p-Index From 2019 - 2024
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal PILAR
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENGARUH PENAMBAHAN GULA PASIR TERHADAP SETTING TIME SEMEN DAN KUAT TEKAN MORTAR YANG MENGGUNAKAN PASIR LOKAL Puryanto Puryanto; Moch Absor; Agus Subrianto
PILAR Vol. 10 No. 2 (2014): PILAR 0902014
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Paper ini merupakan hasil penelitian tentang variasi campuran mortar yang mempertimbangkan pengaruh kadar semen, faktor air semen dan kadar gula pasir terhadap performa campuran. Pertama ditinjau pengaruh kadar gula yang diberikan terhadap berat semen pada waktu ikat awal dan ikat akhir semen. Kemudian ditinjau kuat tekan mortar dengan berbagai varian sampel yang merupakan kombinasi FAS (0,4; 0,45; 0,5), komposisi adukan  semen-pasir  (1:5;  1:6;  1:7)  dan  persentase  gula terhadap  berat  semen  (0%; 0,05%; 0,1%; 0,15%;0,2%).Pengujian menunjukkan bahwa penambahan gula membuat pengikatan semen semakin naik secara signifikan hingga kadar tertentu seiring penambahan kadar gula dan kembali turun setelah melewati kadar 0,15%. Tren yang hampir sama berlaku pada kuat tekan mortar akibat pengaruh kadar gula. Faktor air semen juga berpengaruh pada kuat tekan dimana kadar air yang terlalu sedikit menjadikan kekuatan mortar tidak baik karena workability yang rendah. Sedangkan jumlah semen yang lebih banyak menjadikan kekuatan tekan mortar lebih tinggi.
MENGOPTIMALKAN PENCAHAYAAN DAN SIRKULASI UDARA UNTUK MENAMBAH KENYAMANAN DAN KESEGARAN RUMAH TINGGAL Agus Subrianto
PILAR Vol. 5 No. 2 (2011): PILAR 07032011
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

One effort to increase comfort and freshness in the household is to optimize the lighting and air circulation for either natural or artificial. Lighting and air conditioning is a very important element of the work in the occupation of the building because many disciplines are involved there, namely architectural, electrical and mechanical. To construct a house to live is not necessarily all components of the planners involved because a smaller scope of work. For that a Civil Engineer should consider the basics of planning for lighting and air circulation inside the house to live more optimally. In this manuscript is introduced a simple concept of lighting design and air conditioning. Starting from giving space to light and air can enter with either naturally or artificially (artificial) if necessary, including the equations that can determine the capacity or electrical power and air conditioning in the room are planned. The concept of lighting and air circulation must be understood very well because when designing one component will have an impact that could have a negative on the other components.
PENGARUH PERAWATAN BENDA UJI TERHADAP KUAT TEKAN MORTAR SEMEN DENGAN PENAMBAHAN GULA Agus Subrianto; Puryanto Puryanto; Sukarman Sukarman
PILAR Vol. 11 No. 1 (2015): PILAR 05032015
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan dengan pengujian yang telah dilakukan sebelumnya tentang variasi campuran mortar yang mempertimbangkan pengaruh kadar semen, faktor air semen dan kadar gula pasir terhadap performa campuran. Variabel yang ditambahkan adalah metode perawatan, yaitu sampel mortar dibiarkan diudara terbuka, berbeda dengan sampel sebelumnya yang direndam mulai dari pembukaan cetakan hingga menjelang pengujian tekan mortar. Varian sampel yang digunakan tetap sama yaitu kombinasi FAS (0,4; 0,45; 0,5), komposisi adukan semen-pasir (1:5; 1:6; 1:7) dan persentase gula terhadap berat semen (0%; 0,05%; 0,1%; 0,15%; 0,2%).Tren yang hampir sama berlaku pada kuat tekan mortar akibat pengaruh kadar gula dimana kuat tekan maksimum terjadi pada penggunaan 0,15% gula . Jumlah semen yang lebih banyak menjadikanberat isi sekaligus kekuatan tekan mortar lebih tinggi. Metode perendaman menghasilkan kuat tekan yang lebih tinggi dibandingkan tanpa perendaman. 
TINJAUAN DISAIN STRUKTUR JEMBATAN BETON PRATEGANG DARI SISI ABUTMEN ( 25-30 ) Royhan Fadlan; Amirul Syah; Djaka Suhirkam; Agus Subrianto
PILAR Vol. 14 No. 2 (2019): Pilar: September 2019
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACTPrestressed Concrete Bridge of Keramasan Section in Palembang, South Sumatra Province, is part of the Kayu Agung - Palembang - Betung Toll Road to connect the toll road section separated by the river. The bridge has  total length 1153 m and width 12.7 m in one direction and is supported by 2 abutments and 22 piers. However, in the following design, we only review the design along the 200 m length of the bridge or from abutment to pier 2. The bridge has 6 girders for each span with 2.25 m distance between girders. The main girder of this bridge uses PC-I shape with post-tensioned method using 50 Mpa grade concrete. For floor slabs using in-situ reinforced concrete, so there will be a composite action between precast beams and concrete slab. Based on the results of borlog testing, hard soil is at a depth of 64 meters. So we use pile foundation which carrying capacity of a combination of end bearings and friction. This bridge design refers to RSNI T - 02 - 2005 and RSNI - T - 03 - 2004. The design results are 25 cm slab thickness, 2.1 m girder height, and 60 cm diameter of piles varying amounts of abutments and pillars.Keywords : Dedign, bridge, Prestressed Concrete Girder, Abutment, PierABSTRAKJembatan Beton Prategang Keramasan Ruas pada Tol Kapalbetung Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan, merupakan bagian dari Ruas Tol Kayu Agung – Palembang – Betung untuk menghubungkan trase jalan tol yang terpisahkan oleh sungai keramasan. Jembatan ini memiliki panjang total sepanjang 1153 m dan lebar 12,7 m untuk satu arahnya serta ditopang oleh 2 abutmen dan 22 pilar jembatan. Namun dalam perencanaan berikut ini, kami hanya meninjau disain sepanjang 200 m panjang jembatan atau dari abutmen sampai pilar 2. Jembatan ini memiliki 6 gelagar mamanjang untuk tiap bentangnya dengan jarak antar gelagar 2,25 m. Struktur utama dari jembatan ini berupa Balok Prategang I (PCI), dengan metode pasca-tarik dan mutu beton K-500. Untuk pelat lantai mengunakan konstruksi beton bertulang dengan metode insitu, sehingga akan terjadi aksi komposit antar-balok pracetak dan pelat cor di tempat. Sedangkan untuk konstruksi kepala jembatan juga direncakan menggunakan beton bertulang dengan metode insitu. Dilihat dari hasil pengujian borlog, tanah keras berada pada kedalaman 64 meter. Letak tanah keras yang relatif dalam, maka digunakan pondasi tiang pancang dengan daya dukung kombinasi end bearing dan friction. Perencanaan jembatan ini mengacu pada RSNI T – 02 – 2005 dan RSNI – T – 03 – 2004. Hasil disain adalah tebal pelat 25 cm, tinggi gelagar 2,1 m, dan menggunakan tiang pancang diameter 60 cm dengan jumlah bervariasi pada abutmen dan pilar.Kata-kata kunci : Disain, Jembatan, Balok Beton Prategang, Abutmen, Pilar
EVALUASI KAPASITAS PENAMPANG KOLOM BETON BERTULANG MENGGUNAKAN DIAGRAM INTERAKSI (12 - 18) Agus Subrianto; Puryanto Puryanto; Fadhila Firdausa
PILAR Vol. 15 No. 1 (2020): Pilar: Maret 2020
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT This article discusses the rapid evaluation of the cross-section capacity of reinforced concrete columns which bears a combination of axial loads and two-way bending. The model under review is a 3-storey building that uses uniform column sizes. The structure of the building is analyzed using a computer-aided program to obtain internal forces. Interaction diagrams of several cross-section configurations are made to help check the working axial and flexural forces. By looking at the distribution of the combination of axial and flexural forces acting on the interaction diagram plot, it can be determined whether a cross section is efficient enough to be used in columns throughout the building. The results of the analysis show that the columns commonly used in shophouses are still safe in carrying out a combination of axial and flexible loads that work due to the influence of gravity loads. Keywords : column design, reinforced concrete, axial bending moment combination, section capacity, interaction diagram ABSTRAK Artikel ini membahas tentang evaluasi cepat kapasitas penampang kolom beton bertulang yang memikul kombinasi beban aksial dan lentur dua arah. Model yang ditinjau adalah bangunan ruko 3 lantai yang menggunakan ukuran kolom seragam. Struktur bangunan dianalisis menggunakan program bantu komputer untuk mendapatkan gaya-gaya dalam.  Diagram interaksi dari beberapa konfigurasi penampang dibuat untuk membantu melakukan pengecekan gaya aksial dan lentur yang bekerja.  Dengan melihat distribusi kombinasi gaya aksial dan lentur yang bekerja terhadap plot diagram interaksi, dapat ditentukan apakah suatu penampang cukup efisien untuk digunakan pada kolom di seluruh bangunan. Hasil analisis menunjukkan bahwa kolom yang biasa digunakan pada bangunan ruko masih aman dalam memikul kombinasi beban aksial dan lentur yang bekerja akibat pengaruh beban gravitasi. Kata kunci : disain kolom, beton bertulang, kombinasi lentur aksial, kapasitas penampang, diagram interaksi.