Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS KEBUTUHAN AIR IRIGASI SAWAH PADI PADA DAERAH IRIGASI CIUJUNG KECAMATAN CIRUAS Ammar Hariz; Rino Dwi Sadi; Fitri Aida Sari
Journal of Sustainable Civil Engineering (JOSCE) Vol 2 No 02 (2020): JOSCE: Journal of Sustainable Civil Engineering
Publisher : LPPM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47080/josce.v2i02.908

Abstract

Air merupakan kebutuhan pokok seluruh makhluk hidup baik manusia, hewan dan tumbuhan. Kebutuhan air bagi manusia meliputi aspek seperti rumah tangga, pertanian, industri dan lain-lain. Namun untuk ketersediaan air pada setiap tempat berbeda-beda, maka diperlukan suatu pengelolaan pada sumber air agar dapat mengisi kekurangan air untuk daerah yang keterbatasan air terutama pada aspek pertanian. Penelitian ini dilakukan di saluran sekunder kesampangan dan bayongbong daerah irigasi Ciujung Kecamatan Ciruas. Permasalahan kebutuhaan air akan timbul jika terjadi kekurangan air di petak-petak sawah hingga terjadinya perebutan air akibat penggunaan konsumtif. Maka diperlukan data kebutuhan air tiap-tiap saluran untuk dijadikan acuan agar air yang diperlukan tidak berlebihan dan tidak kekurangan serta jadwal penanaman yang sesuai dengan jadwal tanam. Penulis melakukan pengumpulan data saluran, data klimatologi, koefisien tanaman, lalu menentukan penggunaan konsumtif, lalu menentukan kebutuhan air saat penyiapan lahan dan tiap-tiap fase pertumbuhan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kebutuhan air untuk saluran sekunder kesampangan dan bayongbong, untuk mengetahui cara pembagian pengaliran lahan sawah di saluran sekunder kesampangan dan bayongbong dan untuk mengetahui jadwal tanam yang seharusnya dilaksanakan pada saluran sekunder kesampangan dan bayongbong. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kebutuhan air saat pengolahan lahan sebesar 0,79 liter/detik, anakan 0,47 liter/detik, anakan maksimum 0,77 liter/detik, berbunga 0,72 liter/detik dan pematangan 0,33 liter/detik. Jika terjadi penutupan air dari bendung maka dilakukan sistem rotasi/bergiliran dalam menggunakan air dan melakukan tanam sesuai dengan jadwal penanaman yang sudah ditentukan.
PERENCANAAN REHABILITASI SALURAN INDUK DAERAH IRIGASI CIBINUANGEUN DI KABUPATEN LEBAK PROVINSI BANTEN Restu Candra; Rino Dwi Sadi; Ma'ulfi Kharis Abadi
Journal of Sustainable Civil Engineering (JOSCE) Vol 3 No 1 (2021): josce: Journal of Sustainable Civil Engineering
Publisher : LPPM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47080/josce.v3i1.1133

Abstract

Irrigation is an effort to provide and regulate water for agricultural land. The main objective of this study is to plan the rehabilitation of the main channel of Cibinuangeun irrigation area, Lebak Regency, Banten Province. The main channel serves to carry water from the main network to the secondary channel and tertiary plot. The material can be made of masonry, concrete or masonry and concrete. The Cibinuangeun main channel relies on a water source from the Cibinuangeun river through the Cibinuangeun weir building. The Cibinuangeun Irrigation Area has a functional area 2570 ha. The condition of the Cibinuangeun main canal currently has a lot of damage, which results in water drainage being not optimal so it is necessary to plan for rehabilitation by directly examining the condition of the canals at the location to determine the volume of damage and calculate the cost of rehabilitation on the channel. The research method used is the Irrigation Planning Criteria issued by the Ministry of Public Works, Directorate General of Water Resources as the basis for standard irrigation planning. The results showed that the trapezoidal trunk channel and the current available flow rate were not in accordance with the initial planning of the Cibinuangeun main channel construction, due to sedimentation and damage to the walls and floor of the leaking channel. The level of damage to the main line reached 47,37% of a total trunk length of 950 meters. The planned cost required for the rehabilitation of the Cibinuangeun main channel is four hundred seventy million four hundred thousand rupiah.