Wisnu Ari Adi
Pusat Teknologi Bahan Industri Nuklir (PTBIN) - BATAN Kawasan Puspiptek Serpong 15314, Tangerang

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH WAKTU PELELEHAN TERHADAPRAPATARUS KRITIS SUPERKONDUKTOR YBa2Cu3O7-x Didin S. Winatapura; Wisnu Ari Adi; Yustinus P.; Ari Handayani; E. Sukirman
Jurnal Sains Materi Indonesia EDISI KHUSUS: OKTOBER 2006
Publisher : Center for Science & Technology of Advanced Materials - National Nuclear Energy Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (688.195 KB) | DOI: 10.17146/jusami.2006.0.0.5081

Abstract

PENGARUH WAKTU PELELEHAN TERHADAPRAPATARUS KRITIS SUPERKONDUKTOR YBa2Cu3O7-x. Sintesis superkonduktor YBa2Cu3O7-x (YBCO) melalui metode modified melt-textured growth (MMTG) dengan waktu pelelehan berbeda telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan waktu pelelehan yang optimal pada superkonduktor YBCO dengan nilai rapat arus kritis (Jc) yang tinggi melalui proses pelelehan dengan metode MMTG dan mendapatkan informasi yang mempengaruhi nilai Jc tersebut. Proses pelelehan cuplikan dilakukan pada suhu 1100 C selama 1 menit, 6 menit dan 18 menit, kemudian diturunkan dengan cepat ke suhu 1000 C dan diikuti dengan penurunan lambat ke suhu 960 C. Sifat listrik cuplikan dikarakterisasi dengan probe empat titik dan kualitas serta kuantitas fasa-fasa di dalam cuplikan diukur dengan teknik difraksi sinar-x (XRD) dan dianalisis dengan metode Rietveld. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa cuplikan MMTG merupakan bahan superkonduktor YBCO yang berstruktur kristal ortorombik dengan parameter kisi a = 3,886(5) Å, b = 3,821(7) Å dan c = 11,691(2) Å dan grup ruang Pmmm No. 47. Suhu kritis baik cuplikan sinter maupun MMTG tidak memperlihatkan perubahan nilai yang signifikan dan diperoleh baerturut turut, Tc 92 K dan 91 K. Nilai Jc untuk cuplikan YSIN, YM-1, YM-6 dan YM-18 diperoleh berturut-turut 97,37 A.cm-2; 118,55 A.cm-2 dan 93,63 A.cm-2.
GIANT MAGNETORESISTANCE PADA PADUAN CaMnO3 Wisnu Ari Adi; Setyo Purwanto; Engkir Sukirman; Dudung Abdul Kodir; Budhy Kurniawan
Jurnal Sains Materi Indonesia EDISI KHUSUS: OKTOBER 2007
Publisher : Center for Science & Technology of Advanced Materials - National Nuclear Energy Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (149.892 KB) | DOI: 10.17146/jusami.2007.0.0.5108

Abstract

GIANT MAGNETORESISTANCE PADA PADUAN CaMnO3. Telah dilakukan sintesis dan karakterisasi GiantMagnetoresistance (GMR) paduan CaMnO3. Sintesis bahan CaMnO3 menggunakan metode Mechanical Alloying. Bahan ini dimilling selama 12 jam dan dilakukan proses pemanasan pada suhu 1000 oC selama 9 jam. Hasil pengukuran dengan difraksi sinar-x (XRD) menunjukkan bahwa paduan CaMnO3 memiliki kualitas yang cukup baik. Hasil foto dengan Scanning Eectron Microscope (SEM) menunjukkan bahwa butir-butir kristal berbentuk bulat-bulat hampir homogen di seluruh permukaan paduan dengan ukuran butiran sekitar 200 nm hingga 300 nm walaupun masih tampak adanya porositas. Paduan CaMnO3 ini memiliki rasio magnetoresistance Δρ/ρ cukup besar sebesar 28%. Disimpulkan bahwa telah diperoleh paduan giant magnetoresistance CaMnO3 yang memiliki sifat magnetoresistance sangat baik. Rasio GMR pada penelitian ini 2 kali hingga 10 kali lebih besar dibandingkan dengan penelitian sebelumnya.
EFEK IRADIASI γ TERHADAP BAHAN KONDUKTOR (CuI)0,5(β-Al2O3)0,5 P. Purwanto; Safei Purnama; E. Sukirman; Wisnu Ari Adi
Jurnal Sains Materi Indonesia EDISI KHUSUS: OKTOBER 2006
Publisher : Center for Science & Technology of Advanced Materials - National Nuclear Energy Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (433.431 KB) | DOI: 10.17146/jusami.2006.0.0.5088

Abstract

EFEK IRADIASI γ TERHADAP BAHAN KONDUKTOR (CuI)0,5(β-Al2O3)0,5. Bahan konduktor (CuI)0,5(β-Al2O3)0,5 dapat dibuat dengan reaksi padatan yaitu pencampuran antara CuI dengan B-Al2O3. Bahan konduktor di pelet dengan tekanan 8,43x107 N/m2 dengan diameter 1,5 cm. Kemudian bahan konduktor padat dilakukan iradiasi-γ dengan laju dosis 10 kGy, 30 kGy dan 50 kGy. Pengukuran konduktivitas dilakukan dengan alat LCR meter pada frekuensi 0,1 Hz-1000 Hz. Nilai konduktivitas konduktor padat (CuI)0,5(β-Al2O3)0,5 sebelum iradiasi-γ 5,36x10-4 S/cm sampai 4,88x10-3 S/cm, sedangkan sesudah iradiasi-γ adalah 5,77 x 10-4 S/cm sampai 15,82x10-3 S/cm. Penentuan struktur kristal dilakukan dengan teknik difraksi sinar-X. Pola difraksi sinar-X pada bahan konduktor padat (CuI)0,5(β-Al2O3)0,5 menunjukkan bahwa struktumya adalah CuI.