Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian

Tingkat Kesukaan Konsumen terhadap Kopi Wine Gayo pada Beberapa Derajat Penyangraian Nauval Azmi; Yusya Abubakar; Juanda Juanda; Satriana Satriana
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 7, No 2 (2022): Mei 2022
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.942 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v7i2.19886

Abstract

Kopi adalah satu dari sekian banyak minuman yang paling diminati oleh masyarakat global. Sebagian orang bahkan harus meneguk secangkir kopi sebelum memulai kegiatan hariannya. Data konsumsi kopi dunia menunjukkan sebanyak 70% peminum kopi menikmati kopi arabika, sedangkan sisanya (30%) memilih kopi robusta. Akhir-akhir ini produsen mulai memperkenalkan Kopi Wine Gayo yang mempunyai cita rasa unik. Namun derajat penyangraian yang disukai oleh konsumen untuk produk olahan ini belum diketahui. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui tingkat kesukaan konsumen terhadap kopi wine gayo yang disanggrai pada derajat yang berbeda. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor non faktorial. Faktor perlakuan, meliputi suhu 193ºC (light), 198ºC (ligh to medium), 204ºC (medium), 208ºC (medium to dark) dan 213ºC (dark) dengan 3 ulangan. Tingkat kesukaan konsumen dianalisis dengan uji hedonik menggunakan 5 skala (mulai dari tidak suka sampai dengan sangat suka). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat penyangraian berpengaruh nyata terhadap kesukaan konsumen kopi wine Gayo. Uji hedonik kopi wine menggambarkan bahwa warna yang paling disukai terdapat pada tingkat penyangraian medium dengan rata-rata 3,76 (suka), sedangkan aroma yang paling disukai terdapat pada tingkat penyangraian medium  to dark dengan rata-rata 3,75 (suka). Perlakuan terbaik didapat pada kopi wine Gayo yang disanggrai dengan derajat medium.Kopi adalah satu dari sekian banyak minuman yang paling diminati oleh masyarakat global. Sebagian orang bahkan harus meneguk secangkir kopi sebelum memulai kegiatan hariannya. Data konsumsi kopi dunia menunjukkan sebanyak 70% peminum kopi menikmati kopi arabika, sedangkan sisanya (30%) memilih kopi robusta. Akhir-akhir ini produsen mulai memperkenalkan Kopi Wine Gayo yang mempunyai cita rasa unik. Namun derajat penyangraian yang disukai oleh konsumen untuk produk olahan ini belum diketahui. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui tingkat kesukaan konsumen terhadap kopi wine gayo yang disanggrai pada derajat yang berbeda. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor non faktorial. Faktor perlakuan, meliputi suhu 193ºC (light), 198ºC (ligh to medium), 204ºC (medium), 208ºC (medium to dark) dan 213ºC (dark) dengan 3 ulangan. Tingkat kesukaan konsumen dianalisis dengan uji hedonik menggunakan 5 skala (mulai dari tidak suka sampai dengan sangat suka). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat penyangraian berpengaruh nyata terhadap kesukaan konsumen kopi wine Gayo. Uji hedonik kopi wine menggambarkan bahwa warna yang paling disukai terdapat pada tingkat penyangraian medium dengan rata-rata 3,76 (suka), sedangkan aroma yang paling disukai terdapat pada tingkat penyangraian medium  to dark dengan rata-rata 3,75 (suka). Perlakuan terbaik didapat pada kopi wine Gayo yang disanggrai dengan derajat medium.
Peningkatan Kualitas Minyak Nilam Aceh Selatan dengan menggunakan Rotary Vacuum Evaporator Hayati Kautsarah; Juanda Juanda; Martunis Martunis
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 8, No 1 (2023): Februari 2023
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.919 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v8i1.23267

Abstract

Abstrak : Minyak nilam (patchouli oil) adalah salah satu minyak atsiri yang dihasilkan oleh tanaman nilam (Pogostemon cablin B). Salah satu indikator yang sangat menentukan mutu, kualitas dan harga minyak nilam yaitu kadar patchouli alcohol. Semakin tinggi kadar patchouli alcohol dalam minyak nilam, maka mutu minyak nilam akan semakin baik. Pembuatan bahan standar patchouli alcohol yang terkandung dalam minyak nilam dapat dilakukan dengan cara mengisolasi patchouli alcohol. Salah satu metode yang digunakan adalah dengan distilasi fraksinasi. Proses fraksinasi adalah proses pemurnian zat/senyawa yang digunakan untuk memisahkan komponen dari campuran berdasarkan suhu titik didih. Proses distilasi fraksinasi nilam dapat dilakukan dengan alat rotary vacuum evaporator. Berdasarkan kadar patchouli alcohol, hasil dari distilasi fraksinasi minyak nilam dibedakan menjadi fraksi berat dan fraksi ringan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas minyak nilam Aceh Selatan sebelum dan sesudah dilakukan pemurnian menggunakan rotary vacuum evaporator. Penelitian ini dilakukan dengan analisis eksperimental. Parameter yang diamati pada penelitian ini meliputi kualitas minyak nilam yaitu warna minyak, bobot jenis, indeks bias, kelarutan dalam etanol, bilangan asam, bilangan ester, putaran optik, patchouli alcohol dan kadar besi (Fe). Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan kualitas minyak nilam sebelum dimurnikan sudah sesuai standar SNI, namun untuk kadar patchouli alcohol masih sangat rendah dan tidak sesuai dengan SNI. Proses pemurnian menggunakan rotary vacuum evaporator merupakan salah satu cara yang efektif untuk meningkatkan kualitas minyak nilam khususnya patchouli alcohol. Minyak nilam hasil penyulingan dari petani dapat ditingkatkan kadar patchouli alcohol dari 25,32% menjadi 42,59%. Improving the Quality of South Aceh Patchouli Oil by using a Rotary Vacuum EvaporatorAbstract :Patchouli oil (patchouli oil) is one of the essential oils produced by the patchouli plant (Pogostemon cablin B). One indicator that determines the quality, quality and price of patchouli oil is the level of patchouli alcohol. The higher the patchouli alcohol content in patchouli oil, the better the quality of patchouli oil. The standard ingredient patchouli alcohol contained in patchouli oil can be prepared by isolating patchouli alcohol. One of the methods used is fractional distillation. The fractionation process is a process of purifying substances/compounds that is used to separate components from a mixture based on the boiling point temperature. Patchouli fractional distillation process can be carried out using a rotary vacuum evaporator. Based on the patchouli alcohol content, the results of fractional distillation of patchouli oil are divided into heavy fractions and light fractions. The purpose of this study was to determine the quality of South Aceh patchouli oil before and after purification using a rotary vacuum evaporator. This research was conducted by experimental analysis. The parameters observed in this study included the quality of patchouli oil, namely oil color, specific gravity, refractive index, solubility in ethanol, acid number, ester number, optical rotation, patchouli alcohol and iron (Fe) content. The results showed that the overall quality of patchouli oil before being refined was in accordance with SNI standards, but the patchouli alcohol content was still very low and not in accordance with SNI. The purification process using a rotary vacuum evaporator is an effective way to improve the quality of patchouli oil, especially patchouli alcohol. Patchouli oil distilled from farmers can increase the patchouli alcohol content from 25.32% to 42.59%.