Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Uji Adaptasi Galur Mutan Harapan Kedelai Hitam DT17 G1 dan DT19 G1-2 Tarmizi, SP; Lilik Harsanti
Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi Vol 13, No 1 (2017): Juni 2017
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jair.2017.13.1.3949

Abstract

Upaya peningkatan produksi kedelai hitam (Glycine max L. Merr.) di dalam negeri untuk ketersediaan bahan baku industri pangan adalah penyediaan varietas unggul kedelai produksi tinggi, berumur genjah, tahan hama dan penyakit utama. Varietas unggul kedelai hitam sebagai bahan baku kecap masih sangat sedikit, untuk itu BATAN ikut berkontribusi untuk merakit, meneliti dan mengembangkan varietas unggul kedelai hitam. Metode untuk meningkatkan variasi genetik dalam mendapatkan varietas unggul diantaranya adalah dengan teknik nuklir menggunakan sinar gamma sehingga terjadi mutasi. Varietas Cikuray telah diiradiasi sinar γ Co-60 dengan dosis 200 Gy pada tahun 2008 dan terpilih 5 galur mutan harapan kedelai hitam. Uji adaptasi sudah dilakukan di 10 lokasi melalui Konsorsium Kedelai Nasional, dengan tambahan 5 galur dari Balai Penelitian Aneka Kacang dan Umbi (BALITKABI) Malang, 5 galur dari Universitas Padjadjaran (UNPAD) dan 2 varietas kontrol (Cikuray dan Detam 1). Dari analisis keragaman menunjukkan seluruh komponen genotip menunjukan beda nyata pada taraf uji F 5%. Interaksi genotip dengan lingkungan (linier) yang nyata menunjukkan bahwa peningkatan hasil galur sejalan dengan meningkatnya produktivitas lingkungan. Berdasarkan uji F pada simpangan gabungan menunjukkan beda nyata pada  taraf 5%. Galur DT 17 G1 dan DT 19 G1-2 memiliki daya stabilitas dan adaptabilitas. Genotip yang dinilai stabil sekaligus memiliki rata-rata hasil biji lebih tinggi di 10 lokasi adalah galur DT 17 G1 dan mampu berproduksi optimal pada rentang lingkungan yang relatif luas dibandingkan dengan galur lainnya, termasuk galur DT 19 G1-2 meskipun yang tidak dinilai stabil. Galur DT 19 G1-2 mencapai hasil biji tertinggi, juga memiliki nilai koefisien regresi tertinggi dan positif, artinya galur tersebut beradaptasi khusus untuk dikembangkan pada daerah yang memiliki tingkat produktivitas lahan yang subur. Produktivitas galur DT 19 G1-2 rata-rata 2,42 t/ha dengan potensi 3,17 t/ha dan galur DT 17 G1 2,32 t/ha dengan potensi 3,04 t/ha. Ukuran biji kedua galur lebih besar dari pada induknya Cikuray. Berdasarkan data dan hasil pengujian tersebut, maka galur DT17 G1 dan DT19 G1-2 dapat diajukan untuk dievaluasi dan diusulkan menjadi varietas unggul baru kedelai hitam.
PERTUMBUHAN VARIETAS KEDELAI (Glycine max (L.) Merill) PADA GENERASI M2 DENGAN TEKNIK MUTASI Lilik Harsanti; Yulidar Yulidar
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 20, No 1 (2019): Februari 2019
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.949 KB) | DOI: 10.17146/jstni.2019.1.1.4104

Abstract

Kedelai merupakan salah satu komoditas nasional handal  untuk memenuhi pangan dan industri yang saat ini menjadi tanaman nomor satu untuk tanaman kekacangan. Untuk itu produksi kedelai dalam negeri harus ditingkatkan produksinya, antara lain melalui teknik mutasi radiasi.  Telah dilakukan penelitian tanaman kedelai varietas Denna 1 diiradiasi dengan sinar gamma 60Co dosis 0, 300 dan 400 Gy (Laju dosis 404,5 Gy/jam). Setelah tanaman mencapai M2 yang ditanam pada musim kemarau pertumbuhan tanaman iradiasi diamati. Kemampuan persentase benih berkecambah umur satu minggu hasil yang tertinggi diperoleh pada dosis 0 Gy sebesar 100 %, sedangkan yang terendah pada dosis 400 Gy sebesar 97,78 %. Tinggi tanaman pada minggu ke 2 yang tertinggi pada dosis 0 Gy yaitu 19,86 cm, yang terendah pada dosis 400 Gy yaitu 11,28 cm. Kemampuan pertumbuhan tanaman kedelai yang nantinya untuk  mendapatkan galur galur mutan kedelai yang terbaik.