metode elemen hingga yang dibantu program SAP versi 14. Formulasi metode elemen hingga berdasarkan teori bifurkasi. Teori ini menghasilkan suatu persamaan nilai Eigen. Momen kritis adalah nilai Eigen terkecil dari penyelesaian masalah nilai Eigen tersebut. Beban yang ditinjau adalah beban terpusat diujung bebas balok dan beban terbagi merata. Ditinjau juga pengaruh lokasi beban, yaitu beban bekerja pada pusat geser, beban bekerja pada sayap atas (sisi atas badan balok) dan beban bekerja pada sayap bawah (sisi bawah badan balok). Dari studi ini dapat disimpulkan bahwa kemiringan sisi badan berpengaruh kecil terhadap momen kritis balok bila beban bekerja pada pusat geser, akan tetapi pengaruh ketinggian letak beban terhadap pusat geser sangat dipengaruhi oleh kemiringan sisi badan. Selain itu telah didapat persamaan-persamaan untuk memperkirakan besarnya momen kritis elastis balok kantilever nonprismatis melalui analisis regresi terhadap data hasil metode elemen hingga. Abstract. This paper presents the results of a study about elastic lateral torsional buckling of web tapered cantilever I beams. Elastic buckling analysis was carried out on a number of web tapered cantilever I beam. Beam parameters are expressed in term of dimensionless parameter for lateral torsional buckling and the slope of the side of the tapered web. The analysis is performed using finite element method and the SAP 2000 v 14 program is used to do the analysis. The finite element formulation is based on bifurcation theory. This theory leads to Eigen Value Problem. Critical moment is the lowest Eigen value. The load to be considered is point load at the free end of the beam and uniformly distributed load. Three location of load are considered. The first is at shear  center, the second is at top flange and the third is at the bottom flange.From this study, it can be concluded that the slope of the side of tapered web has little influence on the critical moment. But the influence of load height on critical moment is strongly influenced by the slope of the side of the tapered web. Equations for estimating the critical moment has been obtained by regression of the data results of the finite element method.
STUDI TEKUK TORSI LATERAL BALOK KASTELA BENTANG PANJANG DENGAN ANALISIS KERUNTUHAN Kwani, Sandhi; Wijaya, Paulus Karta
MEKANIKA Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : MEKANIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam dunia konstruksi saat ini, penggunaan balok kastela makin sering dijumpai, terutama dalam bentang panjang. Pada kasus balok bentang panjang, kasus instabilitas yang banyak terjadi adalah tekuk torsi lateral. Pada fenomena ini, ketika balok menerima momen lentur pada sumbu kuat, maka pada suatu nilai momen lentur tertentu, balok akan mengalami peralihan lateral secara progresif. Nilai batasan momen lentur tersebut adalah momen kritis.Pada penelitian ini dibahas mengenai tekuk torsi lateral balok kastela jenis honeycomb bentang panjang yang memiliki ketidaksempurnaan geometri. Besarnya ketidaksempuraan geometri diambil sebesar 1/1500 dari panjang bentang balok tak tertumpu. Variasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah panjang bentang balok, dan material balok yaitu elastoplastis tanpa tegangan sisa, dan elastoplastis dengan tegangan sisa. Metode yang digunakan adalah analisis keruntuhan dengan metode elemen hingga yang dilakukan dengan perangkat lunak ADINA 8.9.Untuk balok yang ditinjau pada studi ini, besarnya momen kritis yang terjadi mengalami reduksi mencapai 24.3059% untuk pemodelan dengan tegangan sisa, serta 17.5172% untuk pemodelan tanpa tegangan sisa. Untuk postbuckling yang terjadi pada balok menunjukkan karaktersitik yang sama untuk material elastoplastis tanpa tegangan sisa maupun elastoplastis dengan tegangan sisa.Kata kunci : Tekuk Torsi Lateral, Balok Kastela Bentang Panjang, Ketidaksempurnaan Geometri, Analisis Keruntuhan
Kekuatan Geser Gelagar Pelat Linearly Tapered Yosep, Flosten; Wijaya, Paulus Karta
MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL Volume 26, Nomor 2, DESEMBER 2020
Publisher : Department of Civil Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (816.035 KB) | DOI: 10.14710/mkts.v26i2.30260

Abstract

Studi ini menganalisis perilaku geser gelagar pelat linearly tapered berpenampang I dan menentukan metode usulan untuk mengestimasi kekuatan gesernya. Studi ini terdiri dari 72 model gelagar pelat linearly tapered dengan sudut kemiringan berkisar antara 2° hingga 30°, tebal pelat badan 5 mm hingga 8 mm dan rasio a/h: 1; 1,25 dan 1,5. Keseluruhan model memiliki pelat badan yang langsing. Studi dilakukan melalui analisis metode elemen hingga dengan bantuan perangkat lunak ADINA 9.5. Keseluruhan model dimodelkan tertumpu sederhana dan diberikan dua variasi tipe beban geser, yakni yang menyebabkan aksi medan tarik diagonal pada arah diagonal pendek (Tipe I) dan diagonal panjang (Tipe II). Untuk tipe I, kekuatan gesernya dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan kekuatan geser yang terdapat pada spesifikasi desain AISC 360-16, dengan menggunakan tinggi pelat badan terkecil. Sedangkan untuk tipe II, hasil analisis menunjukkan bahwa kekuatan gesernya menurun seiring dengan peningkatan sudut kemiringannya dan rasio . Berdasarkan hasill tersebut, faktor modifikasi untuk menentukan kekuatan geser gelagar pelat linearly tapered terhadap spesifikasi desain AISC 360-16 ditentukan.
Studi Efek Kontinuitas Pada Tekuk Torsi Lateral Balok Terlentur Paulus Karta Wijaya
Research Report - Engineering Science Vol. 2 (2011)
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (446.175 KB)

Abstract

Steel beams with bending moment, have a kind of instability called lateral torsional buckling. The criticalmoment of a beam depends on its length, distribution of bending moment and on its end condition. Often,the beam is laterally supported on some points of the beam to increase critical moment. In AISCSpecification for Structural Steel Buildings takes the lengh as the unbraced length, which means thedistance between these lateral bracing. The AISC doesnot taken into account the influence of the parts ofthe beam which continuously connected to the part of the beam which is being considered. In thisresearch, the influence of the other parts of the beam is studied. Calculation of critical moment isperformed using finite difference method considering the beam as a whole, with its lateral support. Acomputer program is developed to performed the analysis. The results of this study is that the when thewhole beam is analysed, the critical moments is increased significantly compared to critical momet fromAISC method. For the beam being considered in this study, the increase is up to 49%. The conclusions ofthis study is that the analysis of critical moment for lateral torsional bukling, has to be performedconsidering all part of the beam.
Studi Tekuk Torsi Lateral Pada Balok Kolom dengan Metode Beda Hingga Paulus Karta Wijaya
Research Report - Engineering Science Vol. 2 (2012)
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (694.093 KB)

Abstract

Struktur baja, sering kali mempunyai komponen struktur yang memikul beban yangmenimbulkan momen lentur dan gaya aksial tekan yang biasanya disebut balok kolom. Seringkali untuk kepentingan efisiensi dan optimasi, balok kolom dibuat berbentuk web tapered.Dalam Spesifikasi AISC 2010, interaksi antara momen lentur dan gaya aksial tekan tersediapersamaan untuk interaksi tersebut, namun sebenar dibuat untuk balok prismatis. Untuk baloktidak prismatic web tapered Design Guide 25 menggunakan balok kolom prismatic untukmenerapkan persamaan AISC tersebut.Dalam penelitian ini hendak dilakukan studi tekuk torsi lateral akibat kombinasi lentur dan aksialtekan untuk balok tidak prismatis web tapered. Pembahasan masalah ini belum dijumpai padaliterature tentang stabilitas, baik dalam buku buku teks maupun dalam jurnal jurnal ilmiah.Untuk itu pertama, dilakukan penurunan persamaan diferensialnya terlebih dahulu. Dankemudian penyelesaian persamaan diferensial tersebut diselesaikan dengan metode beda hingga.Untuk itu dibuat program computer untuk menyelesaikan masalah balok kolom tersebut denganmenggunakan bahasa Fortran.Hasil analisis dengan metode beda hingga disajikan dalam bentuk kurva interaksi antara momenlentur dan gaya aksial dan kemudian dibandingkan dengan kurva interaksi yang diperoleh daripersamaan dari AISC. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa kurva interaksi yangdiperoleh dari hasil analisis dengan metode beda hingga berada diatas tetapi dekat dengan kurvainteraksi dari AISC 2010. Kesimpulannya adalah bahwa interaksi AISC cukup cocok digunakanbalok kolom tidak prismatis.
Studi Experimental Pengaruh Pengaku Miring Pada Tekuk Torsi Lateral Balok I Paulus Karta Wijaya; Helmi Hermawan; Victor Victor
Research Report - Engineering Science Vol. 2 (2013)
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1971.091 KB)

Abstract

Kemampuan baja memikul beban biasa ditentukan berdasarkan kekuatan dan stabilitas. Kekuatan artinya material baja mencapai kekuatan, yaitu tercapainya tegangan leleh sepenuhnya pada seluruh penampang, yaitu tercapainya momen plastis penampang. Masalah stabilitas pada balok baja adalah masalah tekuk torsi lateral. Adanya masalah stabilitas, membuat kemampuan baja memikul beban menjadi lebih kecil dari kekuatan materialnya, yaitu momen plastis tidak dapat tercapai. Balok hanya dapat memikul momen sebesar momen kritis. Maka orang selalu mengupayakan agar masalah stabilitas dikurangki pengaruhnya, yaitu momen kritis sebesar mungkin. Biasanya hal ini dilakukan dengan memasang tumpuan lateral pada balok. Tetapi bila memasang tumpuan lateral ini tidak dimungkinkan perlu diupayakan cara lain meningkatkan momen kritis. Dalam penelitian ini, dipelajari pengaruh pengaku yang dipasang miring terhadap besarnya momen kritis. Penelitian dilakukan dengan metode experimental. Dari pengujian ini dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan beban kritis akibat adanya pengaku miring dan peningkatan hasil eksperimental kurang lebih adalah lima puluh persen dari hasil analisis dengan metode elemen hingga.
DIALOG ILMU DAN IMAN: SUATU PENDEKATAN DAN CARA REALISASINYA – TAHAP 3 Aloysius Rusli; Benny Suprapto Brotosiswojo; Paulus Karta Wijaya
Research Report - Engineering Science Vol. 1 (2014)
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (470.927 KB)

Abstract

Tujuan jangka panjang penelitian ini adalah untuk menunjang konkretisasi cara pelaksanaan dan penerapan dialog ilmu dan iman di lingkungan Universitas Katolik Parahyangan (Unpar), dalam rangka memenuhi persyaratan yang dikemukakan dalam Konstitusi Apostolik tentang Universitas Katolik tahun 1990. Sasaran khususnya adalah menemukan prosedur sederhana yang agak mudah dilaksanakan oleh warga Unpar. Metode yang digunakan dalam studi ini adalah metode pengamatan yang direfleksikan lalu diuji dengan beberapa tugas mingguan dalam beberapa kuliah yang sedang dijalankan. Dengan cara  ini juga terjajagi minat dan sikap, cara berpikir dan perilaku mahasiswa masa kini yang akan menjadi pimpinan masyarakat masa depan. Hasil sementara Tahap III ini adalah kesimpulan, bahwa ilmu dan iman memiliki prosedur yang selaras, sehingga peluangnya membesar, untuk saling memperkaya melalui dialog dalam menggali makna dan arah. Perbedaan prosedur ilmu dan iman adalah dalam cara pengujian: yang pertama membatasi diri pada hal yang dapat diukur, yang digunakan untuk mengkonsistenkan hipotesis dengan pengamatan-terukur; sedangkan yang kedua terutama mengandalkan intuisi-hatinurani yang terus menerus diasah dan ditantang konsistensinya dengan pengamatan. Kesimpulan sementara ini tentu perlu diuji lebih lanjut, dengan menemukan prosedur yang lebih konkret dan khas bagi bidang teknik, bidang ilmu, maupun bidang dogma atau kesimpulan-hipotesis yang dikemukakan berdasarkan proses iman, untuk melihat bagaimana konsistensi ilmu dan iman. Karena itu penelitian ini sebaiknya ditindaklanjuti.
DIALOG ILMU DAN IMAN: SUATU PENDEKATAN DAN CARA REALISASINYA – TAHAP 4 Aloysius Rusli; Benny Suprapto Brotosiswojo; Paulus Karta Wijaya
Research Report - Engineering Science Vol. 1 (2015)
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (884.964 KB)

Abstract

Tujuan jangka panjang penelitian ini adalah untuk menunjang konkretisasi cara pelaksanaan dan penerapan dialog ilmu dan iman di lingkungan Universitas Katolik Parahyangan (Unpar), dalam rangka memenuhi persyaratan yang dikemukakan dalam Konstitusi Apostolik tentang Universitas Katolik tahun 1990. Sasaran khususnya adalah menemukan prosedur sederhana yang agak mudah dilaksanakan oleh warga Unpar. Metode yang digunakan dalam studi ini adalah metode pengamatan yang direfleksikan lalu diuji dengan mempresentasikan kemajuan-kemajuan yang dicapai pada beberapa seminar/ simposium/ konferensi yang dipandang sesuai. Hasil sementara Tahap IV ini adalah kesimpulan, bahwa memang ilmu dan iman memiliki prosedur-kerja yang selaras (hasil Tahap 1), sehingga peluangnya membesar, untuk saling memperkaya dan mengarahkan (hasil Tahap 2) melalui dialog dalam suasana bersahabat-konstruktif (hasil Tahap 1) dengan menggunakan kata kunci “Mengapa” (hasil Tahap 3) dalam menggali makna dan arah, secara rendah hati – penuh kasih dan harapan, tidak takut, dan terbuka (hasil Tahap 4), baik dalam ilmu, maupun dalam iman. Perbedaan prosedur-kerja ilmu dan iman adalah dalam cara pengujian: Ilmu membatasi diri pada hal yang dapat diukur, yang digunakan untuk mengkonsistenkan hipotesis dengan pengamatan terukur; sedangkan iman terutama mengandalkan intuisi-hatinurani yang terus menerus diasah dan ditantang konsistensinya dengan penalaran dan pengamatan. Kesimpulan sementara Tahap 4 ini tentu perlu diuji lebih lanjut, dengan menemukan prosedur yang makin konkret dan khas bagi bidang teknik, bidang ilmu, maupun bidang dogma atau kesimpulan-hipotesis yang dikemukakan berdasarkan proses iman, untuk melihat bagaimana dan sejauh apa konsistensi ilmu dan iman dapat ditelusuri. Karena itu penelitian ini sebaiknya dilanjutkan.
Tekuk Torsi Lateral Balok I Kantilever Non Prismatis Paulus Karta Wijaya; Paulina Jacintha
Jurnal Teknik Sipil Vol 21 No 2 (2014)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jts.2014.21.2.2

Abstract

Abstrak. Dalam makalah ini disajikan hasil dari suatu studi tentang tekuk torsi lateral elastis balok kantilever dengan penampang I nonprismatis. Bentuk ketidak prismatisan adalah ketinggian badan (web) bervariasi linier sedangkan lebar sayap konstan. Untuk itu dilakukan analisis tekuk elastis sejumlah balok kantilever nonprismatis. Parameter yang ditinjau adalah parameter tak berdimensi balok untuk tekuk torsi lateral dan kemiringan sisi badan. Analisis dilakukan dengan menggunakan analisis tekuk linier metode elemen hingga yang dibantu program SAP versi 14. Formulasi metode elemen hingga berdasarkan teori bifurkasi. Teori ini menghasilkan suatu persamaan nilai Eigen. Momen kritis adalah nilai Eigen terkecil dari penyelesaian masalah nilai Eigen tersebut. Beban yang ditinjau adalah beban terpusat diujung bebas balok dan beban terbagi merata. Ditinjau juga pengaruh lokasi beban, yaitu beban bekerja pada pusat geser, beban bekerja pada sayap atas (sisi atas badan balok) dan beban bekerja pada sayap bawah (sisi bawah badan balok). Dari studi ini dapat disimpulkan bahwa kemiringan sisi badan berpengaruh kecil terhadap momen kritis balok bila beban bekerja pada pusat geser, akan tetapi pengaruh ketinggian letak beban terhadap pusat geser sangat dipengaruhi oleh kemiringan sisi badan. Selain itu telah didapat persamaan-persamaan untuk memperkirakan besarnya momen kritis elastis balok kantilever nonprismatis melalui analisis regresi terhadap data hasil metode elemen hingga. Abstract. This paper presents the results of a study about elastic lateral torsional buckling of web tapered cantilever I beams. Elastic buckling analysis was carried out on a number of web tapered cantilever I beam. Beam parameters are expressed in term of dimensionless parameter for lateral torsional buckling and the slope of the side of the tapered web. The analysis is performed using finite element method and the SAP 2000 v 14 program is used to do the analysis. The finite element formulation is based on bifurcation theory. This theory leads to Eigen Value Problem. Critical moment is the lowest Eigen value. The load to be considered is point load at the free end of the beam and uniformly distributed load. Three location of load are considered. The first is at shear  center, the second is at top flange and the third is at the bottom flange.From this study, it can be concluded that the slope of the side of tapered web has little influence on the critical moment. But the influence of load height on critical moment is strongly influenced by the slope of the side of the tapered web. Equations for estimating the critical moment has been obtained by regression of the data results of the finite element method.
Studi Numerikal Tekuk Web pada Balok Baja Kastela akibat Kombinasi Momen Lentur dan Gaya Geser William Wiranata; Paulus Karta Wijaya
Jurnal Aplikasi Teknik Sipil Vol 19, No 3 (2021)
Publisher : Departemen Teknik Infrastruktur Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1970.285 KB) | DOI: 10.12962/j2579-891X.v19i3.9249

Abstract

Abstrak Indonesia:Salah satu ragam tekuk yang terjadi pada balok baja kastela adalah tekuk pada web penampang. Dalam penelitian ini, analisis dilakukan untuk mencari besarnya beban ultimit yang dapat dipikul balok untuk ragam kegagalan tekuk web. Tekuk web yang dimaksud adalah tekuk pos web (bagian web yang terletak di antara bukaan web). Tekuk pos web menurut AISC Design Guide 31 pasal 3.4.1 tidak meninjau kestabilan web secara keseluruhan tetapi meninjau stabilitas pelat T-web atas dan bawah secara terpisah berdasarkan momen kritis dari bagian atas atau bawah web. Pada studi ini, dilakukan analisis tekuk web balok kastela sebagai satu kesatuan. Model yang ditinjau adalah balok kastela yang terletak di atas dua tumpuan sederhana dengan berbagai ukuran panjang. Beban yang diberikan adalah beban terpusat di tengah bentang dengan maksud untuk menciptakan gaya geser konstan dan momen lentur bervariasi di sepanjang balok. Dari analisis tersebut diperoleh persamaan untuk memprediksi gaya geser kritis dengan parameter h/tw, ketidaksempurnaan geometri, dan momen lentur untuk berbagai profil balok kastela.Abstrak Inggris:One of many buckling mode that could occur on castellated steel beam is web buckling. In this research, the analysis is carried out by looking for ultimate load that the beam can carry for web buckling mode of failure. Web buckling is referred to web post (part of web that located between two holes) buckling. Web post buckling according to AISC Design Guide 31 chapter 3.4.1 is not reviewed of the stability of web as a whole but reviewed the stability of top and bottom of T-web separately based on critical moment from upper part and lower part of the web. In this study, the analysis of web post buckling as one part of web has been studied. The model is simply supported castellated beam that is loaded by concentrated load applied at mid-span with various beam length that intended to create constant shear force and bending moment along the beam. From the analysis, equation have been obtained to estimate the shear force of castellated beam with h/tw ratio, geometry imperfection, and bending moment for various of castellated beams.