Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KARAKTERISTIK FISIK LIMBAH PADAT PEMBUATAN TEPUNG AREN (Arenga pinnata Merr) HASIL FERMENTASI ANAEROB DENGAN ADITIF MOLASES, LUMPUR KECAP DAN UREA Alamsyari .; Mansyur .; Iman Hernaman; Iin Susilawati; Nyimas Popi Indriani; Romi Zamhir Islami; Tidi Dhalika
Jurnal Nutrisi Ternak Tropis dan Ilmu Pakan Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Unpad Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.342 KB) | DOI: 10.24198/jnttip.v1i1.25424

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan zat aditif terhadap karakteristik fisik limbah padat pembuatan tepung aren hasil fermentasi anaerob. Penelitian silakukan secara eksperimental dengan menggunakan rancangan acaak lengkap dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan tersebut adalah P1 = 5% molasses, P2 5% lumpur kecap, P3 = 1% urea, P4 = 5% molasses + 1% urea, P5 = 5% lumpur kecap + 1% urea. Data yang terkumpula dilakukan analisis dengan uji Kruskal-Wallis. Hasil menunjukan bahwa perlakuan memberikan pengaruh terhadap warna, aroma, tekstur, dan rasa, dengan penggunaan molasses sebanyak 5% memberikan hasil yang terbaik. Kesimpulan, penggunaan molasses 5% memberikan karakteristik fisik terbaik pada fermentasi anaerob pada limbah padat pembuatan tepung aren. 
INTRODUCTION TO CORN CROP (Zea mays Saccharata L.) PRODUCING BABY CORN AND FORAGE WITH VARIETIES AND HARVEST AGES IN CILELES VILLAGE, JATINANGOR DISTRICT, SUMEDANG REGENCY Nyimas Popi Indriani; Heryawan Kemal Mustafa; Romi Zamhir Islami
Media Kontak Tani Ternak Vol 4, No 2 (2022): Agustus
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mktt.v4i2.43394

Abstract

ABSTRACT The community service in Cileles Village aimed to increase insight through the knowledge and skills of farmers/breeders (Al Hikmah farmer group) about the use of corn plants as superior quality forage. The activity was carried out on Tuesday 19 July 2022 at Madrasah Al Hikmah RW 06 Cileles Village, Jatinangor District, Sumedang Regency. Community service was carried out using participatory empowerment methods which included counseling, mentoring and material assistance which actively involved the participation of the community in general and breeders in particular. The series of activities included: land preparation, planting and maintenance of corn plants. The corn used was a hybrid of various varieties of sweet corn (F1 Bonanza, F1 Janisa, F1Asia 86 and Sweet Lady). The corn seeds was planted in demonstration plots with a spacing of 70 cm x 20 cm. The conclusion from Community Service was that farmers/breeders became understand about the corn plants (Zea mays Saccharata L.) which produce baby corn and forage feed with various varieties and harvest ages. Farmers/breeders have planted the corn on the Al Hikmah farmer group’s fields.Keywords: Babycorn, forage,varieties, harvest ages
Review: Pemberdayaan Hutan Pinus untuk Meningkatkan Produktivitas Ruminansia Nyimas Popi Indriani; Iin Susilawati; Lizah Khairani; Romi Zamhir Islami; Mansyur Mansyur
JURNAL PETERNAKAN SABANA Vol 3 No 1 (2024): Edisi Januari-April 2024
Publisher : Universitas Kristen Wira Wacana Sumba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58300/jps.v3i1.745

Abstract

Telah banyak penelitian mengenai pohon pinus sebagai pakan, baik sebagai hijauan maupun sebagai supplement (mengandung metabolit sekunder) untuk meningkatkan produktivitas ruminansia. Hijauan pohon pinus yang segar merupakan pakan yang mudah dicerna dan disukai oleh ruminansia. Pohon pinus banyak ditanam sebagai hutan pinus untuk daerah yang luas dan menyisakan sela sela/jarak tanam yang luas yang bisa dimanfaatkan untuk tanaman pakan. Pemanfaatan hutan pinus dapat dilakukan untuk menambah persediaan pakan ruminansia baik dengan memanfaatkan hijauan pohon pinus maupun tanaman pakan yang ditanam di bawah tegakan pohon pinus dengan cara budidaya lorong (alley cropping) . Dengan memanfaatkan sela sela tanaman pohon pinus untuk tanaman pakan ternak yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan, maka hutan pinus dapat menghasilkan pakan ternak yang melimpah untuk pengembangan peternakan. Tulisan ini menjelaskan cara cara memanfaatkan hutan pinus untuk meningkatkan produktivitas ruminansia berdasarkan penelitian penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Secara umum, sebaiknya dikembangkan sistem yang sesuai dengan kebutuhan para petani peternak dalam mengembangkan usahanya, meregenerasi lingkungan, dan memberi lebih banyak manfaat bagi masyarakat atas hidup mereka. Kata Kunci: budidaya Lorong, hijauan, metabolit sekunder, pohon pinus, produktivitas ruminansia