Byan Ajusta Resnaji
Departemen Teknik Perkapalan Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Desain 2-In-1 Catamaran Fishing - Tourism Boat dengan Variasi Deck Convertible di Perairan Jepara Byan Ajusta Resnaji; Hasanudin Hasanudin
Jurnal Teknik ITS Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (430.516 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v7i2.34713

Abstract

Kapal ikan merupakan salah satu sarana yang dipergunakan nelayan untuk mencari dan menangkap ikan. Dalam proses penangkapan ikan banyak hal yang mempengaruhi operasinya seperti, pasang surut air laut, cuaca, bulan, dan hal lainnya. Sehingga tidak setiap saat nelayan dapat melakukan operasi penangkapan ikan. Oleh karenanya pendapatan nelayan dari hasil tangkap ikan tidak senantiasa stabil. Hasil tangkapan ikan nelayan Jepara mengalami penurunan pada kurun waktu terakhir. Di lain sisi, Jepara memiliki potensi wisata pantai yang menarik dan perlu dikembangkan. Untuk  menunjang kestabilan pendapatan  nelayan  Jepara  maka  diperlukan inovasi desain kapal ikan 2-in-1 yang dapat dimanfaatkan untuk menangkap ikan, sekaligus untuk kapal wisata. Konsep desain kapal 2-in-1 ini menggunakan lambung catamaran supaya mendapatkan deck kapal yang lebih luas dan stabil. Konsep desain deck menggunakan prinsip convertible. Desain kapal yang dihasilkan memenuhi analisis teknis yang meliputi stabilitas, trim, dan freeboard. Kapal yang didesain memiliki ukuran Panjang antar Garis Tegak (LPP): 15,4 meter, Lebar (B): 6 meter, Tinggi (H): 2 meter, dan Sarat (T): 1 meter dengan kecepatan: 9 knot. Dari ukuran tersebut dan berbagai asumsi yang dilakukan maka didapatkan nilai ekonomis yang sesuai, yaitu harga tiket untuk menaiki kapal 2-in-1 sebesar Rp. 100.000.,- dan nilai payback period selama 2 tahun 1 bulan 22 hari. Dengan rute pelayaran dari Pantai Kartini menuju Pulau Panjang dan dilakukan pemberhentian pada titik tertentu dengan total waktu pemberhentian selama 2 jam, kemudian kembali ke Pantai Kartini.