Sri Intan Rahayuningsih
PSIK-FK Universitas Syiah Kuala Banda Aceh

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

GAMBARAN PENYESUAIAN DIRI ORANG TUA YANG MEMILIKI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI BANDA ACEH Sri Intan Rahayuningsih; Rizki Andriani
Idea Nursing Journal Vol 2, No 3 (2011): Idea Nursing Journal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (335.354 KB) | DOI: 10.52199/inj.v2i3.6379

Abstract

ABSTRAKAnak merupakan individu yang berada dalam rentang perubahan pertumbuhan dan perkembangan. Anak yang berkebutuhan khusus tidak akan mencapai tingkat tumbuh kembang seperti anak yang normal. Orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus kemungkinan besar akan mengalami stress dan reaksi psikologis negatif lainnya sehingga orang tua memerlukan waktu untuk menyesuaikan diri. Penyesuaian diri yang positif, dapat mengoptimalkan pengasuhan orang tua terhadap anak berkebutuhan khusus. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran penyesuaian diri orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus dengan menggunakan metode deskriptif eksploratif. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 74 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode proportional stratified random sampling. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner sebanyak 24 pernyataan dengan nilai reliabilitas 0,666. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa gambaran penyesuaian diri orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus di Banda Aceh tahun 2011 berada pada kategori baik dengan persentase 54,05%. Rekomendasi dari penelitian ini adalah perlunya bantuan dan dukungan terhadap orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus sehingga setiap orang tua dapat menyesuaikan dirinya dengan baik dan pengasuhan serta pendidikan anak berkebutuhan khusus dapat berjalan sama seperti anak normal lainnya.Kata kunci: Anak berkebutuhan khusus, penyesuaian diri, orang tua.ABSTRACTChildren are individuals in a range of change of growth and development. Children with special needs will not achieve level of growth and development like normal children. Parents having children with special needs possibly have stress and negative psychologic reaction so that parents need time to self adaptation. Positive self adaptation can optimize parents’ caring for children with special needs. The research aims to identify self adaptation description of parents who have children with special needs by using deskriptive explorative method. The sample were 74 people. Sampling technique used proportional stratified random sampling method. Instrument was used questionnaire with 24 statements containing reliability value 0,666. The result of the study showed that self adaptation description of parents who have children with special needs in Banda Aceh in 2011 was in good category with 54,05%. Recommendation from the research is necessary assistance and support for parents having children with special needs so that they are able to adapt their self well and caring and education for children with special needs will be the same with other normal children.Keywords: Children with special needs, self adaptation, parents.
KESIAPAN ANAK DAN KEBERHASILAN TOILET TRAINING DI PAUD DAN TK BUNGONG SEULEUPOEK UNSYIAH BANDA ACEH Sri Intan Rahayuningsih; Mula Rizki
Idea Nursing Journal Vol 3, No 3 (2012): Idea Nursing Journal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (84.484 KB) | DOI: 10.52199/inj.v3i3.6527

Abstract

ABSTRAKToilet training merupakan usaha melatih anak agar mampu buang air kecil dan buang air besar sendiri, proses ini berlangsung pada usia anak 18 bulan sampai 2 tahun. Bila proses ini tidak berlangsung dengan baik, maka anak dapat mengalami gangguan pola eliminasi. Toilet training membutuhkan persiapan dari aspek fisik, psikologi, dan intelektual. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kesiapan anak dengan keberhasilan toilet training pada anak balita di PAUD dan TK Bungong Seuleupoek Unsyiah Darussalam Banda Aceh tahun 2012. Desain penelitian bersifat deskriptif korelatif dan teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling yaitu 53 responden. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner. Metode analisis data menggunakan uji chi-square. Hasil analisis bivariat didapatkan ada hubungan antara kesiapan anak dengan keberhasilan toilet training (p-value 0,043), ada hubungan antar kesiapan fisik dengan keberhasilan toilet training (p-value 0,002), ada hubungan antara kesiapan psikologis dengan keberhasilan toilet training (p-value 0,006), ada hubungan antara kesiapan intelektual dengan keberhasilan toilet training (p-value 0,023), di PAUD dan TK Bungong Seuleupoek Unsyiah Darussalam Banda Aceh. Diharapkan kepada orangtua agar mampu mengenali tanda-tanda kesiapan anak sebelum orangtua memutuskan untuk memulai toilet training pada anaknya, sehingga anak cepat berhasil menggunakan toilet dengan baik.Kata Kunci: kesiapan anak, toilet training, balitaABSTRACTToilet training is one of the efforts to train children to be able to urinate and defecate by themselves. This process takes part when a child is 18 months until 2 years. If the process is not going well, children can experience interference elimination pattern. In conducting this training, a child needs good-physical, psychological and intellectual readiness. The objective of this research was to find out the correlation between child readiness and the success of toilet training for under-five-year old children at Early Child Education and Kindergarten of Bungong Seuleupoek at Syiah Kuala University in Darussalam, Banda Aceh, in 2012. The design of this research was descriptive qualitative and the sample was selected by using a total sampling technique, resulting in the selection of 53 respondents. The instrument of data collection was a set of questionnaires. The data were analysed by using a chi-square test. Based on bivariate analysis, it was found that there was a significant correlation between the child readiness and the success of toilet training (p-value = 0.043), physical readiness and the success of toilet training (p-value = 0.002), psychological readiness and the success of toilet training (p-value = 0.006), and intellectual readiness and the success of toilet training (p-value = 0.023) at Early Child Education and Kindergarten of Bungong Seuleupoek at Syiah Kuala University in Darussalam, Banda Aceh. Therefore, it is recommended that parents are expected to be able to recognizer the signs of readiness before the parents decide to start toilet training her child so that the child quickly managed to use the toilet properly.Keywords: child readiness, toilet training, and child
MANAJEMEN NYERI PADA BAYI Sri Intan Rahayuningsih
Idea Nursing Journal Vol 2, No 2 (2011): Idea Nursing Journal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52199/inj.v2i2.6364

Abstract

ABSTRAKSepanjang tahun pertama kehidupannya, bayi akan mendapat imunisasi rutin. Imunisasi merupakan salah satuprosedur yang menimbulkan nyeri karena sebagian besar imunisasi diberikan melalui penyuntikan. Rasanyeri tersebut merupakan suatu masalah yang harus diatasi, karena rasa nyaman yang diterima bayi sangatpenting guna perkembangan rasa percaya, yang merupakan salah satu tugas perkembangan pada usia bayi.Menurut teori Erikson, pada fase pertama ini (lahir sampai 1 tahun) perkembangan rasa percaya ini adalahrasa percaya terhadap diri sendiri, orang lain dan dunia sekitarnya. Orangtua yang tidak berhasil memberikankenyamanan akan menyulitkan bayinya dalam mengembangkan rasa percaya. Dalam jangka panjang,keadaan ini akan mengakibatkan gangguan interpersonal dan menarik diri. Saat bayi merasa tidak nyaman,keberadaan orangtua bersama bayi akan meningkatkan rasa nyaman, membantu bayi mengembangkan rasapercaya dan belajar respons koping adaptif yang sehat. Hal ini memicu dilakukan studi-studi yang berkaitandengan upaya meningkatkan rasa nyaman selama masa bayi, diantaranya termasuk studi mengenai upayauntuk menurunkan nyeri akibat prosedur keperawatan yang dilakukan terhadap bayi. Dengan demikiandiperlukan peran perawat untuk menmberikan kenyamanan pada bayi dengan memilih manjemen nyeri yangtepat.Kata Kunci: nyeri, bayi, prosedur keperawatanABSTRACTThroughout the first year of life, infants will receive routine immunizations. Immunization is one of theprocedures that cause pain because most immunizations are given by injection. The pain is an issue that mustbe addressed, because the baby received a sense of comfort are very important to the development of trust,which is one of the developmental tasks at age infants. According to Erikson's theory, in this first phase (birthto 1 year) believe this is the development of a sense of self-confidence, others and the world around them.Parents who fail to comfort the baby will make it difficult to develop a sense of trust. In the long term, thissituation will result in impaired interpersonal and withdrew. When babies feel uncomfortable, the existenceparents with infants will increase the sense of comfort; help babies develop a sense of trust and adaptivelearning healthy coping responses. This triggers conducted studies related to efforts to improve comfortduring infancy, some involving the study of an effort to reduce pain related to nursing procedures areperformed on infants. Thus the role of nurses needed to provide comfort to the baby by choosing appropriatepain management.Keywords: pain, infants, nursing procedures