Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Penurunan BOD, TSS, minyak dan lemak pada limbah cair pabrik kelapa sawit menggunakan proses aerasi plat berlubang Sisnayati Sisnayati; Dian S. Dewi; Rachmawati Apriani; Muhammad Faizal
Jurnal Teknik Kimia Vol 27 No 2 (2021): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jtk.v27i2.559

Abstract

Seiring dengan meningkatnya produksi Crude Palm Oil (CPO) di Indonesia, maka akan menghasilkan Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit dalam jumlah yang besar pula. Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit (LCPKS) akan menjadi masalah pencemaran lingkungan jika tidak dikelola dengan baik. Hal ini dikarenakan LCPKS memiliki kandungan Biochemical Oxygen Demand (BOD), Total Suspended Solid (TSS), minyak dan lemak yang melebihi ambang batas baku mutu lingkungan. Oleh karena itu, diperlukan suatu upaya untuk mengurangi kadar BOD, TSS, minyak dan lemak yang terkandung dalam LCPKS ini. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variasi waktu air bubbling terhadap penurunan konsentrasi BOD, TSS, dan minyak & lemak dalam LCPKS. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode aerasi menggunakan kolom plat berlubang dengan mengalirkan udara ke dalam LCPKS dan tanpa menggunakan bahan tambahan lain. Variabel tetap yang digunakan adalah volume LCPKS sebanyak 7 L dan debit udara yang dimasukkan dalam LCPKS sebesar 5 Liter/menit sedangkan variabel proses yang diamati pada penelitian ini adalah kandungan BOD, TSS, minyak dan lemak dan variabel perlakuannya adalah perubahan waktu operasi per hari selama 6 hari. Penurunan kandungan BOD terbesar terjadi pada hari ke-2 dengan persentase penurunan sebesar 95,5%. Penurunan kandungan TSS terbesar terjadi pada hari ke-4 dengan persentase penurunan sebesar 91,61%, sedangkan penurunan kandungan minyak dan lemak terbanyak terjadi pada hari ke-5, dengan persentase penurunan sebesar 69,14%.
Pengaruh Lama Penyimpanan Chip Terhadap Kualitas Pulp Rachmawati Apriani; Muhammad Akbar
JURNAL VOKASI TEKNOLOGI INDUSTRI (JVTI) Vol 3, No 1 (2021): Jurnal Vokasi, Teknologi, dan Industri (JVTI)
Publisher : Institut Teknologi Sains Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1879.992 KB) | DOI: 10.36870/jvti.v3i1.213

Abstract

Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lama penyimpanan bahan baku chip guna mengetahui kualitas pulp yang dihasilkan dan pengaruhnya apabila disimpan dalam waktu yang lama. Di dalam penelitian ini ada beberapa tahap proses yakni, proses cooking dengan memvariasikan waktu penyimpanan chip selama 1 minggu, 2 minggu, 3 minggu dan 4 minggu dengan bahan baku yang berupa kayu Acacia mangium, Acacia crasicarpa, dan Eucalyptus. Untuk waktu optimum diperoleh maksimal waktu tunggu yakni dua minggu. Semakin lama chip disimpan maka akan membuat tingkat kekeringan chip meningkat sehingga lebih banyak larutan pemasakan yang akan digunakan. Dengan nilai parameter yang dihasilkan minggu kedua total solid acacia mangium 16.23%, acacia crassicarpa 16.78% dan Eucalyptus 17.23%. Nilai yield acacia mangium 54.87%, acacia crassicarpa 54.15% dan Eucalyptus 48.33%. Nilai kappa number Acacia mangium 22.3, Acacia crassicarpa 21.7 dan Eucalyptus 20.4. Nilai viskositas Acacia mangium 1228.23 cm3/gr, Acacia crassicarpa 1200.13 cm3/gr dan eucalyptus 1162.87 cm3/gr. Nilai REA Acacia mangium 9.43 g/L, Acacia crassicarpa 8.73 g/L dan eucalyptus 8.41 g/L. Nilai brightness Acacia mangium 28.23 %, Acacia crassicarpa 24.99 % dan Eucalyptus 37.51 %. Nilai reject Acacia mangium 0.57 %, Acacia crassicarpa 0.42 % dan Eucalyptus 0.31%.
Purifikasi Reject Pulp Sebagai Media Filtrasi Dalam Pengolahan Air Limbah Pulp Dan Kertas Nurul Ajeng Susilo; Wahyu Rizaldi; Rachmawati Apriani; Ni Njoman Manik; Gina Maulia
JURNAL VOKASI TEKNOLOGI INDUSTRI (JVTI) Vol 2, No 1 (2020): Jurnal Vokasi, Teknologi, dan Industri (JVTI)
Publisher : Institut Teknologi Sains Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (588.434 KB) | DOI: 10.36870/jvti.v2i1.169

Abstract

Penelitian ini merupakan salah satu langkah untuk meminimalkan terjadinya penumpukan limbah padat di area landfill industri pulp dan kertas yaitu melakukan suatu inovasi dan pengembangan teknologi berupa pemanfaatan limbah padat reject pulp yang dimodifikasi menjadi suatu media filtrasi. Hal tersebut dilakukan mengetahui bahwa kandungan alfa selulosa dalam reject pulp masih cukup tinggi sehingga dengan metode purifikasi (pemurnian) dan modifikasi penambahan bahan kimia, reject pulp berpotensi digunakan sebagai media filtrasi. Yang mana media filtrasi termodifikasi ini melalui pengujian terhadap propertiesnya sifat fisik maupun sifat optik dapat mampu mengolah air limbah pulp dan kertas menjadi air bersih dengan kualitas yang memenuhi standar PerMenLH No.5 tahun 2014. Proses purifikasi (pemurnian) reject pulp dilakukan melalui dua metode yaitu pembilasan secara berulang menggunakan air panas dan melakukan perendaman menggunakan peroksida (bleaching) untuk menghilangkan lignin yang masih tersisa pada reject pulp. Hasil penelitian menunjukan bahwa proses pemurnian (purifikasi pulp) yang lebih optimal adalah menggunakan perendaman menggunakan hydrogen peroksida 20% pada pH 9 dengan waktu kontak 3 jam diperoleh derajat putih mendekati 63,3% ISO. Air hasil olahan menggunakan media filtrasi termodifikasi ini secara visual dapat memenuhi standar untuk klasifikasi air bersih yang dapat digunakan kembali pada proses produksi.
Studi pemanfaatan limbah pelepah sawit sebagai bahan baku pulp metode Organosolv disertai hidrotermal pretreatment Rachmawati Apriani; Ni Njoman Manik Susantini
JURNAL VOKASI TEKNOLOGI INDUSTRI (JVTI) Vol 1, No 1 (2019): Jurnal Vokasi, Teknologi, dan Industri (JVTI)
Publisher : Institut Teknologi Sains Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.376 KB) | DOI: 10.36870/jvti.v1i1.41

Abstract

Penelitian bertujuan menentukan properties strength dari pulp yang berbahan baku pelepah kelapa sawit di Laboratorium Satuan Operasi Pulp dan Kertas. Pelepah kelapa sawit merupakan limbah organik kategori non-wood dengan kandungan selulosa tinggi. Proses pembuatan pulp didominasi oleh kraft yang tidak ramah lingkungan. Salah satu metode pulping lain adalah proses organosolv dengan menggunakan pelarut organik seperti asam asetat yang menghasilkan yield yang lebih tinggi dan properties mekanis. Pengaruh kondisi operasi seperti suhu, waktu, konsentrasi liquor dan perbandingannya penting terhadap properties pulp. Proses menggunakan asam asetat 10 % dan 15% serta NaOH 15%. Pengaruh perbandingan liquor terhadap solid, penambahan aditif soda, suhu operasi dan konsentrasi komponen liquor diteliti untuk mendapatkan nilai optimal dari proses. Pretreatment hidrotermal dilakukan meningkatkan penetrasi dan difusi zat aktif selama proses pulping. Kertas yang dihasilkan memiliki kekuatan tarik yang baik dengan tingginya konsentrasi asam asetat dimana asam asetat 15% menghasilkan kekuatan tarik sebesar 0,99 kN/m sedangkan 10% menghasilkan 0,63 kN/m dibandingkan NaOH sebesar 15% kurang baik yaitu 0,385 kN/m, maka adanya penambahan LBKP 20% dapat meningkatkan tensile dikarenakan kandungan serat dari wood. Semakin tinggi konsentrasi asam asetat maka ketahanan sobek semakin kecil. Maka optimum pada 10% yaitu 228,49 mN. Jika di bandingkan dengan NaOH 15% masih kurang baik yaitu 175,73 mN.
Optimasi Pengaruh Penambahan Hidrogen Peroksida Terhadap Kualitas Pulp Di EOP Stage Rachmawati Apriani
JURNAL VOKASI TEKNOLOGI INDUSTRI (JVTI) Vol 3, No 2 (2021): Jurnal Vokasi, Teknologi, dan Industri (JVTI)
Publisher : Institut Teknologi Sains Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (574.895 KB) | DOI: 10.36870/jvti.v3i2.249

Abstract

Penelitian dengan judul “Optimasi Pengaruh Penambahan Hidrogen Peroksida Terhadap Kualitas Pulp di EOP Stage” bertujuan untuk mengetahui dosis optimal yang memenuhi standar kualitas EOP Stage. Proses pemutihan di EOP (Ektraksi Oksidasi Peroksida) Stage merupakan proses pemutihan pulp dengan menggunakan bahan kimia yaitu H2O2. Parameter yang digunakan yaitu kappa number, viscosity, dan brightness. Pulp di bleaching menggunakan 5 variasi dosis yaitu 0,3 ml H2O2, 0,4 ml H2O2, 0,6 ml H2O2, 0,7 ml H2O2 dan 0,9 ml H2O2. Dari semua variasi dilakukan disimpulkan bahwa dosis yang optimal untuk menghasilkan kualitas pulp yang baik adalah 0,6 ml dan 0,7 ml dengan hasil nilai kappa number untuk 0,6 ml H2O2 adalah 1,3 dan 1,4 dan dosis 0,7 ml H2O2 adalah 1,14 dan 1,2. Lalu viscosity dari 0,6 ml H2O2 adalah 708 cm3/g dan 713 cm3/g sedangkan pada dosis 0,7 ml H2O2 adalah 703 cm3/g dan 707 cm3/g. Kemudian brightness dari 0,6 ml H2O2 adalah 79,62% dan 79,45% sedangkan pada dosis 0,7 ml H2O2 adalah 80,73% dan 80,12%.
KULIT JAGUNG UNTUK PEMBUATAN KERTAS KEMASAN DENGAN PROSES HIDROTERMAL DENGAN METODE SODA Rachmawati Apriani; Nurul Ajeng Susilo; Frans Ferdinand; Iyas Majita; Early Mahardhika; Erlita Kusuma Wardhan; Alby Venrian
JURNAL VOKASI TEKNOLOGI INDUSTRI (JVTI) Vol 2, No 1 (2020): Jurnal Vokasi, Teknologi, dan Industri (JVTI)
Publisher : Institut Teknologi Sains Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.079 KB) | DOI: 10.36870/jvti.v2i1.170

Abstract

Kulit jagung (Zea mays ssp. mays) merupakan bagian tanaman yang melindungi biji jagung. Limbah kulit jagung sudah digunakan sebagai pakan ternak oleh masyarakat, akan tetapi pemanfaatannya belum maksimal. Limbah tersebut masih memiliki nilai ekonomis yang rendah dan dapat menimbulkan pencemaran lingkungan saat dibakar. Kulit jagung memiliki kandungan serat selulosa yang tinggi, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan kertas. Penelitian ini bertujuan mencari alternatif bahan baku non kayu untuk kertas kemasan. Kemasan kertas merupakan kemasan fleksibel yang pertama sebelum ditemukannya plastik dan aluminium foil. Hingga saat ini, kemasan kertas masih banyak digunakan dan mampu bersaing dengan kemasan lain seperti plastik dan logam karena harganya murah, mudah diperoleh dan penggunaannya yang luas. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan proses penetrasi larutan pemasak ke chip dengan proses pretreatment hidrotermal atau tidak sebelum proses pembuatan pulp melalui proses pemasakan dengan soda panas, untuk mengetahui properties strength berupa kekuatan Tarik, kekakuan taber, derajat kecerahan, daya Serap Air (Cobb 60 *) dari kertas kemasan berbahan dasar kulit jagung dengan penambahan NaOH dengan proses hidrotermal. Penelitian ini menggunakan metode pemasakan dengan soda panas dengan menggunakan proses pretreatment hidrotermal dengan memvariasikan suhu proses dan waktu tunggu proses pretreatment hidrotermal, suhu dan waktu proses pulping. Semakin besar suhu dan tekanan maka terjadi kenaikan terhadap nilai pH pada 5% NaOH dan 5% NaOH dengan pretreatment. Semakin besar suhu dan tekanan maka terjadi penurunan terhadap massa padatan pada 5% NaOH dan 5% NaOH dengan pretreatment. Semakin besar tekanan dan suhu maka terjadi peningkatan terhadap nilai konsistensi pada 5% NaOH. Semakin besar tekanan dan suhu maka terjadi peningkatan terhadap nilai massa padatan pada 5% NaOH tanpa pretreatment.
Pengaruh pencampuran bahan baku acacia crassicarpa, acacia mangium dan eucalyptus terhadap kualitas pulp Rachmawati Apriani; Putra Novianto
JURNAL VOKASI TEKNOLOGI INDUSTRI (JVTI) Vol 2, No 2 (2020): Jurnal Vokasi, Teknologi, dan Industri (JVTI)
Publisher : Institut Teknologi Sains Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1542.894 KB) | DOI: 10.36870/jvti.v2i2.186

Abstract

Penelitian dengan judul “Pengaruh Pencampuran Bahan Baku Acacia Crassicarpa (AC), Acacia Mangium (AM) dan Eucalyptus(ECA) Terhadap Kualitas Pulp” bertujuan untuk mengetahui kualitas pulp yang dihasilkan dengan mencampurkan beberapa bahan baku dengan menggunakan metode kraft pulping. Parameter yang digunakan yaitu kappa number, viskositas, total solid, yield, brightness, Residual Effective Alkali (REA) dan reject. Rasio pencampuran bahan baku yang digunakan yaitu dengan pencampuran 2 bahan baku dan 3 bahan baku. Untuk pencampuran 2 bahan baku dilakukan dengan rasio ( 50:50; 60:40; 70:30; 80:20)%. Sedangkan untuk pencampuran 3 bahan baku menggunakan variasi (70:20:10)%. Dengan adanya rasio pencampuran bahan baku dalam pembuatan pulp dapat mengetahui rasio campuran optimal yang dapat dilakukan antara ketiga bahan baku tersebut maupun kedua bahan baku yang digunakan. Dari semua variasi yang dilakukan didapatkan hasil optimal yaitu pada rasio AC 70%:AM 20%: ECA 10% yang telah memenuhi standar parameter yang ditentukan, dengan nilai kappa number 20,65, viskositas 1139,19 cm3/g, yield 53,34%, total solid 16,59%, REA 9,95 g/l as Na2O, reject 0,297 %, dan brightness 33,53 % ISO.
ANALISIS METODE SIX SIGMA DALAM UPAYA PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK KERTAS DI PT. INDAH KIAT PULP & PAPER, Tbk Rachmawati Apriani; Desy Rahayu Ningsih; Sisna yati; Tine Aprianti; Arif Nurrahman
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Vol 10, No 1 (2022): VOL 10 No. 1 2022
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52333/destek.v10i1.861

Abstract

Abstrak: PT. Indah Kiat Pulp & Paper, Tbk Perawang adalah perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan pulp (bubur kertas) dan kertas. Masalah yang terjadi adalah ketika dalam proses pembuatan terdapat produk yang mengalami defect. Hasil produksi di PT. Indah Kiat Pulp & Paper, Tbk Perawang masih belum mencapai zero defect (kecacatan nol), karena masih ditemui adanya cacat pada proses produksi kertas. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengendalikan kualitas produk kertas di PT. IKPP Perawang. Dalam prosesnya, peneliti menggunakan metode Six Sigma yang terdiri dari lima tahapan. Tahapan tersebut dikenal dengan DMAIC yang merupakan singkatan dari masingmasing tahapan yaitu define, measure, analyze, improve, dan control. Persentase jenis cacat reject weinkle sebesar 43,9% dan persentase jenis cacat reject wavy 38,1%. DPMO selama tahun 2020 adalah17.616. Hasil perhitungan level sigma selama tahun 2020 adalah 3,6 sigma yang mana level ini mencapai level rata-rata industri manufaktur di Indonesia. Hasil dari analisis FMEA adalah vibrasi pada mesin dengan nilai RPN 270 dan sensor thickness yang tidak bekerja dengan baik dengan nilai RPN 243. Usulan perbaikannya pada wrinkle yaitu melakukan perawatan pada mesin. Seperti pelumasan pada bearing dan penggunaan speed yang bertahap. Pada wavy yaitu kalibrasi sensor dan membersihkan sensor dari debu. Kata kunci: DMAIC, peningkatan kualitas, six sigma, zero defect
SIFAT PULP BERBAHAN BAKU ALGA MERAH Gracilaria sp. DAN Eucheuma sp. (THE PROPERTIES OF PULP FROM Gracilaria sp. AND Eucheuma sp. RED ALGAE) Rachmawati Apriani; Ilham Zulfahmi
JURNAL SELULOSA Vol 7, No 01 (2017): JURNAL SELULOSA
Publisher : Center for Pulp and Paper

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (654.695 KB) | DOI: 10.25269/jsel.v7i01.141

Abstract

The study aimed to determine the properties of pulp prepared from Gracilaria sp. and Eucheuma sp. red algae. The experiments were conducted during the month of October 2016 at Bandung Institute of Technology and Science and the Center for Pulp and Paper. Soda pulping with 10% NaOH charge at 105 o C was carried out to produce pulp from Gracilaria sp. and Eucheuma sp. Pulp handsheets were prepared according to the standard procedures TAPPI T205 sp - 95. The present experiments were consisting of four treatments i.e. A (60% algae pulp: 40% NBKP), B (70% algae pulp : 30% NBKP), C (80% algae pulp : 20% NBKP) and D (100% NBKP). The Kappa numbers, tearing strength, tensile strength and brightness of pulp were determined. The results showed that the Kappa number of Eucheuma sp. pulp was lower than that of Gracilaria sp. pulp. The highest tearing and tensile strength of pulp were obtained from treatment A (60% Eucheuma sp. pulp : 40% NBKP), i.e. 933.5 ± 19.5 and 3.16 ± 0.07 mN kN/m, respectively. Meanwhile, the Gracilaria sp. pulp retained a higher brightness than Eucheuma sp. pulp. Pulp produced from treatment A (60% Gracilaria sp. pulp: 40% NBKP) resulted in the highest brightness of 67.18 ± 1.59%. ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk menentukan sifat pulp berbahan baku Gracilaria sp. dan Eucheuma sp. Penelitian dilaksanakan bulan Oktober 2016 di Institut Teknologi dan Sains Bandung serta Balai Besar Pulp dan Kertas. Gracilaria sp. dan Eucheuma sp. diproses dengan mengekstraksi selulosa pada suhu maksimum 80o C selama 140 menit (20 menit untuk mencapai suhu maksimum dan 120 menit pada suhu maksimum). Bahan kimia yang digunakan, yaitu NaOH sebanyak10% dari berat kering alga. Lembaran uji dibuat mengikuti metode TAPPI (T205 sp - 95). Variasi perlakuan penelitian adalah A (60% pulp alga : 40 % NBKP), B (70% pulp alga : 30% NBKP), C (80% pulp alga : 20% NBKP), dan D (100% NBKP). Pengamatan parameter meliputi bilangan Kappa, ketahanan sobek, ketahanan tarik dan derajat cerah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pulp Eucheuma sp. memiliki bilangan Kappa yang lebih rendah dari pulp Gracilaria sp. Ketahanan sobek dan ketahanan tarik tertinggi diperoleh dari perlakuan A (60% pulp Euchema sp. : 40 % NBKP), yaitu masing-masing sebesar 933,5 ± 19,5 mN dan 3,16 ± 0,07 kN/m. Sementara itu, lembaran uji dari pulp Gracilaria sp. memiliki derajat cerah lebih tinggi dari derajat cerah pulp Euchema sp. Derajat cerah tertinggi diperoleh dari perlakuan A (60% pulp Gracilaria sp. : 40 % NBKP) sebesar 67,18 ± 1,59 %.
PERAMALAN PRODUKSI LISTRIK DI PLTGU 1 ULPL KERAMASAN MENGGUNAKAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE Sisna yati; Selvia Aprilyanti; Arif Nurrahman; Rachmawati Apriani
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Volume 10 No. 2 Juli 2022
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52333/destek.v10i2.944

Abstract

Abstrak: Peramalan sangat penting sekali, karena merupakan landasan kerja bagi perusahaan yang memiliki proses produksi secara terus-menerus maupun yang memiliki proses produksi terputus-putus. Energi listrik dihasilkan melalui pembangkit-pembangkit listrik yang ada di pusat tenaga listrik. Di Indonesia sendiri sebagian besar pusat pembangkit dikelola oleh PT. PLN (Persero).  Pada penelitian ini membahas tentang perbandingan metode peramalan produksi  listrik dalam rangka untuk menentukan produksi listrik yang dihasilkan oleh PT.PLN. Metode Single Moving Average (MA) dan Single Exponential Smoothing (SES) yang digunakan dalam perbandingan metode ini dimana, metode yang memiliki nilai error/ MAPE yang paling kecil akan sangat bagus digunakan untuk menghasilkan peramalan yang akurat dan presisi. Perhitungan pada penelitian ini menggunakan data produksi pada PLTGU 1 ULPL KERAMASAN pada bulan Januari – Desember 2021. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Penyimpangan (ERROR) dalam peramalan hasil produksi listrik pada PLTGU 1 ULPL keramasan PT.PLN (persero) dengan metode Moving Average 3 bulanan yaitu untuk mean absolute error sebesar 86.522 MWh dan untuk mean squared error sebesar -4763212925 MWh. Sedangkan 5 Bulanan menunjukkan mean absolute error sebesar 91.249 MWh dan untuk mean squared error sebesar 6.481.781.117 MWh.Kata kunci: listrik, moving average, peramalan, single exponential smoothing