This Author published in this journals
All Journal Idea Nursing Journal
Said Devi Elvin
Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Aceh.

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PEMBERDAYAAN HABIB DAN TABIB DALAM ELIMINASI KUSTA DI KABUPATEN NAGAN RAYA Said Devi Elvin
Idea Nursing Journal Vol 8, No 3 (2017): Idea Nursing Journal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (142.151 KB) | DOI: 10.52199/inj.v8i3.9758

Abstract

ABSTRAKProvinsi Aceh merupakan salah satu daerah dengan prevalensi kusta tertinggi di Indonesia. Tahun 2014 dilaporkan penemuan kasus baru Multi Basiler sebanyak 436 kasus, salah satu Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh dengan jumlah kasus kusta yang tertinggi adalah Kabupaten Nagan Raya. Jumlah kasus baru berdasarkan data tahun 2015 adalah untuk tipe Pausi Basiler (PB) sebanyak 26 kasus dan Multi Basiler (MB) sebanyak 21 kasus dengan jumlah kecacatan tingkat II adalah 4,26%. Fenomena penanganan dan pengobatan kusta pada masyarakat di Kabupaten Nagan Raya adalah pengobatan melalui Habib dan Tabib yang dikenal dengan istilah “Peundang”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas pemberdayaan Habib dan Tabib dalam program eliminasi penyakit kusta di Kabupaten Nagan Raya. Penelitin ini menggunakan desain Quasi Experiment. Penelitian akan dilaksanakan di Kabupaten Nagan Raya Provinsi Aceh. Subjek utama dalam penelitian ini adalah Habib dan Tabib yang melakukan pengobatan terhadap penderita kusta di Kabupaten Nagan Raya. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dengan teknik wawancara dan intervensi yang diberikan adalah buku saku tentang pemberdayaan Habib dan Tabib dalam eliminasi penyakit kusta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pengetahuan tentang penyakit kusta yang signifikan antara Habib dan Tabib kelompok perlakuan dengan Habib dan Tabib kelompok kontrol (P = 0,010). Selanjutnya juga terdapat perbedaan sikap tentang penyakit kusta yang signifikan antara Habib dan Tabib kelompok perlakuan dengan Habib dan Tabib kelompok kontrol (P = 0,040). Pemberdayaan Habib dan Tabib terbukti efektif dalam eliminasi penyakit kusta (P = 0,000 0,05. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka diharapkan kepada Dinas Kesehatan dan Habib dan Tabib di Kab. Nagan Raya agar menerapkan model kemitraan dengan Habib dan Tabib dalam program eliminasi penyakit kusta serta selalu mendampingi Habib dan Tabib utuk meningkatkan pemberdayaan sertanya melakukan eliminasi penyakit kusta di masyarakat.Kata Kunci : Habib dan Tabib, Program Eliminasi Penyakit, Kusta. ABSTRACTAceh is one of the highest prevalence of leprosy in Indonesia. In 2014 there were 436 new cases of Multi Basiler reported. One of the districts in Aceh with the highest number of leprosy cases is Nagan Raya. The number of new cases based on data of 2015 is 26 cases of type Pausi Basiler (PB) and 21 cases Multi Basiler (MB). The number of cases of disability level II is 4.26%. The most common treatment of leprosy by people in Nagan Raya District is the treatment through Habib and Tabib known as "Peundang". The purpose of this study is to determine the effectiveness of empowerment of Habib and Tabib in the elimination of leprosy in Nagan Raya, Aceh. This research using Quasi Experiment design with respondents in this research is Habib and Tabib who do treatment to leprosy patient in Nagan Raya and divided into two groups (intervention and control group). The instruments of data collection using questionnaires with interview techniques. Interventions given to Habib and Tabib are health education through a handbook on leprosy elimination. The results showed that there was significant difference of knowledge about leprosy between Habib and Tabib in the intervention group with Habib and Tabib in the control group (P = 0.010). Other research results are there are significant differences in attitudes towards leprosy between Habib and Tabib in the intervention group with Habib and Tabib in the control group (P = 0.040). The empowerment of Habib and Tabib proved effective in the elimination of leprosy (P = 0,000 0.05). Based on the results of this study, it is expected to the Health Office in Nagan Raya to cooperate with Habib and Tabib as local wisdom in implementing leprosy disease elimination program.Keywords : Habib and Tabib, Elimination Program, Leprosy.
KONTRIBUSI KARAKTERISTIK DEMOGRAFI DAN PERFORMA AKADEMIK TERHADAP KECANDUAN SMARTPHONE PADA MAHASISWA Said Devi Elvin; Julianti Jauhari; yuswardi yuswardi
Idea Nursing Journal Vol 11, No 3 (2020): Idea Nursing Journal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52199/inj.v11i3.20654

Abstract

Penggunaan smartphone telah meningkat pesat karena kemajuan teknologi dan telah menciptakan dampak sosial bagi masyarakat. Beberapa penelitian telah mencatat bahwa kecanduan smartphone adalah hal yang umum di kalangan mahasiswa. Faktor-faktor seperti karakteristik demografi dan performa akademik diduga berperan dalam mempengaruhi kecanduan smartphone pada mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan karakteristik dan performa akademik terhadap kecanduan smartphone pada mahasiswa. Desain penelitian yang digunakan adalah survey analitik, dengan pendekatan cross sectinal study. Pengumpulan data menggunakan instrumen baku yang dilakukan secara online. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Poltekkes Kemenkes Aceh, yang berjumlah 2.004 orang. Data dianalisis secara univariat, bivariat (PearsonChi-Square Test)dan multivariat (Logistic Regression dengan metode Stepwise). Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis kelamin (p-value: 0,0001; OR: 0,46), pekerjaan ayah (p-value: 0,016; OR: 0,93) dan tingkat kehadiran (P-value: 0,0001; OR 3,41) merupakan prediktor yang paling dominan berhubungan terhadap kecanduan smartphone pada mahasiswa. Hasil analisis multivariat untuk keseluruhan variabel penelitian diketahui bahwa tingkat kehadiran mahasiswa dalam perkuliahanmerupakan prediktor paling dominan terhadap kecanduan smartphone. Tingkat kehadiran yang rendah berkontribusi sebesar 3 kali terhadap kecanduan smartphone pada mahasiswa. Diharapkan kepada mahasiswa agar meningkatkan kehadiran dalam perkuliahan dan juga kepada orang tua untuk meningkatkan perhatian dan kontrol penggunaan smartphone serta kepada dosen dan pengelola pendidikan untuk membuat aturan penggunaan smartphone di kampus.Kata kunci: Kecanduan, Smartphone, Karakteristik, Performa Akademik.