Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA SEMESTER III STIKES PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA Hastuti, Weni
PROFESI || JURNAL KESEHATAN PROFESIONAL ISLAMI Vol 10: September 2013 - Februari 2014
Publisher : PROFESI || JURNAL KESEHATAN PROFESIONAL ISLAMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background. Learning situation is complex and involves the interaction of various components. Learning achievement is basically the result of the interaction of various factors that differ from one student to another student. One of the factors that influence the self-concept that is owned by student. Purpose. This study aims to identify the relationship of self-concept with student achievement by using descriptive correlation. This study was conducted from January to April 2012. The sample of this study as many as 79 people. Research method. This research used total sampling method to take the number of samples. The research instrument used a questionnaire consisting of demographic data questionnaire and self-concept questionnaire. The questionnaire consisted of a self-concept, ideal self, self-esteem, role and identity. The measuring tool for learning achievement seen from the IPK of students in third semester. The researcher took the data from the education administration in nursing major of STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta. Result. The results of the correlation coefficient (r) of 0.366 with a probability (p) of 0.001. On the basis of p <0.05, it was decided H0 is rejected or accepted Ha. It can be concluded that there is a significant relationship between a self-concept and student achievement in semester III in nursing major of STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta.Conclusion. Students with a positive self-concept have better academic achievement than students with negative self-concept.Keywords: Self-Concept, Learning and Student Achievement
GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN PADA IBU MASA PREMENOPAUSE DI DUKUH PILANG SARI 06 RW I POTRONAYAN NOGOSARI BOYOLALI Hastuti, Weni
PROFESI || JURNAL KESEHATAN PROFESIONAL ISLAMI Vol 11 (2014): MEDIA PUBLIKASI PENELITIAN
Publisher : PROFESI || JURNAL KESEHATAN PROFESIONAL ISLAMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Latar belakang. Seiring dengan peningkatan usia, banyak terjadi proses perkembangan dan pertumbuhan pada manusia. Namun, pada suatu saat pertumbuhan dan perkembangan itu akan terhenti pada suatu tahapan, yaitu menopause. Menopause dikenal sebagai berhentinya menstruasi, yang disebabkan oleh hilangnya aktivitas folikel ovarium. Sebagian besar wanita mulai mengalami gejala premenopause pada usia 40-an dan puncaknya tercapai pada usia 50 tahun. hasil studi pendahuluan terhadap 9 ibu masa premenopause diperoleh 6 responden mengalami cemas sedang, 2 responden mengalami cemas ringan, dan 1 responden tidak mengalami cemas. Tujuan. Mengetahui gambaran tingkat kecemasan pada ibu masa premenopause di Dukuh Pilang Sari 06/I Potronayan Nogosari Boyolali. Metode. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan jumlah populasi ibu premenopause sebanyak 35 orang. Hasil. Tingkat kecemasan ibu pada masa premenopause bervariasi, responden terbanyak mengalami tingkat kecemasan ringan yaitu sebanyak 15 orang (42,9%), sedangkan responden terendah  mengalami tingkat kecemasan panik yaitu sebanyak 2 orang (5,7%). Simpulan. Tingkat kecemasan ibu masa premenopause sebagian besar adalah ringan.   Kata Kunci: tingkat kecemasan, premenopause
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KECEMASAN PASIEN HEMODIALISA DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA Setiyowati, Andaru; Hastuti, Weni
PROFESI || JURNAL KESEHATAN PROFESIONAL ISLAMI Vol 11 (2014): MEDIA PUBLIKASI PENELITIAN
Publisher : PROFESI || JURNAL KESEHATAN PROFESIONAL ISLAMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang . Hemodialisis atau cuci darah merupakan suatu proses yang digunakan pada pasien gagal ginjal. Pada dasarnya penderita yang menjalani hemodialisa harus mengetahui apa itu hemodialisa serta tujuan hemodialisa dalam menangani gagal ginjal kronik. Meningkatnya pengetahuan seseorang tentang hemodialisa dapat mempengaruhi kondisi psikologis seseorang. Karena pada dasarnya lama waktu yang diperlukan untuk dialisis, berkisar antara 4-5 jam akan menimbulkan gangguan psikologis diantaranya kecemasan. Tujuan. Mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kecemasan pasien hemodialisa di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta. Metode Penelitian. Rancangan penelitian yang digunakan adalah analisa korelasi dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling, sejumlah 20 responden. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dan instrumen baku yang disebut HRS-A (Hamilton Rating Scale for Anxiety). Analisa bivariate menggunakan kendall tau. Hasil. Ada hubungan negatif antara tingkat pengetahuan dengan kecemasan pada pasien hemodialisa dengan nilai (τ) sebesar -0,594 dan p = 0,013 pada signifikan 5%. Kesimpulan. Ada hubungan negatif antara tingkat pengetahuan dengan kecemasan pada pasien hemodialisa, yang artinyasemakin baik tingkat pengetahuan maka akan semakin tidak ada kecemasan pada pasien hemodialisa di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta.     Kata Kunci :   Tingkat Pengetahuan, Kecemasan
EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN GIZI SEIMBANG BERBASIS SEKOLAH TERHADAP PERBAIKAN PERILAKU GIZI DAN BERAT BADAN SISWA OBESITAS Hastuti, Weni; Prabowo, Anis
Proceeding Seminar LPPM UMP 2015: Buku III Bidang Ilmu Kesehatan dan Sains Teknik, Proceeding Seminar Nasional LPPM 2015, 26 Se
Publisher : Proceeding Seminar LPPM UMP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Obesitas atau kegemukan adalah suatu keadaan yang terjadi apabila kuantitas fraksi jaringan lemak tubuh dibandingkan berat badan total lebih besar dari normal (prevalensi overweight dan obesitas pada anak-anak di negera berkembang menunjukkan kecenderungan terjadinya peningkatan. Kegemukan dan obesitas pada anak dapat meningkatkan risiko timbulnya pelbagai keluhan dan penyakit pada anak.Upaya penanganan obesitas pada anak merupakan isue yang masih penting sampai saat ini, karena obesitas yang terjadi pada masa anak ataupun remaja memiliki risiko tinggi terhadap angka kesakitan berbagai macam penyakit sebagaimana terjadi pada orang dewasa. Tujuan untuk mengevaluasi efektifitas  pembelajaran gizi seimbang berbasis sekolah terhadap perbaikan perilaku gizi dan berat badan siswa obesitas di sekolah dasar. Jenis penelitian eksperimental, dengan desain  eksperimen pretest-postest control group design. Pengambilan sampel tehnik purposive dengan n: 60. Hasil penelitian dengan uji t-test. Hasil uji t berpasangan  bahwa perbaikan perilaku gizi dengan nilai  0,000 (p<0,05), hasil uji t berpasangan Perbaikan Berat Badan dengan nilai significancy 0,000 (p<0,05), nilai  t tidak berpasangan pada perbaikan perilaku gizi: 0,000 (p <0,05). Hasil uji t tidak berpasangan Perbaikan Berat Badan 0,000 (p<0,05). Kesimpulan: terdapat perbedaan yang bermakna nilai Perbaikan gizi sebelum dan sesudah pembelajaran  gizi seimbang pada nilai kelompok intervensi dan kontrol. Ada perbedaan yang bermakna nilai Berat Badan siswa antara kelompok intervensi dan kontrol.Kata kunci : Pembelajaran gizi seimbang, perilaku gizi, berat badan
Motivasi Kerja, Internal Locus Of Control dan Kepuasan Kerja Pada Karyawan Bagian Marketing Dan Supporting di PT X Cabang Surabaya Hastuti, Weni; Farid, M.
Persona:Jurnal Psikologi Indonesia Vol 4 No 02 (2015)
Publisher : Faculty of Psychology Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/persona.v4i02.561

Abstract

Research that takes the subject 100 employees at PT. X in Surabaya branch fromand marketing supporting division to find the motivation to work and internal locus ofcontrol and job satisfaction in a correlational study. Data collected through questionnairesand analyzed by multiple regression test. The results show the value of F = 3.449; p =0.0036 (p <0.05), which means that work motivation and internal locus of controlcombination has a significant correlation with employees job satisfaction. It can besaid that the hypothesis that states motivation and internal locus of control on employeesat the marketing and supporting division have a relationship with employee satisfaction,that means it can be accepted. The value of R2 = 0.066 describe motivation and internallocus of control simultaneously have contributed effectively to job satisfaction up to 6.6%and that is a quite low in value. Partial test results of work motivation are t = 2.353; p= 0.021 (p <0.05), which means there is a significant positive correlation between workmotivation and job satisfaction, while the result of internal locus of control are = -0.572;p = 0.568 (p> 0.05), that means there is no correlation between the internal locus ofcontrol and job satisfaction.Keywords : Job satisfaction, work motivation, internal locus of control
HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN DIIT PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS DI WILAYAH PUSKESMAS PLOSOREJO GIRIBANGUN MATESIH KABUPATEN KARANGANYAR Prabowo, Anis; Hastuti, Weni
Jurnal AKPER GSH Vol 4, No 2 (2015): Juli 2015
Publisher : Akademi Keperawatan Giri Satria Husada Wonogiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang:  Penyakit diabetes mellitus dapat menyerang semua lapisan umur dan sosial ekonomi. Titik berat pengendalian diabetes mellitus adalah pengendalian faktor risiko melalui aspek preventif dan promotif secara integrasi dan menyeluruh. Dii berpengaruh terhadap proses penyembuhan yang cepat bagi pasien.  Diit diabetes mellitus berfungsi untuk menjaga kadar glukosa darah pada batas normal dan menjaga berat badan normal. Kepatuhan dalam melakukan diit diabetes mellitus  mempengaruhi dalam keberhasilan diit diabetes mellitus.Tujuan: Mengetahui hubungan dukungan keluarga dan pendidikan dengan kepatuhan diit pada penderita diabetes mellitus di wilayah Puskesmas Plosorejo Giribangun Matesih Kabupaten Karanganyar. Metode penelitian: Desain penelitian adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional.  Penelitian dilakukan di Puskesmas Plosorejo Giribangun Matesih Kabupaten Karanganyar pada tanggal 6-13 Juni 2014. Populasi penelitian adalah seluruh penderita diabetes mellitus  di Puskesmas Plosorejo Giribangun Matesih Kabupaten Karanganyar tahun 2014 sebanyak 64 orang. penelitian  menggunakan teknik total sampling karena semua anggota populasi menjadi sampel. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Analisa data menggunakan chi square untuk taraf kepercayaan 95%. Hasil Penelitian: Tingkat pendidikan penderita diabetes mellitus sebagian besar dengan tingkat pendidikan dasar (SD dan SMP). Dukungan keluarga pada penderita diabetes mellitus sebagian besar dengan dukungan rendah. Tingkat kepatuhan diit diebates melitus sebagian besar dengan tidak mematuhi diit. Hasil chi square varibel pendidikan x2hitung sebesar 19,911 (p (0.00 < 0.05) dan variebel dukungan keluarga x2hitung sebesar 19,581 (p (0.00 < 0.05). Kesimpulan: Ada hubungan signifikan antara pendidikan dengan kepatuhan diit pada penderita diabetes mellitus di wilayah Puskesmas Plosorejo Giribangun Matesih Kabupaten Karanganyar. Ada hubungan signifikan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan diit pada penderita diabetes mellitus di wilayah Puskesmas Plosorejo Giribangun Matesih Kabupaten Karanganyar.