Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PENGARUH SUDUT KOLIMASI KOLIMATOR 2 TERHADAP RESOLUSI DAN INTENSITAS BERKAS DIFRAKTOMETER NEUTRON DN3 Fajar Fajar; Mugirahardjo Mugirahardjo
GANENDRA Majalah IPTEK Nuklir Volume 13 Nomor 2 Juli 2010
Publisher : Website

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (559.668 KB) | DOI: 10.17146/gnd.2010.13.2.49

Abstract

PENGARUH SUDUT KOLIMASI KOLIMATOR 2 TERHADAP RESOLUSI DAN INTENSITAS BERKASDIFRAKTOMETER NEUTRON DN3. Telah dilakukan studi efek perubahan sudut kolimasi kolimator 2 terhadapperforma difraktometer neutron serbuk DN3. Semakin besar sudut kolimasi kolimator 2 maka intensitas berkasterukur di detektor utama juga semakin tinggi. Sebaliknya resolusi peralatan menjadi semakin rendah pada suduthamburan rendah dan tinggi. Telah didiskusikan beberapa alternatif untuk meningkatkan kinerja peralatan DN3dengan mempertimbangkan kompromi antara resolusi dan intensitas seperti peningkatan kolimasi berkas danpemanfaatan sistem monokromator fokusing.Kata Kunci : difraktometer, intensitas, resolusi, TiO2
PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT EXCEL (Studi Kasus Pembangunan Pabrik PT GHS Grompol Surakarta) Fajar Fajar; Setiono Setiono; Sugiyarto Sugiyarto
Matriks Teknik Sipil Vol 4, No 3 (2016): September 2016
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.871 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v4i3.37094

Abstract

Pada pelaksanaan sebuah proyek konstruksi dibatasi biaya, mutu dan waktu. Keberhasilan suatu proyek menuntut adanya pelaksanaan manajemen secara baik. Pengendalian yang baik dapat mengurangi resiko terjadinya keterlambatan dan pembengkakan biaya proyek. Di dalam pelaksanaan di lapangan, khususnya pada Proyek Pembangunan Pabrik GHS Grompol Surakarta ini banyak menemui berbagai macam kendala yang harus dicari cara penyelesaian terbaik segala pertimbangan. Selisih dana antara rencana dan pelaksanaan pada proyek tersebut akan dipantau dan dikendalikan. Untuk meningkatkan efektifitas dalam pengawasan dan pengendalian proyek maka digunakan metode konsep nilai hasil. Konsep nilai hasil merupakan suatu metode yang mampu menghitung besarnya biaya yang menurut anggaran sesuai dengan pekerjaan yang telah di selesaikan atau di laksanakan, Selain berfungsi untuk pengendalian proyek, metode Konsep Nilai Hasil juga dapat di kembangkan untuk membuat perkiraan sementara untuk mengetahui apakah dana sisa proyek masih mencukupi atau tidak, berapa besar perkiraan biaya untuk menyelesaikan proyek maupun berapa besar proyeksi keterlambatan pada akhir proyek. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskripstif kuantitatif dengan durasi pekerjaan selama 4 bulan. Data yang diperlukan adalah Rencana Anggaran Biaya, Kurva S, Laporan Mingguan. Untuk mengolah data tersebut digunakan metode konsep nilai hasil dilakukan dengan menggunakan program Microsoft Excel yang lebih familiar dikalangan masyarakat. Dengan menginputkan data yang terkait untuk analisis, maka program ini akan melakukan kalkulasi secara otomatis sesuai dengan rumus - rumus kalkulasi yang telah dibuat oleh program ini. Sehingga perhitungan konsep nilai hasil akan lebih cepat dan akurat. Langkah pengendalian yang di ambil untuk memperkecil keterlambatan waktu penyelesaian proyek adalah dengan memperkecil durasi pada item pekerjaan yang berada lintasan kritis (Pekerjaan Balok B3 20/40 lt 2,Pekerjaan Balok B2 20/45 lt2, Pekerjaan Balok B1 25/50, Pekerjaan Kolom K2 20/45 lt 2, Pekerjaan Kolom K4 20/30 lt 2).
PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PENGEMUDI KENDARAAN BERMOTOR YANG MENEMPELKAN HANDPHONE DI SPIDOMETER DI KOTA BALIKPAPAN Fajar Fajar
LEX SUPREMA Jurnal Ilmu hukum Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Hukum Universitas Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.277 KB)

Abstract

 ABSTRACKRingkasan latar belakang masalah dalam penegakan hukum terhadap pengemudi kendaraan bermotor yang menempelkan handphone di spidometer di Kota Balikpapan belum di tegakkan sebagaimana mestinya.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah penegakan hukum terhadap pengemudi kendaraan bermotor yang menempelkan handphone di spidometer di Kota Balikpapan.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan secara yuridis empiris yakni pendekatan hal-hal yang bersifat yuridis (hukum) dengan sebuah kenyataan atau fakta yang ada di lapangan dengan melakukan wawancara dengan anggota kepolisian bagian unit tilang polres Balikpapan untuk mengetahui bagaimanakah penegakan hukum terhadap pengemudi kendaraan bermotor yang menempelkan handphone di spidometer di Kota Balikpapan.Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penegakan hukum terhadap pengemudi kendaraan bermotor yang menempelkan handphone di spidometer di kota Balikpapan sampai saat ini belum ada penegakan hukum secara represif. Penegakan hukumnya hanya bersifat preventif pada waktu dilakukannya razia operasi keselamatan, berupa pendekatan edukasi dalam bentuk teguran dan peringatan serta memberikan penjelasan kepada pengemudi terhadap pelanggaran yang dilakukan dan memberi nasihat untuk tidak mengulangi perbuatannya lagi dan faktor-faktor yang mempengaruhi penegakan hukum terhadap pengemudi kendaraan bermotor yang menempelkan handphone di spidometer di Kota Balikpapan, yaitu terletak pada faktor masyarakat kurang disiplin dan kurangnya pemahaman masyarakat terhadap peraturan perundang-undangan lalu lintas, faktor sarana kurang efektifnya CCTV dalam dalam pengawasan berlalu lintas di Kota Balikpapan. Kata Kunci: Kendaraan Bermotor, Pengemudi, Penegakan Hukum
Gerakan Sosial Islam Jamaah An-Nadzir dalam Merawat Aktivitas Ekonomi Politik Indri Indri; Muhammad Saleh Tajuddin; Fajar Fajar
Vox Populi Vol 3 No 2 (2020): GERAKAN SOSIAL, IDENTITAS DAN KEKUASAAN
Publisher : ILMU POLITIK UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) ALAUDDIN MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/vp.v3i2.18372

Abstract

Artikel ini membahas tentang gerakan sosial Islam Jamaah An-Nadzir dalam merawat aktivitas ekonomi politik di Kabupaten Gowa. Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Penelitian ini secara umum berkesimpulan bahwa gerakan sosial yang dilakukan Jamaah An-Nadzir adalah gerakan kolektif untuk menerapkan syariat Islam, sebagai sebuah hukum untuk ditegakkan, karena kesempurnaan Islam harus diraih dengan totalitas dalam menegakkan syariatnya. Jamaah An-Nadzir membentuk komunitas dan perkampungan sebagai wadah untuk menerapkan hukum Islam dan menarik diri untuk tidak terlibat politik praktis karena dalam pandangan An-Nadzir mencederai aqidah Islam. An-Nadzir tidak termasuk komunitas anti Pancasila tetapi komunitas yang siap bela NKRI dan diberi perlindungan oleh LEMHANAS sebagai komunitas yang siap bela negara. Dalam ekonomi, Jamaah An-Nadzir menerapkan ekonomi berbasis syariah yaitu ekonomi Islam dan tidak terkontaminasi dengan riba. Sebagai penunjang perkembangan ekonomi dan kesejahteraan komunitas, jamaah membangun tujuh departemen yang saling bersinergi dan dinobatkan oleh pemerintah dengan ekonomi desa mandiri.
ANALISIS RESPON PELAKU USAHA RUMAH MAKAN BEBEK TERHADAP KEWAJIBAN SERTIFIKASI HALAL DI KABUPATEN BANGKALAN Anggita Devi Permatasari Sumarsono; Faizal Amir; Fajar Fajar
JURNAL DIMENSI Vol 12, No 1 (2023): JURNAL DIMENSI (MARET 2023)
Publisher : Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33373/dms.v12i1.4726

Abstract

Bangkalan belakangan ini dikenal dengan kota bebek. Terdapat banyak rumah makan bebek yang levelnya sudah merambah pasar nasional, misalnya rumah makan bebek sinjay, rumah makan bebek rizky, rumah makan bebek suramadu, rumah makan bebek seroja, rumah makan bebek kharisma, rumah makan bebek tulen, rumah makan bebek soponyono dan yang lainnya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Dengan menggunakan objek penelitian adalah pelaku usaha rumah makan bebek di Kabupaten Bangkalan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder, dan teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi, dan dokumentasi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui secara mendalam respon pelaku usaha rumah makan bebek di wilayah Kabupaten Bangkalan terhadap kewajiban sertifikasi halal. Adanya kewajiban sertifikasi halal dirasa tidak membebani pelaku usaha rumah makan bebek di Kabupaten Bangkalan, Mayoritas para pelaku usaha memberikan respon yang baik terhadap kewajiban sertifikasi halal namun tetap saja masih minimnya pengetahuan mereka terhadap peraturan tentang kewajiban pelaku usaha mikro dan kecil terkait kepemilikan sertifikasi halal. Terdapat beberapa kendala yang menghambat proses sertifikasi halal pada pelaku usaha seperti ketidak tahuan pelaku usaha terkait proses alur pendaftaran sertifikasi halal, ketidak pastian biaya, dan kurangnya pengetahuan masyarakat bangkalan dalam mengkonsumsi makanan yang memiliki sertifikat halal.
Peranan Orang Tua Anak Tunanetra Berdasarkan Status Sosial dalam Mengembangkan Potensi Anak Cincin Aprilia Cahyani; Fajar Fajar
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 12 No 1 (2023): SOLIDARITY
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini di latar belakangi adanya anak yang dilahirkan setiap orang tua tidak semua dalam kondisi sempurna, terdapat anak yang dilahirkan memiliki keterbatasan disebut sebagai anak berkebutuhan khusus, seperti anak tunanetra. Tujuan penelitian ini adalah (1) mengetahui latar belakang status sosial orang tua anak tunanetra, (2) mengetahui peranan orang tua dalam mengembangkan potensi anak tunanetra. Penelitian ini menggunakan Metode Penelitian Kualitatif (Studi Kasus). Lokasi penelitian berada di SLB Negeri Sragen, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Penelitian ini menggunakan teknik pengumplan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Informan penelitian ini berjumlah 14 orang. Hasil penelitian menunjukkan (1) Orang tua anak tunanetra di SD SLB Negeri Sragen ada 3 orang tua yaitu orang tua berlatar belakang status sosial tinggi, menengah, dan rendah. Latar belakang orang tua anak tunanetra ditentukan berdasarkan pada indikator tingkat pendidikan, pekerjaan, dan pendapatan. (2) Peranan orang tua dapat dilihat pada peranan yang dijalankan orang tua di rumah, sekolah, dan masyarakat. Peranan yang dilakukan orang tua dapat mengarahkan anak tunanetra dalam mengembangkan potensi yang dimiliki.
ANALISIS AGROINDUSTRI DAN PEMASARAN IKAN ASIN (SUDI KASUS DI DESA NELAYAN KECAMATAN BANGKO KABUPATEN ROKAN HILIR) Fajar Fajar; Salman Salman; Tibrani Tibrani
DINAMIKA PERTANIAN Vol. 29 No. 3 (2014): Jurnal Dinamika Pertanian Edisi Desember 2014
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Population growth and changes in consumption patterns have led to fish consumption tends to increase. Salted fish agroindustry have a good perspective, so that there is a necessary effort to improve the quality and guaranted supply to meet the needs of consumers who continue to increase. The purpose of research was to analyze the characteristics of entrepreneurs and profile of salted fish agroindustry, to know the use of factors of production and technology, to analyze cost of production, revenue, efficiency, and value added, and to recognize channels and marketing functions, costs, margins and marketing efficiency. The research was conducted by using a survey method with a number of sample of 10 entrepreneurs which was selected purposively. In addition, the amound of 3 wholesalers and 2 retailers were selected. The results showed that the entrepreneurs aged 44 years, received 9 years of education, had 8 years experience with 3 family members on average, and the businesses used their own capital. The production cost ranged from Rp 4,179,982.99 to Rp 6,795,417.42, yield ranged from 566.91 kg to 1,319.23 kg, net income ranged from Rp 4,045,566.25 to Rp 6,396,882.58, and efficiency ranged from 1.75 to 1.94 on average. The salted fish was marketed through two marketing channels and the second channel was the most efficient.