Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERAN PENYULUH PERTANIAN LAPANGAN (PPL) DALAM PENGEMBANGAN SISTEM AGRIBISNIS JAGUNG DI KECAMATAN GERUNG LOMBOK BARAT Ajeng Pratiwi; Muktasam Muktasam; Wirasapta Karyadi
JURNAL AGRIMANSION Vol 23 No 2 (2022): Jurnal Agrimansion Agustus 2022
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v23i2.1042

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui peran penyuluh pertanian lapangan dalam agribisnis jagung di Kecamatan Gerung Lombok Barat; 2) mengetahui pengembangan sistem agribisnis jagung di Kecamatan Gerung Lombok Barat; dan 3) mengetahui hubungan antara peran penyuluh pertanian dalam agribisnis jagung dengan pengembangan sistem agribisnis jagung di Kecamatan Gerung Lombok Barat. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Unit analisis dalam penelitian ini adalah petani jagung yang tergabung dalam kelompok tani. Lokasi penelitian ditetapkan secara purposive sampling. Responden pengurus kelompok tani ditentukan secara purposive sampling dan responden anggota kelompok tani ditentukan secara proportional random sampling. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif, skala likert, dan uji korelasi rank spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) peran penyuluh pertanian lapangan dalam agribisnis jagung di Kecamatan Gerung Lombok Barat termasuk dalam kategori ‘Sedang’ atau cukup berperan; 2) pengembangan sistem agribisnis jagung di Kecamatan Gerung Lombok Barat termasuk dalam kategori ‘Rendah’ atau kurang baik; 3) terdapat hubungan antara peran penyuluh pertanian dalam agribisnis jagung dengan pengembangan sistem agribisnis jagung.
Peran Kelompok Tani Ternak Sebagai Modal Sosial dalam Penguatan Kapasitas Petani di Pulau Lombok – Nusa Tenggara Barat: Fakta dan Harapan Siti Nurjannah; Muktasam Muktasam; I. Wayan Suadnya; Joko Kisworo
RESIPROKAL: Jurnal Riset Sosiologi Progresif Aktual Vol 4 No 2 (2022): Desember
Publisher : Prodi Sosiologi Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/resiprokal.v4i2.228

Abstract

Kemiskinan masih menjadi isu strategis di NTB dalam 20 tahun terakhir. Data menunjukkan bahwa tingkat kemiskinan di NTB pada tahun 2005 mencapai 25,92% dari jumlah penduduk, dan di tahun 2009 tercatat jumlah penduduk miskin mencapai 1.014.745 atau sekitar 21,88% dari jumlah penduduk, pada tahun 2013 proporsi penduduk miskin mencapai sekitar 20.08%, dan pada tahun 2021 angka kemiskinan turun menjadi sekitar 13,8%. Fakta ini bermakna bahwa berbagai program pengentasan kemiskinan yang dilaksanakan selama 20 tahun terakhir cukup berpengaruh pada pengurangan atau penurunan angka kemiskinan. Atas dasar permasalahan ini, maka dilakukan penelitian tentang peran kelompok sebagai modal sosial dalam pengentasan kemiskinan dan pembangunan pedesaan dengan tujuan untuk mengetahui (1) kapasitas dan peran kelompok ternak dalam pengelolaan usaha peternakan, yang meliputi aspek input, produksi dan pasca panen (pemasaran dan pengolahan). (2) pengetahuan, persepsi, sikap, motivasi, ketrampilan, dan praktek pengelolaan usaha peternakan dari pengurus dan anggota kelompok ternak. (3) visi kelompok dan anggota terhadap pengelolaan usaha peternakan. (4) Mengetahui gap (distorsi) dan faktor-faktor penyebab gap antara kondisi saat ini dan kondisi ideal dalam pengelolaan kelembagaan peternak dan pengelolaan usaha peternakan. Penelitian ini menggunakan metode kaji-tindak termodifikasi, kombinasi metode penelitian kuantitatif dan kualitatif, dan pengumpulan data dilakukan melalui survey, in-depth interviews, dan focus group discussion (FGD) pada 7 (tujuh) kelompok tani ternak di empat kabupaten di Pulau Lombok. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kelompok tani ternak masih memberikan peran terbatas kepada petani peternak, yaitu memberikan pengamanan terhadap ternak sapi yang dikelola petani. Petani peternak belum berorientasi kepada pengelolaan usaha peternakan secara komersial melalui kegiatan pengolahan daging dan kulit sapi, dan termasuk pengolahan limbah padat dan cair. Pada tahapan ini petani baru pada tingkatan memanfaatkan sendiri pupuk kompos dan pupuk cair yang dipelajari dan diproduksinya. Memfasilitasi kelembagaan atau organisasi petani untuk tumbuh dan berkembang menjadi Badan Usaha Milik Petani (BUMP) yang bersifat komersial adalah menjadi tantangan berikutnya.