. Harwoko
Department Of Pharmacy, Faculty Of Health Sciences, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Indonesia

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Acta Pharmaciae Indonesia : Acta Pharm Indo

Formulasi Sediaan Krim Antioksidan Ekstrak Etanolik Daun Alpukat (Persea americana Mill.) NURYANTI, NURYANTI; HARWOKO, HARWOKO
Acta Pharmaciae Indonesia Vol 4 No 2 (2016): Acta Pharmaciae indonesia Vol.4 No.2 Tahun 2016
Publisher : Pharmacy Department, Faculty of Health Sciences, Jenderal Soedirman University, Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.378 KB)

Abstract

Daun alpukat (Persea americana Mill.) diketahui mengandung flavonoid yang memiliki aktivitas antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tween 80 dan span 80 terhadap sifat fisik dan stabilitas sediaan krim ekstrak etanolik daun alpukat dan persen peredaman formula terbaik terhadap radikal DPPH. Formula sediaan krim dibuat dengan membandingkan konsentrasi emulgator tween 80 dan span 80 yaitu Formula 1 (75%:25%), Formula 2 (85%:15%) dan Formula 3 (95%:5%). Krim yang terbentuk diuji sifat fisik dan stabilitasnya. Formula terbaik yang memenuhi syarat uji sifat fisik dan stabilitas selama penyimpanan 28 hari diuji aktivitas antioksidannya dengan metode DPPH. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan konsentrasi tween 80 dan penurunan konsentrasi span 80 menyebabkan viskositas dan daya lekat semakin meningkat, sedangkan daya sebar semakin menurun. Formula terbaik terdapat pada Formula 3 dengan nilai viskositas sebesar 25.220-43.960 cps, daya sebar sebesar 4,90-5,50 cm, daya lekat sebesar 1,41-4,65 detik dan persen peredaman radikal DPPH sebesar 69,33%.
Formulasi dan Evaluasi Suppositoria Ekstrak Terpurifikasi Daun Lidah Buaya (Aloe vera) NURYANTI, NURYANTI; HARWOKO, HARWOKO
Acta Pharmaciae Indonesia Vol 4 No 1 (2016)
Publisher : Pharmacy Department, Faculty of Health Sciences, Jenderal Soedirman University, Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.749 KB)

Abstract

Lidah buaya (A.vera) dengan kandungan antrakuinon memiliki aktivitas sebagai laksatif. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat sediaan suppositoria dari ekstrak terpurifikasi kulit daun lidah buaya (A.vera) yang memenuhi persyaratan fisik suppositoria dengan variasi basis oleum cacao dan cera alba serta PEG 400 dan PEG 6000. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan memformulasikan ekstrak terpurifikasi kulit daun lidah buaya (A.vera) dengan variasi basis oleum cacao dan cera alba serta PEG 400 dan PEG 6000. Pembuatan suppositoria menggunakan metode cetak tuang, evaluasi sifat fisik meliputi: organoleptis, keseragaman bobot, titik lebur, waktu leleh, dan  kekerasan. Data organoleptis dan keseragaman bobot yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis deskriptif sedangkan uji yang lain dianalisis menggunakan metode statistik Anava pada taraf kepercayaan 95%,kemudian dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa suppositoria dengan sifat fisik paling baik adalah suppositoria basis oleum cacao dengan penambahan cera alba sebesar 4% dan suppositoria dengan rasio konsentrasi basis 50% PEG 400 dan 50% PEG 6000.  
Penapisan Senyawa Antikanker Dari Batang Brotowali (Tinospora Crispa L) Dan Uji Aktivitas Sitotoksik Pada Kultur Sel Widr warsinah, warsinah; Harwoko, Harwoko
Acta Pharmaciae Indonesia Vol 6 No 2 (2018): Acta Pharmaciae Indonesia Volume 6 No.2 Tahun 2018
Publisher : Pharmacy Department, Faculty of Health Sciences, Jenderal Soedirman University, Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.694 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan penapisan dengan cara ekstraksi dan dilanjutkan dengan kromatografi lapis tipis untuk melihat profil senyawa dan melakukan uji aktivitas sitotoksik dan induksi apotosis dari ekstrak tersebut. Ekstraksi batang brotowali dilakukan dengan maserasi menggunakan etanol 96% kemudian di fraksinasi dengan n-heksan, kloroform, etilasetat berdasarkan tingkat polaritas dan dilanjutkan kromatografi lapis tipis menggunakan fase diam silika gel GF 254 dan fase gerak campuran, spot yang ada dilihat dibawah UV 254 nm dan 366 nm serta disemprot dengan reagen penampak noda. Ekstrak dan fraksi kemudian diuji aktivitas sitotosiknya dengan metode MTT dan induksi apoptosis dengan metode double staining dan flowcytometri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanolik mengandung senyawa flavanoid, fenolik dan terpenoid. Ekstrak mempunyai efek sitotoksik IC50sebesar 314 µg/ml dan fraksi F3 sebagai fraksi aktif mempunyai efek sitotoksik dengan IC50 sebesar 146 µg/ml. Pada konsentrasi 25 µg/ml fraksi mampu menginduksi apoptosis sebesar 28,9 %, kontrol sel 17,90% dan doksorubisin 63,12%. Pemacuan apoptosis ditunjukkan dengan adanya warna orange dan terjadinya banyak badan apoptosis pada sel Widr dengan perlakuan ekstrak yang lebih banyak dibandingkan dengan kontrol sel.