Dicky Harwanto
Department Of Aquaculture, Faculty Of Fisheries And Marine Science, Universitas Diponegoro. Jl. Prof. H. Soedarto, S.H., Tembalang, Semarang 50275, Central Java, Indonesia. Tel.: +62-24-7474698, Fax.: +62-24-7474698

Published : 17 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Journal of Aquaculture Management and Technology

PENGARUH PENAMBAHAN SUMBER KARBON ORGANIK BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN RASIO KONVERSI PAKAN BENIH LELE “(Clarias sp.)” DALAM MEDIA BIOFLOK Aji, Sigit Bayu; Sudaryono, Agung; Harwanto, Dicky
Journal of Aquaculture Management and Technology Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014
Publisher : Journal of Aquaculture Management and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (455.521 KB)

Abstract

Intensifikasi budidaya lele dapat memberikan dampak negatif bagi kesehatan lingkungan. Teknologi bioflok merupakan salah satu pemecah masalah lingkungan dan dapat meningkatkan produksi budidaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan sumber karbon berbeda terhadap pertumbuhan dan rasio konversi pakan lele. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang diujikan adalah penambahan sumber karbon berbeda dalam media bioflok A (molase), B (tapioka), dan C (gandum). Hewan uji menggunakan benih lele dengan bobot rata-rata individu sebesar 7,16±0,36 g. Lele dipelihara pada ember berdiameter 60 cm dengan volume 10 liter selama 42 hari dan pemberian pakan 4% dari berat biomassa. Hasil penelitian  menunjukan bahwa  penambahan sumber karbon organik dalam media bioflok tidak berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap pertumbuhan mutlak, laju pertumbuhan spesifik, kelulushidupan, rasio konversi pakan dan total konsumsi pakan  lele. Nilai pertumbuhan mutlak yang dicapai pada perlakuan A, B, dan C berturut-turut adalah 10,09±0,06 g; 10,85±0,76 g dan 10,31±0,19 g.  Nilai laju pertumbuhan spesifik yang dicapai adalah (A) 2,21±0,02 %/hari; (B) 2,31±0,16 %/hari; dan (C) 2,23±0,16 %/hari. Nilai kelulushidupan lele (A) 96,67±5,77 %; (B) 96,67±5,77 % dan (C) 86,67±5,77 %. Nilai FCR (A) 1,16±0,03; (B) 1,07±0,10; dan (C) 1,12±0,05 g. Dan total konsumsi pakan sebesar (A) 11,72±0,24 g; (B) 11,57±0,50 g dan (C)  11,51±0,24 g. Penelitian ini membuktikan Penambahan sumber karbon organik berbeda tidak memberikan pengaruh nyata (P>0,05) terhadap laju pertumbuhan spesifik harian, kelulushidupan, rasio konversi pakan dan tingkat konsumsi pakan dalam media bioflok. Ketiga sumber karbon organik yang berbeda (molase, tapioka dan gandum) semua memberikan hasil yang sama. Intensification of catfish farming can adversely affect the health of the environment. Bioflok technology is one environmental problem solvers and can improve aquaculture production. This study aims to determine the effect of different carbon sources on catfish feed efficiency and growth.This study used a completely randomized design (CRD) with 3 treatments and 3 replications. The treatment being tested is the addition of different carbon sources in the media bioflok A (molasses), B (tapioca), and C (wheat). Animal trials using seed catfish with an average individual weight of 7.16 ± 0.36 g. Catfish maintained at 60 cm diameter bucket with a volume of 10 liters for 42 days and feeding 4% of the weight of the biomass. The results showed that the addition of an organic carbon source in the medium bioflok no significant effect (P < 0.05) to the absolute growth , specific growth rate , survival rate , feed conversion ratio and total feed consumption of catfish . Absolute value of the growth achieved in treatment A , B , and C , respectively, 10.09 ± 0.06 g ; 10.85 ± 0.76 g and 10.31 ± 0.19 g . Value of the specific growth rate achieved was ( A ) 2.21 ± 0.02 % / day ; ( B ) 2.31 ± 0.16 % / day ; and ( C ) 2.23 ± 0.16 % / day . Catfish survival value ( A ) 96.67 ± 5.77 % ; (B) 96.67 ± 5.77 % , and (C) 86.67 ± 5.77 %  Food Conversion Ratio Value (A) 1,16±0,03; (B) 1,07±0,10; dan (C) 1,12±0,05 g. And total feed consumption of (A) 11.72 ± 0.24 g; ( B ) 11.57 ± 0.50 g and ( C ) 11.51 ± 0.24 g . This study proves The addition of organic carbon sources did not differ significant effect ( P > 0.05) on daily specific growth rate , survival rate , feed conversion ratio and feed intake level in bioflok media . These three different sources of organic carbon (molasses ,tapioca and wheat) all gave similar results.
PENGARUH C/N RATIO BERBEDA TERHADAP EFESIENSI PEMANFAATAN PAKAN DAN PERTUMBUHAN UDANG WINDU(Penaeusmonodon) PADA MEDIA BIOFLOK Hidayat, Riyan; Sudaryono, Agung; Harwanto, Dicky
Journal of Aquaculture Management and Technology Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014
Publisher : Journal of Aquaculture Management and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (146.704 KB)

Abstract

Udang merupakan salah satu komoditas yang di andalkan dalam peningkatan devisa negara dari sektor non migas. Udang mampu berkembang dengan pesat bila dibudidayakan secara baik, terpenuhi segala kebutuhan hidupnya dan tidak ada gangguan lingkungan. Pakan merupakan komponen budidaya yang menyerap biaya paling besar sampai 80%. Teknologi bioflok merupakan salah satu alternatif penyediaan pakan tambahan berprotein untuk kultivan sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan dan efisiensi pakan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan sistem bioflok dengan sumber C/N yang berbeda terhadap efisiensi pakan dan pertumbuhan udang windu dan mengetahui ratio C/N yang menghasilkan efisiensi pakan dan pertumbuhan udang windu yang terbaik. Parameter variable bebas yang dikaji meliputi pertumbuhan mutlak, laju pertumbuhan spesifik (SGR), tingkat konsumsi pakan (TKP), efesiensi pemanfaatan pakan (EPP) dan kelulushidupan (SR). Rancangan percobaan penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 3 ulangan, yaitu perlakuan A (C/N ratio 12), perlakuan B (C/N ratio 18), dan perlakuan C (C/N ratio 24). Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah karbon yang berbeda memberikan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap laju pertumbuhan harian dan efesiensi pemanfaatan pakan dan tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap kelulushidupan (SR). Ratio C/N yang memberikan efisiensi pemanfaatan pakan dan pertumbuhan terbaik adalah 24, dengan nilai SGR 1,08±0,079%; EPP 72,32±6,17g; TKP 39,27±1,58; SR 90,00±10,00 dan kualitas air masih dalam kisaran layak untuk kehidupan udang windu (Penaeus monodon). Shrimp is one commodity in the count in an increase in national income of the non-oil sector. Shrimp able to thrive if cultivated properly, meet all the needs of life and no environmental interference. Feed an cultivating components that absorb the greatest costs up to 80%. Bioflok technology is an alternative to the provision of additional food protein kultivan so as to improve growth and feed effeciency. The purpose of this study was to determine the effect of the use of the system with the source bioflok C/N is different to the feed effeciency and growth of balck tiger shrimp and determine the ratio C/N which produces feed effeciency and growth of tiger shrimp are best. Free variabel parameters studied include the absolute growth, specific growth rate (SGR), the level of feed intake (TKP),  effeciency of feed utilization (EPP), survival rate (SR). Parameters of this study supports using a completely randomized design (RAL) with 3 treatments and 3 replications, namely treatment A (C/N ratio 12), treatment B (C/N ratio 18), and treatment C (C/N ratio 24). The results showed that the number of different carbon gives significant influence (P<0,01) the daily growth rate and  effeciency of feed utilization and not significant effect (P>0,05) to survival rate (SR). Ratio C/N which gives the best growth and feed effeciency was 24, with a value of  SGR 1,08±0,079%; EPP 72,32±6,17g; TKP 39,27±1,58; SR 90,00±10,00 and the water quality is still within the range for a decent life tiger shrimp (Penaeus monodon).
EFEK PERGANTIAN AIR DENGAN PERSENTASE BERBEDA TERHADAP KELULUSHIDUPAN, EFISIENSI PEMANFAATAN PAKAN DAN PERTUMBUHAN BENIH MONOSEX IKAN NILA (Oreochromis niloticus) Istiqomah, Dian Annisa; Suminto, -; Harwanto, Dicky
Journal of Aquaculture Management and Technology Volume 7, Nomor 1, Tahun 2018
Publisher : Journal of Aquaculture Management and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (472.577 KB)

Abstract

Ikan nila (O. niloticus) merupakan salah satu komoditas ikan air tawar yang mendapat perhatian besar bagi usaha budidaya perikanan terutama dalam usaha peningkatan gizi masyarakat di Indonesia. Peningkatkan produksi ikan diantaranya melakukan manajemen pakan, padat penebaran yang optimal dan manajemen kualitas air. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  jumlah pergantian air media yang terbaik dan mengetahui pengaruh pergantian air pada media sebanyak 0, 50, 100, dan 150%/hari terhadap kelulushidupan, efisiensi pemanfaatan pakan, protein efisiensi rasio dan pertumbuhan relatif  pada  ikan nila. Metode pada penelitian ini adalah eksperimental dengan rancangan rancangan acak lengkap 4 perlakuan 3 ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah A (0%), B (50%), C (100%), dan D (150%) per hari dengan pergantian air terus - menerus. Materi yang digunakan yaitu ikan nila yang diberikan wadah ember padat tebar 1 ekor per liter. Pemberian pakan dilakukan 2 kali sehari yaitu pagi dan sore, diberikan secara at satiation. Parameter data kualitas air yang diukur meliputi DO, pH, suhu dan amonia. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, pergantian air yang baik pada pemeliharaan benih ikan nila dicapai pada 50, 100,150% /hari dengan nilai RGR (7.68±0.72), (7.95±0.89), (7.84±0.44), PER (0.94±0.04), (0.97±0.05), (096±0.06) EPP (38.39±1.47), (39.43±2.27), (38.82±2.42) SR (66.67±7.64), (70.00±5.00), (81.67±5.77)  dan TKP (84.58±6.30), (85.57±9.04), (84.13±5.55). Kualitas air pada media pemeliharaan yang meliputi suhu, DO, pH, dan amonia berada pada kisaran yang sesuai untuk budidaya ikan nila. Tilapia fish (O. niloticus) is one of the commodities freshwater fish which gets huge attention for the fisheries business especially in the community nutrition improvement business in Indonesia. Things to consider to increase fish production are feed management,optimum stocking density and change management water quality. This research aims to know the amount of the best media water turn and knowing the effect of media water change as much as 0, 50, 100, and 150%/day over survival rate, the efficiency utilization of feed, protein efficiency ratio and relative growth in Tilapia fish. Method in this research of experimental design of randomized design complete over 4 treatments with 3 repetitions. The treatment given are  A (0%), B (50%), C (100%), and D (150%) per day water exchange. The materials used are Tilapia fish given solid bucket container with stocking density 1 ind/litre. Feeding was twice a day i.e. morning and afternoon, satiation given. Parameters of water quality data measured include DO, pH, temperature and ammonia. The exchange the best water on seed breeding of Tilapia fish achieved at 50, 100, 150%/day with the value of the RGR (7,68±0,72), (7,95±0,89), (7,84±0,44), PER (0,94±0,04), (0,97±0,05), (0,96±0,06), EPP (38,39±1,47), (39,43±2,27), (38,82±2,42)  SR (81,67±5,7), (70,00±5,00), (8,67±5,77), and TKP (84,58±6,30), (85,57±9,04), (84,13±5,55). Water quality maintenance media which include temperature, DO, pH, and ammonia are in the range that suitable for fish farming of tilapia.
PENGARUH PEMUASAAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PROFIL DARAH IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus) PADA SISTEM RESIRKULASI Widyantoro, Wisnu; Sarjito, -; Harwanto, Dicky
Journal of Aquaculture Management and Technology Vol 3. No 2 (2014): Journal of Aquaculture Management and Technology
Publisher : Journal of Aquaculture Management and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.875 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh pemuasaan pakan terhadap pertumbuhan dan profil darah ikan lele dumbo pada sistem resirkulasi. Metode yang digunakan adalah metode eksperimental. Ikan uji yang digunakan adalah ikan lele dumbo dengan panjang 7,87±0,09 cm dan berat 4,01±0,20 g sebanyak 120 ekor atau 10 ekor per perlakuan. Penelitian ini menggunakan 4 perlakuan 3 ulangan. Variabel yang dikaji meliputi nilai laju pertumbuhan spesifik/spesifik growth rate (SGR), efisiensi pemanfaatan pakan (EPP), dan profil darah. Perlakuan A (pemberian pakan setiap hari), perlakuan B (pemberian pakan selama 6 hari diikuti pemuasaan pakan 1 hari); perlakuan C (pemberian pakan selama 5 hari diikuti pemuasaan pakan 2 hari); dan perlakuan D (pemberian pakan selama 4 hari diikuti pemuasaan pakan 3 hari). Pengukuran profil darah dilakukan untuk mengukur kadar darah dalam tubuh ikan lele yang diberi perlakuan. Nilai SGR dari perlakuan A, B, C dan D berturut-turut adalah 2,57±0,06 %/hari, 2,17±0,11 %/hari, 1,65±0,10 %/hari, dan 1,80±0,08 %/hari. Nilai EPP dari perlakuan A, B, C dan D berturut-turut adalah 58,14±1,02 %, 54,64±2,94 %, 43,76±2,30 %, dan 47,56±2,25 %. Profil darah pada ikan lele yang diberi perlakuan menunjukkan hasil rata-rata masih berada dibawah kadar normalnya, hasil ini disebabkan karena kurangannya nutrisi pakan. Dengan demikian, pemuasaan pakan ikan lele pada sistem resirkulasi memberikan pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan dan pemanfaatan pakannya.              The effect of fasting time on the growth and bloods profile of catfish (Clarias gariepinus) in recirculating system were investigated. This research was used experimental method. One hundred and twenty catfishes with length 7.87±0.09 cm and weight 4.01±0.20 g or 10 fish per treatment were tested under 4 treatments and 3 replicates. The variables including specific growth rate (SGR), efficiency of feed utilization (EPP), and profile of blood were examined. Four treatments were devided into A (feeding every day), B (feeding for 6 days followed by 1 day starvation), C (feeding for 5 days followed by 2 days starvation); and D (feeding for 4 days followed by 3 days starvation). Measurement of blood profiles was carried out to measure the levels of blood in catfish’s body that given preferential treatment. The SGR values of treatment A, B, C and D are 2.57±0.06 %/d, 2.17±0.11 %/d, 1.65±0.10 %/d, and 1,80±0,08 %/d, respectively. The EPP values of treatment  A, B, C and D are 58,14±1.02 %, 54.64±2.94 %, 43.76±2.30 %, and 47.56±2.25 %, respectively. Value of blood profile on catfish under treatment showed lower than normal levels, this result due to lack of feed nutrients. Thus, starvation on catfish in reciculating system has a significant effect on growth and  efficiency of feed utilization.
PENGARUH RASIO C/N BERBEDA TERHADAP RASIO KONVERSI PAKAN DAN PERTUMBUHAN BENIH LELE (Clarias sp.) DALAM MEDIA BIOFLOK Imron, Ali; Sudaryono, Agung; Harwanto, Dicky
Journal of Aquaculture Management and Technology Volume 3, Nomor 3, Tahun 2014
Publisher : Journal of Aquaculture Management and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.021 KB)

Abstract

Intensifikasi budidaya lele dapat memberikan dampak negatif bagi kesehatan lingkungan. Teknologi bioflok merupakan salah satu pemecah masalah lingkungan dan dapat meningkatkan produksi budidaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan sistem bioflok dengan rasio C/N berbeda terhadap rasio konversi pakan, pertumbuhan dan kelulushidupan lele, menentukan jenis rasio C/N yang menghasilkan rasio konversi pakan dan pertumbuhan lele terbaik.   Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang diujikan adalah penambahan karbon tapioca dalam media bioflok dengan rasio A C/N 12 (tapioka), B C/N 18 (tapioka), dan C C/N 24 (tapioka). Hewan uji menggunakan benih lele dengan bobot rata-rata individu sebesar 7,16±0,36 g. Lele dipelihara pada ember berdiameter 60 cm dengan volume 10 L selama 42 hari dan pemberian pakan 5% dari berat biomassa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh rasio C/N berbeda terhadap rasio konversi pakan dan pertumbuhan benih lele (Clarias sp.) tidak berpengaruh  nyata (P>0,05) terhadap rasio konversi pakan (Clarias sp.) dalam  media bioflok. Penggunaan C/N ratio yang berbeda  berpengaruh  nyata (P<0,05) terhadap pertumbuhan dan tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap kelulushidupan lele (Clarias sp.) dalam media bioflok, rasio C/N yang terbaik menghasilkan pertumbuhan dan rasio konversi pakan yaitu C/N 24, dibandingkan dengan C/N 12 dan C/N 18. Laju pertumbuhan spesifik yang dicapai pada perlakuan A, B, dan C berturut-turut adalah 2,20; 2,38; dan 2,58%/hari.  Nilai FCR yang dicapai adalah 1,16; 1,12; dan 1,06. Nilai kelulushidupan lele berkisar antara 83-86,7%. Dan total konsumsi pakan sebesar 11,60;11,62; dan 11,18 g. Penelitian ini membuktikan bahwa pengaruh rasio C/N berbeda terhadap penambahan karbon tapioka  dalam media bioflok dapat meningkatkan biomassa sel bakteri yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan tambahan bernutrisi. Penelitian ini membuktikan bahwa rasio C/N yang berbeda tidak memberikan pengaruh nyata (P>0,05) terhadap rasio konversi pakan dan berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap pertumbuhan lele dalam media bioflok. Intensification of catfish cultivation can give negative effects to the health of environment. Biofloc technology is one of the way to solve the environment problems and can increase cultivation production. This research aim to evaluate the of biofloc system with ratio C/N different with the ratio of catfish food convertion, different with growth and catfish survival; determine the ratio type C/N that resulting in food ratio convertion and growth of the best catfish. This research uses Complete Random Desaign (CRD) with 3 treatment and 3 repetition. The treatment that is tested is by adding carbon tapioca in the biofloc medium with ratio A C/N 12 (tapioca), B C/N 18 (tapioca). And C C/N 24 (tapioca). Animals trial uses catfish seeds with weight aproximately per individu 7.16 ± 0.36. Catfish cultivates in buckets with diameter 60 cm and volume 10 liter for 42 days and feeding with 5 % from their biomass. The result of this research shows that the effect of ratio C/N is different with feed convertion ratio and the growth of catfish seeds (Clarias sp.) doesn’t any effects (P > 0.05) on food convertion ratio (Clarias sp.) in biofloc medium. The ussing C/N ratio that is different gives the real effects (P < 0.05) towards the catfish survival (Clarias sp.) in the biofloc medium, C/N ratio that gives the best resulting on the growth and food convertion ratio is C/N 24, compared with C/N 12 and C/N 18. The specific growth rate that are achieved on A, B, and C treatments is 2.20 ; 2.38 ; and 2.58 % /day. The FCR value that is achieved 1.16 ; 1.12; and 1.06. The catfish survival value aproximately between 83-86,7 % and the total feeding consumtion is  11.60 ; 11.62 ; and 11.18 g. This reseacrh proves that adding the tapioca carbon in by biofloc medium can increase the biomass bacteria cells that can be used as nourishing additional food. This study proves that the C / N ratio was not different significant effect (P> 0.05) on feed conversion ratio and significantly (P <0.05) on the growth of catfish in biofloc medium.