Harris Pirngadi
Departemen Teknik Elektro Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Perancangan dan Simulasi Ultrasonik Doppler Gelombang Kontinyu 4MHz Berbasis Mikrokontroler ATmega16 Paskalis Kurniaji; Harris Pirngadi; Tri Arief Sardjono
Jurnal Teknik ITS Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.941 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v2i1.2362

Abstract

Dalam penelitian ini telah dirancang sebuah sistem ultrasonik yang akan digunakan untuk mengukur kecepatan aliran darah. Sistem yang dirancang ini menggunakan prinsip ultrasonik doppler gelombang kontinyu dengan frekuensi 4MHz. Prinsip kerja dari sistem ini adalah dengan memancarkan gelombang sinus yang memiliki frekuensi 4 MHz  ke bagian pembuluh darah oleh tranduser pemancar, dan gelombang pantul yang dihasilkan dari reflektor sel darah merah akan diterima kembali oleh tranduser penerima. Gelombang pantul yang diterima oleh tranduser penerima ini akan memiliki frekuensi yang berbeda dari gelombang yang dipancarkan. Untuk mendapatkan perbedaan frekuensi ini, maka digunakan dua buah sumber generator gelombang sebagai bagian dari simulasi sistem. Rentang frekuensi yang digunakan untuk proses simulasi sistem adalah 4MHz – 4.007 MHz. Dari hasil pengujian dan simulasi, telah diperoleh nilai kecepatan aliran pada sudut <30° sebesar 50.74 cm/s dan nilai kecepatan aliran minimum pada sudut >80° memiliki kecepatan sebesar 1.3 cm/s dengan estimasi cepat rambat gelombang di dalam medium darah sebesar 1500m/s. Hasil pengujian dan simulasi untuk sudut doppler yang sesuai adalah untuk pengujian  kecepatan aliran pada sudut  <60°.
Perancangan, Pembuatan dan Karakterisasi Tranduser Ultrasonik 3,5 MHz Untuk Pengujian Bahan Padat Mokhamad Halim Fathoni; Harris Pirngadi; Muhammad Rivai
Jurnal Teknik ITS Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.685 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v2i2.3579

Abstract

Dalam tugas akhir ini telah dibuat sepasang transduser ultrasonik untuk pengujian bahan padat. Konstruksi transduser ultrasonik yang dibuat terdiri dari holder berbahan akrilik dan kuningan, backing material berbahan styrofoam, epoxy dan busa karet, elemen aktif berbahan piezoelektrik dan matching layers menggunakan akrilik. Bahan penyusun konstruksi tersebut dilakukan pengujian untuk mengetahui  karakteristik transduser ultrasonik.Dari hasil pengujian yang telah dilakukan diperoleh  karakteristik transduser ultrasonik dengan holder berbahan akrilik, backing material berbahan styrofoam, frekuensi resonansi sebesar 3.5 MHz, bandwith sebesar 2.04 MHz, respon impulse >10 siklus, delay sebesar 1,6 us ,Q (faktor kualitas mekanis getaran harmonis) sebesar 1,667 dan impedansi sebesar 78,6 ohm. Untuk pengujian cacat bahan didapatkan hasil bahwa transduser ultrasonik bisa mendeteksi adanya cacat dan mengestimasi panjang ukuran cacat dengan error pengukuran sebesar 0.5 cm. Namun, kedalaman cacat tidak bisa ditentukan sehingga dibutuhkan pengukuran sistem echo untuk memperbaiki pengukuran tersebut.
Sistem Kontrol dan Monitor Kadar Salinitas Air Tambak Berbasis IoT LoRa Ahmad Reza Hakimi; Muhammad Rivai; Harris Pirngadi
Jurnal Teknik ITS Vol 10, No 1 (2021)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v10i1.59612

Abstract

Pada saat ini sering terjadi kematian ikan yang disebabkan oleh kadar salinitas yang tinggi pada pembudidayaan ikan di tambak. Salinitas merupakan sebuah tingkat kadar garam yang terlarut pada air. Kadar salinitas yang tidak normal dapat membuat pertumbuhan ikan melambat. Oleh karena itu, para pembudidaya ikan perlu melakukan sebuah pengamatan di tambak agar kualitas air sesuai dengan kebutuhan ikan yang dibudidayakan. Pemantauan ini harus dilakukan setiap hari sehingga akan menyulitkan bagi pembudidaya ikan, terlebih jika jarak tambak dari perumahan yang cukup jauh. Oleh karena itu maka diperlukan suatu alat yang bisa memantau maupun mengontrol kadar salinitas dari jarak yang jauh tanpa perlu datang ke lokasi tambak. Sistem yang digunakan untuk penelitian ini berbasis IoT dimana semua pemantauan secara real time akan membutuhkan internet. IoT yang digunakan pada penelitian ini adalah IoT LoRa dan nodeMCU esp8266. Pemantauan dan pengontrolannya dilakukan dengan membaca sensor salinitas air tambak dengan menggunakan Sensor Total Dissolved Solid (TDS). Data pembacaan sensor TDS diolah oleh sebuah microcontroller Arduino Uno. LoRa Transmitter akan mengirimkan datanya ke LoRa Receiver. Setelah data diterima di receiver data dikirimkan melalui Node MCUesp8266 ke aplikasi Blynk yang ada di perangkat smartphone. Sedangkan sistem kontrolnya menggunakan kontrol Proportional Integral Derivative (PID) untuk mengatur relay. Relay ini mengatur lama bukaan valve untuk membuka atau menutup, menambah maupun mengurangi kadar salinitas pada air. Pengujian sensor salinitas dilakukan di berbagai kadar salinitas air mulai dari 0 ppt sampai 40 ppt. Dari hasil percobaan menunjukkan bahwa sensor TDS ini mampu membacanya dengan baik. Sedangkan LoRa mampu mengirimkan datanya dengan baik pada jarak kurang lebih 600 meter. Pada pengujian keseluruhan sistem di tambak didapatkan nilai standar deviasi eror ketika kondisi mulai stabil sebesar 0,24 ppt
Sistem Identifikasi Kualitas Cuka Apel Menggunakan Kamera, Sensor Kimia, dan Metode Artificial Neural Network Achmad Setiawan; Muhammad Rivai; Harris Pirngadi
Jurnal Teknik ITS Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v10i2.68221

Abstract

Produksi apel pada tahun 2012 hingga 2014 sebesar 590.004 ton, 838.915 ton, dan 708.438 ton. Salah satu produk olahan yang dapat diciptakan dengan berbahan dasar apel adalah cuka apel. Namun untuk saat ini penilaian kualitas cuka apel dilakukan dengan pengindraan manusia dimana hal tersebut tidaklah akurat. Pada penelitian ini dilakukan perancangan sistem identifikasi kualitas cuka apel menggunakan kamera, sensor kimia, dan metode artificial neural network (ANN). Parameter yang diambil untuk pengukuran dan penentuan standar antara lain keasaman, warna, dan kadar alkohol pada cuka apel. Alat ini diuji coba pada 6 cuka apel berbeda yaitu, Bragg, Heinz, Cuka Apel Batu, Cuka Apel Kusuma, Daesang Chung Jun One, dan Cuka Apel Tahesta. Alat ini dapat menggolongkan cuka apel ke dalam 3 golongan berbeda.
Sistem Monitoring Profil Kedalaman Tingkat Kelembapan Tanah Berbasis IoT dan LoRa Linggar Ajeng Ywana Merbawani; Muhammad Rivai; Harris Pirngadi
Jurnal Teknik ITS Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v10i2.68613

Abstract

Kelembapan tanah mempunyai pengaruh besar pada sektor pertanian. Dengan mengetahui kelembapan tanah, maka sistem irigasi yang digunakan dapat ditentukan. Namun, sistem irigasi yang ada memiliki tingkat efisiensi rendah. Akibatnya, tingkat produktivitas pertanian akan menurun karena kelembapan tanah tidak dapat diketahui secara presisi dan real time. Karena itu, pada penelitian ini dirancang sebuah sistem monitoring profil kedalaman tingkat kelembapan tanah. Bagian transmitter sistem terdiri dari Arduino Nano yang berperan sebagai media pembacaan data. Data diperoleh dari 3 buah capacitive soil moisture sensors yang masing-masing diletakkan di kedalaman yang berbeda pada titik area yang sama. Data prediksi kelembapan tanah per kedalaman tertentu dapat diketahui dari fungsi regresi yang terbentuk dari data kelembapan tanah masing-masing sensor terhadap kedalaman. Data dikirim oleh transmitter LoRa SX1278 dan diterima receiver LoRa SX1278. Setelahnya, data diproses oleh Arduino Uno yang dihubungkan dengan NodeMCU ESP8266 dan ditampilkan pada Node-RED Dashboard melalui Wi-Fi. Sistem juga dilengkapi sleep mode untuk menghemat daya. Hasil yang dicapai pada penelitian ini adalah alat dapat memprediksi kelembapan tanah dengan rata-rata error pada tanah humus 10,7%, pada tanah pasir 21,9%, dan tanah pertanian 8,8% serta berhasil memvisualisasikan data kelembapan tanah dari jarak jauh secara real time sehingga pengukuran manual di lapangan tidak lagi dibutuhkan.
Sistem Kontrol Pencahayaan Matahari pada Aquascape Muhamad Hasri Pramadana; Muhammad Rivai; Harris Pirngadi
Jurnal Teknik ITS Vol 10, No 1 (2021)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v10i1.59809

Abstract

Aquascape adalah seni dalam mengatur dan menata tanaman air, bebatuan, ataupun kayu untuk memperindah sebuah akuarium. Dengan adanya tanaman serta biota laut tentunya dibutuhkan cahaya matahari untuk keberlangsungan hidup. Umumnya untuk mengatasi hal tersebut dengan menggunakan cahaya buatan sebagai pengganti cahaya matahari. Penggunaan cahaya buatan tentu tidak sama dengan cahaya matahari langsung. Cahaya matahari berperan dalam proses fotosintesis untuk pertumbuhan setiap organ dan keseluruhan tumbuhan. Tanaman yang kekurangan cahaya matahari akan mengalami gejala etiolasi. Penelitian ini dilakukan untuk membuat sistem kontrol pencahayaan matahari yang akan digunakan untuk menerangi aquascape. Sistem yang dirancang menggunakan lensa Fresnel sebagai pengumpul cahaya dan serat optik untuk menyalurkan cahaya. Dengan menggunakan photodioda sebagai pengukur intensitas cahaya matahari, sistem kontrol pencahayaan matahari dapat mengukur parameter masukan yang digunakan dalam sistem. Dalam sistem ini, jenis kontroler yang digunakan adalah proportional integral derivative (PID) dan komparator. Kontroler PID digunakan sebagai masukan komparator. Berdasarkan nilai PID, komparator akan menentukan respon dari sistem. Hasil dari komparator diteruskan ke aktuator berupa motor servo untuk mengatur posisi dari lensa Fresnel. Proses pengukuran dan pengolahan data dilakukan dengan menggunakan mikrokontroler Arduino Uno. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sistem ini dapat mengikuti arah cahaya matahari dengan rerata eror sudut sebesar 12%. Serat optik dapat menyalurkan cahaya matahari dengan rerata efisiensi sebesar 12,6%.
Titrator Otomatis untuk Mengukur Kadar Kalsium Karbonat (CaCO3) pada Batu Kapur I Nyoman Rio Indrajaya; Astria Nur Irfansyah; Harris Pirngadi
Jurnal Teknik ITS Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v10i2.67249

Abstract

Kadar Kalsium Karbonat pada batu kapur dapat menjadi indikator dalam klasifikasi batu kapur yang nantinya akan diolah lagi dan digunakan dalam berbagai kebutuhan industri, pertanian, maupun kesehatan. Penentuan kadar kalsium karbonat dapat dilakukan melalui metode titrasi. Titrasi merupakan salah satu metode analisis kuantitatif untuk menentukan konsentrasi dari suatu zat yang ada dalam larutan yang mengacu pada proses pengukuran volume titran yang diperlukan untuk mencapai titik ekuivalen. Metode ini dinilai cukup akurat sehingga metode titrasi konvensional sering dipakai hingga saat ini. Namun demikian, ada kelemahan pada metode titrasi konvensional, yaitu hasilnya sangat tergantung dari analis sehingga faktor human error dapat menurunkan akurasi dari pengukuran serta kapasitas kerja yang terbatas. Sebagai alternatif, titrator otomatis (auto titrator) dikembangkan untuk mengatasi keterbatasan tersebut. Rancangan titrator otomatis menetukan hasil titrasi berdasarkan perubahan pH dan perubahan warna saat titik ekuivalen. Titran yang dialirkan oleh pompa peristaltik dikontrol oleh nilai pH larutan hingga sensor warna mendeteksi adanya perubahan warna larutan yang menandakan titik akhir titrasi. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, titrator otomatis ini dapat mengukur kadar Kalsium Karbonat pada batu kapur menggunakan metode titrasi dengan nilai error 4,2% untuk sampel dengan kadar 10,29%.
Planning of Arrayed Waveguide Grating (AWG) for 16x16 Channels Transmission System of Dense Wavelength Division Multiplexing (DWDM) Sri Rahayu; Harris Pirngadi
JAREE (Journal on Advanced Research in Electrical Engineering) Vol 2, No 1 (2018): April
Publisher : Department of Electrical Engineering ITS and FORTEI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j25796216.v2.i1.41

Abstract

Arrayed Waveguide Grating (AWG) Technology, one technique of dividing the channel into smaller sub-channels by adjusting the fixed array length increment. AWG techniques can generate coherent transmissions, which are suitable for Wavelength Division Multiplexing (WDM), to be implemented as multiplexer, demultiplexer, filter, add-drop device, and more. This paper discusses the design planning of AWG parameters operating on C-Band channels (1530-1560 nm), to support the needs of WDM channels, especially Dense-WDM (DWDM). Planning is done using WDM-Phasar tool and through theoretical calculations with MatLab. Theoretical calculations aim to produce ideal design parameters, while through WDM-phasar by adding the device size limit, crosstalk and nonuniformity values, it is expected to obtain more realistic design parameters. The parameters observed include the magnitude of the diffraction order (m), the length of the free propagation range (FPR), the difference in array length (ΔL), the number of arrays (Narray), number of I/O (Nmax) and free spectral range (FSR) channels. By using 16 channels of 100 GHz (0.8 nm) in the C-band, the size of the device (15000x9000 μm2), crosstalk (-35 dB) and nonuniformity (0.5), through WDM-Phasar assistance the AWG parameter 1197.347 μm (FPR), 23.764 μm (ΔL), 41 (m), 56 (Narray), 16 (Nmax) and 11.2 nm (FSR). While ignoring the device size, crosstalk and non-uniformity variables, theoretical parameters were generated at 1308.61 μm, 25.1698 μm, 43.7143, 108 pieces, 27 channels and 21.211 nm, respectively for FPR, ΔL, m , Narray, Nmax and FSR. or WDM system capacity (16x16). Keywords: AWG, WDM, C-Band, crosstalk, non-uniformity
Perancangan Sistem Peringatan Area berbahaya untuk Penyandang Tunanetra Hendra Kusuma; Totok Mujiono; Harris Pirngadi; Tasripan; Rudy Dikairono; Muhammad Rivai
Sewagati Vol 6 No 4 (2022)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2337.107 KB) | DOI: 10.12962/j26139960.v6i4.230

Abstract

Penyandang tunanetra dalam kesehariannya memiliki kesulitan untuk mengetahui area berbahaya di tempat yang asing bagi mereka. Kesulitan ini terutama dalam hal spasial, yaitu memperkirakan medan di sekitarnya, seperti ketinggian tempat dia berada, daerah berbahaya yang berpotensi menyebabkan celaka, maupun daerah industri yang bertegangan listrik tinggi. Disamping itu penyandang tunanetra juga tidak bisa mengetahui dengan mudah apakah suatu suatu lokasi boleh di akses atau tidak, dikarenakan tidak adanya atau tidak memungkinkan tersedianya petunjuk dalam bentuk tulisan Braille. Agar penyandang tunanetra dapat ber navigasi mandiri, maka mereka membutuhkan alat bantu untuk mengetahui area berbahaya, dan area terlarang. Alat bantu ini merupakan sistem peringatan tentang adanya bahaya atau resiko fatal yang dipasang di area-area berbahaya, yang berupa sensor PIR, dan alarm, serta peringatan bahaya berupa suara manusia. Sistem yang telah berhasil diimplementasikan ini, yaitu sebagai hasil pelaksanaan Abdimas ini dapat membantu memberi rasa nyaman pada penyandang tunanetra, dan mengurangi resiko bahaya kecelakaan.
Sistem Keamanan pada Peternakan Sapi Menggunakan Kamera Termal dan Metode Algoritma YOLO Hafid Mahdi Nayottama; Muhammad Rivai; Harris Pirngadi
Jurnal Teknik ITS Vol 12, No 2 (2023): IN PRESS
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v12i2.112513

Abstract

Beberapa sapi dari peternakan sapi hilang acapkali dicuri manusia. Dengan terbatasnya penjagaan di waktu malam, diperlukan sistem keamanan pada peternakan sapi. Sistem menggunakan Kamera termal yang dapat digunakan di segala kondisi bahkan pada keadaan gelap gulita. Data gambar oleh kamera termal yang berukuran 160x120 dijadikan dataset yang kemudian dimasukkan ke metode YOLOv7 yang akan membedakan klasifikasi gambar menjadi manusia atau sapi. Model pada pelatihan ini memiliki nilai rata-rata presisi sebesar 80%. Sistem keamanan menggunakan speaker dan sistem komunikasi IoT kepada aplikasi android pengguna, sehingga ketika terdeteksi adanya penyusup, maka akan dilakukan pemrosesan gambar dan deteksi pada model dilatih menggunakan Jetson Nano. Kemudian gambar dan log persentase deteksi akan di-upload untuk dikirimkan ke smartphone pengguna serta alarm dinyalakan. Sistem diuji pada saat siang hari, sore hari, malam hari dengan cahaya serta tanpa cahaya yang memiliki hasil keseluruhan deteksi pada sapi dengan presisi 0.98, recall 0.67, F1-Score 0.79, akurasi 0.79, dan nilai keseluruhan pada deteksi manusia dengan presisi 0.72, recall 0.46, F1-Score 0.57, akurasi 0.75. Sistem bekerja dengan jangkauan operasi sistem sebesar 1-8 meter dan ketika adanya penyusup dan alarm menyala hampir pada seluruh pengujian kecuali pada malam hari tanpa cahaya pada jarak dekat yang terjadi false positive pada alarm.