Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERILAKU MEROKOK MAHASISWA LAKI-LAKI PADA INSTITUSI PENDIDIKAN NERS DI PROVINSI ACEH Hilman Syarif; Nova Fajri; Mira Rizkia
Idea Nursing Journal Vol 12, No 1 (2021): Idea Nursing Jurnal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52199/inj.v12i1.22119

Abstract

Persentase perokok yang berusia diatas 15 tahun di Indonesia termasuk dalam kategori tinggi. Data merokok tersebut didominasi oleh laki-laki. Perilaku merokok juga ditemukan pada mahasiswa pada bidang kesehatan. Hal ini tentu sangat disayangkan, karena seharusnya mereka menjadi role model bagi masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi perilaku merokok pada mahasiswa keperawatan laki-laki di Aceh. Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa keperawatan jenjang sarjana berjenis kelamin laki-laki di Provinsi Aceh. Jumlah populasi diperkirakan lebih kurang 339 orang yang terdistribusi pada 10 institusi. Besar sampel sebanyak 30% dari populasi, sehingga besar sampel 101 orang. Penentuan sampel menggunakan metode snow ball. Alat pengumpul data yang digunakan pada penelitian ini adalah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh responden. Semua prosedur dalam penelitian ini dilakukan sesuai dengan prinsip etik penelitian pada subjek manusia, diantaranya Surat lolos uji etik dan informed consent. Metode pengambilan data menggunakan fasilitas Google form sebagai bentuk upaya pencegahan penularan Covid-19. Analisis data menggunakan analisis univariat, berupa frekuensi dan presentase. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 47,6% responden pada penelitian ini berusia 21-25 tahun, sebanyak 68,3% responden masuk ke program sarjana keperawatan dari lulusan sekolah menengah umum/sederajat. Responden yang belum menikah 91,1% dan 54,5% tidak bekerja. Sebanyak 31,7% responden pada penelitian ini merokok, sebanyak 53,1% dari yang merokok menghabiskan 5-8 batang rokok perhari, dan sebanyak 37,5% dari yang merokok memulai merokok pada usia 5-10 tahun. Rekomendasi, kepada institusi pendidikan untuk menggalakkan promosi kesehatan dan program kawasan tanpa asap rokok, sehingga dapat meminimalkan kesempatan para mahasiswa untuk merokok.
KEBUTUHAN DAN KENDALA KADER KESEHATAN DALAM MEMBANTU KEBERHASILAN IBU MENYUSUI Nova Fajri; Sri Intan Rahayuningsih; Nevi Hasrati Nizami; Mira Rizkia
Sel Jurnal Penelitian Kesehatan Vol 7 No 2 (2020): SEL Jurnal Penelitian Kesehatan
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/sel.v7i2.4389

Abstract

Kader kesehatan masyarakat adalah pihak dari masyarakat desa yang merupakan lini terdepan dalam membantu masyarakat di desa mengatasi permasalahan kesehatan termasuk membantu keberhasilan ibu menyusui memberikan ASI ekslusif selama enam bulan dan melanjutkan sampai dua tahun, namun belum banyak penelitian yang menggali bagaimana kebutuhan serta kendala yang dihadapi kader dalam membantu keberhasilan ibu menyusui. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui kebutuhan kader kesehatan desa dalam menyukseskan menyusui eksklusif dan menyusui sampai dua tahun serta kendala yang dihadapi. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional study dengan metode deskriptif eksploratif terhadap 47 orang kader kesehatan dari 6 desa di kecamatan Darussalam Aceh Besar yang diambil secara acak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 63,8% kader sangat setuju bahwa mereka berperan dalam keberhasilan ibu menyusui. Selain itu, 66% kader membutuhkan kelompok diskusi dengan pertugas kesehatan tentang menyusui secara tatap muka. Dalam melaksanakan perannya, juga terdapat kendala yang dihadapi kader kesehatan dalam membantu ibu menyusui yaitu merasa gagal dalam berkomunikasi dan meyakinkan ibu untuk menyusui bayinya (21,3%), belum memiliki pengetahuan yang memadai ketika ibu menyusui mengeluhkan ASI nya sedikit, puting kecil, dan bayi tidak mau menyusu (17%). Oleh karena itu, dibutuhkan pengetahuan yang mumpuni dari kader serta forum diskusi yang dapat memotivasi kader serta berkonsultasi terhadap permasalahan yang belum diketahuinya untuk membantu keberhasilan ibu menyusui. Community health workers are village structures that are at the frontline of helping communities overcome health problems including helping successful mothers to breastfeed exclusively for six months and continue for up to two years. However, very little research has discussed the needs and constraints faced by the community health worker in helping breastfeeding mothers succeed. The purpose of this study was to determine the needs of village community health workers in the success of exclusive breastfeeding and breastfeeding for up to two years and the obstacles faced. This study used a cross-sectional study approach with a descriptive exploratory method on 47 community health workers from 6 villages in the Darussalam Aceh Besar sub-district who were taken randomly. The results showed that 63.8% of the community health worker strongly agreed that they played a role in the success of breastfeeding mothers. Besides, 66% of community health workers need a face-to-face discussion group with health workers about breastfeeding. In carrying out their role, there are also obstacles faced by the community health worker in helping breastfeeding mothers, namely feeling that they fail to communicate and convince mothers to breastfeed their babies (21.3%), do not have adequate knowledge when breastfeeding mothers complain about their low milk, small nipples, and babies do not want to breastfeed (17%). Therefore, it requires qualified knowledge from community health workers as well as discussion peer group with the breastfeeding counselor that can motivate them and consult on unknown problems to help the success of breastfeeding mothers.