Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Dominansi Gulma Invasif Pada Beberapa Tipe Pemanfaatan Lahan Di Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Utara Firmansyah, Nanda; Khusrizal, Khusrizal; Handayani, Rd Selvy; Maisura, Maisura; Baidhawi, Baidhawi
Agrium Vol 17, No 2 (2020)
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/agrium.v17i2.2926

Abstract

Gulma invasif mampu menginvasi suatu lahan apabila memiliki kemampuan dominansi terhadap tumbuhan asli. Proses invasif diawali dari kehadiran gulma invasif disuatu areal lahan hingga terjadinya dominansi. Penelitian ini bertujuan menghitung dominansi spesies gulma invasif pada beberapa tipe pemanfaatan lahan di Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Utara dengan metode survei dan purposive sampling, plot bersarang dibuat sebanyak 24 plot untuk masing-masing tingkatan vegetasi gulma. Penelitian ini dilaksanakan pada beberapa tipe pemanfaatan lahan pertanian yang meliputi lahan tegalan/kebun, ladang/huma, perkebunan, hutan rakyat, padang rumput, sawah irigasi, sawah non irigasi dan tambak/kolam di Kecamatan Sawang  Kabupaten Aceh Utara pada bula April-Juni 2020. Setiap jenis gulma invasif yang dijumpai di dalam petak sampling diambil foto, dicocokkan  morfologinya berdasarkan buku identifikasi gulma kemudian dihitung dominansinya. Parameter penelitian yaitu komposisi gulma invasif pada tingkat vegetasi dan dominansi gulma invasif pada setiap tipe pemanfaatan lahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada lahan tegalan/kebun didominasi oleh spesies Axonopus compressus (27,57%), ladang atau huma didominasi oleh gulma Rhynchospora colorata (37,94%), lahan perkebunan didominasi oleh gulma Ageratina adenophora (65,90%), hutan rakyat hanya ditemukan satu jenis gulma yaitu Digitaria fuscescens (68,75%), areal padang rumput didominasi oleh gulma Dactyloctenium aegyptium (33,71%), lahan sawah irigasi didominasi oleh gulma Panicum maximum (22,97%), sawah non irigasi didominasi oleh gulma Mimosa pudica (22,02%), dan lahan tambak/kolam didominasi oleh gulma Eleusine indica (54,17%). Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang kemampuan dominansi  gulma invasif pada setiap tipe pemanfaatan lahan di Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Utara.
Inventarisasi dan Analisis Risiko Gulma Asing Invasif Pada Lahan Pertanian di Sawang Aceh Utara Firmansyah, Nanda; Baidhawi, Baidhawi; Khusrizal, Khusrizal; Handayani, Rd Selvy
Agrium Vol 16, No 2 (2019)
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/agrium.v16i2.5866

Abstract

Kehadiran gulma asing invasif (GAI) memberikan peluang terjadinya peristiwa yang tidak dikehendaki sebagai akibat dari tindakan pengelolaan tanaman introduksi yang menguasai dan menyebar pada lahan pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk menginventarisasi dan menganalisis resiko spesies GAI pada lahan pertanian di Sawang Aceh Utara. Titik lokasi pengambilan sampel dilakukan pada beberapa tipe penggunaan lahan (TPL) yaitu kebun/tegalan, huma/ladang, sawah non-irigasi, sawah irigasi, perkebunan, padang rumput, hutan rakyat, dan kolam/tambak. Jenis GAI dikoleksi secara langsung dari lapangan dengan metode jelajah, dan dianalisis menggunakan sistem scoring mengacu pada pedoman analisis risiko GAI dari KLHK (Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan) dan FORIS (Forests in Southeast Asia) Indonesia. Hasil kajian memperlihatkan terdapat 659 individu GAI yang berasal dari 36 spesies dan 14 famili. Famili yang memiliki spesies GAI terbanyak adalah famili Poaceae. Jenis gulma terbanyak berasal dari jenis gulma berdaun lebar sebanyak 20 spesies, sedangkan jumlah spesies GAI terbanyak yaitu spesies Rhynchospora colorata (L.) dengan jumlah 66 individu. Kategori risiko sangat tinggi disebabkan oleh spesies Axonopus compressus, Chromolaena odorata dan Paspalum conjugatum pada lahan tegalan/kebun, spesies Cyperus distans dan Rhynchospora colorata pada lahan ladang/huma, spesies Dactyloctenium aegyptium pada lahan padang rumput dan spesies gulma Panicum maximum pada lahan sawah irigasi.Kategori risiko sedang terdapat spesies gulma Ageratina adenophora pada lahan perkebunan dan spesies gulma Ageratum conyzoides pada lahan sawah non irigasi.Kategori risiko rendah  terdapat spesies gulma Digitaria fuscescens pada lahan hutan rakyat dan Heliotropium indicum pada lahan perkebunan.
Distribusi Tipe Iklim Oldeman dan Proyeksinya Berdasarkan RCP 4.5 di Kabupaten Aceh Utara Ulfi, Hangra Traverma; Khusrizal, Khusrizal; Rusdi, Muhammad
Agrium Vol 15, No 2 (2018)
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/agrium.v15i2.5865

Abstract

Pergeseran Pergeseran dan perubahan pola curah hujan akibat perubahan iklim juga berpengaruh pada pergerseran tipe iklim Oldeman di Kabupaten Aceh Utara. Gambaran tipe iklim Oldeman saat ini dan di masa depan sangat diperlukan sebagai langkah adaptasi masyarakat di bidang pertanian dalam menghadapi tantangan perubahan iklim di masa depan. Penelitian ini betujuan untuk mengetahui distribusi tipe iklim Oldeman saat ini dan proyeksinya untuk 20 tahun ke depan. Penelitian ini menggunakan data curah hujan terbaru (2008-2017) dari 16 titik pengamatan dan data model MIROC5 dari skenario RCP 4.5 di Kabupaten Aceh Utara. Metode yang digunakan adalah overlay dari interpolasi bulan basah dan bulan kering dengan aplikasi Sistem Informasi Geografi (SIG). Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir seluruh kecamatan di wilayah Kabupaten Aceh Utara di dominasi tipe iklim Oldeman kering untuk saat ini (99.19%) dan kondisi ini diprediksi juga bertahan hingga 20 tahun ke depan (95.26 – 97.11%). Perubahan dan meluasnya iklim ke tipe lebih basah terjadi di daerah ketinggian seperti bagian selatan Kecamatan Sawang (2.89 – 4.74%).
Tingkat Kesesuaian Lahan Tembakau Deli (Nicotiana tobacco L.) pada Beberapa Subgroup Tanah di Sumatera Utara Khusrizal Khusrizal
Jurnal Agrista Vol 10, No 1 (2006): Volume 10 Nomor 1 April 2006
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (677.514 KB)

Abstract

Land Suitability Level for Deli Tobacco (Nicotiana tobacco L.) of Some Soil Subgroup in North SumateraABSTRACT. A field experiment was aim to study land suitability classes based on the limiting factor of growth for deli tobacco of soil subgroups (Aquic Eutrudepts, Aeric Epiaquepts, Fluventic Eutrudepts) was conduct at deli tobacco plantations PT. Perkebunan Nusantara II. The experiment carried out by using soil data (database and soil analysis), wet production leaf and rainfall for tenth year period (1992 – 2001). The result showed that the plantations of deli tobacco classified in to land suitability classes; S3tn (Aquic Eutrudepts), S3dn (Aquic Eutrudepts; Aeric Epiaquepts), S3n (Aquic Eutrudepts; Fluventic Eutrudepts) and S3wn (Aquic Eutrudepts) with the limiting factors of growth such as low water content, poorly drainaged, fine texture, low organic-C, low total-N, low soil pH, low cation exchange capacity (CEC), highly available – P. The land suitability class of S3tn has the higher wet leaf production than S3dn, S3n, and S3wn. The lowest is land suitability class of S3wn. The wet leaf production, organic – C and soil pH have significant positive correlation (r = 0.57**), (r = 0.43*) and (r = 0.44*). The soil subgroup of Aeric Epiaquepts is able to produce higher wet leaf production than soil of Aquic Eutrudepts and Fluventic Eutrudepts.
INTEGRASI PERTANIAN DAN PETERNAKAN DI DAYAH AL HUDA MALIKUSSALEH GAMPONG REULEUT TIMUR Nasruddin Agani; Muhammad Nazaruddin; Khusrizal; Yusra; Jamidi
Aptekmas Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol 5 No 2 (2022): APTEKMAS Volume 5 Nomor 2 2022
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36257/apts.v5i2.4389

Abstract

Dayah (Islamic Boarding School) Al Huda Malilkussaleh Gampong Reuleut Timu, Muara Batu District, North Aceh Regency is a traditional dayah. Having sufficient land to build dayah education facilities, a place for farming and animal husbandry. In order to increase their income and fulfill their daily needs, the dayah teacher conducts farming and goat/sheep farming. This business has been running for about two years and has experienced problems in terms of providing feed for their livestock. So far, the fulfillment of animal feed is obtained from plants or grass that grows wild/naturally and is often not available enough or to get it in remote locations. Based on this, in order to solve the problems it faces, it is necessary to carry out community service which aims to provide and increase its capacity in providing animal feed. This fulfillment is done through corn cultivation methods and training in the manufacture of fermented animal feed from agricultural waste either from corn, rice straw or other crops. This implementation forms the integration of agriculture and animal husbandry that benefits and benefits from both. This service produces outputs in the form of animal feed products, increasing the ability and skills of dayah teachers as farmers/breeders
Penguatan Manejemen dan Budidaya Sayuran Secara Hidroponik di Dayah Al Huda Malikussaleh Nasruddin Nasruddin; Muhammad Nazaruddin; Khusrizal Khusrizal
JPM: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 3 (2021): Maret 2021
Publisher : Forum Kerjasama Pendidikan Tinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The traditional dayah or dayah salafi is a dayah built by the community or a dayah leader personally, only teach Islamic sharia education and do not teach general education. In traditional dayah, teachers/teungku and students do not get management knowledge and skills. In managing dayah and earning income to support themselves and their families, it is often an obstacle for them. This community service is carried out aimed at strengthening traditional dayah management so that it becomes a well-managed dayah and introduces / practices hydroponic vegetable cultivation to increase its income. This method of implementing community service is carried out by providing theories about management, hydroponics and direct practice by providing materials, tools and building screen houses. The results of the implementation of community service achieved are that teachers/teungku and students have understood management and can master hydroponic cultivation of vegetables. This training can develop dayah management and have skills in hydroponic vegetable cultivation
Inventarisasi dan Analisis Risiko Gulma Asing Invasif Pada Lahan Pertanian di Sawang Aceh Utara Nanda Firmansyah; Baidhawi Baidhawi; Khusrizal Khusrizal; Rd Selvy Handayani
Agrium Vol 16, No 2 (2019)
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/agrium.v16i2.5866

Abstract

Kehadiran gulma asing invasif (GAI) memberikan peluang terjadinya peristiwa yang tidak dikehendaki sebagai akibat dari tindakan pengelolaan tanaman introduksi yang menguasai dan menyebar pada lahan pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk menginventarisasi dan menganalisis resiko spesies GAI pada lahan pertanian di Sawang Aceh Utara. Titik lokasi pengambilan sampel dilakukan pada beberapa tipe penggunaan lahan (TPL) yaitu kebun/tegalan, huma/ladang, sawah non-irigasi, sawah irigasi, perkebunan, padang rumput, hutan rakyat, dan kolam/tambak. Jenis GAI dikoleksi secara langsung dari lapangan dengan metode jelajah, dan dianalisis menggunakan sistem scoring mengacu pada pedoman analisis risiko GAI dari KLHK (Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan) dan FORIS (Forests in Southeast Asia) Indonesia. Hasil kajian memperlihatkan terdapat 659 individu GAI yang berasal dari 36 spesies dan 14 famili. Famili yang memiliki spesies GAI terbanyak adalah famili Poaceae. Jenis gulma terbanyak berasal dari jenis gulma berdaun lebar sebanyak 20 spesies, sedangkan jumlah spesies GAI terbanyak yaitu spesies Rhynchospora colorata (L.) dengan jumlah 66 individu. Kategori risiko sangat tinggi disebabkan oleh spesies Axonopus compressus, Chromolaena odorata dan Paspalum conjugatum pada lahan tegalan/kebun, spesies Cyperus distans dan Rhynchospora colorata pada lahan ladang/huma, spesies Dactyloctenium aegyptium pada lahan padang rumput dan spesies gulma Panicum maximum pada lahan sawah irigasi.Kategori risiko sedang terdapat spesies gulma Ageratina adenophora pada lahan perkebunan dan spesies gulma Ageratum conyzoides pada lahan sawah non irigasi.Kategori risiko rendah  terdapat spesies gulma Digitaria fuscescens pada lahan hutan rakyat dan Heliotropium indicum pada lahan perkebunan.
Dominansi Gulma Invasif Pada Beberapa Tipe Pemanfaatan Lahan Di Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Utara Nanda Firmansyah; Khusrizal Khusrizal; Rd Selvy Handayani; Maisura Maisura; Baidhawi Baidhawi
Agrium Vol 17, No 2 (2020)
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/agrium.v17i2.2926

Abstract

Gulma invasif mampu menginvasi suatu lahan apabila memiliki kemampuan dominansi terhadap tumbuhan asli. Proses invasif diawali dari kehadiran gulma invasif disuatu areal lahan hingga terjadinya dominansi. Penelitian ini bertujuan menghitung dominansi spesies gulma invasif pada beberapa tipe pemanfaatan lahan di Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Utara dengan metode survei dan purposive sampling, plot bersarang dibuat sebanyak 24 plot untuk masing-masing tingkatan vegetasi gulma. Penelitian ini dilaksanakan pada beberapa tipe pemanfaatan lahan pertanian yang meliputi lahan tegalan/kebun, ladang/huma, perkebunan, hutan rakyat, padang rumput, sawah irigasi, sawah non irigasi dan tambak/kolam di Kecamatan Sawang  Kabupaten Aceh Utara pada bula April-Juni 2020. Setiap jenis gulma invasif yang dijumpai di dalam petak sampling diambil foto, dicocokkan  morfologinya berdasarkan buku identifikasi gulma kemudian dihitung dominansinya. Parameter penelitian yaitu komposisi gulma invasif pada tingkat vegetasi dan dominansi gulma invasif pada setiap tipe pemanfaatan lahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada lahan tegalan/kebun didominasi oleh spesies Axonopus compressus (27,57%), ladang atau huma didominasi oleh gulma Rhynchospora colorata (37,94%), lahan perkebunan didominasi oleh gulma Ageratina adenophora (65,90%), hutan rakyat hanya ditemukan satu jenis gulma yaitu Digitaria fuscescens (68,75%), areal padang rumput didominasi oleh gulma Dactyloctenium aegyptium (33,71%), lahan sawah irigasi didominasi oleh gulma Panicum maximum (22,97%), sawah non irigasi didominasi oleh gulma Mimosa pudica (22,02%), dan lahan tambak/kolam didominasi oleh gulma Eleusine indica (54,17%). Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang kemampuan dominansi  gulma invasif pada setiap tipe pemanfaatan lahan di Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Utara.
Ciri Dan Pelapukan Tanah Berbahan Induk Volkan Di Kabupaten Bireuen Dan Bener Meriah Provinsi Aceh Khusrizal Khusrizal; yusra yusra; Riejma Aulia Martha; Nasruddin Nasruddin
Agrium Vol 18, No 2 (2021)
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/agrium.v18i2.5331

Abstract

Bahan volkan hasil erupsi gunung api merupakan bahan induk tanah yang dijumpa tidak hanya di sekitar lingkungan gunung api tersebut, namun dapat tersebar lebih jauh dari sumbernya yang kemudian di bawah kondisi lingkungan setempat membentuk tanah dengan karakristik beragam. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji karakteristik dan tingkat pelapukan tanah berbahan induk volkan dari gunung api Burni Telong yang telah tersebar di Kecamatan Jeumpa (JE), Juli (JU) Kabupaten Bireun dan Kecamatan Pintu Rime Gayo (PR) Kabupaten Bener Meriah, Provinsi Aceh. Identifikasi sifat tanah dilakukan melalui profil tanah yang dibuat berdasarkan adanya bahan induk volkan dan jarak dari sumber bahan volkan. Pada setiap lokasi ini dibuat satu profil tanah sehingga seluruhnya terdapat 3 profil tanah. Profil tanah yang terdekat hingga terjauh dengan sumber bahan volkan adalah PR, JU dan JE. Sifat tanah yang identifikasi meliputi morfologi, fisika dan kimia tanah. Hasilnya menunjukkan sifat-sifat morfologi, fisika dan kimia tanah profil JE berbeda dengan profil JU dan PR, begitu pula dengan tingkat pelapukan tanahnya, profil JE lebih terlapuk daripada profil JU dan PR
Distribusi Tipe Iklim Oldeman dan Proyeksinya Berdasarkan RCP 4.5 di Kabupaten Aceh Utara Hangra Traverma Ulfi; Khusrizal Khusrizal; Muhammad Rusdi
Agrium Vol 15, No 2 (2018)
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/agrium.v15i2.5865

Abstract

Pergeseran Pergeseran dan perubahan pola curah hujan akibat perubahan iklim juga berpengaruh pada pergerseran tipe iklim Oldeman di Kabupaten Aceh Utara. Gambaran tipe iklim Oldeman saat ini dan di masa depan sangat diperlukan sebagai langkah adaptasi masyarakat di bidang pertanian dalam menghadapi tantangan perubahan iklim di masa depan. Penelitian ini betujuan untuk mengetahui distribusi tipe iklim Oldeman saat ini dan proyeksinya untuk 20 tahun ke depan. Penelitian ini menggunakan data curah hujan terbaru (2008-2017) dari 16 titik pengamatan dan data model MIROC5 dari skenario RCP 4.5 di Kabupaten Aceh Utara. Metode yang digunakan adalah overlay dari interpolasi bulan basah dan bulan kering dengan aplikasi Sistem Informasi Geografi (SIG). Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir seluruh kecamatan di wilayah Kabupaten Aceh Utara di dominasi tipe iklim Oldeman kering untuk saat ini (99.19%) dan kondisi ini diprediksi juga bertahan hingga 20 tahun ke depan (95.26 – 97.11%). Perubahan dan meluasnya iklim ke tipe lebih basah terjadi di daerah ketinggian seperti bagian selatan Kecamatan Sawang (2.89 – 4.74%).