Sunnati Sunnati
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

The Influence of MMP-3 towards MMP-9 among Emphysematous Patients from Gingival Crevicular Fluid and Sputum Mulkan Azhary; Muhammad Amin; Soetjipto Soetjipto; Mulyadi Mulyadi; Sunnati Sunnati
Proceedings of The Annual International Conference, Syiah Kuala University - Life Sciences & Engineering Chapter Vol 5, No 2 (2015): Life Sciences
Publisher : Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.872 KB)

Abstract

The elevated activity of matrix metalloproteinase (MMP)-9 has been responsible for degradation of extracellular matrix (ECM) within lung parenchyma leading to emphysema among patientssuffering from chronic obstructive pulmonary disease (COPD). Prolonged exposure of smokinghad triggered activation of both MMP-9 and MMP-3. Active MMP-3 might degrade numerous kinds of ECM and act as MMP-9 inducer as well. The study aimed to correlate active MMP-3 towards elevated MMP-9 activity from both gingival crevicular fluid (GCF) and sputum to assess breakage of extracellular matrix (ECM) among emphysematous patients. Fifteen emphysematous respondents suffering from COPD were recruited to undergo thoroughly physical assessment, spirometry, and radiological examination. Then, both GCF and sputum were collected for measurement of MMP-3 and MMP-9 activity. Results showed that MMP-3 activities were correlated positively and significant with elevated MMP-9 activities from both GCF and sputum i.e. r = 0.899 (p0.05) and r = 0.770 (p0.05) respectively. Smoking exposure released many radicals and oxidants generating elevation of MMP-3 activity which then influenced repeatedly influx of neutrophils and activation of MMP-9. The role of active MMP-3 also involved in either acute inflammatory or broad ECM breakage. Moreover, active MMP-9 might lead mainly the degradation of ECM within lung parenchyma. Because of similar effect and impact concerning ECM degradation, both active MMP-3 and MMP-9 might concurrently cause larger breakage of ECM leading to lung emphysema among COPD patients. This study showed that both GCF and sputum would be assigned to evaluate active MMP-3 and MMP-9 for assessing ECM degradation among emphysematous patients.
Hubungan Antara Stres Akademik Dengan Gingivitis Pada Mahasiswa Program Studi Kedokteran Gigi Universitas Syiah Kuala Rizky Darmawan; Sunnati Sunnati; Sri Rezeki
Cakradonya Dental Journal Vol 8, No 2 (2016): Desember 2016
Publisher : FKG Unsyiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (75.495 KB)

Abstract

Stres akademik didefinisikan sebagai perasaan tertekan yang disebabkan oleh keterbatasan waktu dan ketidakmampuan mahasiswa dalam menguasai suatu bidang ilmu pengetahuan. Belum ada data mengenai pengaruh stres akademik yang dialami oleh mahasiswa terhadap gingivitis di Universitas Syiah Kuala. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara stres akademik dengan gingivitis pada mahasiswa Program Studi Kedokteran Gigi UniversitasSyiah Kuala. Penelitian ini merupakan penelitian analitik korelatif yang bersifat cross-sectional dengan menggunakan Educational Stress Scale for Adolescence (ESSA) untuk mengukur stres akademik pada mahasiswa dan Indeks Perdarahan Papila Dimodifikasi (IPPD) untuk mengukur derajat gingivitis. Sebanyak 140 mahasiswa Program Studi Kedokteran Gigi Universitas Syiah Kuala ikut serta dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara stres akademik dengan gingivitis (p0,05) dengan menggunakan uji Kendall-tau. Kekuatan hubungan antara stres akademik dengan gingivitis bersifat lemah (r=0,271) dengan arah positif. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan yang bermakna antara stres akademik dengan gingivitis pada mahasiswa Program Studi Kedokteran Gigi Universitas Syiah Kuala, dan kekuatan hubungan bersifat lemah dengan arah yang positif.
Dampak Maloklusi Gigi Anterior Protrusif Terhadap Status Psikososial Remaja Usia 15-17 Tahun Menggunakan Indeks PIDAQ (Studi Pada 4 Sman Banda Aceh) Rafinus Arifin; Sunnati Sunnati; Rizky Kurniawan Siregar
Cakradonya Dental Journal Vol 8, No 2 (2016): Desember 2016
Publisher : FKG Unsyiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (83.664 KB)

Abstract

Maloklusi adalah suatu anomali yang menyebabkan gangguan fungsi oral dan estetika serta memerlukan perawatan jika sudah mengganggu seseorang baik secara fisik maupun emosional. Masa remaja adalah masa dimana seseorang mencari jati diri sehingga penampilan wajah dan gigi-geligi sangat berpengaruh dengan hubungan sosial remaja tersebut. Berbagai penelitian telah menemukan maloklusi gigi anterior atas berdampak negatif terhadap status psikosial sosial remaja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak maloklusi gigi anterior protrusif terhadap status psikososial remaja di Banda Aceh. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dan pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling. Sampel penelitian berasal dari empat SMA Negeri Banda Aceh yaitu SMAN 1, SMAN 2, SMAN 3 serta SMAN 4, dengan total subjek 108 siswa. Kepada subjek diberikan kuisioner PIDAQ untuk mengetahui dampak maloklusi gigi anterior protrusif terhadap status psikososial siswa tersebut. Data hasil penelitian tersebut kemudian dianalisis menggunakan SPSS dengan metode Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan maloklusi gigi anterior protrusif berdampak negatif terhadap status psikososial remaja, sehingga peneliti menyimpulkan bahwa semakin berat derajat keparahan maloklusi gigi anterior protrusif maka semakin besar kemungkinannya berpengaruh terhadap status psikososial.
Efek Antibakteri Ekstrak Batang Serai (Cymbopogoncitratus) Terhadap Pertumbuhan Enterococcus Faecalis Cut Soraya; Sunnati Sunnati; Vivi Maulina
Cakradonya Dental Journal Vol 8, No 2 (2016): Desember 2016
Publisher : FKG Unsyiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.589 KB)

Abstract

Hampir semua penyakit pulpa atau penyakit periradikuler disebabkan oleh bakteri. Enterococcus faecalis (E. faecalis) merupakan salah satu bakteri yang sering menyebabkan terjadinya kegagalan perawatan saluran akar. Salah satu tahapan penting dalam perawatan saluran akar adalah preparasi dan desinfeksi saluran akar menggunakan bahan antibakteri. Batang serai (Cymbopogon citratus) adalah salah satu tanaman herbal yang mengandung senyawa antibakteri alkaloid, flavonoid, saponin, terpenoid dan tanin. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efek antibakteri ekstrak batang serai terhadap pertumbuhan E. faecalis. Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris. Ekstrak batang serai dibuat dengan metode maserasi dalam pelarut etanol 96% dan diuji fitokimia. Uji pengaruh efek antibakteri ekstrak batang serai terhadap pertumbuhan E. faecalis dilakukan dengan metode difusi cakram pada media MHA. Konsentrasi ekstrak batang serai yang digunakan dalam penelitian ini adalah 25%, 50%, 75%, dan 100%. Zona hambat tertinggi terbentuk pada ekstrak 100% seluas 11,3 mm, namun tidak lebih tinggi dari pada CHX 2% seluas 24,9 mm. Data hasil penelitian dianalisis dengan uji Kruskal-Wallis dengan p0,05 yang menunjukkan terdapat efek antibakteri ekstrak serai terhadap pertumbuhan E. faecalis. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak batang serai (Cymbopogon citratus) memiliki efek antibakteri terhadap pertumbuhan E. faecalis.