Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

KECAKAPAN MAHASISWA MEMANFAATKAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING Ni Made Diah Padmi; Hendry Marthen
Jurnal Bimbingan dan Konseling Borneo Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/jbkb.v2i2.1758

Abstract

Teknologi informasi sudah menjadi kebutuhan bagi semua kalangan dalam berbagai bidang baik dalam kehidupan sehari-hari maupun pekerjaan, kebutuhan akan teknologi informasi juga melekat pada bidang-bidang pendidikan termasuk bidang bimbingan dan konseling pun dewasa ini tidak lepas dari penerapan fasilitas teknologi informasi. Teknologi informasi merupakan sarana/alat  yang digunakan untuk menyampaikan informasi atau sebagai media komunikasi. Dalam layanan bimbingan maupun konseling sangat erat kaitanya dengan penyampaian informasi maupun proses komunikasi, sehingga dalam eksistensinya bimbingan dan konseling sangat membutuhkan adanya teknologi yang mendukung pemberian layanan. Banyaknya fasilitas teknologi informasi yang dapat digunakan berdampak pada keharusan bagi praktisi bimbingan dan konseling untuk mampu memanfaatkannya, maka keterampilan dalam mengaplikasikan teknologi-teknologi tersebut harus senantiasa ditingkatkan. Penelitian ini tertarik untuk mengetahui kecakapan/keterampilan mahasiswa dalam memanfaatkan teknologi informasi yang mampu mendukung kegiatan bimbingan dan konseling, sehingga dalam penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kecakapan mahasiswa memanfaatkan teknologi informasi dalam layanan bimbingan dan konseling. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan menggunakan angket online sebagai instrument utama dalam pengumpulan data. Hasil yang diperoleh berdasarkan analisis angket online skor rata-rata 69 dengan kategori tinggi, sedang dan rendah. Persentase dari keseluruhan subjek menunjukkan 51% memiliki skor dibawah rata-rata ≤ 69.Kata Kunci : Teknologi informasi, bimbingan dan konseling
Student Skills in Utilizing Information Technology in Guidance and Counseling Services as Preparation for the Innovative Technology Consciousness Ni Made Diah Padmi; Hendry Marthen
Bisma The Journal of Counseling Vol. 4 No. 3 (2020): Bisma The Journal of Counseling
Publisher : Department of Guidance and Counseling, FIP, Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/bisma.v4i3.30500

Abstract

Communication is one of the requirements in the implementation of the Guidance and Counseling service. During the Covid-19 Pandemic, the communication process could only be done through an online, including the Guidance and Counseling service at school. So that the application of Information and Communication Technology in Guidance and Counseling services becomes very important as a means of support in conveying information, namely service materials to support online learning activities. Current technological developments force BK teachers to continuously update their knowledge and skills in utilizing Information and Communication Technology. The purpose of this study is to describe the skills of students in utilizing Information Technology in Guidance and Counseling Services. The research method used is descriptive qualitative to describe the skills of students in utilizing various Information and Communication Technology facilities that can support Guidance and Counseling services in schools. Based on the research carried out, it was obtained an average score of 69 in the high, medium and low categories. Of the 70 students who participated, it showed that 51%, namely 36 students, had a score below the average ≤ 69.
Application of Guidance and Counseling Media in Overcoming Learning Loss Ni Made Diah Padmi; Sarmila Sarmila
Bisma The Journal of Counseling Vol. 5 No. 3 (2021): Bisma The Journal of Counseling
Publisher : Department of Guidance and Counseling, FIP, Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/bisma.v5i3.41742

Abstract

Guidance and Counseling is closely related to information. During the Covid-19 Pandemic, Guidance and Counseling services are carried out online and must be able to carry out services optimally. So that the process of delivering information can only be done online. In this case the BK teacher must think about how the service material can be delivered communicatively even though it is online. BK media is a means of delivering service material. Initially, the media became a means of supporting counseling guidance, but during the COVID-19 pandemic, the media became the main means of delivering service material with the aim of being better understood by students. The purpose of this study is to describe the skills of BK teachers in using guidance and counseling media in overcoming Learning Loss. The research method used is descriptive qualitative. Based on the research conducted, it was obtained an average score of 68 with high, medium and low categories. Of the 30 teachers who participated, 40% of them, namely 12 teachers, had a score below the average of 68.
The Relationship of Giving Positive Reinforcement to Group Leadership of Class X Students at SMA Negeri 3 Malinau Diana Novita; Suprianto Suprianto; Nazwa Manurung; Irianto Aras; Ni Made Diah Padmi
Pinisi Business Administration Review Volume 3, Number 2, September 2021
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pbar.v3i2.34726

Abstract

Giving reinforcement is an important thing in the teaching process, the task of the teacher as an educator is to increase learning motivation in students, one of which is by providing stimulation in the form of awards/praises so that students can be motivated, control or change bad behavior. The purpose of this study was to determine the relationship between giving positive reinforcement to the leadership of the class X student group at SMA Negeri 3 Malinau. This study uses descriptive quantitative research, the population is 153 from class X students and the research sample is 55 students. The data collection technique used is the Likert scale on the positive reinforcement scale and the student group leadership scale. The data analysis technique used is descriptive analysis technique and inferential analysis, product moment correlation test and simple linear regression test were carried out. The results of the study obtained that the leadership level of the student group was included in the high category, namely 47.3% with a total of 26 students. The results showed that there was no relationship between  giving positive reinforcement to student group leadership.
Teknik Hypnocounseling Dalam Konseling Psikoanalisis: Sebuah Pendekatan Efektif Untuk Meningkatkan Achievement Siswa Wayan Eka Paramartha; I Ketut Dharsana; I Kadek Suranata; Ni Made Diah Padmi
Educational Guidance and Counseling Development Journal Vol 6, No 1 (2023): EGCDJ
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/egcdj.v6i1.22443

Abstract

Konseling psikoanalisis telah terbukti efektif dalam membantu siswa mengatasi masalah emosional dan akademik. Namun, teknik-teknik konseling psikoanalisis dapat lebih efektif lagi dengan penerapan teknik hypnocounseling. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas penerapan teknik hypnocounseling dalam konseling psikoanalisis untuk meningkatkan achievement siswa. Metode studi kasus digunakan dalam penelitian ini, dengan mengambil sampel tiga siswa yang memiliki masalah emosional dan akademik di sebuah sekolah menengah di kota Singaraja. Masing-masing siswa diberikan enam sesi konseling yang dilakukan dengan teknik hypnocounseling. Achievement siswa diukur sebelum dan sesudah sesi konseling menggunakan skala achievement. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan teknik hypnocounseling dalam konseling psikoanalisis efektif dalam meningkatkan achievement siswa. Ketiga siswa yang menjadi subjek penelitian mengalami peningkatan achievement yang signifikan setelah menjalani enam sesi konseling. Selain itu, ketiga siswa juga melaporkan perbaikan dalam kesejahteraan psikologis dan motivasi belajar. Hasil penelitian ini memberikan kontribusi pada pengembangan pendekatan konseling yang lebih holistik dan efektif dalam meningkatkan achievement siswa.Kata kunci: Teknik Hypnocounseling, Psikoanalisis, Achievement
Kalibrasi Item Instrumen Kecenderungan Nomophobia Pada Remaja Milenial Wayan Eka Paramartha; I Ketut Dharsana; Ni Made Diah Padmi
Jurnal Bimbingan dan Konseling Indonesia Vol 7 No 2 (2022): Jurnal Bimbingan dan Konseling Indonesia
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jurnal_bk.v7i2.1581

Abstract

The purpose of this study was to develop instruments and to analyze differences in nomophobic tendencies among adolescents in terms of gender, daily internet visits, and social media volume. The subjects of this study were 150 adolescents using a non-probability sampling technique using accidental sampling. Data collection in this study used the NMP-Q instrument which measures four dimensions, namely: (1) fear or nervousness because they cannot communicate with other people; (2) fear of not being able to connect; (3) fear of not being able to have direct access; and (4) fear of being denied the convenience that mobile devices provide. This instrument consists of 30 items using the Likert rating scale model including the answer choices: very appropriate, appropriate, moderately appropriate, not appropriate, and very inappropriate. The analysis technique used is the Rasch model with the help of WINSTEPS Version 3.73. The results of this study are expected to provide knowledge and understanding of new phenomena in the development of guidance and counseling science with differences in nomophobia tendencies among adolescents. So that later it is hoped that active smartphone users will use cellphones more wisely and reduce the duration of excessive smartphone use so as to avoid the negative effects of use which can lead to addiction. Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan instrumen serta menganalisis perbedaan kecenderungan nomopobia dikalangan remaja ditinjau dari jenis kelamin, kunjungan internet harian, dan volume media sosial. Subjek penelitian ini sebanyak 150 remaja dengan teknik non probability sampling dengan jenis menggunakan sampel accidental sampling Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan instrumen NMP-Q yang mengukur empat dimensi, yaitu: (1) ketakutan atau kegugupan karena tidak dapat berkomunikasi dengan orang lain; (2) takut tidak bisa terhubung; (3) takut tidak dapat memiliki akses langsung; dan (4) ketakutan akan penolakan kenyamanan yang diberikan oleh perangkat seluler. Instrumen ini terdiri dari 30 aitem dengan menggunakan model Likert rating scale diantaranya pilihan jawaban: sangat sesuai, sesuai, cukup sesuai, tidak sesuai, dan sangat tidak sesuai. Teknik analisis yang digunakan adalah model rasch dengan bantuan WINSTEPS Version 3.73. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang fenomena baru dalam perkembangan ilmu bimbingan konseling dengan adanya perbedaan kecenderungan nomophobia dikalangan remaja. Agar nantinya diharapkan bagi pengguna aktif smartphone agar menggunakan ponsel dengan lebih bijak lagi serta mengurangi durasi penggunaan smartphone yang berlebihan supaya terhindar dari dampak negatif penggunaan yang dapat berujung munculnya kecanduan.
PELATIHAN MEDIA BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI: GURU BIMBINGAN DAN KONSELING KREATIF BERINOVASI Ni Made Diah Padmi; Tri Cahyono
Jurnal Bimbingan dan Konseling Borneo Vol 5, No 1 (2023): Vol 5 No 1, Juni 2023
Publisher : Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/jbkb.v5i1.4065

Abstract

AbstractThe results of the initial data in the previous study obtained an overview of the 3 problems found, namely teachers and students had not optimally utilized Information Technology facilities, had not been proficient enough in utilizing Information Technology applications that were useful in supporting Guidance and Counseling services, had never conducted development training Information Technology-based media for Guidance and Counseling teachers in Tarakan City. Based on the potential problems obtained, collaboration is carried out in providing training in the development of information technology-based media as a movement to increase teacher skills in utilizing Information Technology. This program is expected to improve the quality of Guidance and Counseling services. The goal is to maximize the use of Information Technology which is growing as a support for Guidance and Counseling services in schools. This activity carries mentoring material in optimizing Microsoft Powerpoint as a teaching medium and compiling an online assessment through Google Forms which was held for two days in the Meeting Room of SMP Negeri 1 Tarakan on Wednesday-Thursday, 28-29 July 2022.Keywords: Information Technology, Guidance CounselingAbstrakHasil data awal dalam penelitian sebelumnya, memperoleh gambaran adanya 3 permasalahan yang ditemukan yaitu guru dan Mahasiswa belum secara optimal memanfaatkan sarana Teknologi Informasi, belum cukup cakap dalam memanfaatkan aplikasi-aplikasi Teknologi Informasi yang bermanfaat dalam menunjang layanan Bimbingan dan Konseling, belum pernah dilakukan pelatihan pengembangan media berbasis Teknologi Informasi terhadap guru Bimbingan dan Konseling di Kota Tarakan. Berdasarkan potensi masalah yang diperoleh, maka dilakukan kolaborasi dalam memberikan pelatihan pengembangan media-media berbasis teknologi informasi sebagai gerakan meningkatkan kecakapan guru dalam memanfaatkan Teknologi Informasi. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan Bimbingan dan Konseling. Muaranya adalah memaksimalkan pemanfaatan Teknologi Informasi yang semakin berkembang sebagai penunjang layanan Bimbingan dan Konseling di sekolah. Kegiatan ini mengusung materi pendampingan dalam optimalisasi Microsoft Powerpoint sebagai media ajar dan Penyusunan Assesment Online melalui Google Formulir yang dilaksanakan selama dua hari di Ruang Pertemuan SMP Negeri 1 Tarakan pada Hari Rabu-Kamis, 28-29 Juli 2022.Kata Kunci : Teknologi Informasi, Bimbingan Konseling
KONSEP LAYANAN PEMINATAN PADA KURIKULUM MERDEKA Tri Cahyono; Ni Made Diah Padmi
Jurnal Bimbingan dan Konseling Borneo Vol 5, No 1 (2023): Vol 5 No 1, Juni 2023
Publisher : Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/jbkb.v5i1.4081

Abstract

AbstractDetermining the choice of cross-subject specialization, and the choice of subject depth is a process that will involve a series of choices and decisions made by students based on an understanding of their own potential and opportunities that exist in their environment. Problems will occur if students are unable to determine the choice of specialization across subjects, and specialization deepens subject matter, so that it will hinder the learning process.The merdeka curriculum provides opportunities for students to develop their abilities, talents and interests more broadly and openly in accordance with the principle of individual differences. This allows students to develop over achievement, namely students who have a level of mastery above predetermined standards both in knowledge, attitudes, and skills. For this reason, the merdeka curriculum structure provides (1) compulsory subjects to be followed by all students in one educational unit at each educational unit and level, and (2) elective subjects which are followed by students according to their choice. Compulsory subject groups are basic subject groups that must be followed by all students contained in the merdeka curriculum structure. Keywords: Merdeka curriculum, specialization services AbstrakPenetapan pilihan peminatan lintas mata pelajaran, dan pilihan pendalaman mata pelajaran adalah sebuah proses yang akan melibatkan serangkaian pengambilan pilihan dan keputusan oleh peserta didik yang didasarkan atas pemahaman potensi diri dan peluang yang ada di lingkungannya. Permasalahan akan terjadi jika peserta didik tidak mampu untuk menetukan pilihan peminatan lintas mata pelajaran, dan peminatan pendalaman materi mata pelajaran, sehingga akan menghambat proses pembelajaran.  Kurikulum merdeka memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan kemampuan, bakat dan minat secara lebih luas dan terbuka sesuai dengan prinsip perbedaan individu. Ini memungkinkan peserta didik berkembang over achievement, yakni peserta didik yang memiliki tingkat penguasaan di atas standar yang telah ditentukan baik dalam pengetahuan, sikap, maupun keterampilan. Untuk itu struktur Kurikulum merdeka menyediakan (1) mata pelajaran wajib diikuti oleh seluruh peserta didik di satu satuan pendidikan pada setiap satuan dan jenjang pendidikan, dan (2) mata pelajaran pilihan yang diikuti oleh peserta didik sesuai dengan pilihan mereka. Kelompok mata pelajaran wajib merupakan kelompok mata pelajaran dasar yang harus diikuti seluruh peserta didik yang termuat dalam struktur kurikulum merdeka.  Kata Kunci : Kurikulum merdeka, layanan peminatan
Guidance and Counseling Information Technology Module Based on Guided Discovery Learning Ni Made Diah Padmi
Bisma The Journal of Counseling Vol. 7 No. 1 (2023): Bisma The Journal of Counseling
Publisher : Department of Guidance and Counseling, FIP, Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/bisma.v7i1.59188

Abstract

Skills in using information technology are an important requirement in this era. For this reason, it is necessary to prepare guidance and counseling students to have adequate skills in using various information technology applications. These skills are needed to meet students' needs according to technological developments. This research aims to test the feasibility of the developed module. This research belongs to the type of development research which was developed using the Borg & Gall model. The subjects involved in this study were media design experts and material experts. The data collection in the study was carried out using observation, interview, and questionnaire methods, with research instruments in the form of design expert validation questionnaires, material expert validation questionnaires, and guidance and counseling student response questionnaires. The data obtained in the study were then analyzed using the percentage formula. The research analysis showed that the design expert obtained 92.2% in the validation test, which was in the very valid category. The results of the material analysis validation expert, with a percentage of 94.4%, were in the very valid category, and the results of the analysis of student responses, with a percentage of 98 %, are also in the very valid category. Based on these results, the information technology course module in guidance and counseling that was developed is in the valid category and is very feasible to develop.
Pemetaan Minat, Bakat dan Karakter Berbasis RIASEC sebagai Acuan Peminatan Lintas Mata Pelajaran pada Jenjang SMA Kurikulum Merdeka Tri Cahyono; Ni Made Diah Padmi
Prophetic : Professional, Empathy, Islamic Counseling Journal Vol 6, No 1 (2023): Juni
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/prophetic.v6i1.14764

Abstract

Peminatan peserta didik lintas mata pelajaran menjadi tanggung jawab kepala sekolah dengan melibatkan semua komponen yang ada di sekolah. Konselor membantu peserta didik dalam memilih dan menetapkan peminatan lintas mata pelajaran sesuai dengan kemampuan dasar umum, bakat, minat dan karakter serta kecenderungan pilihan masing-masing peserta didik. Pada jenjang SMA, siswa diberikan keleluasaan agar bisa memilih pelajaran sesuai minat. Kurikulum merdeka telah menghapus penjurusan dan memberikan keleluasaan bagi peserta didik untuk memilih mata pelajaran sesuai minat dan rencana karirnya. Penelitin ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan metode survey. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahuai hasil pemetaan potensi minat dan bakat siswa menggunakan teori psikologis Realistic, Investigative, Artistic, Social, Enterprising, Conventional (RIASEC). Instrumen RIASEC adalah opsi atau pilihan bagi konselor untuk menggali potensi minat dan bakat peserta didik sebagai acuan menentukan minat lintas mata pelajaran.  Instrumen ini dikombinasikan dengan hasil identifikasi instrumen lainnya seperti rancangan karir dan prestasi siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Sebagian besar siswa memilihmata pelajaran sesuai dengan potensi mina, bakat dan karakternya. Sebagian kecil siswa tidak memilih mata pelajaran sesuai dengan minat, bakat dan karakternya.