Tony Hartono
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

AKUNTABILITAS KINERJA PEGAWAI TERHADAP PELAYANAN PUBLIK ( studi Pada Kantor camat Barong Tongkok) Hartono, Tony
PREDIKSI Vol 1, No 2 (2015)
Publisher : PREDIKSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/pd.v1i2.1332

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan dan menganalisa pengaruh adanya Akuntabilitas terhadap Kinerja dalam Pelayanan Publik serta untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pelaksanaan Akuntabilitas Kinerja Pegawai dalam memberikan pelayan publik di kantor kecamatan Barong Tongkok Kabupaten Kutai Barat.Hasil dan Analisa data dari penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan hasil wawancara dengan para pegawai Kecamatan Barong tongkok, maka dapat diketahui alasan dilakukannya akuntabilitas / pertanggung jawaban adalah untuk menjaga kepercayaan masyarakat dan untuk mempertanggung-jawabkan kewenangan yang diterimanya kepada pihak yang lebih tinggi /yang lebih berwenang. Dilihat dari alas an tersebut peneliti menganggap bahwa pelaksanaan pertanggung jawaban/akuntabilitas tersebut sangat diperlukanAdapun proses dan prosedur pelaksanaan akuntabilitas kinerja pegawai pada Kecamatan Barong Tongkok dapat dilihat dari aspek pelaporan hasil pekerjaan oleh para pegawai kepada pimpinan masing-masing yaitu Kepala Seksi yang kemudian diserahkan kepada Pucuk pimpinan yaitu Camat. Begitu juga apabila dilihat dari hirarki kewenangan yang ada pada Kecamatan Barong Tongkok maka proses pertanggung jawaban yang ada akan berjalan seperti ini, yaitu :masing-masing pegawai bertanggung jawab kepada Kepala seksi yang kemudian Kepala Seksi akan bertanggung jawab kepada Camat.Hasil dari wawancara dengan Kepala Seksi maupun parastaf, dapat diketahui bahwa terdapat ketentuan-ketentuan tentang tugas yang harus dilaksanakan oleh para pegawai pada Kecamatan Barong Tongkok agar terdapat batasan tentang kinerja dari para pegawai sehingga pegawai dapat bekerja sesuai dengan bidangnya masing-masing dalam memberikan pelayanan sebagai kewajiban.Keberadaan akuntabilitas dalam organisasi sangatlah vital,karena akuntabilitas merupakan perwujudan kewajiban untuk mempertanggung-jawabkan dan menerangkan kinerja dan tindakan seseorang/pimpinan suatu organisasi kepada pihak yang memiliki hal dan kewenangan untuk meminta keterangan atau pertanggung jawaban atas keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi dalam pencapaian organisasi            Jadi dapat disimpulkan bahwa akuntabilitas yang dilaksanakan pada Kecamatan Barong Tongkok memiliki pengaruh yang relative kecil. Karena pada Kecamatan Barong Tongkok, akuntabiltias dibuat tidak untuk mengevaluasi kinerja pegawai dalam memberika pelayanan kepada public sebagaimana tugas para pegawai dalam sehari-hari, tetapi bila Kecamatan Barong tongkok mendapat tugas dari instansi diatasnya untuk melakukan suatu kegiatan dalam kurun waktu tertentu.
Peningkatan Responsibility Melalui Penerapan Model Pembelajaran Ditinjau dari Kepribadian Extrovert dan Introvert Siswa Hartono, Tony; Berliana, Berliana; Mulyana, Mulyana
Jurnal Penelitian Pendidikan Vol 19, No 1 (2019): STRATEGI PROSES BELAJAR MENGAJAR
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan tanggung jawab siswa melalui penerapan model pembelajaran teaching personal social responsibility (TPSR) dan direct instruction (DI) ditinjau dari kepribadian introvert dan extrovert. Metode dalam penelitian ini adalah eksperimen dengan desain factorial 2 x 2. Populasi dalam penelitian ini adalah SDN 1 dan 2 Panyingkiran berjumlah 41 siswa putra dan putri dari kelas IV. Teknik sampling yaitu random sampling. Sampel yang digunakan sebanyak 32 siswa. Instrumen untuk mengukur kepribadian (Eysenck) dan sikap tanggung jawab, menggunakan skala angket personal social respobsibility. Analisis data menggunakan SPSS versi 17. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1)Terdapat perbedaan pengaruh siswa yang belajar dengan model pembelajaran TPSR dan DI terhadap peningkatan sikap tanggung jawab, (2) Terdapat perbedaan pengaruh siswa dengan kepribadian tipe exktrovert yang diberikan model pembelajaran TPSR dan DI terhadap peningkatan sikap tanggung jawab, (3) Terdapat perbedaan pengaruh siswa dengan kepribadian tipe introvert yang diberikan model pembelajaran TPSR dan DI terhadap peningkatan sikap tanggung jawab, (4) Terdapat interaksi antara model pembelajaran dan kepribadian introvert, extrovert terhadap peningkatan sikap tanggung jawab. Simpulan dalam penelitian ini model pembelajaran TPSR lebih baik dari pada DI. Penelitian ini menyarankan untuk menggunakan model pembelajaran TPSR dalam meningkatkan tanggung jawab.
HYSTOPATHOLOGIC CHANGES ON AORTA OF CIRRHOSIS MALE RATS (RATTUS NORVEGICUS) INDUCTED BY ESCHERICIA COLI O55 : B5 Tony Hartono; Wiwik Misaco Yuniarti; Bambang Sektiari Lukiswanto
Jurnal Veteriner Vol 9 No 3 (2008)
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University and Published in collaboration with the Indonesia Veterinarian Association

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (811.098 KB)

Abstract

The background of this study is to visualize histopathological changes on aorta of cirrhosis rats (Rattus norvegicus) induced by endotoxin E. coli O55 : B5 This study was a laboratory experimental using complete randomized design with five treatments and five repetitions. Twenty five male Wistar rats were used as experimental model of cirrhosis by bile duct ligation (BDL) technique. Three weeks after BDL, all cirrhosis experimental models were induced with a single intra venous injection of Eschericia coli endotoxin (3mg/kg b.b in 1 ml sterile saline), except those of five control rats that induced with sterile saline at the same volume only. Aortas of control rats group were excised at 6 hours after induction with sterile saline, whereas the other four groups were done at 6, 12, 18 and 24 hours after induction with endotoxin. The quantity of endothelial cell, discontinuity increment and the thickness of internal elastic lamina layer were observed to know histopathological changes on aorta. Histopathological changes were observed using a light mycroscope, dyscontinuity and thickness of internal elastic lamina were measured by reticular micrometer. The quantity of endothelial cell on control and observation interval of 6 and 12 hours as significant difference (P<0.05), which are bigger than that of 18 and 24 hours. Rats in the control group have the biggest quantity comparing to the other treatments. Discontinuity and thickness of internal elastic lamina layer had significant difference (P<0.05) on control, observation on 6 and 12 hours compared to observation on 18 and 24 hours after being induced with endotoxine. The highest discontinuity and the thinnest elastic lamina internal were obtained within observation on 24 hours. VCAM-1 expression on control group differ from observation on 6 and 12hours but all of them have significant difference to observation on 18 and 24 hours (P<0,05). The decrease of endothelial cell number is caused by endothelial cell contact with endotoxin. Longer contact interval can make more severe injury and dysfunction. When the aorta had loss of its endothelial cell, internal elastic lamina will exposed with endotoxin directly. In the vessel, endotoxin cause nitric oxide (NO) release, that have antiproliferative characteristic for neointimal formation. This condition presumed to be the cause of the dyscontinuity increment and thickness decrement of internal elastic lamina of cirrhosis rats. VCAM-1 expression was influenced by quantity and condition of endothelial cell. The higher VCAM-1 expression in control group higher than the other group because the quntity and morphofunction of endothelial cell was better than that of 6, 12, 18 and 24 hours.