Abstrak. Berdasarkan survey World Heath Organization (WHO), penduduk yang mengalami penyakit asam urat terbesar di dunia adalah Indonesia. Dari survey tersebut menunjukkan bahwa penyakit asam urat yang terjadi pada pria yang berusia 34 tahun sebanyak 35%. Asam urat merupakan hasil akhir proses metabolisme purin yang diproduksi oleh tubuh secara alami. Ketika kadar asam urat melebihi kadar normal yaitu7 mg/dl pada laki-laki dan 6 mg/dl pada perempuan, maka keadaan ini disebut hiperurisemia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan konsumsi emping melinjo (Gnetum gnemon L) Aceh terhadap peningkatan kadar asam urat pada mencit (Mus musculus L). Penelitian ini merupakan penelitian True Experimental Research dengan menggunakan design Pretest Posttest With Control Group. Pengelompokkan dilakukan berdasarkan rancangan acak sederhana (simple random sampling) dengan menggunakan hewan coba berupa mencit (Mus musculus L) jantan dengan berat badan berkisar 20-45 gram yang dibagi menjadi 4 kelompok perlakuan. Hasil uji statistik menggunakan uji analysis of variance (ANOVA) one way menunjukkan P-value = 0,000 dan nilai signifikasinya ( p0,05 ) yang berarti bahwa terjadi peningkatan kadar asam urat darah yang bermakna antar kelompok perlakuan, sehingga dilanjutkan dengan uji Post Hoc metode Duncan dan didapatkan nilai p0,05. Kesimpulan pada penelitian ini, terjadinya peningkatan kadar asam urat darah pada mencit setelah mengkonsumsi emping melinjo dan adanya perbedaan peningkatan kadar asam urat darah setiap pemberian dosis emping melinjo. Kata kunci: Asam urat, emping melinjo, hiperurisemia, mencit Abstract. Based on a survey by the World Health Organization (WHO), Indonesia is the population with the largest gout disease in the world. The survey showed that gout occurred in men aged 34 years as much as 35%. Gout disease is the result of the end process of purine metabolism which is naturally produced by the body. When blood uric acid levels exceed normal levels, namely 7 mg/dl for men and 6 mg/dl, this condition is called hyperuricemia. This study aims to determine the relationship between the consumption of Aceh's emping melinjo (Gnetum gnemon L) to the increase in gout disease levels in mice (Mus musculus L). The research is a True Experimental Research using Pretest Posttest With Control Group design. The grouping was done based on simple random sampling using experimental animals in the form of male mice (Mus musculus L) with bodyweight ranging from 20-45 grams which were divided into 4 treatment groups. The results of the statistical test using the one-way analysis of variance (ANOVA) test showed P-value = 0.000 and the significance value (p0.05) which means that there was a significant increase in blood uric acid levels between the treatment groups, so it was continued with the Post Hoc test. Duncan's method obtained a p value 0.05. The conclusion in this study was that there was an increase in blood uric acid levels in mice after consuming Aceh's emping melinjo and there were differences in the increase in blood uric acid levels for each dose of emping melinjo.Key Words: Emping melinjo, Gout Disease, , Hiperurisemia, Mice