Hasnidar
Fakultas Keperawatan Dan Kebidanan, Universitas Puangrimaggalatung

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

HUBUNGAN SIKAP ASERTIF PERAWAT DENGAN PENERAPAN PRINSIP AUTRAUMATIC CARE PADA ANAK Ery Wardanengsih; Hasnidar; Lisna
Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Vol. 16 No. 2 (2021): Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menurut data Dinas Kesehatan Kota Sorong periode 2019, menunjukkan bahwa di Puskesmas Dum Kepulauan Sorong Kota Sorong cakupan kunjungan antenatal care masih rendah jika dibandingkan dengan Puskesmas Sorong Timur dan Puskesmas Malawei di Kecamatan Manoi. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara parietas dengan pelayanan antenatal care (ANC) di Puskesmas Dum Kecamatan Sorong Kota Kepulauan Sorong. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh 30 ibu hamil trimester III. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 30 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling. Instrumen yang digunakan adalah angket. Uji statistik yang digunakan adalah uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara Parietas (p-value = 0,010), dengan kunjungan antenatal care di Puskesmas Dum Kecamatan Sorong Kepulauan Sorong Kota Sorong. Penelitian ini menyimpulkan bahwa ada hubungan antara dan Parietas dengan kunjungan antenatal care di Puskesmas Dum Kecamatan Sorong Kepulauan Sorong Kota Sorong. Diharapkan kepada petugas kesehatan di Puskesmas Dum Kabupaten Sorong Kabupaten Kepulauan Sorong meningkatkan pelayanan terkait antenatal care.
Risiko Kandidiasis Serviks pada Wanita Usia Subur Akseptor Hormonal di Puskesmas Salewangeng Kabupaten Wajo Tetti Surianti; Hasnidar Hasnidar
2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN Vol 10, No 4 (2020): November 2020
Publisher : FORUM ILMIAH KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/2trik10403

Abstract

Cervical candidiasis is an infectious disease of the cervical mucosa caused by the candida species of fungi. Especially candida albicans, in the anterior or posterior fornix. This fungus is opportunistic, which if there are predisposing factors will become pathogenic. One of the predisposing factors is the use of hormonal contraceptives, either by mouth, injection or implantation. with the aim to determine the risk of cervical candidiasis in women of reproductive age Hormonal Contraceptive acceptors at Salewangeng Public Health Center, Wajo Regency. In terms of the success of this study. In terms of the type of data, the research approach used in this study was experimental research with consecutive sampling design. The results of this studied showed that 4 (four) respondents who passed the pap smear examination process according to the research criteria were negative, namely that they did not have a risk of cervical cancer, but found 2 (two) respondents who had risk factors for candidiasis. Where in the third respondent, the results of the interpretation of squamous epithelial cells without abnormalities, the transformed endocervical component was not found, but there were cocoids and solid leukocytes. Whereas the fourth respondent, the results of the interpretation of squamous epithelial cells accompanied by reactive cells, the endocervical component was not found, there were cocobacilli and solid leukocytes. Keywords: risk of cervical candidiasis; hormonal contraception ABSTRAK Kandidiasis serviks adalah penyakit infeksi pada mukosa serviks yang disebabkan oleh jamur spesies candida. Terutama candida albicans, pada fornix anterior atau fornix posterior. Jamur ini bersifat oportunistik, yang bila terdapat faktor predisposisi akan menjadi patogen. Salah satu faktor predisposisi adalah pemakaian kontrasepsi hormonal, baik secara oral, suntik maupun implantasi. dengan tujuan untuk mengetahui adanya Risiko Kandidiasis serviks pada wanita usia subur Akseptor Kontrasepsi Hormonal di Puskesmas Salewangeng Kabupaten Wajo. Dalam mensukseskan penelitian ini Ditinjau dari jenis datanya pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan desain consecutive Sampling. Hasil penelitian ini yaitu Dari ke 4 responden yang melewati proses pemeriksaan pap smear sesuai dengan kriteria penelitian maka dapat di simpulkan bahwa masing – masing di dapatkan hasil negatif yaitu tidak memiliki resiko terjadinya kanker serviks namun didapatkan dua responden yang memiliki faktor resiko terjadinya kandidiasis. Dimana pada responden ke 3, hasil interpretasi sel epitel skuamosa tanpa kelainan, komponen endoserviks transformasi tidak ditemukan, namun terdapat kokoid dan leukosit padat. Sedangkan responden ke 4 , hasil interpretasi sel epitel skuamosa disertai sel-sel reaktif, komponen endoserviks tidak ditemukan, terdapat kokobasili dan leukosit padat. Kata kunci: risiko kandidiasis serviks; kontrasepsi hormonal
Dinamika Komunikasi, Kepekaan Perawat dan Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Pasien di Ruang Covid-19 Rumah Sakit Latemmamala, Soppeng Ery Wardanengsih; Hasnidar Hasnidar
2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN Vol 11, No 4 (2021): November 2021
Publisher : FORUM ILMIAH KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/2trik11410

Abstract

Therapeutic communication is a way for nurses to establish a trusting relationship, so as to improve a good image for health workers. Therefore, nurses need special abilities that include intellectual, interpersonal skills and are able to apply different therapeutic communication techniques and methods for each patient in nursing services. The purpose of this study was to determine the effect of communication dynamics and nurse sensitivity on the application of therapeutic communication in providing nursing actions to Covid-19 patients at Latemmamala Hospital, Soppeng Regency. The design of this study was cross-sectional. The subjects of this study were 31 nurses who served in the Covid-19 room, Latemmamala Hospital, Soppeng Regency. Data were collected through filling out a questionnaire. The data that had been collected were analyzed using the Chi-quare test. The results of data analysis showed that p-value = 0.035, so it could be interpreted that the dynamics of communication affected the application of therapeutic communication. For the nurse's sensitivity factor, the p-value = 0.005, so it could be interpreted that the nurse's sensitivity affected the application of therapeutic communication. Furthermore, it could be concluded that the dynamics of communication and nurse sensitivity are factors that influence the application of therapeutic communication to Covid-19 patients at Latemmamala Hospital, Soppeng Regency.Keywords: Covid-19; therapeutic communication; communication dynamics; nurse sensitivity ABSTRAK Komunikasi terapeutik merupakan suatu cara bagi perawat untuk menjalin hubungan saling percaya, sehingga dapat meningkatkan citra yang baik bagi tenaga kesehatan. Oleh sebab itu, perawat memerlukan kemampuan khusus yang mencakup keterampilan intelektual, interpersonal dan mampu menerapkan teknik dan metode komunikasi terapeutik yang berbeda-beda untuk setiap pasien dalam pelayanan keperawatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dinamika komunikasi dan kepekaan perawat terhadap penerapan komunikasi terapeutik dalam pemberian tindakan keperawatan pada pasien Covid-19 di Rumah Sakit Latemmamala, Kabupaten Soppeng. Desain penelitian ini adalah cross-sectional. Subyek penelitian ini adalah 31 para perawat yang bertugas di ruang Covid-19, Rumah Sakit Latemmamala, Kabupaten Soppeng. Data dikumpulkan melalui pengisian kuersioner. Data yang telah terkumpul dianalisis menggunakan uji Chi-quare. Hasil analisis data menunjukkan bahwa nilai p = 0,035, sehingga dapat dimaknai bahwa dinamika komunikasi berpengaruh terhadap penerapan komunikasi terapeutik. Untuk faktor kepekaan perawat, nilai p = 0,005, sehingga dapat dimaknai bahwa kepekaan perawat berpengaruh terhadap penerapan komunikasi terapeutik. Selanjutnya dapat disimpulkan bahwa dinamika komunikasi dan kepekaan perawat merupakan faktor yang berpengaruh terhadap penerapan komunikasi terapeutik pada pasien Covid-19 di Rumah Sakit Latemmamala, Kabupaten SoppengKata kunci; Covid-19; komunikasi terapeutik; dinamika komunikasi; kepekaan perawat
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PENINGKATAN FUNGSI KOGNITIF ANAK USIA 7-9 TAHUN DI DESA PALLIMAE KECAMATAN SABBANGPARU KABUPATEN WAJO Hasnidar Hasnidar
2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN Vol 12, No 2 (2022): Mei 2022
Publisher : FORUM ILMIAH KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/2trik12210

Abstract

Children who have decreased cognitive function are characterized by decreased learning achievement. This could be due to the lack of fulfillment of nutrition provided by parents. The purpose of this study was to determine the relationship between nutritional status and increasing cognitive function of children aged 7-9 years in the working area of the Liu Health Center (Pallimae Village). The research design was cross-sectional. The research subjects were 74 children aged 7-9 years who were selected through purposive sampling method. The data collection instrument was a questionnaire regarding nutritional status and cognitive function improvement. Data were analyzed using Chi square test. The results showed that children aged 7-9 years in the category of fulfilled nutritional status = 39 (52.7%), nutritional status was not fulfilled = 35 (47.2%), while the increase in cognitive function was good = 45 (60.8%) and increase in cognitive function is not good = 29 (39,1%). The results of the hypothesis test showed p = 0.000. Furthermore, it was concluded that there was a significant relationship between nutritional status and increased cognitive function. It is expected that parents maintain their children's diet so that their cognitive function increases.Keywords: child; nutritional status; cognitive function ABSTRAK Anak yang mengalami penurunan fungsi kognitif ditandai dengan prestasi belajar yang menurun. Hal ini bisa disebabkan karena kurangnya pemenuhan gizi yang diberikan oleh orang tua. Tujuan penelitian ini adalah               untuk mengetahui hubungan antra status gizi dengan peningkatan fungsi kognitif anak usia 7-9 tahun di wilayah kerja Puskesmas Liu (Desa Pallimae). Rancangan penelitian ini adalah cross-sectional. Subyek penelitian adalah 74 anak berusia 7-9 tahun yang dipilih melalui metode purposive sampling. Instrumen pengumpulan data adalah kuesioner mengenai status gizi dan peningkatan fungsi kognitif. Data dianalisis menggunakan uji Chi square. Hasil penelitian menunjukkan anak usia 7-9 tahun dalam kategori status gizi terpenuhi = 39 (52,7%), status gizi tidak terpenuhi = 35 (47,2%), sedangkan peningkatan fungsi kognitif baik = 45 (60,8%) dan peningkatan fungsi kognitif kurang baik = 29 (39,1%). Hasil uji hipotesis menunjukkan p = 0,000. Selanjutnya disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara status gizi dengan peningkatan fungsi kognitif. Diharapkan orang tua menjaga pola makan anak agar fungsi kognitifnya mengalami peningkatan.Kata kunci: anak; status gizi; fungsi kognitif 
MUTU PELAYANAN KESEHATAN PESERTA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DENGAN MODEL BRADY AND CRONIN DI PUSKESMAS KABUPATEN WAJO Hj Hasnidar; Ruslang
Hospital Majapahit (JURNAL ILMIAH KESEHATAN POLITEKNIK KESEHATAN MAJAPAHIT MOJOKERTO) Vol 12 No 2 (2020): HOSPITAL MAJAPAHIT
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Majapahit Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (697.232 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.4275096

Abstract

Keberhasilan pembangunan kesehatan ditandai dengan peningkatan dalam beberapa aspek, seperti kualitas sumber daya manusia (SDM), kualitas hidup, kesejahteraan keluarga dan masyarakat serta angka harapan hidup. Tuntutan untuk perawatan berkualitas yang dibutuhkan oleh pasien saat ini menggambarkan pentingnya kualitas perawatan. Hal ini diperlukan guna meningkatkan kepuasan pasien terhadap pelayanan yang diberikan oleh fasilitas pelayanan kesehatan, termasuk dalam memberikan pelayanan yang berkualitas dalam pelayanan peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Pentingnya masalah ini untuk diteliti karena pelayanan publik tidak lepas dari sorotan dan penilaian masyarakat pengguna. Pelayanan yang diberikan kepada pasien terkadang masih mengandung keluhan dari masyarakat, baik berupa pelayanan kesehatan maupun sarana dan prasarana. Hal ini terbukti sejak BPJS Kesehatan telah menjangkau semua kalangan, berbagai kritik dan saran ditujukan kepada pelayanan kesehatan di Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia khususnya di Sulawesi Selatan. Berdasarkan pantauan yang dilakukan di salah satu Puskesmas, ternyata terdapat kendala dalam pelayanannya. Masyarakat masih mengeluhkan pelayanan yang diberikan belum maksimal. Beberapa syarat administrasi yang harus disiapkan peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) jika pasien sedang dirawat dan harus melakukan sinkronisasi data peserta di kartu peserta dengan file yang harus disiapkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kualitas pelayanan kesehatan peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Puskesmas Kabupaten Wajo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Penentuan sampel menggunakan teknik accidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 75% pasien rawat inap JKN di Puskesmas Kabupaten Wajo yang menilai kualitas pelayanan sebanyak 15 responden yang menilai kepuasan pasien sebesar 75% dengan total 15 responden. Hasil analisis tabulasi silang menunjukkan bahwa ada hubungan antara kualitas pelayanan kesehatan dengan kepuasan peserta JKN di Puskesmas Wajo dengan nilai ρ value 0,005 <α = 0,05. Penelitian dosen pemula diharapkan dapat mampu menyelesaikan permasalahan di bidang pelayanan kesehatan khususnya kualitas pelayanan kesehatan guna memberikan kepuasan kepada pengguna jasa khususnya peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). The success of health development is marked by improvements in several aspects, such as the quality of human resources (HR), quality of life, family and community welfare and life expectancy. The demands for quality care required by patients today illustrate the importance of quality of care. This is necessary in order to increase patient satisfaction with the services provided by health care facilities, including in providing quality services in the services of National Health Insurance (JKN) participants. The importance of this problem to be researched because public services cannot be separated from the spotlight and assessment of the user community. Services provided to patients sometimes still contain complaints from the community, both in the form of health services and facilities and infrastructure. This is evident since BPJS Kesehatan has reached out to all circles, various criticisms and suggestions are aimed at health services in Indonesia which aim to improve the quality of health services in Indonesia, especially in South Sulawesi. Based on the monitoring that had been carried out at one of the Puskesmas, it turned out that there were obstacles in its service. The community still complains that the services provided are not optimal. Several administrative requirements must be prepared by participants of the National Health Insurance (JKN) if the patient is being treated and must synchronize participant data on the participant card with a file that must be prepared. The purpose of this study was to analyze the quality of health services for the National Health Insurance (JKN) participants at the Wajo District Health Center. The method used in this research is analytic research with cross sectional approach. Determination of the sample using accidental sampling technique. The results showed that 75% of JKN inpatients at the Wajo District Health Center who rated the quality of service were 15 respondents, who rated 75% satisfied patient satisfaction with a total of 15 respondents. By cross-tabulating the results showed that there was a relationship between the quality of health services and the satisfaction of JKN participants at the Wajo Community Health Center with a value of ρ value 0.005 <α = 0.05.Research by novice lecturers is expected to be able to solve problems in the field of health services, especially the quality of health services in order to provide satisfaction to service users, especially participants of the National Health Insurance (JKN).
HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN KEJADIAN DEPRESI PADA LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TEMPE TAHUN 2019 Hasnidar
Jurnal Kebidanan Vokasional Vol. 5 No. 1 (2020): Jurnal Kebidanan Vokasional
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Depresi menjadi salah satu problem gangguan mental yang sering ditemukan pada lanjut usia. Masalah masalah psikologi yang dialami lansia menyebabkan lansia kehilangan minat dan kegembiraan, konsentrasi berkurang, merasa bersalah dan tidak berguna, pandangan masa depan yang suram dan psemistik serta menurunnya harga diri dan kepercayaan diri, yang akhirnya menimbulkan depresi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan Dukungan Sosial Keluarga Dengan Kejadian Depresi Pada Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas Tempe Tahun 2019. Desain penelitian ini adalah Analitik Cross sectional. Populasinya semua lansia binaan di wilayah kerja puskesmas tempe tahun 2019 berjumlah 55 orang. Sampelnya berjumlah 55 orang. Tehnik sampling menggunakan Total sampling. Instrumen penelitian menggunakan lembar kuesioner dengan pengolahan data editing, coding, scoring, tabulating dan analisis menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian 19 Orang (35.5%) lansia tidak mendapatkan dukungan dari keluarga dan yang mengalami depresi sebanyak 16 Orang (29.1%). Berdasarkan uji chi-square menunjukkan bahwa nilai signifikansi p = 0,001< (0,05), sehingga Ha diterima dan H0 ditolak. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan Dukungan Sosial Keluarga Dengan Kejadian Depresi Pada Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas Tempe Tahun 2019