This Author published in this journals
All Journal PILAR
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PENCEGAHAN TERJADINYA PUKULAN AIR DALAM PIPA INSTALASI PLAMBING PADA SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH Sudarmadji Sudarmadji; Puryanto Puryanto; Hamdi Hamdi
PILAR Vol. 7 No. 2 (2012): PILAR 07092012
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada sistem penyediaan air bersih, alat plambing dan perlengkapan plambing harus diberi aliran air minum dengan kualitas dan tekanan yang cukup agar dapat bekerja baik sesuai dengan standar pemakaian air yang dibutuhkan. Sistem distribusi air harus direncanakan sehingga dengan kapasitas dan tekanan air yang minimal, alat plambing bekerja dengan baik. Pada kondisi tekanan air yang rendah akan menimbulkan kesulitan dalam pemakaian air, alat plambing tidak berfungsi karena tidak dapat mengalirkan air, ada kecenderungan untuk menambah tekanan air dalam pipa, tekanan yang berlebihan dapat menimbulkan rasa sakit terkena pancaran air serta mempercepat kerusakan peralatan plambing, dan menambah kemungkinan timbulnya pukulan air. Penyebab pukulan air dalam pipa secara umum yaitu katup dihentikan secara mendadak akan menimbulkan gelombang tekanan, dan dalam pipa keluar pompa kolom air akan mengalir balik dan membentur kolom air sisanya yang lebih dekat pompa dan mengakibatkan pukulan air yang cukup kuat. Akibat pukulan air pipa instalasi mudah cepat rusak, peralatan plambing tidak tahan lama dan sambungan-sambungan pipa mudah bocor. Pencegahannya yaitu menghindarkan tekanan kerja yang terlalu tinggi, menghindarkan kecepatan aliran yang terlalu tinggi harus sesuai standar perencanaan, memasang dua katup bola pelampung dan memasang rongga udara sesuai dengan penempatannya pada instalasi plambing.
STUDI FISIBILITAS SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI AIR BERSIH DI DESA SUNGSANG KABUPATEN BANYUASIN Mukhlis Mukhlis; Hamdi Hamdi
PILAR Vol. 7 No. 1 (2012): PILAR 07032012
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sungsang Village placed in Musi River downstream, littoral terrain of Sumatra Island. Nevertheless, its inhabitant has difficulty in acquiring sanitary water. Existent water resources are still hampered by limited quantity and quality, as well as the costly price. Water Treatment Plant (WTP) at Sungsang Village which was provided by the authorities -applying ultrafiltration and reverse osmosis technology- could not be functioned since 2007 considering that operational funding inadequacies and unavailability of the water distribution systematization. This research aims to analyze feasibility on water distribution network system at Sungsang Village wchich is focused on the amount of investation needed. The analysis method in this study includes to observe the water needs aspects by conducting the water utilization survey at the household stratum, then to analyze technical aspect and finally to analyze the engineering economic aspects. There are two configuration alternative models, which are technically calculated and simulated using computer program. Subsequently, the whole of investments is evaluated in financial feasibility with certain criteria that have been determined. This research concudes that alternative I is more feasible than that of alterntive II.
TANGKI SEPTIK DAN PERESAPANNYA SEBAGAI SISTEM PEMBUANGAN AIR KOTOR DI PERMUKIMAN RUMAH TINGGAL KELUARGA Sudarmadji Sudarmadji; Hamdi Hamdi
PILAR Vol. 9 No. 2 (2013): PILAR 09092013
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Every day, family residential neighborhoods discard the waste water that should be stored and processed. Most of waste water management system still does not meet the health requirements, it still use local waste water treatment systems (on-site) like septic tanks, because central wastewater treatment (sewage) is still not widely available in Indonesia. The local system does not require a huge cost when compared to a centralized system. Implementation and operation of the local system is more simply. Problems frequently encountered on the local system : the capacity and dimensions of septic tank does not fit requirements; effluent and influent not specification, there is no air pipes; channel infiltration does not performed percolation tests, the location of infiltration is too close with shallow wells; the slope of the bottom of the tank is not enough and only with one room at a time so that when suck the mud will be smelled. Need for septic tank construction planning, use of materials and determination of the true capacity of the septic tank. Also planning further treatment of septic tank with a leach field using channel permeation or infiltration wells. After calculation based Planning Procedures Septic Tank With Infiltration System SNI: 03-2398-2002 by way of calculation, capacity and dimensions are smaller than the septic tank by way of the table. After that, drawing plan should be made complete and detailed.
PENGARUH PENGGUNAAN CERUCUK TERHADAP DAYA DUKUNG TANAH TIMBUNAN PADA LAPIS TANAH DASAR (STUDI KASUS JALAN SOEKARNO-HATTA PALEMBANG) Hamdi Hamdi; Sudarmadji Sudarmadji
PILAR Vol. 8 No. 1 (2013): PILAR 08032012
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanah lempung merupakan jenis tanah yang memiliki daya dukung rendah sehingga akan menghadapi masalah apabila tanah lempung ini menerima beban yang cukup besar. Hal ini menyebabkan tanah lempung tidak bisa diberi beban yang besar. Cara untuk mengatasi masalah ini bisa dilakukan dengan memberi urugan di atas tanah lempung itu. Tapi cara ini memerlukan biaya yang besar. Salah satu alternatif lain untuk meningkatkan daya dukung tanah lempung adalah dengan memberikan cerucuk yang ditusukan ke dalamnya. Penelitian yang dilakukan di Jalan Soekarno-Hatta dan Laboratorium Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Sriwijaya ditujukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaan cerucuk lapis tanah dasar terhadap daya dukung tanah timbunan. Metode yang digunakan yaitu dengan membandingkan nilai daya dukung tanah dengan cerucuk dan tanpa cerucuk. Percobaan di lapangan dan Laboratorium Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Sriwijaya dengan menggunakan alat CBR untuk menentukan kekokohan tanah atau daya dukung dari tanah lempung itu secara aktual dan rekayasa. Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa penggunaan cerucuk dapat meningkatkan kekuatan daya dukung tanah timbunan yaitu sebesar 11,413%. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan guna mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaan cerucuk untuk meningkatkan kekuatan daya dukung tanah dasar terhadap daya dukung tanah timbunan.
PENILAIAN KONDISI BANGUNAN SEKOLAH PASCA GEMPA BUMI (STUDI KASUS PADANG PARIAMAN, SUMATERA BARAT) Hamdi Hamdi; Sudarmadji Sudarmadji
PILAR Vol. 10 No. 1 (2014): PILAR 10032014
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gempa bumi merupakan suatu fenomena alam yang tidak dapat dideteksi kapan terjadi dan berapa besar kekuatannya, serta akan menimbulkan kerugian baik harta maupun jiwa pada daerah yang ditimpanya. Disamping menimbulkan korban jiwa yang tidak sedikit, jumlah kerusakan infrastruktur seperti gedung, jalan dan jembatan dan juga bangunan perumahan penduduk serta fasilitas umum lainnya juga tidak sedikit. Kajian ini hanya akan membahas dampak gempa terhadap kerusakan bangunan sekolah, khususnya bangunan SMP yang tersebar di berbagai lokasi yang ada di Kabupaten Padang Pariaman, provinsi Sumatera Barat. Fokus kajian lebih ditujukan pada penilaian kondisi bangunan yang dilakukan dengan survey langsung dan dianalisa pembobotan untuk menentukan tingkat kerusakannya; rusak berat, rusak sedang dan rusak ringan atau roboh. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data skunder yang diperoleh dari hasil survey verifikasi kondisi kerusakan bangunan SMP di wilayah kabupaten Padang Pariaman provinsi Sumatera Barat. Hasil penilaian ini dapat dijadikan dasar penentuan besar-kecilnya biaya rehabilitasi yang dibutuhkan bagi setiap sekolah tersebut. Dari hasil analisis diperoleh bahwa dari 17 SMP yang disurvey, untuk ruang kelas 17.6% rusak ringan, 41.2% rusak sedang dan 41.2% rusak berat. Untuk bangunan perpustakaan, dari 17 sekolah yang disurvey, baru 12 sekolah yang memiliki ruang perpustakaan dengan kondisi 16,7% rusak ringan, 41,7% rusak sedang dan 41.6% rusak berat. Bangunan laboratorium sebanyak 13 SMP yang memiliki fasilitas laboratorium dengan kondisi 23% rusak ringan, 38.5% rusak sedang dan 38.5% rusak berat. Sedangkan untuk bangunan WC siswa sebanyak 18.75% rusak ringan, 18.75% rusak sedang dan selebihnya rusak berat atau roboh.
PENGARUH PENGGUNAAN ABU VULKANIK SEBAGAI FILLER TERHADAP CAMPURAN ASPAL BETON LAPIS ASPHATL CONCRETE – WEARING COURSE (AC-WC) Sudarmadji Sudarmadji; Hamdi Hamdi
PILAR Vol. 10 No. 2 (2014): PILAR 0902014
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian menggunakan abu vulkanik sebagai filler pada campuran aspal beton untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaan abu vulkanik terhadap kuat tekan lapisan aspal beton (AC-WC) yang merupakan salah satu bagian dari lapis perkerasan yang berfungsi sebagai lapis aus yang berhubungan langsung dengan ban kendaraan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai Stabilitas, Kelelehan, VIM, VMA, VFA, dan MQ pada campuran aspal beton AC-WC yang menggunakan abu vulkanik sebagai bahan  pengisi. Pengujian Marshall menggunakan KAO 6,8 % dengan variasi kadar abu vulkanik sebesar 0%, 25%, 50%, 75% dan 100%. Nilai untuk stabilitas variasi 0% abu vulkanik yaitu 1461,7 kg, untuk variasi 25% yaitu 1356 kg, untuk variasi 50% yaitu 1340 kg, untuk variasi 75% yaitu 1294 kg dan untuk variasi 100% yaitu 1283,67 kg. Dari hasil pengujian ini, dinyatakan bahwa nilai stabilitas campuran aspal beton dengan menggunakan abu vulkanik lebih rendah dibandingkan nilai stabilitas campuran aspal beton tanpa abu vulkanik.
BATU KAPUR BATURAJA SEBAGAI FILLER PADA LAPIS ASPHALT CONCRETE-BINDER COURSE (AC-BC) CAMPURAN PANAS Hamdi Hamdi; Arfan Hasan; Sudarmadji Sudarmadji
PILAR Vol. 11 No. 1 (2015): PILAR 05032015
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daerah Baturaja merupakan  kawasan penghasil batu kapur yang ada di Provinsi Sumatera Selatan. Dengan tersedianya batu kapur yang berlimpah, peneliti mencoba menggunakannya sebagai bahan pengisi (filler) alternatif  dalam campuran aspal beton. Tujuan dari pemanfaatan filler batu kapur Baturaja ini untuk meningkatkan kemampuan suatu perkerasan aspal dalam mendukung beban lalu-lintas yang dapat diindikasikan dari properties campuran yang dihasilkan.Penelitian ini menggunakan aspal AC Pen 60/70 produk Pertamina dengan nilai kadar sesuai spesifikasi Bina Marga yaitu 4,5%, 5%, 5,5%, 6% dan 6,5% dan dengan variasi kadar filler 1%, 2% dan 3%, untuk memperoleh komposisi campuran Laston Binder Course (AC – BC) yang paling baik. Pelaksanaan penelitian ini dalam pengujian campuran dilakukan dengan menggunakan metode Maeshall Test. Hasil pengujian Marshall di laboratorium disimpulkan bahwa; pada kadar aspal optimum (KAO) filler batu kapur 3% didapat nilai yang paling bagus yaitu sebesar 5,75 % dengan nilai Stabilitas  sebesar 2020 kg, Marshall Quotient (MQ)  sebesar 570 kg/mm, Rongga Dalam Agregat (VMA) sebesar 17 %, Rongga Dalam Campuran (VIM) sebesar 3,9 %, Kelelehan (Flow) sebesar 3,63 mm, Rongga Terisi Aspal (VFA) sebesar 77 % dan nilai kepadatan sebesar 2,362 gr/cc. Filler tersebut dapat digunakan sebagai alternatif campuran AC-BC pada perkerasan Laston.
PENGARUH PENAMBAHAN LIMBAH SERBUK BAN SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT HALUS TERHADAP STABILITAS LAPISAN AC WC ( 9-14 ) Kevin Libra Putra; Rachmat Yugo Prakoso; Zainuddin Muchtar; Hamdi Hamdi
PILAR Vol. 14 No. 1 (2019): Pilar: Maret 2019
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di Indonesia, pertumbuhan kendaraan bermotor setiap tahunnya mengalami peningkatan. Dari data Badan Pusat Statistik, untuk rentan waktu 5 tahun pertumbuhan kendaraan rata-rata mencapai 9.1% tiap tahunnya Pertambahan jumlah kendaraan menjadi salah satu faktor utama dari kerusakan jalan. Hal ini disebabkan karena perkerasan jalan yang direncanakan dengan beban tertentu ternyata menerima beban lalu lintas yang melebihi beban rencana. Akibatnya, jalan tersebut mengalami kerusakan sebelum umur rencana tercapai.            Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalis karakteristik campuran Aspal Beton Lapisan (AC-WC)  yang mengandung butiran/limbah serbuk ban dan membandingkan dengan campuran beraspal tanpa limbah serbuk ban. Metode  pencampuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah batas tengah gradasi campuran AC-WC dalam persyaratan Bina Marga.            Berdasarkan analisis Marshall diperoleh kadar aspal optimum campuran 0%limbah serbuk ban adalah 5.49%, campuran dengan 50% limbah serbuk ban sebagai pengganti agregat pada fraksi No. 30 memiliki kadar aspal optimum 5.75% dan campuran dengan 100% limbah serbuk ban sebagai pengganti agregat pada fraksi No. 30 memiliki kadar aspal optimum 6.05%. Hasil pengujian Marshall Immersion menunjukkan indeks kekuatan sisa campuran AC-WC dengan 50% limbah serbuk ban sebagai pengganti sebagian agregat pada fraksi No. 30, memiliki nilai yang terbesar yaitu 95.49%. Campuran optimum diperoleh pada campuran yang mengandung serbuk ban bekas sebagai pengganti fraksi No. 30 sebanyak 56% sebesar 95.645% 
PENGARUH PEMAKAIAN KAWAT BENDRAT GALVANIS SEBAGAI BAHAN TAMBAH TERHADAP KUAT TEKAN BETON ( 21-24 ) Hamdi Hamdi; Dafrimon Dafrimon; Sugeng Harijadi1
PILAR Vol. 14 No. 2 (2019): Pilar: September 2019
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Kekuatan struktur beton mengidentifikasikan kualitas beton yang digunakan. Semakin tinggi kekuatan struktur beton yang dikehendaki, maka semakin tinggi pula mutu beton yang harus digunakan. Penambahan serat  baja berupa kawat bendrat berkait (hooked), diharapkan dapat memperbaiki kualitas beton dari sisi kekuatan lenturnya. Penelitian dilakukan melalui uji sampel yang dilakukan di laboratorium, yaitu dengan menggunakan beton polos mutu K-300 (umur 28 hari), dengan penambahan serat kawat bendrat kadar 0%, 1%, 2%, 3%, 4% dan 5%. Hasil pengujian pada sampel usia 14 hari diperoleh bahwa, pada penambahan 1%, 2%, 3%, 4% dan 5% kawat bendrat terhadap semen, berturut-turut dihasilkan kekuatan lentur sebesar 219 kg/cm2, 230 kg/cm2, 212 kg/cm2, 208 kg/cm2, 187 kg/cm2 dan 181 kg/cm2. Dapat disimpulkan bahwa penambahan kawat bendrat 1% kedalam campuran beton memiliki nilai kuat tekan tertinggi diantara komposisi lainnya.Kata kunci: beton, kawat bendrat, kuat tekan.
TINGKAT PELAYANAN KORIDOR ANGKUTAN PUBLIK (STUDI KASUS DI KOTA PALEMBANG) (31-34) REVIAS NOERDIN; Hamdi Hamdi; Dafrimon Dafrimon; Soegeng Harijadi; Yusri Bermawi
PILAR Vol. 15 No. 2 (2020): Pilar: September 2020
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebijakan yang ditempuh dengan menambah jenis angkutan seperti Bus Rapid Transit serta jumlah armadanya, merupakan kebijakan yang dilakukan Pemerintah Kota Palembang dalam rangka peremajaan angkutan publik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar BRT Transmusi berkontribusi terhadap pelayanan ruas jalan pada koridor yang di lalui serta bagaimana agar angkutan publik ini beroperasional dengan tingkat pelayanan yang optimal. Metoda pengamatan arus lalulintas langsung di ruas jalan/lapangan.  Hasil penelitian diperoleh rerata dari: Headway koridor PS Mall-Pusri, waktu tempuh /waktu perjalanan dari PS Mall-Pusri-Ps Mall,waktu pelayanan mengisi dan atau menurunkan penumpang, lebih kecil dari standar operational manjemen. Load factor rerata pada hari sibuk  dan rerata pada hari sepi/tidak sibuk: juga relative kecil.   Tingkat pelayanan (V/C) pada ruas jalan Cik Agung Kimas pada jamsibuk pada level : F. Kata kunci : BRT Transmusi, pelayanan ruas jalan, koridor angkutan