Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PELATIHAN PENGELASAN FABRIKASI PRODUK MOVEABLE HAND WASHER UNTUK PEMUDA PUTUS SEKOLAH DESA MESJID PUNTEUT KECAMATAN BLANG MANGAT KOTA LHOKSEUMAWE Azwinur Azwinur; Zulkifli Zulkifli; Usman Usman; Zuhaimi Zuhaimi; Ilyas Yusuf
Jurnal Vokasi Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Vokasi
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/vokasi.v5i1.2038

Abstract

Desa Mesjid Peunteut merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Blang Mangat, Kota Lhokseumawe. Permasalahan utama desa ini adalah masih rendahnya tingkat pendidikan masyarakat yang merupakan salah satu faktor yang berkontribusi memberikan rendahnya tingkat perekonomian desa. Solusi berdasarkan prioritas permasalahan adalah pelatihan pengelasan SMAW untuk pemuda putus sekolah yang masih usia produktif, solusi ini juga sesuai dengan misi pemerintah disaat kasus Covid19 ini sebagai bentuk program prakerja untuk mengurangi tingkat pengangguran didaerah. Target luaran yang akan dicapai adalah pekerja bengkel las memperoleh pengetahuan dan keahlian tentang cara mengelas menggunakan las SMAW, adapun produk yang bisa dihasilkan dari pelatihan ini adalah para peserta bisa membuat produk Moveable Hand Washer (MHW) merupakan perangkat untuk mencuci tangan guna mengatasi penyebaran covid-19. Luaran pengabdian adalah peserta akan memperoleh sertifikat, dan juga artikel pengabdian ini akan di publikasi jurnal Vokasi. Adapun rencana kegiatan yang akan dilakukan adalah teknik pelatihan dengan alokasi materi teori 30% dan praktek 70% yang diikuti oleh 5 orang peserta yang berasal dari desa Mesjid Punteut. Pelatihan dilakukan di Laboratorium Pengelasan dan Fabrikasi Logam, Jurusan Mesin Politeknik Negeri Lhokseumawe. Jumlah peserta yang mengikuti program pelatihan ini berjumlah 5 orang. Dari hasil evaluasi yang dilakukan, terlihat seluruh peserta sudah memahami secara benar semua materi evaluasi yang mencakup prinsip pemotongan pipa dengan mesin otomatis serta keselamatan kerja pemakaian alat. Keseluruhan peserta dapat dikategorikan lulus dengan memperoleh nilai rata-rata 85. Nilai tersebut dapat dijadikan indikator kesuksesan pelatihan ini dalam mencapai sasaran pelatihan. Kata kunci : Pengelasan; SMAW; Elektroda; Kekuatan las; Moveable Hand Washer
Perilaku Retak Aluminium Paduan A6061-T6 pada Pembebanan Mixed Mode Zuhaimi Zuhaimi; Husaini Husaini
Jurnal Teknik Mesin Vol. 8 No. 1 (2006): APRIL 2006
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fracture behavior of aluminum alloys (A6061-T6) under mixed mode (Mode I+II) loading was studied. Compact-tension-shear (CTS) specimen was employed and angle between loading axis and the crack surface was varied from 90°(mode I) to 0°(mode II). The crack extension (crack initiation and propagation) behaviors observed by a digital microscope. Under a load with relatively high mode II components, the shear type crack initiation preceded the opening type crack propagation. Final fracture was occurred by shearing instability in the pure mode II loading. These experimental results were explained qualitatively by using finite element analysis Abstract in Bahasa Indonesia : Penelitian ini membahas perilaku retak material aluminium paduan (A6061-T6) pada pembebanan mode campuran (Mode I+II). Spesimen dibuat dalam bentuk Compact Tension Shear (CTS) dan menggunakan alat pembebanan dimana sudut antara sumbu pembebanan dan permukaan retak bervariasi dari 900 (mode I) sampai 00 (mode II). Perilaku retakan awal dan perambatan retak dimonitor dengan mikroskop digital. Semakin kecil sudut pembebanan, beban yang dibutuhkan pada spesimen untuk memulai terjadinya awal retakan semakin besar. Pada pembebanan dengan komponen mode II relatif tinggi, terlihat bahwa retak tipe geseran terjadi lebih dulu kemudian diikuti dengan retak tipe terbuka. Hasil-hasil eksperimen ini akan diklarifikasi dengan analisa numerik melalui simulasi metode elemen hingga. Kata kunci: Aluminium paduan A6061-T6, mode campuran, ketangguhan retak, perambatan retak, analisa FEM.
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DAN KUALITAS PRODUK BAWANG GORENG UKM IBU FITRIANI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI MESIN PERAJANG BAWANG Luthfi Luthfi; Herri Mahyar; Zuhaimi Zuhaimi; Teuku Riyadhsyah; Azhar Azhar
Jurnal Vokasi Vol 8, No 1 (2024): Jurnal Vokasi (Maret)
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/vokasi.v8i1.5031

Abstract

Bawang merah merupakan salah satu produk pertanian Indonesia banyak digunakan dalam berbagai macam makanan dan bahan makanan. Usaha Kecil Menengah (UKM) Bawang Goreng Bunfit merupakan salah satu usaha kreatif rakyat setempat dalam memaksimalkan potensi produk pertanian bawang merah dengan mengolahnya lebih lanjut menjadi produk bawang goreng yang selain bernilai ekonomis lebih tinggi juga dapat disimpan lebih lama. Permintaan produk bawang goreng UKM Bunfit sangat tinggi hingga sudah tidak mampu lagi dipenuhi oleh Ibu Fitriani sebagai mitra dari kegiatan pengabdian masyarakat (PKM) ini karena produksi bawang goreng masih terbatas karena dilakukan secara konvensional dengan merajang bawang merah menggunakan tangan dan pisau saja. Hal ini mengakibatkan adanya potensi keuntungan yang seharusnya bisa diperoleh mitra namun tersia-siakan karena ketidakmampuan mitra dalam memenuhi pesanan konsumen. Alat perajang bawang bertenaga motor listrik yang dihibahkan kepada mitra telah diuji dapat merajang 0.5 kg bawang merah mentah yang telah dikupas dalam waktu 1 menit 37 detik dibandingkan sekitar 15 menit jika dirajang secara manual. Proses perajangan secara manual juga terbatas oleh stamina mitra yang hanya mampu merajang sebanyak 5 kg bahan mentah saja perhari sedangkan mesin perajang dapat beroperasi sehari penuh selama supply listrik tidak terganggu. Pengemasan produk mitra juga telah ditingkatkan kualitasnya dengan cara mengurangi ukuran kemasan botol dan dengan membuat desain label kemasan baru yang lebih menarik.
Alat pengering ikan teri dengan intensitas tenaga matahari (solar energy). Ramli Idris; Zuhaimi Zuhaimi; Hasrin Hasrin
Jurnal POLIMESIN Vol 3, No 2 (2005): Agustus
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jpl.v3i2.1448

Abstract

Penggunaan sinar matahari sebagai sumber energi untuk. mengeringkan ikan tidak dapat dimanfaatkan setiap saat terutama  pada saat musim hujan. Hal ini menyebabkan banyak ikan yang terbuang sehingga dapat menyebabkan  pencemaran lingkungan. Penelitian ini dilakukan  dilapangan dengan membuat alat pengering (collector) dengan  ukuran 8 x 6 x 1,8 meter yang bertujuan unluk dapat mengeringkan ikan pada musim hujan. Ikan yang telah dikeringkan  dengan alat pengering collector kemudian dianalisa kadar basahnya dengan system oven di laboratorium kimia fisika Politeknik Negeri Lhokseumawe. Adapun metode penelitian ini dipakai adalah eksperimen bujur sangkar 3 x3, dimana setiap kali perlakuan diamati tiga kali;sehingga berjumlah 27 sampel. Dari hasil pengolahan data statistic dapai disimpulkan  bahwa ketebalan dan waktu penjemuran sangat mempengaruhi kekeringan lkan teri, dan tingkat kadar basah ikan yang sesuai adalah pada ketebalan diwaktu penjemuran 1cm dan 6jam.
Gas Turbine Maintenance Optimizing using the Reliability-Centered Maintenance Method Darmein Darmein; Marzuki Marzuki; Zuhaimi Zuhaimi; Fauzi Fauzi; Nurlaili Nurlaili; Luthfi Luthfi
Jurnal POLIMESIN Vol 21, No 1 (2023): February
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jpl.v21i1.3281

Abstract

Gas Turbine is one of the important equipment in the production process in the oil and gas industry. This equipment is used as the prime mover of the compressor to the gas supply. The company has implemented preventive maintenance and condition monitoring in the context of gas turbine maintenance as well as scheduled shutdown every 52,000 hours of operation time. Along with efforts to increase production, the company's management policy has implemented a gas turbine maintenance efficiency program from 52,000 hours to 72,000 hours of operation. This policy is based on the consideration that productivity decreases over time and component replacement during MI (Major Inspection) and HGPI (Hot Gas Path inspection). This policy will certainly have an impact on the reliability, performance, and failure rate that will be experienced by gas turbines as well as their impact on maintenance costs. This study aims to recommend optimal maintenance strategies for gas turbines using the Reliability Centered Maintenance (RCM) method related to availability, reliability, maintainability, and maintenance costs. In this study, an analysis of the causes and effects of failure was carried out using the Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) method, with the parameters of failure frequency and consequences of failure then analyzed using the RCM worksheet to determine an effective maintenance strategy.  The results of this study obtained maintenance strategy for Gas Turbine components which are Failure finding, Redesign on conditioning, and Schedule discard task. The components that are scheduled for repairs are compressors and turbines and components that receive a component replacement schedule are Air Inlet and Combustion. The application of the RCM method has been able to reduce maintenance costs by up to 30.678% along with reduced downtime rates, decreased failure rates and the number of MTTR hours
Investigation of the Mechanical Behavior of Laminated Composites Gypsum-Based Plastic Sack Waste Fiber Indra Mawardi; Samsul Bahri; Hamdani Nurdin; Irwin Syahri Cebro; Luthfi Luthfi; Zuhaimi Zuhaimi; Ismi Amalia
Jurnal POLIMESIN Vol 21, No 1 (2023): February
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jpl.v21i1.3275

Abstract

The existence of plastic waste, such as used plastic sacks in large quantities, is a crucial problem for the environment and health because of its very low biodegradability. Therefore, reusing plastic sack waste as reinforcement in gypsum composites is a major research issue. This study investigates the mechanical and physical properties of gypsum composites reinforced with fiber layers from plastic sack waste. Gypsum composites are produced using casting gypsum flour as the matrix and various fiber layers from plastic sack waste (1, 2, 3, 4) as reinforcement. Gypsum-based laminated composites were tested for density, flexural strength, and compression. The behavior of mechanical, physical, and damage properties is studied to see its suitability as a building material. The results showed that gypsum composites' density decreased with increasing sack fiber layers. The density of gypsum composites ranges from 1064-1199 kg/m3, with a maximum value in samples with 100% gypsum. The flexural strength of gypsum composites ranges from 2.21-4.10 MPa, and the compressive strength ranges from 3.5-6.66 MPa. Increasing the number of layers of plastic sack fibers reduces density, flexural strength, and compressive strength. However, all the mechanical properties of gypsum composites met the requirements of the EN 13279-2 standard. Failure of fiber delamination with the resulting matrix is the main cause of the decrease in mechanical strength