Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Analisis kebijakan peningkatan efektivitas pemberian bantuan dana Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) pada kelompok nelayan di Kota Banda Aceh Elfa Yeni; Agus Naufal
Depik Vol 7, No 1 (2018): April 2018
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.413 KB) | DOI: 10.13170/depik.7.1.8838

Abstract

The objective of the study was to analyze the policy of increasing the effectiveness of providing PUMP funds to fishermen groups in Kota Banda Aceh. Mina Rural Business Development Program (PUMP) was one of the models developed by the Ministry of Marine Affairs and Fisheries to overcome poverty for coastal communities. From the previous research data, it was known that PUMP funding is considered ineffective because there were still many people who did not benefit from this PUMP fund and the improper use of PUMP funds targeted by beneficiary communities. To improve the effectiveness of PUMP funding, it was necessary to do in the policy analysis on the effectiveness of this PUMP fund. Analysis Hierarchy process (AHP) was used to look at the policies to be used for the effectiveness of PUMP grants. The method of collecting data was the interview or deep interview with policymakers in DKP Aceh Province, with NGOs and academics in Banda Aceh. The Results of Analysis Hierarchy process shows the criteria that mainly influence the increasing effectiveness of PUMP funding assistance to the fishermen economy are human resources, followed by time and human resources. While the policy priority of increasing the effectiveness of PUMP funding to the fishermen economy is to increase the capacity of the fishermen's supervisor, followed by management financial training of fishermen and intensively monitoring post-aid activities.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebijakan peningkatan efektivitas pemberian bantuan dana PUMP pada kelompok nelayan di Kota Banda Aceh. Program Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) merupakan salah satu model yang dikembangkan oleh Dirjen Perikanan Kelautan (DKP) untuk menggulangi kemiskinan bagi masyarakat pesisir. Dari data penelitian sebelumnya, diketahui bahwa bantuan dana PUMP ini dinilai tdak efektif karena masih banyaknya masyarakat yang tidak memperoleh manfaat dari dana PUMP ini dan penggunaan dana PUMP yang tidak tepat sasaran oleh masyarakat penerima bantuan. Untuk meningkatkan efektivitas pemberian dana PUMP tersebut maka perlu dilakukan di analisa kebijakan tentang efektivitas pembarian dana PUMP ini. Analisis Hirarki Proses digunakan untuk melihat kebijakan yang akan digunakan untuk efektivitas pemberian dana PUMP. Metode pengambilan data adalah wawancara atau deep interview dengan pengambil kebijakan yang ada di DKP Provinsi Aceh, dengan LSM yang ada di banda Aceh serta dengan pihak akademisi yang ada di Banda Aceh. Hasil yang didapat adalah Hasil Analisis Hirarki Proses menunjukkan kriteria yang paling mempengaruhi peningkatan efektivitas pemberian bantuan dana PUMP terhadap perekonomian nelayan adalah kriteria sumberdaya manusia, kriteria waktu dan kriteria SDM. Sedangkan prioritas kebijakan peningkatan efektivitas pemberian bantuan dana PUMP terhadap perekonomian nelayan adalah peningkatan kapasitas tenaga pembimbing diurutan pertama, diikuti pelatihan manajemen pengelolaan keuangan nelayan dan pemantauan secara intensif kegiatan pasca penyaluran bantuan. Sedangkan kriteria yang paling mempengaruhi peningkatan efektivitas pemberian bantuan dana PUMP terhadap perekonomian nelayan adalah kriteria sumberdaya manusia, kriteria waktu dan kriteria SDM. 
Analisis kebijakan peningkatan efektivitas pemberian bantuan dana Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) pada kelompok nelayan di Kota Banda Aceh Elfa Yeni; Agus Naufal
Depik Vol 7, No 1 (2018): April 2018
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13170/depik.7.1.8838

Abstract

The objective of the study was to analyze the policy of increasing the effectiveness of providing PUMP funds to fishermen groups in Kota Banda Aceh. Mina Rural Business Development Program (PUMP) was one of the models developed by the Ministry of Marine Affairs and Fisheries to overcome poverty for coastal communities. From the previous research data, it was known that PUMP funding is considered ineffective because there were still many people who did not benefit from this PUMP fund and the improper use of PUMP funds targeted by beneficiary communities. To improve the effectiveness of PUMP funding, it was necessary to do in the policy analysis on the effectiveness of this PUMP fund. Analysis Hierarchy process (AHP) was used to look at the policies to be used for the effectiveness of PUMP grants. The method of collecting data was the interview or deep interview with policymakers in DKP Aceh Province, with NGOs and academics in Banda Aceh. The Results of Analysis Hierarchy process shows the criteria that mainly influence the increasing effectiveness of PUMP funding assistance to the fishermen economy are human resources, followed by time and human resources. While the policy priority of increasing the effectiveness of PUMP funding to the fishermen economy is to increase the capacity of the fishermen's supervisor, followed by management financial training of fishermen and intensively monitoring post-aid activities.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebijakan peningkatan efektivitas pemberian bantuan dana PUMP pada kelompok nelayan di Kota Banda Aceh. Program Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) merupakan salah satu model yang dikembangkan oleh Dirjen Perikanan Kelautan (DKP) untuk menggulangi kemiskinan bagi masyarakat pesisir. Dari data penelitian sebelumnya, diketahui bahwa bantuan dana PUMP ini dinilai tdak efektif karena masih banyaknya masyarakat yang tidak memperoleh manfaat dari dana PUMP ini dan penggunaan dana PUMP yang tidak tepat sasaran oleh masyarakat penerima bantuan. Untuk meningkatkan efektivitas pemberian dana PUMP tersebut maka perlu dilakukan di analisa kebijakan tentang efektivitas pembarian dana PUMP ini. Analisis Hirarki Proses digunakan untuk melihat kebijakan yang akan digunakan untuk efektivitas pemberian dana PUMP. Metode pengambilan data adalah wawancara atau deep interview dengan pengambil kebijakan yang ada di DKP Provinsi Aceh, dengan LSM yang ada di banda Aceh serta dengan pihak akademisi yang ada di Banda Aceh. Hasil yang didapat adalah Hasil Analisis Hirarki Proses menunjukkan kriteria yang paling mempengaruhi peningkatan efektivitas pemberian bantuan dana PUMP terhadap perekonomian nelayan adalah kriteria sumberdaya manusia, kriteria waktu dan kriteria SDM. Sedangkan prioritas kebijakan peningkatan efektivitas pemberian bantuan dana PUMP terhadap perekonomian nelayan adalah peningkatan kapasitas tenaga pembimbing diurutan pertama, diikuti pelatihan manajemen pengelolaan keuangan nelayan dan pemantauan secara intensif kegiatan pasca penyaluran bantuan. Sedangkan kriteria yang paling mempengaruhi peningkatan efektivitas pemberian bantuan dana PUMP terhadap perekonomian nelayan adalah kriteria sumberdaya manusia, kriteria waktu dan kriteria SDM. 
Analisis kebijakan peningkatan efektivitas pemberian bantuan dana Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) pada kelompok nelayan di Kota Banda Aceh Elfa Yeni; Agus Naufal
Depik Vol 7, No 1 (2018): April 2018
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13170/depik.7.1.8838

Abstract

The objective of the study was to analyze the policy of increasing the effectiveness of providing PUMP funds to fishermen groups in Kota Banda Aceh. Mina Rural Business Development Program (PUMP) was one of the models developed by the Ministry of Marine Affairs and Fisheries to overcome poverty for coastal communities. From the previous research data, it was known that PUMP funding is considered ineffective because there were still many people who did not benefit from this PUMP fund and the improper use of PUMP funds targeted by beneficiary communities. To improve the effectiveness of PUMP funding, it was necessary to do in the policy analysis on the effectiveness of this PUMP fund. Analysis Hierarchy process (AHP) was used to look at the policies to be used for the effectiveness of PUMP grants. The method of collecting data was the interview or deep interview with policymakers in DKP Aceh Province, with NGOs and academics in Banda Aceh. The Results of Analysis Hierarchy process shows the criteria that mainly influence the increasing effectiveness of PUMP funding assistance to the fishermen economy are human resources, followed by time and human resources. While the policy priority of increasing the effectiveness of PUMP funding to the fishermen economy is to increase the capacity of the fishermen's supervisor, followed by management financial training of fishermen and intensively monitoring post-aid activities.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebijakan peningkatan efektivitas pemberian bantuan dana PUMP pada kelompok nelayan di Kota Banda Aceh. Program Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) merupakan salah satu model yang dikembangkan oleh Dirjen Perikanan Kelautan (DKP) untuk menggulangi kemiskinan bagi masyarakat pesisir. Dari data penelitian sebelumnya, diketahui bahwa bantuan dana PUMP ini dinilai tdak efektif karena masih banyaknya masyarakat yang tidak memperoleh manfaat dari dana PUMP ini dan penggunaan dana PUMP yang tidak tepat sasaran oleh masyarakat penerima bantuan. Untuk meningkatkan efektivitas pemberian dana PUMP tersebut maka perlu dilakukan di analisa kebijakan tentang efektivitas pembarian dana PUMP ini. Analisis Hirarki Proses digunakan untuk melihat kebijakan yang akan digunakan untuk efektivitas pemberian dana PUMP. Metode pengambilan data adalah wawancara atau deep interview dengan pengambil kebijakan yang ada di DKP Provinsi Aceh, dengan LSM yang ada di banda Aceh serta dengan pihak akademisi yang ada di Banda Aceh. Hasil yang didapat adalah Hasil Analisis Hirarki Proses menunjukkan kriteria yang paling mempengaruhi peningkatan efektivitas pemberian bantuan dana PUMP terhadap perekonomian nelayan adalah kriteria sumberdaya manusia, kriteria waktu dan kriteria SDM. Sedangkan prioritas kebijakan peningkatan efektivitas pemberian bantuan dana PUMP terhadap perekonomian nelayan adalah peningkatan kapasitas tenaga pembimbing diurutan pertama, diikuti pelatihan manajemen pengelolaan keuangan nelayan dan pemantauan secara intensif kegiatan pasca penyaluran bantuan. Sedangkan kriteria yang paling mempengaruhi peningkatan efektivitas pemberian bantuan dana PUMP terhadap perekonomian nelayan adalah kriteria sumberdaya manusia, kriteria waktu dan kriteria SDM. 
Pengaplikasian Model Bioekonomi Clarke Yoshimoto Pooley pada Sumberdaya Ikan Tenggiri (Scomberomorus commerson) yang didaratkan di Pelabuhan Perikanan Samudra Kutaraja Aceh Agus Naufal; Rizki Ramazan; Faisal Syahputra; Mukhlis Mukhlis; Azwar Thaib; Teuku Faizul Anhar; Elfa Yeni
Jurnal TILAPIA Vol 5, No 2 (2024): Juli 2024
Publisher : Center for Research and Community Service (LPPM) University of Abulyatama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30601/tilapia.v5i2.5536

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menilai sumberdaya dan menganalisis tingkat Overexploitation of fishery resources with an open access system is still a serious threat because it leads to reduced fish stocks. This research aims to assess resources and analyze the level of degradation and depreciation of mackerel fish resources landed in Kutaraja Aceh Fishing Port using the Clarke Yoshimoto Pooley (CYP) bioeconomic model approach. The methods in this research include standardization of fishing gear using the fishing power index, sustainable potential analysis using the CYP model which is used to assess the sustainability of mackerel fish resources, degradation analysis and depreciation analysis to see the extent of depreciation of fishery resources. The results of the analysis show that the actual production of mackerel is 4.07 tons/year, which exceeds the Maximum Sustainable Yield (MSY) production of 3.3 tons/year. The actual fishing effort also reached 17,137 trips/year while the sustainable fishing effort (effort MSY) was only 6,351 trips/year. This value shows that the Mackerel fish resource has experienced overfishing both in terms of production and fishing effort. During the analysis period, the mackerel fish resource had experienced depreciation because it had exceeded the threshold (0.5) with an average depreciation coefficient of 0.989. However, mackerel fish did not show degradation of mackerel fish resources, namely 0.458, which was still below the threshold (0.5). However, this figure has almost exceeded the threshold so it deserves special attention from the government so that the mackerel fish resources landed at the Kutaraja Aceh Fishing Port will remain sustainable.