Lasma Rina Sinurat
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENINGKATAN STATUS GIZI PADA PASIEN SIROSIS HEPATIS MELALUI REGIMEN NUTRISI DI RSU SARI MUTIARA MEDAN Bunga Theresia Purba; Lasma Rina Sinurat
Idea Nursing Journal Vol 9, No 2 (2018): Idea Nursing Journal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.677 KB) | DOI: 10.52199/inj.v9i2.12559

Abstract

Nutrisi sangat diperlukan pada pasien sirosis hepatis untuk meningkatkan regenerasi jaringan hati dan mencegah kerusakan lebih lanjut dan meningkatkan fungsi jaringan hati yang tersisa, mencegah penurunan berat badan / malnutrisi  atau  meningkatkan  berat  badan  bila  kurang,  mencegah  komplikasi lebih  lanjut  (hipertensi  porta,  asites,  varises  esofagus,  dan  ensefalopati hepatikum. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik komparatif dengan menggunakan desain quasi eksperimental dengan pendekatan control group pre test post test design. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan status nutrisi pada pasien sirosis hepatis melalui regimen nutrisi di Rumah Sakit Umum Sari Mutiara Medan. Sampel dalam penelitian ini terbagi dua yaitu 20 responden kelompok kontrol dan 20 responden kelompok intervensi, sehingga total jumlah sampel 40 responden. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah non probability sampling dengan teknik consecutive sampling. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan lembar pengkajian status nutrisi  yaituForm Full The Mini Nutritional Assessment dan pengukuran BMI (Body Mass Indeks). Data dianalisa dengan menggunakan dependent T-test yang bertujuan untuk membandingkan rata-rata status nutrisi sebelum dan sesudah perlakukan pada masing-masing kelompok, sedangkan untuk menganalisis perbandingan rata-rata status nutrisi pada kelompok intervensi dan kontrol dengan menggunakan independent T-test. Hasil penelitian didapatkan rata-rata status nutrisi pada kelompok intervensi adalah 24,40 sedangkan rata-rata status nutrisi pada kelompok kontrol adalah 20,85. Hasil uji statistik didapatkan p-value 0,000 (p0,05), berarti pada alpa 5% terlihat terdapat perbedaan rerata status nutrisi secara siginifikan antara kelompok intervensi dengan kelompok kontrol.Regimen nutrisi pada pasien sirosis hepatis harus menjadi prosedur rutinitas untuk mendeteksi masalah gizi atau malnutrisi yang dapat meningkatkan status nutrisi.Kata kunci : Status Nutrisi, Regimen Nutrisi, Sirosis Hepatis
Edukasi Kesehatan Pentingnya Sarapan Bagi Anak Sekolah di SD Negeri 173328 Kec. Pangasean Lintongnihuta, Kab. Humbahas Marbun, Agnes Silvina; Marthalena Simamora; Lasma Rina Sinurat
Jurnal Abdimas Mutiara Vol. 5 No. 1 (2024): JURNAL ABDIMAS MUTIARA
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sarapan pagi merupakan asupan makanan pertama yang masuk ke dalam tubuh setelah puasa saat tidur di malam hari. Saat sarapan, otak kembali mendapatkan asupan nutrisi. Sarapan yang sehat harus memenuhi sekurangnya seperempat dari kebutuhan nutrisi harian. Jadi, setidaknya menu sarapan pagi harus mengandung karbohodrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan serat, serta air yang cukup untuk membantu proses pencernaan, meningkatkan energi juga konsentrasi dan daya ingat. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan informasi kepada siswa tentang sarapan pagi sebelum berangkat ke sekolah agar pada saat proses pembelajaran siswa dapat berkonsentrasi penuh dalam menerima pelajaran yang ditujukan kepada siswa/i. Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk pemberian edukasi kesehatan bagi siswa/i kelas V dan VI SD Negeri 173328 Kec. Pangasean Lintongnihuta, Kabupaten Humbahas dengan jumlah peserta yang hadir sebanyak 20 orang. Kegiatan dilaksanakan pada 10 November 2023. Hasil pre test sebelum edukasi kesehatan didapatkan bahwa tingkat pengetahuan pentingnya sarapan pagi mayoritas kurang yaitu sebanyak 90%, dan setelah diberikan edukasi kesehatan didapatkan bahwa tingkat pengetahuan pentingnya sarapan pagi mayoritas baik yaitu sebanyak 80%.