Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Waspada Demam Berdarah: Penyegaran Pengetahuan Antisipasi, Pencegahan dan Tanggap Gejala bagi Warga Dusun Ciren, Triharjo, Pandak, Bantul, DIY Sari, Dian Purwita; Hartanto, Fajar Agung Dwi
The Journal of Innovation in Community Empowerment Vol 2 No 1 (2020): JICE
Publisher : Journal of Innovation in Community Empowerment

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.286 KB) | DOI: 10.30989/jice.v2i1.313

Abstract

Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki problem penyakit infeksi menular salah satunya adalah Demam Berdarah Dengue (DBD). Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albocpictus yang merupakan vektor penularan DBD dapat berkembang pesat di iklim tropis yang lembab dan hangat serta curah hujan yang tinggi. Angka kejadian DBD di Indonesia masih berfluktuasi naik dan turun tiap tahunnya, menandakan bahwa upaya pencegahan belum konsisten mendorong trend penurunan angka kejadian. Pencegahan pada perilaku masyarakat dalam menjaga lingkungan merupakan sasaran utama. Untuk itu edukasi masyarakat perlu terus dilakukan secara intensif. Wilayah dusun Ciren, Triharjo, Pandah, Bantul, DIY merupakan salah satu yang memerlukan pendampingan dan edukasi tersebut. Metode yang digunakan adalah penyuluhan yang meliputi ceramah, diskusi, dan survei terkait pengetahuan tentang DBD, cara pencegahannya, identifikasi gejala, serta kesiap-siagaan dalam merespon gejala. Hasil survei menunjukkan tingkat pemahaman tentang penyakit DBD sebesar 90,4 %, pemahaman tentang upaya pencegahan sebesar 78,6%, penggunaan larvasida dan insektisida sebesar 35,7%, pemahaman tentang gejala dan penanganannya sebesar 92,8%. Dalam hal ini menandakan bahwa masyarakat memiliki tingkat pemahaman medium namun belum cukup memuaskan. Indonesia is tropical country which holds contagious disease problem such as Dengue Hemorrhagic Fever (DHF). Aedes aegypti and Aedes albocpictus, two mosquito species play as dengue vector, multiply rapidly in warm and humid tropical climate with high precipitation and rainfall. Incident rate of DHF in Indonesia fluctuates each year, indicating that the prevention has not yet consistent. Prevention approach by changing community behavior for environmental health is the main objective. Therefore, a continuous and sustainable community education is necessary. Ciren village, Triharjo, Pandak, Bantul, DIY is one out of many communities area which needs assistance to improve knowledge regarding DHF. Assisting method performed were teaching, discussion, and survey of the related knowledge, including the basic knowledge of DHF, prevention method, identification of the symptom, and responsiveness. Results showed the comprehension of respondent regarding basic knowledge of DHF was as much as 90.4%, the comprehension of prevention was as much as 78.6%, the use of larvicide and insecticide was as much as 35.7%, comprehension of symptom and to quick respond was as much as 92.8%. It denotes that the surveyed community has medium comprehension but still narrowly satisfying.
Waspada Demam Berdarah: Penyegaran Pengetahuan Antisipasi, Pencegahan dan Tanggap Gejala bagi Warga Dusun Ciren, Triharjo, Pandak, Bantul, DIY Dian Purwita Sari; Fajar Agung Dwi Hartanto
The Journal of Innovation in Community Empowerment Vol 2 No 1 (2020): Journal of Innovation in Community Empowerment (JICE)
Publisher : Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30989/jice.v2i1.313

Abstract

Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki problem penyakit infeksi menular salah satunya adalah Demam Berdarah Dengue (DBD). Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albocpictus yang merupakan vektor penularan DBD dapat berkembang pesat di iklim tropis yang lembab dan hangat serta curah hujan yang tinggi. Angka kejadian DBD di Indonesia masih berfluktuasi naik dan turun tiap tahunnya, menandakan bahwa upaya pencegahan belum konsisten mendorong trend penurunan angka kejadian. Pencegahan pada perilaku masyarakat dalam menjaga lingkungan merupakan sasaran utama. Untuk itu edukasi masyarakat perlu terus dilakukan secara intensif. Wilayah dusun Ciren, Triharjo, Pandah, Bantul, DIY merupakan salah satu yang memerlukan pendampingan dan edukasi tersebut. Metode yang digunakan adalah penyuluhan yang meliputi ceramah, diskusi, dan survei terkait pengetahuan tentang DBD, cara pencegahannya, identifikasi gejala, serta kesiap-siagaan dalam merespon gejala. Hasil survei menunjukkan tingkat pemahaman tentang penyakit DBD sebesar 90,4 %, pemahaman tentang upaya pencegahan sebesar 78,6%, penggunaan larvasida dan insektisida sebesar 35,7%, pemahaman tentang gejala dan penanganannya sebesar 92,8%. Dalam hal ini menandakan bahwa masyarakat memiliki tingkat pemahaman medium namun belum cukup memuaskan. Indonesia is tropical country which holds contagious disease problem such as Dengue Hemorrhagic Fever (DHF). Aedes aegypti and Aedes albocpictus, two mosquito species play as dengue vector, multiply rapidly in warm and humid tropical climate with high precipitation and rainfall. Incident rate of DHF in Indonesia fluctuates each year, indicating that the prevention has not yet consistent. Prevention approach by changing community behavior for environmental health is the main objective. Therefore, a continuous and sustainable community education is necessary. Ciren village, Triharjo, Pandak, Bantul, DIY is one out of many communities area which needs assistance to improve knowledge regarding DHF. Assisting method performed were teaching, discussion, and survey of the related knowledge, including the basic knowledge of DHF, prevention method, identification of the symptom, and responsiveness. Results showed the comprehension of respondent regarding basic knowledge of DHF was as much as 90.4%, the comprehension of prevention was as much as 78.6%, the use of larvicide and insecticide was as much as 35.7%, comprehension of symptom and to quick respond was as much as 92.8%. It denotes that the surveyed community has medium comprehension but still narrowly satisfying.
KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PASIEN ULKUS DIABETIKUM DI PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA: MIX METHOD Amanda Marselin; Fajar A.D Hartanto; Maria P.S Utami
Jurnal Ilmiah Farmasi Farmasyifa Vol 4, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiff.v4i2.7961

Abstract

Provinsi D.I. Yogyakarta merupakan salah satu wilayah dengan prevalensi tertinggi diabetes mellitus (DM) di Indonesia. Salah satu komplikasi yang banyak dialami pasien DM ialah terjadinya ulkus diabetik pada kaki. Dengan adanya peningkatan prevalensi diabetes menyebabkan adanya peningkatan kasus amputasi kaki karena komplikasinya. Pasien DM membutuhkan terapi farmakologis berupa obat antidiabetes oral yang harus dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama. Kepatuhan pasien pada semua aspek dalam tata laksana terapi DM sangat penting untuk mencapai hasil terapi yang optimal, terlebih jika pasien mengalami komplikasi ulkus diabetik. Terapi farmakologi memiliki peranan untuk menjaga kadar gula darah tetap terkontrol selama pasien menjalani perawatan luka sehingga tahapan dan proses penyembuhan luka yang dialami pasien bisa berjalan optimal. Penelitian ini bertujuan mengetahui tingkat kepatuhan minum obat pada pasien ulkus diabetikum.Jenis penelitian termasuk penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan mix method. Tempat penelitian pada lima klinik perawatan luka di wilayah DIY. Jumlah responden 31 orang dengan teknik accidental sampling. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner kepatuhan obat. Berdasarkan karakteristik responden diketahui 51.6% berjenis kelamin perempuan dengan rentang usia terbanyak antara 51-60 tahun (51.6%). Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa tingkat kepatuhan minum obat pasien DM dengan ulkus diabetikum di wilayah DIY sebesar 45,2%. Tingkat kepatuhan minum obat pasien ulkus diabetikum di Propinsi DIY masih tergolong kurang. Hal tersebut menunjukkan perlu dilakukan intervensi mengenai kepatuhan minum obat untuk meminimalkan komplikasi lainnya.
The Analysis of the Relationship Between Compliance Activities of Diabetes Mellitus Patients and the Event of Diabetic Ulcus Maria Putri Sari Utami; Amanda Marselin; Fajar Agung Dwi Hartanto
Indonesian Journal of Global Health Research Vol 3 No 3 (2021): Indonesian Journal of Global Health Research
Publisher : GLOBAL HEALTH SCIENCE GROUP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (353.843 KB) | DOI: 10.37287/ijghr.v3i3.571

Abstract

Diabetes Mellitus is a chronic disease that causes various complications, one of which is diabetic ulcers. This requires maximum management and compliance of DM patients. Activity compliance is one of the factors that influence the incidence of diabetic ulcers. This study is a correlation study that aims to determine the relationship between the activity compliance of diabetes mellitus patients with the incidence of diabetic ulcers. The research method used is a cross sectional study. The sampling method used consecutive sampling technique with a total sample of 22 samples. The research site was conducted in five wound care clinics spread across the district of Yogyakarta Province. Based on the results of the study, it is known that the highest age is 56-65 years (50%), the highest level of education is at the junior high and high school levels (27.3%), the most type of work is self-employed (40.9%), the most type of DM is DM type 2 (68.2%), the duration of suffering 10-15 years (50%), the highest degree of ulcer was grade 1 (45.5%), and as many as 77.3% patients were not obedient in carrying out physical activities. Based on the results of the correlation test, it is known that activity compliance is not associated with the incidence of diabetic ulcers (p value>0.05). Activity compliance is not associated with diabetic ulcers.
Pemanfaatan Obat Tradisional: Upaya Preventif dan Kuratif Penyakit Demam Berdarah Dengan Penyuluhan Bagi Warga Dusun Ciren, Triharjo, Pandak, Bantul, DIY Fajar Agung Dwi Hartanto; Dian Purwita Sari
WIDYABHAKTI Jurnal Ilmiah Populer Vol. 3 No. 1 (2020): Nopember
Publisher : STIKOM Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30864/widyabhakti.v3i1.224

Abstract

Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berasal dari tumbuhan, hewan, mineral, atau campurannya. Ada sejumlah jenis tanaman obat yang bermanfaat untuk pencegahan dan pengobatan penyakit, di antaranya Demam Berdarah Dengue (DBD). Berdasarkan hasil wawancara, sejak dua bulan terakhir sudah ada 5 warga dusun Ciren yang terserang penyakit DBD. Hal ini telah menjadi dasar gagasan tim pengabdian untuk melaksanakan penyuluhan dengan tema pemanfaatan obat tradisional untuk penderita DBD. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam pencegahan dan pengobatan penyakit DBD dengan memanfaatkan obat tradisional. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu dengan presentasi materi, diskusi dan pembagian kuesioner. Tanaman obat yang digunakan dalam upaya preventif yaitu sereh, sedangkan untuk upaya kuratif memanfaatkan tanaman jambu biji, kurma, pepaya, meniran, temu hitam, kunyit, dan angkak. Hasil evaluasi berdasarkan kuesioner yang dibagikan, ada sebanyak 17% warga dusun Ciren yang anggota keluarganya pernah menderita DBD. Selain itu juga diperoleh keterangan untuk tingkat pemahaman tentang penyakit DBD sebesar 90,4%. Penyuluhan yang telah dilaksanakan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dalam pemanfaatan obat tradisional dalam upaya preventif dan kuratif penyakit DBD.
DOCKING OF 1-PHENYLSULFONAMIDE-3-TRIFLUOROMETHYL-5-PARABROMOPHENYL-PYRAZOLE TO CYCLOOXYGENASE-2 USING PLANTS Stefanus Layli Prasojo; Fajar Agung Dwi Hartanto; Nunung Yuniarti; Zullies Ikawati; Enade Perdana Istyastono
Indonesian Journal of Chemistry Vol 10, No 3 (2010)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (166.937 KB) | DOI: 10.22146/ijc.21441

Abstract

The docking protocols to virtually screen selective cyclooxygenase-2 (COX-2) ligands using PLANTS docking software were developed and validated. The crystal structure of 1-phenylsulfonamide-3-trifluoromethyl-5-parabromophenyl-pyrazole (S58) binds to cyclooxygenase-2 (COX-2) was used as the reference structure. The developed protocols could predict the binding pose of S58 to COX-2 accurately (RMSD is 1.2 Ǻ).
GAMBARAN KEPATUHAN DIET PASIEN DIABETES MELITUS DENGAN KEJADIAN ULKUS DIABETIK Fajar Agung Dwi Hartanto; Amanda Marselin; Maria Putri Sari Utami
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 12 No 2 (2021): Jurnal Keperawatan dan Kesehatan (JKK)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.21 KB) | DOI: 10.54630/jk2.v12i2.150

Abstract

Latar belakang : Organisasi Kesehatan Dunia WHO (World Health Organisation) memperkirakan jumlah penderita diabetes melitus (DM) di Indonesia akan terus meningkat. Ulkus diabetikum adalah salah satu komplikasi diabetes yang erat kaitannya dengan morbiditas, kematian, dan kualitas hidup serta merupakan komplikasi yang paling serius dari diabetes melitus. Kepatuhan seseorang yang menderita luka diabetik untuk menjalani diet DM akan mempengaruhi penyembuhan luka diabetik. Tujuan : Penelitian ini untuk mengetahui hubungan kepatuhan diet DM dan kejadian ulkus diabetik. Metode : Merupakan penelitian analitik korelatif menggunakan desain crossectional untuk mengetahui hubungan kepatuhan diet dengan kejadian ulkus diabetik. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 39 pasien yang sesuai dengan kriteria inklusi yaitu pasien DM, sedang menjalani perawatan luka ulkus diabetik dan bersedia menjadi responden. Hasil : Dari hasil uji statistik Rank Spearman menunjukkan tidak terdapat korelasi atau hubungan antara kepatuhan diet dengan derajat ulkus. Hubungan antara kedua variabel tersebut tidak siginifikan (p-value 0,795) dengan koefisien korelasi 0,043. Kesimpulan : Tidak ada hubungan yang signifikan antara kepatuhan diet dengan kejadian ulkus diabetik. Kata kunci: Kepatuhan diet, ulkus diabetik, diabetes melitus
The Analysis of the Relationship Between Compliance Activities of Diabetes Mellitus Patients and the Event of Diabetic Ulcus Maria Putri Sari Utami; Amanda Marselin; Fajar Agung Dwi Hartanto
Indonesian Journal of Global Health Research Vol 3 No 3 (2021): Indonesian Journal of Global Health Research
Publisher : GLOBAL HEALTH SCIENCE GROUP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (353.843 KB) | DOI: 10.37287/ijghr.v3i3.571

Abstract

Diabetes Mellitus is a chronic disease that causes various complications, one of which is diabetic ulcers. This requires maximum management and compliance of DM patients. Activity compliance is one of the factors that influence the incidence of diabetic ulcers. This study is a correlation study that aims to determine the relationship between the activity compliance of diabetes mellitus patients with the incidence of diabetic ulcers. The research method used is a cross sectional study. The sampling method used consecutive sampling technique with a total sample of 22 samples. The research site was conducted in five wound care clinics spread across the district of Yogyakarta Province. Based on the results of the study, it is known that the highest age is 56-65 years (50%), the highest level of education is at the junior high and high school levels (27.3%), the most type of work is self-employed (40.9%), the most type of DM is DM type 2 (68.2%), the duration of suffering 10-15 years (50%), the highest degree of ulcer was grade 1 (45.5%), and as many as 77.3% patients were not obedient in carrying out physical activities. Based on the results of the correlation test, it is known that activity compliance is not associated with the incidence of diabetic ulcers (p value>0.05). Activity compliance is not associated with diabetic ulcers.