Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

THE STUDENTS’ DIFFICULTIES IN USING SIMPLE PRESENT TENSE: A CASE STUDY AT SENIOR HIGH SCHOOL STUDENT SIMPLE PRESENT TENSE Rusdin Rusdin
Journal of English Language Teaching and Literature (JELTL) Vol 5 No 1 (2022): Journal of English Language Teaching and Literature
Publisher : FKIP, Universitas Banten Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47080/jeltl.v5i1.1800

Abstract

This study aims to determine the problems faced by second-grade students in using the simple present tense at (Madrasah Aliyah Negeri) MAN Dompu. The data collection used in this research is interviews and tests, in order to find and classify the problems faced by second-grade students who have difficulty using the simple present tense. The research method used in this research is descriptive qualitative and quantitative methods. The population used in this study consisted of 5 classes and the sample was taken randomly, eight students in each class were used as samples. The number of samples is 40 students. The results of data analysis obtained through object tests and essay tests show that students' scores are very poor. This is evidenced by the average value of students is 3.9. Based on the test results, it shows that students have low ability in using the simple present tense, the students are quite interested in English subjects; English is very difficult for them; English teachers never give advice and motivation to students; the teacher never informs the students about the importance of learning English, especially the simple present tense; students have low motivation in learning English; English teachers never pay attention to students who have difficulty learning English; lack of stimulation for students in learning English; and students have low abilities. The researcher hopes that this research can contribute to teachers and students in the teaching and learning process of English, especially in the use of the simple present tense.
Pembelajaran Berbasis Lingkungan untuk Menambah Penguasaan Leksikon Bahasa Inggris Mahasiswa Indah Afrianti; Nur Wahyuni; Rusdin Rusdin
Ainara Journal (Jurnal Penelitian dan PKM Bidang Ilmu Pendidikan) Vol. 3 No. 2 (2022): Ainara Journal (Jurnal Penelitian dan PKM Bidang Ilmu Pendidikan)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Wilayah (elrispeswil)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54371/ainj.v2i4.97

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pembelajaran berbasis lingkungan untuk menambah penguasaan leksikon/kosakata bahasa inggris mahasiswa. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, dimana data terkait dengan pembelajaran berbasis lingkungan untuk menambah penguasaan leksikon bahasa Inggris mahasiswa. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa semester II di Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi, Stkip Yapis Dompu. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis data yang diungkapkan oleh Miles dan Huberman (Djam’an Satori dan Aan Komariah, 2009: 39), yaitu ada empat tahap dalam analisis data penelitian kualitatif, antara lain: 1) tahap pengumpulan data, 2) tahap reduksi data, 3) tahap penyajian data, 4) tahap penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran berbasis lingkungan terbukti efektif dalam menambah penguasaan leksikon/kosakata bahasa Inggris mahasiswa dan Juga meningkatkan kemampuan empat aspek berbahasa yaitu mendengar, membaca, menulis, dan berbicara. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dapat dikatakan bahwa penggunaan pembelajaran berbasis lingkungan disesuaikan dengan pengetahuan mahasiswa tentang lingkungan sekitarnya. Pada dasarnya, susunan dan langkah-langkah yang dilaksanakan hampir sama dengan pembelajaran konvensional, hanya saja dalam pembelajaran berbasis lingkungan dosen harus melibatkan materi tentang lingkungan olahraga dan dengan lingkungan kelas yang sangat sederhana dan bahan ajar yang didesain berdasarkan konteks lingkungan yang erat dengan pengalaman dan pengetahuan bahasa mahasiswa, maka interaksi pembelajaran bahasa Inggris di kelas sangat kondusif dan dapat dipahami oleh mahasiswa dalam mengembangkan hasil penguasaan leksikon/kosakata bahasa inggris dengan baik dan terbukti dengan hasil pretasi belajar mahasiswa meningkat.
THE ANALYSIS OF SIGN POSTS WORDS AND PHRASES ERROR IN STUDENTS’ WRITING ESSAY Rusdin Rusdin Rusdin
Journal of English Language Teaching and Literature (JELTL) Vol 5 No 2 (2022): Journal of English Language Teaching and Literature (JELTL)
Publisher : FKIP, Universitas Banten Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47080/jeltl.v5i2.2130

Abstract

This study was conducted to investigate and find out the student errors in using signposts in writing essays. Therefore, this study focused on finding the level of students’ ability in using signposts and the types of students’ errors in using signposts. 9 students of the fourth semester of English Education Program STKIP Dompu are taken as samples of the study. To obtain the data needed in this research the researcher tries to investigate the object by applying the descriptive quantitative method. The result of the test shows: (1) the mean score of the students in using signposts in writing paragraphs was 11, 22. It means that the students of English Education Program STKIP Dompu in applying signposts in essay writing were “very poor level”. (2) The types of students’ errors in using signposts in writing paragraphs are classified into four types: omissions errors, additions errors, misformations errors, and misordering errors.
The Effect Of Zoom Technology In Use To Enhace Students’ Capability Of English Speaking L.Kerta Wijaya; Hairori Sahrul Hafiz; Rusdin Rusdin
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 7 No. 1 (2023): April 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.456 KB)

Abstract

Menerapkan program berbasis multimedia dalam mengajar kelas berbicara bahasa Inggris dapat memberi siswa sumber daya yang berharga untuk melengkapi studi dan meningkatkan keterampilan kefasihan berbicara. Dewasa ini, perkembangan pengetahuan pembelajar dalam bahasa kedua dan pengetahuan ilmiah tidak lepas dari berbagai fasilitas dan metode pengajaran yang digunakan dalam mendukung kegiatan berbicara. Pengenalan teknologi sejak dini telah mendorong banyak orang secara tidak sadar belajar tentang apa saja terutama bahasa Inggris sebagai salah satu fracases bahasa lain. Untuk mengadaptasi banyak metode dan teknik yang ditawarkan oleh peneliti, teknologi aplikasi zoom hadir untuk mengakomodasi metode untuk mencapai metode fashion baru yang terintegrasi. Akibatnya, ketika siswa diberi beberapa kuesioner untuk menjawab seberapa sering mereka menggunakan teknologi aplikasi zoom yang mempengaruhi kemampuan berbicara mereka. Tanggapan siswa berdasarkan analisis SPSS menunjukkan bahwa signifikansi penggunaan teknologi zoom berdampak pada kemampuan berbicara siswa.
Analysis Of Students’ Error In Constructing Passive Voice Hairori Sahrul Hafiz; L.Kerta Wijaya; Rusdin Rusdin
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 7 No. 1 (2023): April 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (331.09 KB)

Abstract

Kesalahan seringkali dapat dimengerti dan rentan bagi pembelajar bahasa asing. Sangat mungkin untuk seluruh kemampuan bahasa Inggris dan terletak pada hal pengucapan, kosa kata, atau struktur gramatikal. Penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi jenis kesalahan siswa dalam kalimat pasif. Deskriptif kualitatif analisis isi digunakan. Sampel penelitian ini adalah mahasiswa semester 1 fakultas syariah sebanyak 40 orang. Tes yang diberikan terdiri dari tes penyelesaian dan pembentukan kalimat untuk kalimat pasif. Teknik analisis deskriptif Creswell & Brown diadaptasi untuk menganalisis dengan mengidentifikasi, mengklasifikasikan, mentabulasi, dan menganalisis kesalahan. Hasilnya menggambarkan kompetensi gramatikal bahasa Inggris dari kalimat pasif masih rendah karena siswa kurang memahami bentuk kalimat pasif. Ini menggambarkan sebagian besar siswa membuat kesalahan pada penjumlahan sederhana yang siswa belum mengerti dengan baik kapan harus "am, is, are, was, were dan be" digunakan. Kemudian penghilangan "to be" yang mempengaruhi kesalahan siswa tanpa menempatkan to be "is, are" pada simple present, "was, were" pada simple past, dan kata bantu "be" pada simple future tense. Selain itu, kata bantu "being" pada simple present continuous tense juga dihilangkan.Selain itu, kesalahan muncul pada misformation karena siswa masih bingung membuat kalimat secara terstruktur.Kesalahan juga ditemukan selain pada regularisasi yang kira-kira siswa kurang hafal kata kerja regular dan irregular. Kesalahan ditandai dengan kegagalan dalam menyusun beberapa passive voice dengan benar dan bermakna karena adanya interferensi dari bahasa ibu.Terakhir, kesalahan siswa juga ditambah dengan double marking.Melalui hasil penelitian, kesalahan siswa dalam mengkonstruksi passive voice adalah masih banyak yang harus dilakukan dan muncul hampir semua jenis bentuk analisis kesalahan.
Speaking Up: A Comprehensive Investigation of EFL Secondary Students' Speaking Skill Problems in Indonesia's Islamic School Context Rusdin Rusdin; Diana Purwati
Elsya : Journal of English Language Studies Vol. 5 No. 2 (2023): Elsya : Journal of English Language Studies
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/elsya.v5i2.11911

Abstract

This study aims to explore the problems encountered by EFL secondary students in learning speaking skills in the context of Islamic schools in Indonesia. The study employed a descriptive qualitative method and used observation, interview, and questionnaire as data collection instruments. The findings revealed that the problems encountered by students in speaking skills can be categorized into four groups: language problems, mental problems, personal problems, and education problems. Language problems included mother tongue interference, poor pronunciation, poor grammar, unnatural spoken English, slow speech, and limited vocabulary. Mental problems included nervousness, shame, low confidence, and lack of ideas. Personal problems consisted of attitude, laziness, environmental effects, and cultural gaps. Finally, education problems included the technique and method of teaching, facilities in teaching-learning, and limited use of media. The results of the study underscore the importance of speaking instruction for EFL learners and the need for teachers and researchers to consider language learners' speaking needs in the context of teaching and learning English. This study contributes to the ongoing discussion on EFL speaking instruction and provides implications for teachers and researchers in designing effective language teaching programs.